Di Tembak

...****************...

Empat hari mereka selalu bersama layaknya sepasang kekasih,gara meperlakukan angela dengan sangat baik,begitu pun angela yang mulai bisa menerima gara sebagai teman,hingga mereka kini semakin dekat,bahkan tiada hari tanpa mereka bersama,entah untuk jalan-jalan atau sekedar membeli eskrim dan duduk di taman hingga sore.

"Woi gar,"teriak gemal menghampiri gara yabg sibuk bermain ponsel.

"Kenapa?"tanya gara mematikan ponselnya.

"Nggak perlu lo tutupin,gue udah lihat kali,lagk chat sama angela ya?"tanya gemal.

"Sok tau lo,ngapain sih kesini?sana cabut lo,"usir gara.

"Lo nggak lupa kan?hari ini adalah harj terakhir lo,besok kalau belum jadi cewek lo berarti gagal,"ucap gemal membuat gara terdiam,dia melupakan hal itu,gara benar-benar melupakan perjanjiannya dengan angela,tapi apakah dia mampi menjadikan angela taruhan,gara takut menyakiti angela.

"Gue ingat,"jawab gara sedikit ragu.

"Ingat ya gar lo nggak boleh jatih cinta,"peringatan gemal.

"Dia bukan tipe gue,"jawab gara yang tentu saja akan lebih mementingkan gengsinya.

"Oke,gue lihat lo makin dekat sama dia,semoga berhasil sih,peluang lo besar kalau ditolak ya berarti lo kalah,"jelas gemal. "Gue paham,"jawab gara.

"Yasudah gue cabut dulu,"pamit gara kemudian pergi dari sana.

Setelah ini tinggal sendiri gara mengeluarkan ponselnya dan membalas pesan dari angela,"Apa gue ajak nanti malam aja?"gunam gara kemudian dia bangkit,memasukkan ponselnya ke dalam saku celana lalu pergi dari sana.

Bel pulang sekolah sudah bunyi,gara langsung mengambil tasnya dan berlari menuju ke parkiran,gara akan menunggu angela disana,tapi memang angela akan pulang setelah kondisi sekolah sudah sepi,dia tidak ingin terlalu berdesakan.

Setelah sekitar lima belas menit,kini angela sudah jalan menghampiri gara,"nunggu lama ya?"tanya angela.

"Nggak dong,tuan putri nggak akan bikin nunggu,"jawab gara mendapat pukulan dari angela dibagian lengannya,memang tidak kuat karena angela juga hanya bercanda.

Ya sifat angela sudah sedikit mencair,tidak lagi sedatar dulu,namun itu hanya berlaku untuk gara dan bu amelia,untuk yang lain tentu tidak,apa lagi keluarganya,angela masih tetap angela yang dulu,bahkan setelah ribut dengan mamanya dan mila. Angela tetap terlihat baik-baik saja keesokan harinya, "Yasudah ayo pulang,"ajak angela.

"Gue mau ngajak lo diner mau nggak?"tanya gara membuat angela mengerutkan keningnya. "Tumben,dalam rangka apa?"tanya angela.

"Menurut gue semenjak kita temanan,kita belum ada dinner kayak gini,"jawab gara. "Boleh deh,"

"Lo setuju?"tanya gara lagi di angguki angela.

"Gue tau lo udah cantik,tapi gue mau lo tampil feminim,nanti gue kirim baju gimana?" Tanya gara.

"Nggak perlu gar,tapi kayaknya dinner kali ini agak beda ya?" Ya sebenarnya dinner buat kita yabg baru temenan sih,makanya gue mau sedikit sepesial. Jawab gara

"Nanti gue mau kesalon aja,soalnya percuma juga lo kasih gue baju,gue nggak bisa dandan,"ucap angela.

"Yasudah,nanti gue jemput di salon," "Jangan,lo kirim alamatnya aja,nanti gue kesana sendiri,anterin gue pulang aja terus lo pulang istirahat,"ucap angela lagi.

"Yasudah ayo naik,"pinta gara kemudian angela naik dan motor melaju meninggalkan sekolah.

...****************...

Angela kini sudah udah ada disalah satu salon yang ada dimall,angela kini sedang didandani untuk acara makan malam bersama gara,karena gara ingin dirinya tampil feminim,jadi angela memutuskan ke salon,selain karena tidak tau harus pergi dengan cara apa dari rumah,mereka pasti akan bertanya-tanya kemana angela akan pergi,jadi tadi saat pergi tidak ada yang bertanya karena melihat penampilan angela seperti biasanya,dia memesan taxi kemudian memangnya ke salon.

"Anda sangat cantik nona,sepertinya sebelumnya wajah tidak pernah bertimpa mace up,sekalinya dioles langsung sangat cantik,anda terlihat sangat berbeda,"puji penata rias itu dengan sangat kagum terhadap angela.

Namun sayangnya angela tetap datar,meskipun masih menjawab orang di tetap menunjukkan wajah datarnya,penata rias yang sedari tadi membantu angela ingin sekali meminta angela tersenyum,karena dia yakin,dibalik wajah cantiknya tersimpan senyum yang sangat indah,namun tatapan angela juga cukup menakutkan. "Dimana baju saya?" Tanya angela.

"Oh silahkan sebelah sini,mari,"ajaknya berjalan lebih dulu di ikuti oleh angela,setelah sampai diruang ganti,kini angela dibantu untuk berganti baju,anggela mengunakan dress hitam sebatas lutut,kemudian dipadukan dengan blazer berwarna putih,karena dress-nya bertali spaghetti jadi angela ingin menutupi,dia tidak suka terlalu terbuka.

Orang-orang disana sangat kagum dengan wajah ayu angela,mace up tidak tebal bahkan justru hanya seperti polesan saja namun mengeluarkan aurah cantik angela juga terkesan aggun.

Angela tidak begitu menanggapi pujian dari orang-orang disana,dia berjalan keluar setelah membayar semuanya,bersamaan dengan taxi yang datang dan angela langsung masuk.

.

.

Sesampainya di sebuah alamat yang gara berikan,angela masuk dan lagi-lagi menjadi pusat perhatian disana,sayangnya angela tetap berwajah datar,"Selamat malam nona."Sapa pelayan disana.

"Hem,meja atas nama tenggara,"ucap angela.

"Mari ikut saya,"pinta pelayan tersebut kemudian berjalan lebih dulu diikuti oleh angela,ternyata angela dibawa ke sebuah tuangan.

"Silahkan,tuan muda sudah menunggu didalam,"persikahkan pelayan itu kemudian membuka pintu,angela di minta masuk dan setelah masuk pelayan menutup pintu kembali.

Kini angela berdiri dibalik pintu,menatap seseorang yang kini membelakanginya,angela berjalan pelan menghampiri gara. "Gara," panggilnya membuat gara menoleh.

Gara terdiam melongo melihat angela,tatapannya terpana melihat penampilan angela malam ini,"gara."panggil angela membaut gara tersadar,dia memalingkan wajahnya dan berdehem,"Ekhem,Lo u-udah datang?"tanya gara sedikit gugup.

"Udah,lo kenapa sih?"tanya angela melihat wajah gara tiba-tiba memerah,padahal ruangan itu sudah cukup dingin,terlebih sudah malam hari.

"Gue cantik,eh maksudnya itu gue agak gerah,"jawab gara gelagapan,dia melepas kemeja yang dia gunakan,

"Perasaan udah dingin,lo masih gerah?"tanya angela kemudian duduk di hadapan gara,"iya kayaknya cuaca lagi panas,"jawab gara.

"Dimana?"

"Diluar,"jawab gara.

"Ini kan udah malam gar,"ucap angela

"Iya maksudnya tadi siang,"jawab gara.

"Lo nggak mandi kali,makanya gerah."ucap angela.

"Enak aja,gue mandi kali,"jawab gara tidak terima. "Iyadeh,oiya gue datangnya telat,lo udah nunggu lama ya?" Tanya angela.

"Nggak juga,lo kesini naik apa?"

"Gue pakai taxi,tadi kesalon juga pakai taxi soalnya nggak mungkin naik motor dengan penampilan kayak gini,"jawab angela.

"Nggak apa-apa nanti pulang bareng gue,sekarang kita makan dulu,"ucap gara lalu memangil pelayan untuk memesan,"mau makan apa?" tanya gara.

"Gue lihat dulu,"jawab angela melihat menu,kemudian setelah menemukan yang ingin dua makan,angela menunjuk beberapa menu kepada pelayan,ada udang bakar,nasi salmon dan teh hangat.

Gara juga memesan,setelah itu mereka menunggu pesanan mereka disiapkan,"gimana menurut lo?"tanya gara.

"Apanya?"Tanya angela

"Tempatnya,sebenarnya dibagian roftop itu indah banget tapi gue tau lo nggak akan mau ngobrol ditempat yang ramai,makanya gue sewa ruangan,gue mau boking roftop tapi udah ada reservasi sebelumnya,"jelas gara.

"Nggak papa,gini juga bagus,nggak perluh booking segala kalau cuma buat makan,di pinggir jalan juga boleh,"jawab angela.

"Setelah makan malam jangan langsung pulang,kita jalan-jalan dulu ditaman dekat sini,tempatnya bagus apa lagi kalau malam hari,"beritau gara.

"Gue ikut aja,"jawab angela

Kemudian tak lama pesanan datang,angela dan gara langsung makan dengan diam,tidak ada obrolan lagi hingga makanan selesai,setelah mengobrol sebentar gara mengajak angela untuk keluar.

Mereka berjalan ke arah taman dekat restoran tersebut,disana tidak begitu banyak orang,lebih tepatnya keadaan cukup sepi,mereka sampai disebuah kursi taman dan mereka duduk disana,"kenapa disini sepi ya?padahal didekat restoran,"tanya angela

"Ini masih pagi,mungkin pada makan dulu,tadi restoran rame,"jawab gara diangguki angela.

Mereka kembali diam dan angela menatap bintang yang bersinar dilangit yang cukup cerah malam ini,jika ada bintang angela sangat suka duduk dibawahnya dan menikmati,dia merasa bundanya ada disana dan melihat dirinya.

"Angela,"panggil gara pelan tapi masih bisa didengar oleh angela

"Kenapa?" tanya angela menatap gara

"Menurut lo kedekatan kita selama empat hari ini gimana?"tanya gara menatap mata angela.

"Gue senang,berasa punya teman,lo mau kan jadi teman gue terus?"tanya angela.

"Mau tapi..."

"Tapi apa?"Tanya angela

"Kalau gue mau lebih dari teman lo mau?"tanya gara membuat angela kaget,tapi tidak ingin menyimpulkan lebih dulu,"Gue gak paham,maksud lo?" tanya angela

"Gimana gue ngomongnya?bingung banget sialan!" umpat gara dalam hati,mulutnya keluh dan tidak bisa berkata-kata.

"Gara!"pangil angela.

"Angela,gue rasa gue nggak bisa terus jadi teman lo,gue nyaman sama lo,gue mau bahagiain lo,gue mau jaga lo dan gue mau ada peran penting dihidup lo. Orang-orang benar,pertemanan antara laki-laki dan perempuan itu tidak ada.dan gue rasain itu,intinya,lo mau jadi cewek gue?"tanya gara membuat angela terdiam dan masih berusaha mencerna semuanya.

"Gara lo sadar dengan apa yang lo katakan?" tanya angela yang tidak percaya.

"Gue sadar,salah satu tujuan gue ajak lo dinner berdua,"jawab gara

Angela berdiri membuat gara mendongak,"gara menurut gue lo terlalu cepat,kita baru dekat baru empat hari dam secepat itu lo nyatain perasaan?"

"Emang salah?setidaknya gue punya hak atas semua yang gue lakukan ke lo selama ini."

"Lo nggak tau gue gara,lo akan menyesal ngomong ini,"jawab angela lalu berbalik,tapi tangganya langsung ditahan oleh gara dan menarik angela.

"Gue nggak akan menyesal angela,gue memang mau masuk lebih dalam kehidupan lo dan juga hati lo,nggak ppa kalo sekarang lo nggak punya perasaan,nanti gue bantu ,"jelas gara.

"Kenapa tiba-tiba?" tanya angela

"Memangnya perasaan bisa diatur?jangankan empat hari ngel,ada yang tiga hari sudah langsung nikah,"jawab gara

"Lo baik gara,tapi gue takut,gue takut lo cuma nyakitin gue,"ucap angela

"Gue mungkin nggak bisa janji sama lo angela,karena kadang gue juga bisa nggak sadar,tapi segala yang gue lakuin gue tulus dan gue jamin itu,"jawab gara.

"Mungkin gue buti waktu,"ucap angela

"Iya,tapi jangan gantung gue,gue mau besok pagi biar gue bisa jemput lo dengan setatus baru,"jawab gara lalu menautkan jari-jari mereka dan membawa angela pergi dari sana."kita pulang ya calon pacar,udah malam ,"ajak gara menggandeng angela pergi dari sana.

"Bentar ya gue ambil titipan gue dulu kesatpam,"ucap angela kemudian pergi dari sana menuju ke satpam penjaga restoran,setelah mengambil barangnya angela kembali gara.

"Sudah?" Angela mengangguk sebagai jawaban,itu apa?"tanya gara

"Baju,gue mau ganti dulu ya,nggak nyaman pakek baju gini terus,"ucap angela diangguki gara

"Ganti di mobil,gue tunggu diluar,"ujar gara kemudian membuka pintu mobil untuk angela.

"Nggak papa?" tanya angela

"Aman,kacanya gelap,nanti gue jagain diluaar."jawab gara dia angguki angela kemudian masuk dan menutup serta mengunci pintu.

Setelah beberapa menit angela sudah selesai,dia menurunkan kaca mobil dan memangil gara."Gara,gue udah selesai,"beritaunya.

Gara masuk kebagian kemudi sedangkan angela dibelakang,"gue sekarang jadi supir lo ya?"tanya gara.

"Ha?kenapa?bingung angela. "Lo duduk dibelakang terus gue didepan sendiri,berasa jadi supir." jelas gara

"Sorey gue nggak maksud,tapi emang cocok sih hahahaha,"tawa angela meledek gara,namun bukanya marah atau kesal,gara justru terpesona dengan tawa renyah dan ekspersi angela.

"Gue suka lo banyak tawa,"ucap gara membuat angela terdiam.

Terpopuler

Comments

Maria Ulfa

Maria Ulfa

awas Ra sampai buat Angela membisu lagi

2024-12-11

0

lihat semua
Episodes
1 Awal
2 Hari yang sial
3 Pertengkaran
4 Pagi yang buruk
5 Gara yang aneh
6 Flashdisk
7 Taruhan
8 Ulang tahun mila
9 Makan bersama
10 Kepikiran angela
11 Bu amelia
12 Ulang tahun angela
13 Perubahan gara
14 Skors
15 Berteman
16 lanjutan
17 Di Tembak
18 Jadian
19 lanjutan jadian
20 masih lanjutan
21 Berani melawan
22 Lanjutan
23 Hadiah
24 Lanjutan
25 Terluka
26 Kaluar dari rumah
27 Lanjutan
28 Balapan
29 Lanjutan
30 Mencari identitas angela
31 Lanjutan
32 Fakta dan kehancuran
33 Lanjutan
34 Lemahnya angela
35 Lanjutan
36 Menyerah?
37 lanjutan
38 Kritis
39 lanjutan
40 Siapa angela?
41 Menemui gara
42 lanjutan
43 Permohonan maaf gara
44 lanjutan
45 Menunggu kabar
46 lanjutan
47 Sadar
48 lanjutan
49 Ayah dan putrinya
50 Usaha kabur
51 Kembali
52 Lanjutan
53 Kesakitan Angela
54 Kehidupan Angela
55 Lelahnya Angela
56 Perubahan Angela
57 Lanjutan
58 Mulai rencana
59 Surat warisan
60 Lanjutan
61 Sedikit pembalasan
62 Gara Mengamuk
63 Lanjutan
64 Pengacara Andi
65 Lanjutan
66 Makan malam dengan mila
67 Lanjutan
68 Baikan
69 Cerita dari andre
70 lanjutan
71 Kisah Angeli
72 Lanjutan
73 Mengungkap
74 Ketakutan Prabu
75 Mengalahkan Gara
76 Rencana jahat ella
77 lanjutan
78 Memasang CCTV
79 Hilang kepercayaan
80 Mencari Angela
81 Lanjutan
82 Pelukan yang hilang
83 lanjutan
84 Ingatan yang berputar
85 Sekolah kembali
86 Lanjutan
87 Bermain di dalam permainan
88 Lanjutan
89 Menolak
90 Bertemu ifan
91 Rasa Lelah
92 Tersebar
93 Lanjutan
94 Membuat keributan
95 Lanjutan
96 Kemarahan Prabu
97 Rencana ella
98 Lanjutan
99 Pertunjukan untuk angela
100 Lanjutan
101 Terpesona berujung hampir celaka
102 Lanjutan
103 Di Patakan lagi
104 Lanjutan
105 Pertemuan sonya dan ella
106 Lanjutan
107 Membongkar kejahatan
108 Lanjutan
109 Mencari kunci
110 Lanjutan
111 Pengakuan Ella
112 Lanjutan
113 Ruangan
114 Kekejaman ella
115 Lanjutan
116 Hukuman
117 Hidup sendiri
118 Kehidupan mila
119 Salah paham perjodohan
120 Bukan ayah kandung
121 Kejujuran prabu
122 Mencari ayah kandung
123 Usaha gara
124 Ketakutan mila
125 Perkara tidur bersama
126 Anak kandung andre
127 Fakta baru lagi
128 Hujan-Hujanan
129 Sakit
130 Pertemuan ayah dan anak kandung
131 Lanjutan
132 Menyakinkan hati
133 Lanjutan
134 Menenangkan pikiran
135 Lanjutan
136 Ketahuan daddy
137 Pengawal untuk angela
138 Lanjutan
139 Obsesi casey
140 Lanjutan
141 Kemarahan casey
142 Di kenalkan ke keluarga daddy
143 Lanjutan
144 Menerima dan permintaan maaf casey
Episodes

Updated 144 Episodes

1
Awal
2
Hari yang sial
3
Pertengkaran
4
Pagi yang buruk
5
Gara yang aneh
6
Flashdisk
7
Taruhan
8
Ulang tahun mila
9
Makan bersama
10
Kepikiran angela
11
Bu amelia
12
Ulang tahun angela
13
Perubahan gara
14
Skors
15
Berteman
16
lanjutan
17
Di Tembak
18
Jadian
19
lanjutan jadian
20
masih lanjutan
21
Berani melawan
22
Lanjutan
23
Hadiah
24
Lanjutan
25
Terluka
26
Kaluar dari rumah
27
Lanjutan
28
Balapan
29
Lanjutan
30
Mencari identitas angela
31
Lanjutan
32
Fakta dan kehancuran
33
Lanjutan
34
Lemahnya angela
35
Lanjutan
36
Menyerah?
37
lanjutan
38
Kritis
39
lanjutan
40
Siapa angela?
41
Menemui gara
42
lanjutan
43
Permohonan maaf gara
44
lanjutan
45
Menunggu kabar
46
lanjutan
47
Sadar
48
lanjutan
49
Ayah dan putrinya
50
Usaha kabur
51
Kembali
52
Lanjutan
53
Kesakitan Angela
54
Kehidupan Angela
55
Lelahnya Angela
56
Perubahan Angela
57
Lanjutan
58
Mulai rencana
59
Surat warisan
60
Lanjutan
61
Sedikit pembalasan
62
Gara Mengamuk
63
Lanjutan
64
Pengacara Andi
65
Lanjutan
66
Makan malam dengan mila
67
Lanjutan
68
Baikan
69
Cerita dari andre
70
lanjutan
71
Kisah Angeli
72
Lanjutan
73
Mengungkap
74
Ketakutan Prabu
75
Mengalahkan Gara
76
Rencana jahat ella
77
lanjutan
78
Memasang CCTV
79
Hilang kepercayaan
80
Mencari Angela
81
Lanjutan
82
Pelukan yang hilang
83
lanjutan
84
Ingatan yang berputar
85
Sekolah kembali
86
Lanjutan
87
Bermain di dalam permainan
88
Lanjutan
89
Menolak
90
Bertemu ifan
91
Rasa Lelah
92
Tersebar
93
Lanjutan
94
Membuat keributan
95
Lanjutan
96
Kemarahan Prabu
97
Rencana ella
98
Lanjutan
99
Pertunjukan untuk angela
100
Lanjutan
101
Terpesona berujung hampir celaka
102
Lanjutan
103
Di Patakan lagi
104
Lanjutan
105
Pertemuan sonya dan ella
106
Lanjutan
107
Membongkar kejahatan
108
Lanjutan
109
Mencari kunci
110
Lanjutan
111
Pengakuan Ella
112
Lanjutan
113
Ruangan
114
Kekejaman ella
115
Lanjutan
116
Hukuman
117
Hidup sendiri
118
Kehidupan mila
119
Salah paham perjodohan
120
Bukan ayah kandung
121
Kejujuran prabu
122
Mencari ayah kandung
123
Usaha gara
124
Ketakutan mila
125
Perkara tidur bersama
126
Anak kandung andre
127
Fakta baru lagi
128
Hujan-Hujanan
129
Sakit
130
Pertemuan ayah dan anak kandung
131
Lanjutan
132
Menyakinkan hati
133
Lanjutan
134
Menenangkan pikiran
135
Lanjutan
136
Ketahuan daddy
137
Pengawal untuk angela
138
Lanjutan
139
Obsesi casey
140
Lanjutan
141
Kemarahan casey
142
Di kenalkan ke keluarga daddy
143
Lanjutan
144
Menerima dan permintaan maaf casey

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!