Ayra, Zeyndra dan Alvano sudah kembali ke taman. Mereka duduk si bangku taman.
" Kamu pulang sekarang atau nanti?" ucap Zeyndra.
" Sekarang aja, tadi Ayra bilang ke Mama cuma sebentar aja " ucap Ayra.
" Nuna mau pulang ya, ke rumah Alvano kan " ucap Alvano berharap.
" Ke rumah buna lah Aku " ucap Zeyndra.
" Alvano ikut pokoknya, Alvano nggak mau ditinggal buna " ucap Alvano.
" Ini gimana om, Al mau ikut sama saya " ucap Ayra.
" Yaudah saya anter kamu pulang, sekalian silahturahmi sama orang tua kamu " ucap Zeyndra.
Tak lama kemudian mereka sampai dirumah Ayra. Mereka segera masuk ke dalam rumah.
" Duduk dulu om, aku buatin minum dulu " ucap Ayra.
" Eh Ra, kamu udah pulang " ucap Siska.
" Udah Ma, oh ya kenalin ini Zeyndra yang waktu itu " bisik Ayra.
" Yasudah kamu buatin minum sana sama roti di meja bawa kesini, Mama mau ngobrol dulu " ucap Siska.
Ayra segera berjalan menuju dapur untuk mengambil camilan dan membuatkan teh.
" Kamu nak Zeyndra ya, Ayra udah cerita tentang kamu lho " ucap Siska.
" Iya tan, ini anak saya Alvano " ucap Zeyndra.
" Nama tante, Siska, Ayra juga sering ngomongin Alvano " ucap Siska.
" Tante apa kabar " tanya Zeyndra.
" Alhamdulillah kabar tante baik " jawab Siska.
Ayra membawa camilan dan minuman. Ayra segera meletakkan camilan dan minuman di atas meja.
" Silahkan dimakan dan diminum " ucap Ayra.
" Buna roti coklat nya Al ambil satu ya keliatan nya enak " ucap Alvano.
" Di habiskan semua juga boleh Al " ucap Ayra.
" Terimakasih buna " ucap Alvano.
" Kalian udah akrab aja kayak ibu dan anak, kapan nih akrab sama bapaknya " bisik Siska.
" Mama, nanti kedengeran Zeyndra, malu ish " bisik Ayra.
" Ayra, saya mau ke toilet, toilet nya dimana ya " tanya Zeyndra.
" Mari om saya antarkan " ucap Ayra.
Ayra segera berdiri dan mengantar Zeyndra ke toilet.
" Hai Al, kamu sayang banget ya sama anak oma " ucap Siska.
" Sayang banget oma " ucap Alvano.
Alvano senang ia mempunyai nenek lagi.
" Oma boleh minta tolong sama Al nggak " tanya Siska.
" Boleh, Al harus ngapain oma " ucap Alvano.
" Al harus bisa mendekatkan Buna sama Ayah Al" ucap Siska.
" Tapi tadi Al sempat dengar, ayah emang udah suka sama buna, tapi buna masih bingung sama perasaan nya " ucap Alvano.
" Berarti Al harus deketin buna sama ayah Al, supaya buna juga suka sama ayah Al " jelas Siska .
" Siap oma " ucap Alvano.
" Pinter banget sih kamu " ucap Siska.
Ayra dan Zeyndra kembali dari toilet, tadi Ayra ke dapur dulu untuk mencuci piring.
" Alvano, ayo pulang " ucap Zeyndra.
" Al mau nginep aja " ucap Alvano.
" Kapan kapan kita kesini lagi Al, yuk pulang " ucap Zeyndra.
" Yaudah, buna, oma , Al pulang dulu ya,makasih makanan dan minuman nya, Al suka " ucap Alvano.
" Sama sama anak ganteng " ucap Ayra dan Siska bersamaan.
" Boleh Al peluk buna dan oma " ucap Alvano.
Mereka bertiga pun berpelukan, setelah lama berpelukan , mereka segera melepaskan nya.
" Saya pamit dulu tante, Ayra, makasih hidangannya" ucap Zeyndra.
" Sama sama Zey, kapan kapan kesini lagi ya " ucap Siska.
" Pasti tante " ucap Zeyndra.
" Yasudah tante mau ke kamar dulu, hati hati ya" ucap Siska.
Siska segera meninggal kan mereka bertiga.
" Ayo saya antar ke depan, om " ucap Ayra.
Mereka sekarang sudah berada di luar rumah.
" Ay saya pulang dulu ya, saya tunggu minggu depan, kamu harus menjawab perasaan saya " ucap Zeyndra.
" Enggak kecepatan kah " ucap Ayra.
" Saya yakin kamu akan menerima saya, lagipula lebih cepat lebih baik, takut kamu diambil cowok lain " ucap Zeyndra.
" Om bisa aja, yasudah saya akan pikirkan dulu " ucap Ayra.
" Say pulang dulu Ay , saya mencintai kamu " ucap Zeyndra.
Zeyndra segera mencium pipi kanan Ayra, dan segera berjalan cepat menuju mobil. Alvano sudah berada di dalam mobil.
Zeyndra melajukan mobilnya untuk meninggalkan rumah Ayra.
" Ish, main cium cium aja, kok jantungku berdebar ya "ucap Ayra.
Ayra senyum senyum sendiri sambil memegang jantung nya yang berdebar lebih cepat.
" Sadar Ay gara gara om zey sih saya jadi senyum senyum sendiri " batin Ayra.
Ayra segera masuk ke dalam rumah dan segera mengunci pintu.
" Ciee yang habis dicium " ucap Siska.
" Ih Mama ngintip ya " ucap Ayra.
" Cuma ngintip dikit kok, habisnya kamu lama sih" ucap Siska.
Ayra sangat malu kepergok sama Mamanya sendiri. Ia segera berlari menuju kamar.
" Anak ku sudah dewasa ya " batin Siska.
Ayra berbaring di atas kasur sambil terus memegang pipi kanan nya.
" Aduh kok aku kepikiran trus sih, tidur aja deh " ucap Ayra. Ayra mencoba memejamkan mata nya.
Alvano heran melihat sang ayah tersenyum dari tadi.
" Ayah kenapa " ucap Alvano.
" Ayah tidak papa Al, Ayah hanya teringat wajah buna mu tadi " ucap Zeyndra.
" Buna Ayra ?" ucap Alvano.
" Heem " ucap Zeyndra.
" Ayah sayang buna " tanya Alvano.
" Sangat sayang, makasih karena kamu Ayah bisa ketemu buna ayra" ucap Zeyndra.
" Sama sama Ayah, Al juga seneng ketemu buna" ucap Alvano.
Akhirnya mereka tiba di rumah. Zeyndra segera memasukkan mobilnya ke garasi. Zeyndra menggendong Al dan berjalan menuju kamar.
" Yah, buna bakal jadi buna Al kan " tanya Alvano.
" Doakan saja ya Al, semoga buna mau sama Ayah " ucap Zeyndra.
" Al bakal dukung kalian kok " ucap Alvano.
" Ayah bangga punya anak sepintar dan sebaik kamu, makasih udah hadir di hidup Ayah " ucap Zeyndra.
" Al juga bangga punya Ayah yang baik, ini juga didikan ayah, Al jadi pintar, baik, mandiri dan ramah sama semua orang " ucap Alvano.
Zeyndra dan Alvano segera berpelukan.
" Al mandi dulu ya biar kalo tidur udah wangi dan bersih " ucap Zeyndra.
Zeyndra segera memandikan Al dengan air hangat. Setelah memandikan Al, ia segera membantu menggantikan pakaian untuk Al.
" Al tunggu sini, ayah juga mau mandi " ucap Zeyndra.
Zeyndra segera mengambil baju ganti dan kembali masuk ke dalam kamar mandi.
Alvano sedang berbaring di atas kasur.
" Semoga Ayah dan Buna berjodoh dan buna Ayra jadi Buna Al " ucap Alvano pelan.
Selamat membaca
jangan lupa komen dan like
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments