Silent Word: Bagian 4

Bagian 4: Langkah Kecil yang Sulit

Hari berikutnya dimulai seperti biasa. Bel sekolah berbunyi, siswa-siswa berdatangan, dan aku… tetap menjadi bagian latar di kelas ini. Namun, tekadku untuk mendekati Aiko Shizuru belum berubah. 

Dia duduk di bangkunya seperti kemarin, rapi dan tenang, sementara aku mencoba mencari waktu yang tepat untuk berbicara dengannya lagi. Setelah percakapan canggung kemarin, aku sadar satu hal: aku butuh cara yang lebih baik untuk menyampaikan niatku. 

“AniGate,” bisikku pelan saat guru belum masuk ke kelas. 

> “Ya, User Rei Jaavu?”

“Apa kau punya ide? Maksudku, aku ingin membantu Aiko, tapi rasanya semua yang kulakukan malah bikin aku terlihat bodoh.” 

> “Menarik. Anda mencari ide dari sistem, padahal peran Anda adalah menemukan solusinya sendiri.”

Aku mengerutkan dahi. “Jadi, kau sama sekali nggak mau memberi petunjuk?” 

> “Langkah kecil, User. Mulailah dari hal-hal sederhana.”

Aku mendesah panjang. Langkah kecil, huh? Bagus sekali, tapi apa artinya? 

...****************...

Waktu istirahat tiba.

Seperti kemarin, kelas menjadi lebih riuh saat para siswa keluar untuk mengisi ulang tenaga mereka. Aiko tetap di tempatnya, membuka kotak bekalnya yang sederhana. Tapi kali ini, dia tampak lebih waspada, matanya sesekali melirik ke arah Kagami dan teman-temannya yang sedang bercanda di sudut ruangan. 

Aku memegang tasku erat-erat, mencoba memikirkan langkah pertama yang bisa kulakukan. Perlahan, aku mendekatinya, memastikan langkahku tidak terlalu mengundang perhatian. 

“Shizuru-san?” 

Dia mendongak, menatapku dengan tatapan lembut yang sama seperti kemarin. 

“Aku… bawa sesuatu untukmu,” kataku, sedikit gugup. Aku membuka tas dan mengeluarkan sebuah buku catatan kecil yang kubeli tadi pagi di toko dekat sekolah. 

“Ini… aku pikir, mungkin ini bisa membantumu,” lanjutku sambil menyerahkan buku itu. Di halaman pertama, aku sudah menuliskan kalimat sederhana dalam huruf tebal: *Aku ingin berbicara denganmu. Maaf kalau aku salah kata.* 

Aiko memandang buku itu dengan bingung, lalu perlahan membukanya. Dia membaca halaman pertama, lalu menatapku lagi dengan senyum kecil. Tangannya bergerak cepat, dan aku menyadari bahwa dia ingin mengatakan sesuatu. 

“Aku… belum terlalu mengerti bahasa isyarat,” aku buru-buru menjelaskan. “Tapi kalau kau menulisnya di buku itu, aku pasti bisa membacanya.” 

Aiko tampak berpikir sejenak, lalu mengambil pena dari kotaknya dan menulis sesuatu di buku itu. Setelah selesai, dia menyerahkannya kembali kepadaku. 

> Terima kasih. Aku belum pernah mendapatkan buku seperti ini dari teman sekelas.

Aku merasa pipiku memanas. “Ah, itu… bukan apa-apa. Aku cuma ingin membantu.” 

Dia tersenyum lagi, lalu menulis sesuatu lagi di buku. 

> Apa aku merepotkanmu?

Aku membacanya perlahan, lalu menggeleng cepat. “Nggak sama sekali! Maksudku… aku tahu kau punya banyak kesulitan di sini, jadi aku hanya ingin membantu semampuku.” 

Aiko memandangku dengan tatapan yang sulit dijelaskan, seperti campuran rasa terkejut dan rasa terima kasih. Lalu dia membungkuk sedikit, memberi salam dengan cara yang begitu sopan hingga aku merasa malu sendiri. 

“Terima kasih,” katanya pelan. Suaranya nyaris tidak terdengar, tapi cukup untuk membuatku terdiam sejenak. 

Dia… berbicara? 

...****************...

Namun, ketenangan itu tidak bertahan lama. 

“Wah, lihat siapa yang dekat dengan Shizuru-chan,” suara familiar milik Kagami terdengar dari belakangku. Aku menoleh dan melihat dia serta gengnya mendekat dengan ekspresi penuh ejekan. 

Aiko langsung menunduk, berusaha menghindari tatapan mereka. Aku mencoba berdiri di antara mereka, meski tubuhku terasa gemetar. 

“Kau lagi?” kata Kagami dengan seringai. “Apa kau mencoba jadi pahlawan sekarang?” 

Aku mengepalkan tangan, mencoba menahan rasa takut yang mendidih di dadaku. “Aku cuma ngobrol. Itu bukan urusanmu.” 

“Bukan urusanku?” Kagami tertawa kecil. “Hei, aku cuma khawatir kau terlalu sibuk menjaga Shizuru-chan sampai lupa bahwa kau cuma latar belakang di kelas ini.” 

Tawa teman-temannya menggema, menambah rasa frustrasi yang sudah memenuhi dadaku. Tapi sebelum aku sempat membalas, Aiko berdiri dan menarik lenganku pelan. 

Aku menoleh, dan dia menggeleng pelan, isyarat sederhana yang memintaku untuk tidak melawan. 

“Aku…” aku ingin mengatakan sesuatu, tapi kata-kata itu tidak keluar. Aku hanya bisa menatap Kagami dengan tatapan marah sebelum akhirnya mengikuti Aiko keluar dari kelas. 

...****************...

Di atap sekolah.

Kami duduk di bawah langit biru, angin sepoi-sepoi berhembus lembut membawa aroma musim semi. Aiko membuka buku catatan itu lagi, menuliskan sesuatu sebelum menyerahkannya kepadaku. 

> Jangan melawan mereka. Kau akan mendapat masalah.

Aku membaca kata-kata itu dengan perasaan campur aduk. “Tapi mereka nggak punya hak untuk memperlakukanmu seperti itu.” 

Aiko menunduk, lalu menulis sesuatu lagi. 

> Aku sudah terbiasa. Mereka tidak peduli apa yang kukatakan. Jadi, tidak apa-apa.

Tidak apa-apa? Aku ingin berteriak, mengatakan bahwa itu tidak benar. Tapi aku tahu, jika aku memaksanya sekarang, itu hanya akan membuatnya semakin sulit. 

Aku menarik napas panjang. “Aiko… aku nggak tahu apa yang bisa kulakukan, tapi aku janji aku akan mencoba membantumu. Apa pun yang terjadi.” 

Dia menatapku dengan mata yang penuh rasa ingin tahu, seolah mencoba mencari keseriusan dalam kata-kataku. Lalu, untuk pertama kalinya, dia tersenyum lebar—senyum yang benar-benar tulus. 

Dan untuk pertama kalinya, aku merasa langkah kecilku akhirnya berarti.

Episodes
1 Prolog
2 Hana no Yuki: Bagian 1
3 Hana no Yuki: Bagian 2
4 Hana no Yuki: Bagian 3
5 Hana no Yuki: Bagian 4
6 Hana no Yuki: Final Chapter
7 Silent Word: Bagian 1
8 Silent Word: Bagian 2
9 Silent Word: Bagian 3
10 Silent Word: Bagian 4
11 Silent Word: Bagian 5
12 Silent Word: Bagian 6
13 Silent Word: Bagian 7
14 Silent Word: Bagian 8
15 Silent Word: Bagian 9
16 Silent Word: Final Chapter
17 Tidak Seburuk Itu: Bagian 1
18 Tidak Seburuk Itu: Bagian 2
19 Tidak Seburuk Itu: Bagian 3
20 Tidak Seburuk Itu: Bagian 4
21 Tidak Seburuk Itu: Bagian 5
22 Tidak Seburuk Itu: Bagian 6
23 Tidak Seburuk Itu: Bagian 7
24 Tidak Seburuk Itu: Bagian 8
25 Tidak Seburuk Itu: Bagian 9
26 Tidak Seburuk Itu: Final Chapter
27 Cinta Tanpa Cinta: Bagian 1
28 Cinta Tanpa Cinta: Bagian 2
29 Cinta Tanpa Cinta: Bagian 3
30 Cinta Tanpa Cinta: Bagian 4
31 Cinta Tanpa Cinta: Bagian 5
32 Cinta Tanpa Cinta: Bagian 6
33 Cinta Tanpa Cinta: Bagian 7
34 Cinta Tanpa Cinta: Bagian 8
35 Cinta Tanpa Cinta: Bagian 9
36 Cinta Tanpa Cinta: Final Chapter
37 Lagu Takdir di Bawah Sakura: Bagian 1
38 Lagu Takdir di Bawah Sakura: Bagian 2
39 Lagu Takdir di Bawah Sakura: Bagian 3
40 Lagi Takdir di Bawah Sakura: Bagian 4
41 Lagu Takdir di Bawah Sakura: Bagian 5
42 Lagu Takdir di Bawah Sakura: Bagian 6
43 Lagu Takdir di Bawah Sakura: Bagian 7
44 Lagu Takdir di Bawah Sakura: Bagian 8
45 Lagu Takdir di Bawah Sakura: Bagian 9
46 Lagu Takdir di Bawah Sakura: Bagian 10
47 Lagu Takdir di Bawah Sakura: Bagian 11
48 Lagu Takdir di Bawah Sakura: Bagian 12
49 Lagu Takdir di Bawah Sakura: Bagian 13
50 Lagu Takdir di Bawah Sakura: Bagian 14
51 Lagu Takdir di Bawah Sakura: Bagian 15
52 Jejak yang Tak Terhapuskan: Bagian 1
53 Jejak yang Tak Terhapuskan: Bagian 2
54 Jejak yang Tak Terhapuskan: Bagian 3
55 Jejak yang Tak Terhapuskan: Bagian 4
56 Jejak yang Tak Terhapuskan: Bagian 5
57 Jejak yang Tak Terhapuskan: Bagian 6
58 Jejak yang Tak Terhapuskan: Bagian 7
59 Jejak yang Tak Terhapuskan: Bagian 8
60 Jejak yang Tak Terhapuskan: Bagian 9
61 Jejak yang Tak Terhapuskan: Bagian 10
62 Jejak yang Tak Terhapuskan: Bagian 11
63 Jejak yang Tak Terhapuskan: Bagian 12
64 Di Balik Senyum Keabadian: Bagian 1
65 Di Balik Senyum Keabadian: Bagian 2
66 Di Balik Senyum Keabadian: Bagian 3
67 Di Balik Senyum Keabadian: Bagian 4
68 Di Balik Senyum Keabadian: Bagian 5
69 Di Balik Senyum Keabadian: Bagian 6
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Prolog
2
Hana no Yuki: Bagian 1
3
Hana no Yuki: Bagian 2
4
Hana no Yuki: Bagian 3
5
Hana no Yuki: Bagian 4
6
Hana no Yuki: Final Chapter
7
Silent Word: Bagian 1
8
Silent Word: Bagian 2
9
Silent Word: Bagian 3
10
Silent Word: Bagian 4
11
Silent Word: Bagian 5
12
Silent Word: Bagian 6
13
Silent Word: Bagian 7
14
Silent Word: Bagian 8
15
Silent Word: Bagian 9
16
Silent Word: Final Chapter
17
Tidak Seburuk Itu: Bagian 1
18
Tidak Seburuk Itu: Bagian 2
19
Tidak Seburuk Itu: Bagian 3
20
Tidak Seburuk Itu: Bagian 4
21
Tidak Seburuk Itu: Bagian 5
22
Tidak Seburuk Itu: Bagian 6
23
Tidak Seburuk Itu: Bagian 7
24
Tidak Seburuk Itu: Bagian 8
25
Tidak Seburuk Itu: Bagian 9
26
Tidak Seburuk Itu: Final Chapter
27
Cinta Tanpa Cinta: Bagian 1
28
Cinta Tanpa Cinta: Bagian 2
29
Cinta Tanpa Cinta: Bagian 3
30
Cinta Tanpa Cinta: Bagian 4
31
Cinta Tanpa Cinta: Bagian 5
32
Cinta Tanpa Cinta: Bagian 6
33
Cinta Tanpa Cinta: Bagian 7
34
Cinta Tanpa Cinta: Bagian 8
35
Cinta Tanpa Cinta: Bagian 9
36
Cinta Tanpa Cinta: Final Chapter
37
Lagu Takdir di Bawah Sakura: Bagian 1
38
Lagu Takdir di Bawah Sakura: Bagian 2
39
Lagu Takdir di Bawah Sakura: Bagian 3
40
Lagi Takdir di Bawah Sakura: Bagian 4
41
Lagu Takdir di Bawah Sakura: Bagian 5
42
Lagu Takdir di Bawah Sakura: Bagian 6
43
Lagu Takdir di Bawah Sakura: Bagian 7
44
Lagu Takdir di Bawah Sakura: Bagian 8
45
Lagu Takdir di Bawah Sakura: Bagian 9
46
Lagu Takdir di Bawah Sakura: Bagian 10
47
Lagu Takdir di Bawah Sakura: Bagian 11
48
Lagu Takdir di Bawah Sakura: Bagian 12
49
Lagu Takdir di Bawah Sakura: Bagian 13
50
Lagu Takdir di Bawah Sakura: Bagian 14
51
Lagu Takdir di Bawah Sakura: Bagian 15
52
Jejak yang Tak Terhapuskan: Bagian 1
53
Jejak yang Tak Terhapuskan: Bagian 2
54
Jejak yang Tak Terhapuskan: Bagian 3
55
Jejak yang Tak Terhapuskan: Bagian 4
56
Jejak yang Tak Terhapuskan: Bagian 5
57
Jejak yang Tak Terhapuskan: Bagian 6
58
Jejak yang Tak Terhapuskan: Bagian 7
59
Jejak yang Tak Terhapuskan: Bagian 8
60
Jejak yang Tak Terhapuskan: Bagian 9
61
Jejak yang Tak Terhapuskan: Bagian 10
62
Jejak yang Tak Terhapuskan: Bagian 11
63
Jejak yang Tak Terhapuskan: Bagian 12
64
Di Balik Senyum Keabadian: Bagian 1
65
Di Balik Senyum Keabadian: Bagian 2
66
Di Balik Senyum Keabadian: Bagian 3
67
Di Balik Senyum Keabadian: Bagian 4
68
Di Balik Senyum Keabadian: Bagian 5
69
Di Balik Senyum Keabadian: Bagian 6

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!