Darah dan Kehormatan

Malam yang indah dengan bulan dan bintang yang bersinar terang serta udara dingin di kota Tokyo, dan dalam radius 200 meter seluruh jalanan sudah di blokade oleh anak buah Kurenai.

Membuat malam ini yang indah ini menjadi mencekam dan penuh dengan misteri. Beberapa orang Yakuza dengan Tato di sekujur tubuhnya dan wajah sangar serta luka yang menghiasi para Yakuza yang berjaga di jalanan itu menambah kesan kematian yang sangat pekat di malam pertemuan ini.

{apa yang direncanakan oleh Wakagashira Kurenai. Mengapa sangat banyak Yakuza yang berjaga di sepanjang jalan menuju tempat kerjanya.} batin Nakamura yang berada di kursi belakang mobil yang di kendarainya.

Sedangkan Hatori berada di samping Nakamura, terlihat acuh tak acuh dengan pemandangan para yakuza yang merupakan anak buah Kurenai yang sedang berjaga.

Tokiciro menjadi sopir yang mengemudikan mobil tersebut sedangkan Yukimura di samping Tokiciro. Didalam Mobil tersebut sudah ada beberapa katana (pedang) pendek yang telah disiapkan oleh Yukimura.

Mobil yang dikendarai oleh Tokiciro berhenti di sebuah bangunan mewah berlantai 3. Ketika mobil tersebut berhenti seorang anak buah Kurenai segera membukakan pintu mobil Nakamura. Nakamura turun terlebih dahulu dan diikuti oleh Hatori.

Tidak berapa lama Yukimura dan Tokiciro menyusul setelah memarkirkan mobil mereka dan membawa 4 pedang pendek yang diselipkan di pinggang kedua orang tersebut.

“Nakamura-sama!” ucap seorang lelaki sambil membungkukan badannya ketika bertemu dengan Nakamura.

Tidak hanya satu tapi hampir setiap orang yang bertemu dan melihat Nakamura segera memberikan hormat ala jepang kepada Nakamura. Sementara Nakamura sendiri hanya tersenyum dan tetap berjalan ke ruang pertemuan dengan di dampingi Hatori, Yukimura dan Tokiciro.

Dua orang Yakuza yang berdiri di sebuah ruangan di lantai 2 menghentikan Hatori, Yukimura dan Tokiciro.

“hanya Nakamura sama yang boleh masuk ke dalam ruangan ini, sisanya tida di izinkan masuk!” ucap salah seorang Yakuza berbadan kekar.

Nakamura memberikan anggukan kepada ketiga Yakuza yang mengawalnya.

“Hati-hati bos, jika terjadi sesuatu yang aneh segera berikan sinyal kepada kami. kedua yakuza bodoh ini tidak akan mampu menghentikan ku!” Hatori berkata sambil tersenyum kepada Nakamura.

Nakamura tidak menjawab pernyataan dan keberanian konyol yang di tunjukan oleh Hatori, Nakamura hanya menepuk pundak Hatori sambil tersenyum dan berlalu pergi.

Sedangkan kedua orang yakuza yang berjaga tampak tersinggung dengan perkataan Hatori.

Plok! Plok!

Terdengar suara tepuk tangan dari ujung ruangan tersebut dan tidak lama kemudian muncul seorang pria dengan hidung yang patah dan bengkok kekanan.

“sepertinya ada seorang Yakuza muda yang ingin menjadi pahlawan!” ucap Orichi sambil tersenyum sinis kepada Hatori.

“jelas aku adalah pahlawan yang ganteng dan perkasa karena aku tidak mempunyai hidung patah yang bengkok seperti diri mu. hahahaha!” Hatori berbicara dan berkata dengan sangat lantang.

Tawa Hatori di sambut oleh Yukimura dan Tokiciro membuat Orichi sangat marah dan terasa terhina. Karena secara hirarki Yakuza setingkat Hatori sangat jauh posisinya dengan Orichi.

“tertawalah kalian bertiga selagi masih ada nafas di tenggorokan kalian!” dengus Orichi kesal.

Selain Orichi disana ada Akemi dan 10 orang anak buahnya, akan tetapi mereka semua hanya diam dan memperhatikan Hatori dan dua orang anak buahnya.

“oi...kalian berdua jangan ribut disini! Kau duduklah disana!” salah satu Yakuza yang menjaga pintu masuk menengahi dan meminta Hatori duduk di sisi ruangan yang lain.

“huh!” Hatori mendengus kesal dan memalingkan wajahnya dari Orichi.

Hatori dan dua anak buahnya berjalan kesisi sebelah kiri dan duduk disana.

Di ruangan besar dengan penerangan temaram yang dipenuhi aroma dupa, Kurenai duduk dengan anggun di kursi besar, mengenakan kimono merah dengan motif sakura. Wajahnya tetap cantik, namun matanya memancarkan ketegasan seorang wanita yang sudah lama berkecimpung dalam dunia bawah tanah. Di depannya, Nakamura dan Daisuke duduk di kursi masing-masing, namun hawa permusuhan di antara mereka terasa begitu kental, seakan ruangan itu akan meledak kapan saja.

“untuk menghormati Oyabun kita yang bernama Hanzo!” ucap Kurenai sambil menenggak sake miliknya.

“untuk Oyabun Hanzo!” ucap Nakamura dan Daisuke secara bersamaan.

Nakamura dan Daisuke mengikuti arahan Kurenai dan meminum habis sake yang ada di gelas yang mereka pegang.

"Kita di sini bukan untuk berselisih Nakamura-san, Daisuke-san." kata Kurenai dengan nada lembut tapi tegas.

"Semua ini demi keluarga kita, demi Oyabun Hanzo, demi masa depan kita bersama." Kurenai bermonolog sambil menatap tajam kearah Daisuke dan Nakamura

"Saya memahami apa artinya keluarga, Kurenai-sama. Saya telah mendedikasikan seluruh hidup saya untuk melindungi dan membesarkan nama ini. Tapi saya tidak bisa diam melihat keadilan diinjak-injak, bahkan jika itu untuk kebaikan keluarga. Dua klub itu adalah hasil kerja keras saya, dibangun dari nol, dengan darah dan keringat. Namun sekarang direbut begitu saja tanpa penghormatan." Nakamura berkata sambil menatap Kurenai dengan mata tajam, suaranya dalam dan penuh kekuatan.

“Nakamura-san, tidak ada yang meragukan pengabdian Anda. Namun, bukankah kita diajarkan oleh Oyabun bahwa setiap keputusan harus menguntungkan keluarga? Klub-klub itu sekarang lebih berkembang di bawah manajemen saya. Ini semua demi organisasi, bukan untuk kepentingan pribadi." Daisuke berkata dengan senyum menghiasi diwajahnya dan sedikit menundukan kepalanya untuk menunjukan rasa hormat kepada Nakamura.

"Kau bicara tentang keuntungan keluarga Daisuke? tapi tindakanmu hanya mencerminkan keserakahan. Kau tidak paham apa artinya menghormati mereka yang membangun dasar tempat kau berdiri sekarang." Nakamura mendengus dan tatapannya mengarah kepada Daisuke seperti pisau yang menembus jiwa.

"Nakamura-san, saya tahu apa yang Anda rasakan. Tapi ini bukan tentang siapa yang benar atau salah. Ini tentang langkah ke depan! Klub-klub itu sekarang menjadi aset yang lebih kuat di bawah Daisuke. Bukankah itu yang kita inginkan?" Kurenai mencondongkan tubuhnya sedikit ke depan, mencoba menengahi.

“Saya selalu mengutamakan kepentingan keluarga, Kurenai-sama. Tapi, jika kita membiarkan tindakan seperti ini dibiarkan, apa yang akan terjadi pada nilai-nilai kita? Jika setiap orang hanya bisa merebut apa yang bukan miliknya, maka kita bukan lagi keluarga. Kita menjadi sekelompok serigala yang saling menerkam." Nakamura berkata dengan suaranya yang  tidak meninggi tapi penuh dengan otoritas.

"Saya menghormati Anda, Nakamura-san. Tidak ada yang ingin meremehkan kontribusi Anda. Tapi mari kita lihat kenyataannya. Setelah 3 hari dibawah  kekuasaan saya, klub-klub itu lebih menghasilkan. Ini tentang efisiensi dan hasil. Saya yakin Oyabun Hanzo akan memahami." Daisuke berkata dengan nada yang tenang seolah-olah mengalah dan mengatas namakan kepentingan keluarga.

Nakamura berdiri, tubuh tegapnya menjulang seperti menara baja, membuat udara di ruangan itu terasa lebih berat.

"Jangan bawa-bawa nama Oyabun untuk membenarkan caramu, Daisuke. Walaupun aku dan dirimu belum ada kesempatan untuk bertemu dengan Oyabun. Akan tetapi aku telah bertempur dan menjalankan perintah yang diberikan oleh Oyabun secara langsung selama lima tahun terakhir.  Aku tahu apa yang diinginkannya kehormatan dan loyalitas, bukan intrik kotor seperti ini." Nakamura menatap tajam ke arah Daisuke dengan tangan yang dikepalkan.

“aku tidak melakukan trik kotor Nakamura! Kekuatan dan kemampuan adalah segalanya! Apa yang kau ingin kan Nakamura? Perang dan darah?” tantang Daisuke.

“aku tidak pernah takut dan gentar dengan perang dan darah! Aku hanya takut dengan orang-orang seperti dirimu yang selalu menusuk keluarga dari belakang!” dengus Nakamura sambil tetap berdiri.

“Nakamura-San cuk....” perkataan Kurenai terhenti ketika sebuah nomor menelponnya.

Kurenai memberikan isyarat untuk menghentikan sejenak diskusi yang berjalan dengan alot dan penuh ketegangan ini. Kurenai juga meminta Nakamura kembali duduk.

“baik Oyabun, Saya akan menjalankan perintah anda.” Kurenai berkata dengan nada yang gemetar ketakutan dan terlihat wajahnya mencerminkan ketakutan  selama pembicaraan via telpon itu berlangsung.

Daisuke dan Nakamura segera menjadi gelisah ketika melihat reaksi Kurenai yang masih terdiam setelah beberapa saat sambungan telp terputus.

Note :

Jika para pembaca setia menyukai novel ini.

Tolong like setiap bab dan berikan bintang 5 untuk novel ini

Salam hangat

Dari Author

Episodes
1 Peperangan Batin
2 Pertemuan Serigala dan Macan
3 Taring Serigala Hitam
4 Darah dan Kehormatan
5 KAMBING HITAM
6 PERMINTAAN SERIGALA TUA
7 Hari yang melelahkan
8 Bayangan Perpisahan
9 Lost in Translation & Toilet
10 Aturan Hutan Rimba
11 Kekacauan di sarang Yakuza
12 Aku Adalah Yakuza
13 Translator cantik
14 ketegangan di bawah udara dingin
15 dibawah bayang-bayang Kurenai
16 Pergerakan Daisuke
17 Amarah sang Naga
18 upaya perdamaian
19 Gema Tawa dan Darah
20 Darah dan Kehormatan
21 Bayangan Dibalik Tahta
22 Malam Ketika Dewa Perang turun
23 Sarapan Pagi Bersama Yakuza
24 Rencana Pembalasan
25 Bayangan Serigala Hitam
26 Kesetiaan dan Ancaman
27 The Godfather
28 Harga Diri Serigala
29 Cakar Pemimpin Serigala
30 Serigala dan Pemburu
31 Pertarungan Mangkuk Ramen
32 Google Translate Untuk Yakuza
33 Bitter Cups and Sweet Lies
34 Tahun Baru Dibawah Ancaman
35 Senja Berdarah di Haneda
36 Akhir Senja Berdarah di Haneda
37 Harga Sebuah Kebebasan
38 Rachel dan Perjudian Hidup
39 Darah, Diplomasi dan Asap Rokok
40 Aliansi Serigala, Yakuza dan Polisi
41 Interogasi
42 Ryuji sang Naga Bijaksana
43 Antara Garpu dan Katana
44 Diantara Antrian dan Kekuasaan
45 Mata Yang Mengintai
46 Pembunuh Bayaran
47 Hitungan Mundur Sebelum Kekacauan
48 Pemburu Serigala Hitam
49 Jejak Kekacauan
50 Menguak Ancaman Baru
51 Dibalik Nama Hatori
52 Panggilan
53 Langkah Hatori Menuju Kekuasaan
54 Hukum Langit
55 Langit dan Naga
56 Pertunjukan Kopi di Negeri Sakura
57 Janji di Balik Asap Kopi
58 Pertemuan Keluarga
59 Pertunjukan Bodoh
60 Hukum Pedang Kurenai
61 Bayang-Bayang dibawah Negeri Sakura
62 TAHTA KLAN HATORI
63 KEHORMATAN KLAN MUSASHI
64 Duel
65 Kemunculan Zilong
66 Kontrak Darah Terakhir
67 Satu Gerakan Dari Kurenai
68 Yakuza VS Naga dari Tiongkok
69 Takdir yang Terikat
70 Legenda Naga Hitam Penguasa Pecinan
71 DUA DUNIA, SATU IKATAN
72 Antara Cinta dan Kekuasaan
73 Takdir yang Bertabrakan
74 PENGORBANAN KURENAI
75 OYABUN, KAKA IPAR & TSUNDERE
76 Paman Bodoh VS Keponakan Gila
77 Darah Koganei & Hati Serigala
78 DILARANG TERTAWA (di depan Oyabun)
79 Otoritas Oyabun
80 Alasan Genjiro
81 Jalan Terakhir Genjiro
82 no updates
83 Strategi Pertempuran & Rekonsiliasi
84 Sumpah Seorang Ayah & Pilihan Seorang Ibu
85 Jejak Darah diantara 'KITA'
86 Darah di Pelabuhan Hanaeda
87 Operasi Hitam
88 War Of Blood and Honor
89 Perangkap
90 Last Man Standing
91 The Last Betrayal : War At Hanaeda
92 Dosa dan Kehormatan
93 Kebangkitan Hatori
94 Jejak Masa Lalu
95 Jejak Masa Lalu II
96 Pengakuan
97 Noah Jawaban atau Ancaman?
98 persiapan menuju pelabuhan hanaeda
99 Pertemuan dengan Noah
100 Pewaris yang Terluka
101 Gagal
102 Strategi Calon Kakak Ipar
103 Reuni Keluarga
104 Ketika Masa Lalu Mengetuk Kembali
105 Janji, Dendam & Perpisahan
106 Serigala Pengkhianat
107 Hukuman dari Serigala Alpa
108 Pesan
109 Ultimatum dari Klan Hatori
110 Rachel dan Kurenai
111 Tamparan Cinta Diruang Kerja Oyabun
112 Tantangan Dari Rachel
113 Kedatangan Masao
Episodes

Updated 113 Episodes

1
Peperangan Batin
2
Pertemuan Serigala dan Macan
3
Taring Serigala Hitam
4
Darah dan Kehormatan
5
KAMBING HITAM
6
PERMINTAAN SERIGALA TUA
7
Hari yang melelahkan
8
Bayangan Perpisahan
9
Lost in Translation & Toilet
10
Aturan Hutan Rimba
11
Kekacauan di sarang Yakuza
12
Aku Adalah Yakuza
13
Translator cantik
14
ketegangan di bawah udara dingin
15
dibawah bayang-bayang Kurenai
16
Pergerakan Daisuke
17
Amarah sang Naga
18
upaya perdamaian
19
Gema Tawa dan Darah
20
Darah dan Kehormatan
21
Bayangan Dibalik Tahta
22
Malam Ketika Dewa Perang turun
23
Sarapan Pagi Bersama Yakuza
24
Rencana Pembalasan
25
Bayangan Serigala Hitam
26
Kesetiaan dan Ancaman
27
The Godfather
28
Harga Diri Serigala
29
Cakar Pemimpin Serigala
30
Serigala dan Pemburu
31
Pertarungan Mangkuk Ramen
32
Google Translate Untuk Yakuza
33
Bitter Cups and Sweet Lies
34
Tahun Baru Dibawah Ancaman
35
Senja Berdarah di Haneda
36
Akhir Senja Berdarah di Haneda
37
Harga Sebuah Kebebasan
38
Rachel dan Perjudian Hidup
39
Darah, Diplomasi dan Asap Rokok
40
Aliansi Serigala, Yakuza dan Polisi
41
Interogasi
42
Ryuji sang Naga Bijaksana
43
Antara Garpu dan Katana
44
Diantara Antrian dan Kekuasaan
45
Mata Yang Mengintai
46
Pembunuh Bayaran
47
Hitungan Mundur Sebelum Kekacauan
48
Pemburu Serigala Hitam
49
Jejak Kekacauan
50
Menguak Ancaman Baru
51
Dibalik Nama Hatori
52
Panggilan
53
Langkah Hatori Menuju Kekuasaan
54
Hukum Langit
55
Langit dan Naga
56
Pertunjukan Kopi di Negeri Sakura
57
Janji di Balik Asap Kopi
58
Pertemuan Keluarga
59
Pertunjukan Bodoh
60
Hukum Pedang Kurenai
61
Bayang-Bayang dibawah Negeri Sakura
62
TAHTA KLAN HATORI
63
KEHORMATAN KLAN MUSASHI
64
Duel
65
Kemunculan Zilong
66
Kontrak Darah Terakhir
67
Satu Gerakan Dari Kurenai
68
Yakuza VS Naga dari Tiongkok
69
Takdir yang Terikat
70
Legenda Naga Hitam Penguasa Pecinan
71
DUA DUNIA, SATU IKATAN
72
Antara Cinta dan Kekuasaan
73
Takdir yang Bertabrakan
74
PENGORBANAN KURENAI
75
OYABUN, KAKA IPAR & TSUNDERE
76
Paman Bodoh VS Keponakan Gila
77
Darah Koganei & Hati Serigala
78
DILARANG TERTAWA (di depan Oyabun)
79
Otoritas Oyabun
80
Alasan Genjiro
81
Jalan Terakhir Genjiro
82
no updates
83
Strategi Pertempuran & Rekonsiliasi
84
Sumpah Seorang Ayah & Pilihan Seorang Ibu
85
Jejak Darah diantara 'KITA'
86
Darah di Pelabuhan Hanaeda
87
Operasi Hitam
88
War Of Blood and Honor
89
Perangkap
90
Last Man Standing
91
The Last Betrayal : War At Hanaeda
92
Dosa dan Kehormatan
93
Kebangkitan Hatori
94
Jejak Masa Lalu
95
Jejak Masa Lalu II
96
Pengakuan
97
Noah Jawaban atau Ancaman?
98
persiapan menuju pelabuhan hanaeda
99
Pertemuan dengan Noah
100
Pewaris yang Terluka
101
Gagal
102
Strategi Calon Kakak Ipar
103
Reuni Keluarga
104
Ketika Masa Lalu Mengetuk Kembali
105
Janji, Dendam & Perpisahan
106
Serigala Pengkhianat
107
Hukuman dari Serigala Alpa
108
Pesan
109
Ultimatum dari Klan Hatori
110
Rachel dan Kurenai
111
Tamparan Cinta Diruang Kerja Oyabun
112
Tantangan Dari Rachel
113
Kedatangan Masao

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!