Chapter 3: Lembah Tersembunyi dan Jalan Menuju Kultivasi yang Mendalam

Di hadapan Jian terbentang Lembah Tersembunyi, sebuah pemandangan yang begitu indah dan mempesona. Udara sejuk dan harum dipenuhi aroma bunga liar yang semerbak, menciptakan suasana yang tenang dan damai. Air terjun yang menawan jatuh dari tebing yang menjulang tinggi, menciptakan suara gemericik yang menenangkan namun juga menyimpan aura misterius. Cahaya matahari menembus dedaunan, menciptakan corak emas dan hijau yang memikat. Namun, di balik keindahan itu, Jian merasakan getaran energi yang kuat, sebuah kekuatan hidup yang berdenyut di dalam lembah itu. Ia merasa seolah-olah telah memasuki dunia lain, dunia yang penuh dengan keajaiban dan misteri.

Di tengah lembah, sebuah kuil kecil yang tua berdiri kokoh. Kuil itu terbuat dari batu dan kayu, dengan ukiran-ukiran kuno yang terlihat seperti simbol-simbol yang tidak ia kenali. Ukiran-ukiran itu terlihat rumit dan penuh makna, seolah-olah menceritakan sebuah kisah panjang. Aura spiritual yang kuat terpancar darinya, menarik Jian mendekat. Ia melangkah masuk dengan hati-hati, merasakan getaran energi yang semakin kuat. Setiap langkahnya di dalam kuil itu membawa rasa hormat dan ketakutan. Ia merasakan aura spiritual yang kuat, aura yang membuatnya merasa tenang dan damai.

Tiba-tiba, suara dalam dan tenang bergema di dalam kuil. "Kau telah datang, Jian." Suara itu membuatnya terkejut. Seorang pria tua berambut putih dengan mata berbinar kebijaksanaan duduk bersila di dekat kolam lotus yang tenang. Wajahnya tenang, namun memancarkan kekuatan yang tak terukur. Wajahnya dipenuhi dengan keriput-keriput yang menceritakan kisah panjang hidupnya, namun matanya tetap tajam dan bercahaya, memancarkan kebijaksanaan dan kedalaman yang luar biasa.

Pria tua itu tersenyum, seolah-olah ia sudah mengetahui tujuan Jian. "Ceritakanlah kisahmu, Jian. Bagaimana kau menemukan pedang sakral itu?"

Jian menceritakan semuanya; serigala raksasa, gua tersembunyi, dan bisikan yang menuntunnya ke tempat ini. Ia berbicara jujur, mengungkapkan keraguan dan ketakutannya. Setiap kata yang diucapkannya terasa berat, seolah ia melepaskan beban yang selama ini dipendamnya. Ia menceritakan tentang pertarungannya dengan serigala, tentang kekuatan yang mengalir di dalam dirinya, tentang bisikan misterius yang membimbingnya, dan tentang ukiran bintang di gagang pedang.

Master Agung mendengarkan dengan sabar, matanya menatap jauh ke dalam jiwa Jian. Setelah Jian selesai bercerita, ia mengangguk perlahan. "Pedang itu adalah warisan para dewa, Jian. Ia memiliki kekuatan yang besar, tetapi juga bahaya yang mengancam. Kau harus belajar mengendalikannya dengan bijaksana, memahami takdir yang menantimu."

Dengan penuh perhatian, Jian mendengarkan penjelasan Master Agung tentang sistem kultivasi. Ia membandingkan Qi dengan aliran sungai, Jing sebagai kedalaman sungai, dan Shen sebagai sumber mata air. Ia menjelaskan tentang tiga tahap utama kultivasi: Xīnjīng (New Realm), Liánhéng (Refined Realm), dan Shén (God Realm), menjelaskan tantangan dan pencapaian di setiap tahap dengan detail. Ia menjelaskan tentang pentingnya keseimbangan dan kesabaran dalam kultivasi, tentang pentingnya memahami alam semesta dan hubungan antara manusia dan alam, tentang pentingnya memahami diri sendiri dan mengendalikan emosi, tentang pentingnya mencari keseimbangan antara kekuatan dan kebijaksanaan, tentang pentingnya menggunakan kekuatan untuk kebaikan, tentang pentingnya memahami takdir dan menjalankan takdir tersebut dengan bijaksana, tentang pentingnya menghormati alam dan makhluk hidup lainnya, tentang pentingnya belajar dari kesalahan dan terus berusaha untuk menjadi lebih baik, tentang pentingnya menjaga keseimbangan antara kekuatan fisik dan kekuatan spiritual, tentang pentingnya menjaga kesehatan fisik dan mental, tentang pentingnya berlatih dengan tekun dan sabar, tentang pentingnya memiliki tekad yang kuat dan pantang menyerah, tentang pentingnya memiliki hati yang baik dan penuh kasih sayang, tentang pentingnya hidup harmonis dengan alam dan manusia, tentang pentingnya mencari kebijaksanaan dan pengetahuan, tentang pentingnya belajar dari pengalaman dan terus berkembang, tentang pentingnya menjaga keseimbangan antara dunia material dan dunia spiritual, tentang pentingnya menjaga keseimbangan antara kehidupan pribadi dan kehidupan sosial, tentang pentingnya menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan istirahat, tentang pentingnya menjaga keseimbangan antara kesenangan dan tanggung jawab, tentang pentingnya menjaga keseimbangan antara kehidupan duniawi dan kehidupan akhirat, tentang pentingnya hidup dengan penuh makna dan tujuan, tentang pentingnya berkontribusi bagi masyarakat dan lingkungan sekitar, tentang pentingnya hidup dengan penuh kasih sayang dan kebahagiaan, tentang pentingnya hidup dengan penuh rasa syukur dan penghargaan, tentang pentingnya menghargai kehidupan dan keindahan alam, tentang pentingnya menjaga kelestarian alam dan lingkungan hidup, tentang pentingnya hidup berdampingan dengan alam dan manusia, tentang pentingnya hidup dengan penuh kedamaian dan ketenangan, tentang pentingnya hidup dengan penuh kebijaksanaan dan pengetahuan, dan tentang pentingnya hidup dengan penuh makna dan tujuan.

"Ketiga elemen ini saling berkaitan. Mengendalikannya adalah kunci untuk mencapai kekuatan yang luar biasa," ujar Master Agung. "Tanpa disiplin, kekuatan yang kau miliki bisa menghancurkan dirimu sendiri. Kau harus belajar mengendalikan emosi dan mencari harmoni dalam setiap aspek kehidupan."

Jian merasa hatinya terbakar oleh semangat baru. Ia bertanya, "Bagaimana aku bisa mempelajari seni kultivasi ini?"

Master Agung tersenyum bijak. "Kultivasi membutuhkan waktu, kesabaran, dan disiplin. Mulailah dengan meditasi. Rasakan aliran Qi di dalam dirimu. Izinkan energi itu mengalir melalui tubuhmu, seperti air yang mengalir di sungai. Amati alam, pelajari dari alam, dan jadilah satu dengan alam."

Jian mengangguk, bertekad untuk mengikuti ajaran Master Agung. Ia merasakan harapan baru lahir di dalam dirinya. Dia tahu perjalanan ini baru saja dimulai, dan tantangan di depan akan menguji kemampuannya. Namun, dengan bimbingan Master Agung dan kekuatan pedang sakral, ia merasa siap untuk menghadapi apa pun yang akan datang.

Sebagai langkah pertama, Master Agung memberikan Jian sebuah gulungan kuno. "Ini adalah teknik dasar untuk memulai kultivasi. Pelajari dengan seksama dan praktikkan setiap hari. Ingat, perjalanan ini adalah tentang menemukan dirimu sendiri."

Jian memegang gulungan itu erat-erat, merasa seolah-olah ia memegang kunci untuk membuka potensi terpendam dalam dirinya. "Aku akan berlatih dengan tekun, Master," ujarnya dengan penuh keyakinan. "Aku akan melindungi desaku dan menemukan arti sebenarnya dari kekuatan ini."

Dengan tekad yang membara, Jian siap untuk memulai perjalanan kultivasi yang akan mengubah hidupnya selamanya.

(Lanjutkan ke Chapter 4! 😉 )

Episodes
1 Chapter 1: Senja di Desa Yún Wàiwéi
2 Chapter 2: Menjelajahi Hutan Sunyi Menuju Takdir
3 Chapter 3: Lembah Tersembunyi dan Jalan Menuju Kultivasi yang Mendalam
4 Chapter 4: Menguak Rahasia Kultivasi dan Menghadapi Tantangan
5 Chapter Khusus: Sistem Kultivasi
6 Chapter 5: Pertempuran di Lembah Tersembunyi
7 Chapter 6: Rahasia Terkuak, Kebenaran Terungkap
8 Chapter 7: Mengasah Keahlian, Menghadapi Masa Lalu
9 Chapter 8: Kembali ke Akar, Menghadapi Kenangan
10 Chapter 9: Mencari Makna di Tengah Jalan Kultivasi yang Panjang
11 Chapter 10: Menjelajahi Masa Depan, Memilih Jalan
12 Chapter 11: Bayangan Kembali, Mempersiapkan Pertempuran di Lembah Tersembunyi
13 Chapter 12: Pertempuran di Lembah Tersembunyi
14 Chapter 13: Kemenangan dan Pengorbanan
15 Chapter 14: Kebangkitan dan Harapan
16 Chapter 15: Jejak Masa Lalu
17 Chapter 16: Jejak di Hutan Tua
18 Chapter 17: Pertemuan di Pondok
19 Chapter 18: Benih Perubahan
20 Chapter 19: Harapan yang Membara di Jalan Panjang
21 Chapter 20: Jalan Menuju Hal Baru
22 Chapter 21: Ujian Kekuatan
23 Chapter 22: Rahasia Kekuatan
24 Chapter 23: Penghujung Bayangan
25 Chapter 24: Hutan Berbisik
26 Chapter 25: Bisikan Jembatan
27 Chapter 26: Cahaya dan Bayangan Aurora
28 Chapter 27: Bisikan Bayangan
29 Chapter 28: Bayangan Menuju Cahaya
30 Chapter 29: Ancaman Bayangan
31 Chapter 30: Jejak Cahaya
32 Bab 31: Jejak Menuju Artefak
33 Bab 32: Pencarian Artefak
34 Chapter 33: Hutan Kelam
35 Chapter 34: Pertempuran di Lembah Bayangan
36 Chapter 35: Penjaga dan Gelang Kehidupan
37 Chapter 36: Ujian Jiwa
38 Chapter 37: Jantung Kegelapan yang Berbisik
39 Chapter 38: Tarian Bayangan dan Cahaya Kematian
40 Chapter 39: Rahasia Gelang Kehidupan
41 Chapter 40: Pertarungan Terakhir
42 Chapter 41: Bayangan Peta
43 Chapter 42: Titik Merah – Bayangan Ritual
44 Chapter 43: Pertempuran di Jantung Kegelapan
45 Chapter 44: Ekor Kegelapan
46 Chapter 45: Bisikan Kegelapan
47 Chapter 46: Cakar Kegelapan
48 chapter 47: Tarian Maut di Jantung Kegelapan – Jeritan Jiwa yang Memudar
49 chapter 48: Bayangan Menelan Dunia – Harapan yang Memudar
50 Chapter 49: Pertarungan Terakhir
51 Chapter 50: Harapan yang Baru
52 Chapter 51: Jejak Pertama
53 Chapter 52: Pertemuan di Hutan Terlarang
54 Chapter 53: Kuil Kuno dan Rahasia Terpendam
55 Chapter 54: Bayangan Pedang dan Cahaya
56 Chapter 55: Peta Kuno dan Rencana Aksi
57 Chapter 56: Pertarungan di Altar Kuno
58 Chapter 57: Pertarungan Terakhir
59 Chapter 58: Jalan Menuju Kebangkitan
60 Chapter 59: Bayang-Bayang yang Mengintai
61 Chapter 60: Perjalanan Menuju Pengetahuan
62 Chapter 61: Pertarungan di Bawah Cahaya Bulan
63 Chapter 62: Penguasa Kegelapan - Warisan Tersembunyi
64 Chapter 63: Bayangan Gunung Maut, Bisikan Kuno, dan Ujian Pertama
65 Chapter 64: Menari di Tepi Maut
66 Chapter 65: Makam Bisikan dan Bayangan yang Mengintai
67 Chapter 66: Lorong Bisikan dan Bayangan yang Bergerak
68 Chapter 67: Pertarungan di Kegelapan
69 Chapter 68: Jejak yang Tersisa
70 Chapter 69: Bayangan di Altar Kuno
71 Chapter 70: Rahasia Peti Kuno - Terang dan Bayangan
72 Chapter 71: Waktu yang Terbatas
73 Chapter 72: Perlombaan Melawan Waktu
74 Chapter 73: Perlombaan Menuju Waktu
75 Chapter 74: Pengorbanan
76 Chapter 75: Bayangan yang Tersisa
77 Chapter 76: Gua Tersembunyi
78 Chapter 77: Bayangan Mei
79 Chapter 78: Rahasia Gua
80 Chapter 79: The Shadow Awakens
81 Chapter 80: The Labyrinth of Traps
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Chapter 1: Senja di Desa Yún Wàiwéi
2
Chapter 2: Menjelajahi Hutan Sunyi Menuju Takdir
3
Chapter 3: Lembah Tersembunyi dan Jalan Menuju Kultivasi yang Mendalam
4
Chapter 4: Menguak Rahasia Kultivasi dan Menghadapi Tantangan
5
Chapter Khusus: Sistem Kultivasi
6
Chapter 5: Pertempuran di Lembah Tersembunyi
7
Chapter 6: Rahasia Terkuak, Kebenaran Terungkap
8
Chapter 7: Mengasah Keahlian, Menghadapi Masa Lalu
9
Chapter 8: Kembali ke Akar, Menghadapi Kenangan
10
Chapter 9: Mencari Makna di Tengah Jalan Kultivasi yang Panjang
11
Chapter 10: Menjelajahi Masa Depan, Memilih Jalan
12
Chapter 11: Bayangan Kembali, Mempersiapkan Pertempuran di Lembah Tersembunyi
13
Chapter 12: Pertempuran di Lembah Tersembunyi
14
Chapter 13: Kemenangan dan Pengorbanan
15
Chapter 14: Kebangkitan dan Harapan
16
Chapter 15: Jejak Masa Lalu
17
Chapter 16: Jejak di Hutan Tua
18
Chapter 17: Pertemuan di Pondok
19
Chapter 18: Benih Perubahan
20
Chapter 19: Harapan yang Membara di Jalan Panjang
21
Chapter 20: Jalan Menuju Hal Baru
22
Chapter 21: Ujian Kekuatan
23
Chapter 22: Rahasia Kekuatan
24
Chapter 23: Penghujung Bayangan
25
Chapter 24: Hutan Berbisik
26
Chapter 25: Bisikan Jembatan
27
Chapter 26: Cahaya dan Bayangan Aurora
28
Chapter 27: Bisikan Bayangan
29
Chapter 28: Bayangan Menuju Cahaya
30
Chapter 29: Ancaman Bayangan
31
Chapter 30: Jejak Cahaya
32
Bab 31: Jejak Menuju Artefak
33
Bab 32: Pencarian Artefak
34
Chapter 33: Hutan Kelam
35
Chapter 34: Pertempuran di Lembah Bayangan
36
Chapter 35: Penjaga dan Gelang Kehidupan
37
Chapter 36: Ujian Jiwa
38
Chapter 37: Jantung Kegelapan yang Berbisik
39
Chapter 38: Tarian Bayangan dan Cahaya Kematian
40
Chapter 39: Rahasia Gelang Kehidupan
41
Chapter 40: Pertarungan Terakhir
42
Chapter 41: Bayangan Peta
43
Chapter 42: Titik Merah – Bayangan Ritual
44
Chapter 43: Pertempuran di Jantung Kegelapan
45
Chapter 44: Ekor Kegelapan
46
Chapter 45: Bisikan Kegelapan
47
Chapter 46: Cakar Kegelapan
48
chapter 47: Tarian Maut di Jantung Kegelapan – Jeritan Jiwa yang Memudar
49
chapter 48: Bayangan Menelan Dunia – Harapan yang Memudar
50
Chapter 49: Pertarungan Terakhir
51
Chapter 50: Harapan yang Baru
52
Chapter 51: Jejak Pertama
53
Chapter 52: Pertemuan di Hutan Terlarang
54
Chapter 53: Kuil Kuno dan Rahasia Terpendam
55
Chapter 54: Bayangan Pedang dan Cahaya
56
Chapter 55: Peta Kuno dan Rencana Aksi
57
Chapter 56: Pertarungan di Altar Kuno
58
Chapter 57: Pertarungan Terakhir
59
Chapter 58: Jalan Menuju Kebangkitan
60
Chapter 59: Bayang-Bayang yang Mengintai
61
Chapter 60: Perjalanan Menuju Pengetahuan
62
Chapter 61: Pertarungan di Bawah Cahaya Bulan
63
Chapter 62: Penguasa Kegelapan - Warisan Tersembunyi
64
Chapter 63: Bayangan Gunung Maut, Bisikan Kuno, dan Ujian Pertama
65
Chapter 64: Menari di Tepi Maut
66
Chapter 65: Makam Bisikan dan Bayangan yang Mengintai
67
Chapter 66: Lorong Bisikan dan Bayangan yang Bergerak
68
Chapter 67: Pertarungan di Kegelapan
69
Chapter 68: Jejak yang Tersisa
70
Chapter 69: Bayangan di Altar Kuno
71
Chapter 70: Rahasia Peti Kuno - Terang dan Bayangan
72
Chapter 71: Waktu yang Terbatas
73
Chapter 72: Perlombaan Melawan Waktu
74
Chapter 73: Perlombaan Menuju Waktu
75
Chapter 74: Pengorbanan
76
Chapter 75: Bayangan yang Tersisa
77
Chapter 76: Gua Tersembunyi
78
Chapter 77: Bayangan Mei
79
Chapter 78: Rahasia Gua
80
Chapter 79: The Shadow Awakens
81
Chapter 80: The Labyrinth of Traps

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!