Aku Adalah Yakuza

Setelah Hatori selesai mandi dan berendam air hangat, Hatori kembali ke ruang tamu dan berkumpul dengan Yukimura dan Tokiciro.

“kemana Rachel kenapa dia belum keluar kamarnya?” tanya Hatori kepada kedua anak buahnya.

“paling gadis pemalas itu sedang sibuk tiduran di kamarnya. Karena orang indoneshia tidak terbiasa dengan cuaca dingin seperti di jepang.” Celetuk Tokiciro.

“memang gadis indoneshia pemalas!” balas Yukimura.

“oi...oi kalian berdua kenapa selalu menjelek-jelekan tamu kita?” tanya Hatori keheranan.

“bos, lihat saja tingkah gadis itu. Seharusnya gadis itu yang memasak untuk kita akan tetapi malah sebaliknya kita kaum pria yang memasak untuk dirinya. Bahkan dia berani membentak bos dan duduk di kursi singgasana milik bos ketika sarapan serta mengambil alih kamar bos Hatori.” Tokiciro melampiaskan kekesalannya atas sikap Rachel.

“benar bos! Kita harus menunjukan siapa bosnya disini dan kita ini adalah Yakuza yang sangat di takuti di distrik ini! Tapi lihat sekarang kita bertiga diperlakukan seperti seorang pembantu rumah tangga oleh gadis itu!” ucap Yukimura memanasi keadaan.

“hmmm benar juga! Kita sepertinya harus memberikan pelajaran untuk gadis itu!” Hatori berkata sambil memegang  dagunya.

“iya benar Bos! Kita berpura-pura melakukan aksi kekerasan saja untuk menakuti gadis itu!” balas Yukimura memberikan ide.

“maksud mu bagaimana?” tanya Hatori.

“kita berdua berpura-pura melakukan kesalahan dan bos memukul kita dengan menggunakan tongkat baseball. Tapi pelan-pelan bos memukulnya jangan buat kita tidak bisa jalan selama seminggu seperti demonstrasi di toko roti waktu itu!” jawab Tokiciro sambil mengingatkan Hatori.

Hatori langsung tersenyum penuh arti dan menganggukan kepalanya. Kemudian ketiganya bergegas kehalaman depan karena kamar yang di tempati oleh Rachel berbatasan langsung dengan halaman depan Rumah Hatori.

“oi kalian berdua mana uang setoran dari toko roti dan tempat hiburan lainnya?” tanya Hatori dengan bahasa jepang sambil memegang pemukul baseball di tangannya.

Hatori tersenyum dengan sangat menyeramkan dan memandangi kedua anak buahnya.

“Bos....bos ingat ini hanya sandiwara, kenapa muka bos menyeramkan seperti itu?” Tokiciro mengingatkan Hatori.

“Iy Bos, ini hanya sandiwara apa perlu....” Ucapan Yukimura terhenti seketika ketika sebuah pemukul baseball mendarat di pantatnya.

Bug

Bug

“Bossss....sakit....sakitt bos. Perjanjiannya tidak seperti ini!” ucap Yukimura meringis kesakitan sambil berlari dan memegangi pantatnya denga tangannya.

“Bos sadar bos...sadar...ku mohon bos demi dewa dewi...sadarlah bos!” Tokiciro menelan ludahnya ketika melihat Hatori berjalan kearahnya sambil menyeringai dengan wajah seperti seorang sikopat.

Bug

Bug

“wuuuuaaaaa.....sakit!” Tokiciro segera berlari sambil memegang pantatnya yang baru saja di pukul oleh Hatori.

“oi....oi dua berandal kecil, kembali kesini dan terima hukuman kalian!” dengus Hatori kesal ketika melihat kedua anak buahnya berlari menghindari dirinya.

Keduanya berjalan menghampiri Hatori sambil memegangi pantat mereka yang masih terasa sakit. Rachel keluar dari kamarnya karena mendengar keributan di halaman depan. Dengan baju musim dinginya dan rokok ditangannya Rachel menatap ketiga Yakuza yang dia anggap sangat bodoh.

“tiarap kalian berdua...cepat!” Hatori berkata dengan nada tinggi sambil memberikan isyarat untuk kedua anak buahnya tiarap di halaman rumahnya yang ditutupi salju.

“Dingin bos!” jawab Tokiciro

Buk

Hatori memukul lengan Tokiciro dan Sontak pukulan tersebut membuat Tokiciro menjerit histeris kesakitan dan berguling-guling di halaman rumah yang di penuhi salju tipis.

“si...si-alan kau! Be-rani-nya Kau menen-tang perin-tah ku!” Hatori berkata dengan bahasa indonesia yang terbata-bata.

Rachel yang mendengar Hatori memarahi kedua anak buahnya dengan bahasa indonesia segera menaikan kedua alisnya.

{apa yang hendak di lakukan si bodoh itu kepada kedua anak buahnya?} batin Rachel dalam hatinya.

“Bos Bicara apa?” tanya Yukimura dalam bahasa jepang dengan ekspresi yang kebingungan.

“oi...oi kau berani mempertanyakan tindakan ku? Bagus...bagus kau sudah merasa hebat rupanya!” Hatori menghardik Yukimura dengan nada tinggi dalam bahasa jepang.

“tu,,,tunggu dulu bos..aku...aku hanya bertanya.” Ucap Yukimura sambil mengangkat kedua tangannya kedepan tubuhnya untuk mencegah hatori mendekat.

“masih berani melawan rupanya kau, dasar brengsek!” bentak Hatori.

“bos...bos....ingat ini hanya sandiwara...mengapa tampang bos begitu menyeramkan?” tanya Yukimura ketakutan.

“tidak ada sandiwara, seluruh nafas ku dibangun atas perjuangan yang berdarah-darah. Setiap waktu merupakan medan pertempuran bagi ku! Sekarang kau berbaring atau ku pecahkan kepala mu!” ancam Hatori kepada Yukimura dengan bahasa jepang.

Yukimura menuruti perintah Hatori dan berbaring ke tanah yang ditutupi salju tipis dengan posisi tengkurap.

“kalian berdua cepat ambil posisi nungging!” Hatori memberikan perintah.

Lalu kedua anaknya buahnya segera mengambil posisi menungging dan pantat mereka lebih tinggi dari kepala mereka yang menempel di tanah.

Buk

Buk

Hatori memukul pantat kedua anak buahnya dan terdengar suara yang sangat menyakitkan ketika pemukul baseball bersentuhan secara kasar dengan pantat Tokiciro dan Yukimura.

“aduh,,,,aduh...sakit...kenapa bos memukul sekuat tenaga!” keluh Tokiciro sambil berguling-guling dan memegangi pantatnya.

“ibu.......ibu...sakit sekali....tolong aku ibu!” teriak Yukimura sambil berguling-guling memegangi patatnya yang terasa memar.

Sedangkan Rachel hanya mengamatinya sambil menghisap rokoknya, pandangan Hatori dan Rachel bertemu dan terkunci untuk beberapa detik.

Rachel menaikan kedua alisnya ketika Hatori memberikan senyum yang menurut hatori adalah senyum seorang Yakuza yang sangar dan menakutkan. Sedangkan Rachel melihat hatori tersenyum sambil memandangnya menganggap senyuman Hatori adalah senyuman orang bodoh yang sedang mencoba menjadi preman jalanan.

Rachel berjalan menghampiri Hatori yang meletakan pemukul Baseball di pundaknya sambil memasang gaya seorang yakuza yang menakutkan.

“sini aku tunjukan cara memukul yang benar? Rachel berkata dengan menggunakan bahasa indonesia sambil meminta Hatori menyerahkan pemukul baseballnya.

“apa yang kau katakan?” tanya Hatori kebingungan dengan menggunakan bahasa Jepang.

“serah-kan pemu-kul base-ball mu!” ucap Rachel sambil mengeja perkataannya dan melakukan gerakan seperti orang yang memukul dengan pemukul Base Ball.

“oh mak-sud mu, ini!” jawab Hatori dengan menggunakan bahasa indonesia sambil menunjuk pemukul Base Ballnya.

Rachel menganggukan kepalanya dan mengambil pemukul base ball yang hatori pegang. kemudian Rachel memberikan isyarat kepada hatori untuk meminta kedua anak buahnya kembali menungging.

Hatori mengerti maksud Rachel dan meminta anak buahnya kembali keposisi semula.

“Bos...saya mohon jangan pukul kami lagi. Kami berdua bisa mati jika dipukul seperti itu lagi!” Tokiciro berbicara dengan wajah memelas.

“iya bos, ku mohon jangan menyiksa kami lagi. Kita melakukan ini semua hanya untuk menakut-nakuti perempuan itu tapi kenapa bos memukul dengan sekuat tenaga seperti tadi!” keluh Yukimura kepada Hatori.

“oi...oi...diam kalian, jangan membongkar rencana kita di depan dia!” ucap Hatori panik sambil menatap Rachel.

“tapi perempuan itu tidak mengerti bahasa jepang bos buat apa bos takut seperti itu!” jawab Yukimura.

“jangan banyak bicara! Sekarang cepat ambil posisi menungging! Biarkan perempuan itu memukul kalian.” hardik Hatori sambil menaikan tangan kanannya seperti hendak memukul.

Tanpa disadari oleh semuanya tepat di depan pintu masuk rumah Hatori sudha berdiri seorang gadis jepang berusia 25 tahun dengan menggunakan baju berwarna putih dan rok diatas lutut. Perempuan tersebut memegang sebuah buku dan pulpen dan wajah perempuan tersebut terlihat sangat polos dan lugu.

Karena tidak ingin mengganggu pembicaraan dan keadaan perempuan tersebut memilih diam sambil memperhatikan situasi yang dia lihat saat ini.

Yukimura dan Tokiciro segera mengambil posisi menungging dan keduanya pasrah menerima pukulan Rachel yang sedang memegang pukulan Base Ball.

Buk

Terdengar suara pukulan yang sangat kencang dan nyaring tepat ketika pemukul base ball mengenai Yukimura. Yukimura sudah bersiap menahan rasa sakit ketika dipukul oleh Rachel, akan tetapi rasa sakit yang dia tunggu tidak kunjung datang.

“lihat itulah cara memukul yang benar! Pukulannya terdengar sangat kencang dan menyakitkan akan tetapi anak buah mu tidak merasakan sakit.”

Tokiciro memandangi Yukimura tidak percaya karena pukulan yang dia dengan terdengar sangat kencang dan menyakitkan. Kemudian tiba-tiba Rachel memukul Tokiciro.

Buk

Terdengar suara yang lebih pelan dari suara yang ditimbulkan ketika Rachel memukul Yukimura, akan tetapi Tokiciro yang menerima pukulan tersebut langsung berguling-guling di tanah yang dilapisi salju sambil memegangi pantatnya yang terasa sangat sakit.

“Waa....sakit.....sa...kit.....apa salah ku sampai dipukul dengan sagat keras seperti ini!” keluh Tokiciro dengan ekspresi wajah yang kesakitan.

“begitu caranya jika kau ingin mengintimidasi orang dan meminta anak buah berakting!” Rachel berkata sambil memberikan pemukul Base Ball kepada Hatori.

Wanita yang dari tadi berdiri di depan pintu masuk dan melihat semua kejadian itu segera menelan ludahnya karena ketakutan melihat kejadian yang terjadi.

Sementara itu Hatori terlihat kebingungan ketika melihat Tokiciro yang kesakitan dan Yukimura yang biasa saja.

“oi...oi Tokiciro cepat ambil posisi, aku ingin mencobanya!” perintah Hatori.

“tapi bos...” ucap Tokiciro sambil memelas.

Tokiciro merasa pantatnya sudah mencapai batasnya dan tidak akan kuat menerima satu pukulan lagi baik itu dari Hatori ataupun Rachel. Sementara itu Yukimura menahan tawanya dan senang melihat penderitaan Tokiciro terutama di bagian sensitif yang sering digunakan untuk duduk.

“Cepat kataku! Kau ingin melawan perintah ku?” ucap Hatori dengan nada tinggi.

Dengan pasrah Tokiciro segera kembali ke posisi menungging, “mohon pelan-pelan bos, kasihani pantat ku yang lemah!” ucap Tokiciro memelas.

Buk

Buk

Terdengar dua kali suara pukulan yang sangat menyakitkan ketika pemukul base ball tersebut menyentuh pantat tokiciro.

“uwaaaaa.....!” Tokiciro segera berguling-guling kesakitan sambil memegangi pantatnya dan berusaha menjauh dari Hatori.

“oi...oi kau mau kemana Tokici? Aku belum selesai mempraktekannya!” seru Hatori sambil menggunakan gesture tangan seperti memanggil seseorang.

“ampun bos....ampuni aku. Sebaiknya Bos memukul Yukimura saja.aku akan mati jika menerima pukulan lagi. Tolong kasihani aku dan pantat ku bos!” ucap Tokiciro sambil merangkak menjauh.

“oi Yukimura...kemarilah!” ucap Hatori sambil memanggil Yukimura.

Yukimura yang ketakutan segera mencari alasan untuk tidak mematuhi perintah Hatori, kemudian Yukimura melihat seorang wanita yang sedang berdiri mematung di dalam halaman rumah Hatori.

“oi wanita apa yang kau lakukan di rumah seorang Yakuza yang paling berbahaya di kota ini hah? Kau ingin mencuri di rumah yakuza? Apa kau sudah bosan hidup!” Yukimura memasang wajah menakutkan sambil memandangi wanita yang sedang berdiri ketakutan.

“eh...anu...maaf...sepertinya saya salah masuk Rumah!” ucap Wanita tersebut dengan menggunakan bahasa jepang.

Rachel, Hatori dan juga Tokiciro yang sedang merangkak di tanah sambil memegangi pantatnya melihat dan menatap ke arah wanita tersebut.

“salah masuk ya? klo begitu sebaiknya kau jangan pernah berfikir kau bisa keluar hidup-hidup dari tempat ini.” Yukimura berkata sambil berlari dan menangkap gadis perempuan tersebut.

“aduh....ampuni aku tuan. Aku sama sekali tidak ada maksud untuk mencuri di rumah ini. Ampuni aku tuan tolong jangan bunuh aku.” Pinta perempuan tersebut sambil memelas ketika rambutnya ditarik dan di jambak oleh Yukimura.

“lantas apa alasan mu datang dan memasuki rumah ini disaat kami semua sedang berlatih ilmu beladiri hah?” bentak Yukimura

“anu...itu...karena...aku....aku...!” perempuan tersebut kesulitan berbicara karena Yukimura sudah mengeluarkan sebuah belati dan memamerkan belati tersebut tepat didepan wajahnya.

“jika kau tidak ingin mencuri berarti dia sedang memata-matai kita!” ucap Tokiciro dalam kondisi tengkurap sambil memandangi wanita tersebut.

“mata-mata ya! sialan kau perempuan! Katakan siapa yang menyuruh mu memata-matai kami!” hardik Yukimura sambil menempelkan pisau di leher perempuan tersebut.

Sedangkan Rachel mengamata perempuan tersebut dari atas kebawah mencoba menyimpulkan apa yang coba perempuan itu sampaikan dalam bahasa jepang dan sedang apa perempuan itu berada di rumah Hatori.

Hatori sendiri langsung berjalan mendekati perempuan itu ketika mendengar perkataan Tokiciro bahwa perempuan itu kemungkinan seorang mata-mata. Hatori berjalan sambil membawa sebuah pemukul base ball di atas pundak sebelah kanannnya.

{ibu....tolong aku! Dewa Dewi aku mohon jika aku bisa keluar dari rumah Yakuza ini hidup-hidup aku akan berhenti menonton film dewasa dan aku berjanji akan segera menikah seperti permintaan ibu ku!} perempuan itu berdoa di dalam hatinya.

Terpopuler

Comments

kakek gaul

kakek gaul

🤣🤣🤣🤣
aduh sakit perut ketawa baca bab ini

2025-02-02

0

kakek gaul

kakek gaul

lanjutkan thor

2025-02-02

0

kakek gaul

kakek gaul

ilmu bela diri?

2025-02-02

0

lihat semua
Episodes
1 Peperangan Batin
2 Pertemuan Serigala dan Macan
3 Taring Serigala Hitam
4 Darah dan Kehormatan
5 KAMBING HITAM
6 PERMINTAAN SERIGALA TUA
7 Hari yang melelahkan
8 Bayangan Perpisahan
9 Lost in Translation & Toilet
10 Aturan Hutan Rimba
11 Kekacauan di sarang Yakuza
12 Aku Adalah Yakuza
13 Translator cantik
14 ketegangan di bawah udara dingin
15 dibawah bayang-bayang Kurenai
16 Pergerakan Daisuke
17 Amarah sang Naga
18 upaya perdamaian
19 Gema Tawa dan Darah
20 Darah dan Kehormatan
21 Bayangan Dibalik Tahta
22 Malam Ketika Dewa Perang turun
23 Sarapan Pagi Bersama Yakuza
24 Rencana Pembalasan
25 Bayangan Serigala Hitam
26 Kesetiaan dan Ancaman
27 The Godfather
28 Harga Diri Serigala
29 Cakar Pemimpin Serigala
30 Serigala dan Pemburu
31 Pertarungan Mangkuk Ramen
32 Google Translate Untuk Yakuza
33 Bitter Cups and Sweet Lies
34 Tahun Baru Dibawah Ancaman
35 Senja Berdarah di Haneda
36 Akhir Senja Berdarah di Haneda
37 Harga Sebuah Kebebasan
38 Rachel dan Perjudian Hidup
39 Darah, Diplomasi dan Asap Rokok
40 Aliansi Serigala, Yakuza dan Polisi
41 Interogasi
42 Ryuji sang Naga Bijaksana
43 Antara Garpu dan Katana
44 Diantara Antrian dan Kekuasaan
45 Mata Yang Mengintai
46 Pembunuh Bayaran
47 Hitungan Mundur Sebelum Kekacauan
48 Pemburu Serigala Hitam
49 Jejak Kekacauan
50 Menguak Ancaman Baru
51 Dibalik Nama Hatori
52 Panggilan
53 Langkah Hatori Menuju Kekuasaan
54 Hukum Langit
55 Langit dan Naga
56 Pertunjukan Kopi di Negeri Sakura
57 Janji di Balik Asap Kopi
58 Pertemuan Keluarga
59 Pertunjukan Bodoh
60 Hukum Pedang Kurenai
61 Bayang-Bayang dibawah Negeri Sakura
62 TAHTA KLAN HATORI
63 KEHORMATAN KLAN MUSASHI
64 Duel
65 Kemunculan Zilong
66 Kontrak Darah Terakhir
67 Satu Gerakan Dari Kurenai
68 Yakuza VS Naga dari Tiongkok
69 Takdir yang Terikat
70 Legenda Naga Hitam Penguasa Pecinan
71 DUA DUNIA, SATU IKATAN
72 Antara Cinta dan Kekuasaan
73 Takdir yang Bertabrakan
74 PENGORBANAN KURENAI
75 OYABUN, KAKA IPAR & TSUNDERE
76 Paman Bodoh VS Keponakan Gila
77 Darah Koganei & Hati Serigala
78 DILARANG TERTAWA (di depan Oyabun)
79 Otoritas Oyabun
80 Alasan Genjiro
81 Jalan Terakhir Genjiro
82 no updates
83 Strategi Pertempuran & Rekonsiliasi
84 Sumpah Seorang Ayah & Pilihan Seorang Ibu
85 Jejak Darah diantara 'KITA'
86 Darah di Pelabuhan Hanaeda
87 Operasi Hitam
88 War Of Blood and Honor
89 Perangkap
90 Last Man Standing
91 The Last Betrayal : War At Hanaeda
92 Dosa dan Kehormatan
93 Kebangkitan Hatori
94 Jejak Masa Lalu
95 Jejak Masa Lalu II
96 Pengakuan
97 Noah Jawaban atau Ancaman?
98 persiapan menuju pelabuhan hanaeda
99 Pertemuan dengan Noah
100 Pewaris yang Terluka
101 Gagal
102 Strategi Calon Kakak Ipar
103 Reuni Keluarga
104 Ketika Masa Lalu Mengetuk Kembali
105 Janji, Dendam & Perpisahan
106 Serigala Pengkhianat
107 Hukuman dari Serigala Alpa
108 Pesan
109 Ultimatum dari Klan Hatori
110 Rachel dan Kurenai
111 Tamparan Cinta Diruang Kerja Oyabun
112 Tantangan Dari Rachel
113 Kedatangan Masao
Episodes

Updated 113 Episodes

1
Peperangan Batin
2
Pertemuan Serigala dan Macan
3
Taring Serigala Hitam
4
Darah dan Kehormatan
5
KAMBING HITAM
6
PERMINTAAN SERIGALA TUA
7
Hari yang melelahkan
8
Bayangan Perpisahan
9
Lost in Translation & Toilet
10
Aturan Hutan Rimba
11
Kekacauan di sarang Yakuza
12
Aku Adalah Yakuza
13
Translator cantik
14
ketegangan di bawah udara dingin
15
dibawah bayang-bayang Kurenai
16
Pergerakan Daisuke
17
Amarah sang Naga
18
upaya perdamaian
19
Gema Tawa dan Darah
20
Darah dan Kehormatan
21
Bayangan Dibalik Tahta
22
Malam Ketika Dewa Perang turun
23
Sarapan Pagi Bersama Yakuza
24
Rencana Pembalasan
25
Bayangan Serigala Hitam
26
Kesetiaan dan Ancaman
27
The Godfather
28
Harga Diri Serigala
29
Cakar Pemimpin Serigala
30
Serigala dan Pemburu
31
Pertarungan Mangkuk Ramen
32
Google Translate Untuk Yakuza
33
Bitter Cups and Sweet Lies
34
Tahun Baru Dibawah Ancaman
35
Senja Berdarah di Haneda
36
Akhir Senja Berdarah di Haneda
37
Harga Sebuah Kebebasan
38
Rachel dan Perjudian Hidup
39
Darah, Diplomasi dan Asap Rokok
40
Aliansi Serigala, Yakuza dan Polisi
41
Interogasi
42
Ryuji sang Naga Bijaksana
43
Antara Garpu dan Katana
44
Diantara Antrian dan Kekuasaan
45
Mata Yang Mengintai
46
Pembunuh Bayaran
47
Hitungan Mundur Sebelum Kekacauan
48
Pemburu Serigala Hitam
49
Jejak Kekacauan
50
Menguak Ancaman Baru
51
Dibalik Nama Hatori
52
Panggilan
53
Langkah Hatori Menuju Kekuasaan
54
Hukum Langit
55
Langit dan Naga
56
Pertunjukan Kopi di Negeri Sakura
57
Janji di Balik Asap Kopi
58
Pertemuan Keluarga
59
Pertunjukan Bodoh
60
Hukum Pedang Kurenai
61
Bayang-Bayang dibawah Negeri Sakura
62
TAHTA KLAN HATORI
63
KEHORMATAN KLAN MUSASHI
64
Duel
65
Kemunculan Zilong
66
Kontrak Darah Terakhir
67
Satu Gerakan Dari Kurenai
68
Yakuza VS Naga dari Tiongkok
69
Takdir yang Terikat
70
Legenda Naga Hitam Penguasa Pecinan
71
DUA DUNIA, SATU IKATAN
72
Antara Cinta dan Kekuasaan
73
Takdir yang Bertabrakan
74
PENGORBANAN KURENAI
75
OYABUN, KAKA IPAR & TSUNDERE
76
Paman Bodoh VS Keponakan Gila
77
Darah Koganei & Hati Serigala
78
DILARANG TERTAWA (di depan Oyabun)
79
Otoritas Oyabun
80
Alasan Genjiro
81
Jalan Terakhir Genjiro
82
no updates
83
Strategi Pertempuran & Rekonsiliasi
84
Sumpah Seorang Ayah & Pilihan Seorang Ibu
85
Jejak Darah diantara 'KITA'
86
Darah di Pelabuhan Hanaeda
87
Operasi Hitam
88
War Of Blood and Honor
89
Perangkap
90
Last Man Standing
91
The Last Betrayal : War At Hanaeda
92
Dosa dan Kehormatan
93
Kebangkitan Hatori
94
Jejak Masa Lalu
95
Jejak Masa Lalu II
96
Pengakuan
97
Noah Jawaban atau Ancaman?
98
persiapan menuju pelabuhan hanaeda
99
Pertemuan dengan Noah
100
Pewaris yang Terluka
101
Gagal
102
Strategi Calon Kakak Ipar
103
Reuni Keluarga
104
Ketika Masa Lalu Mengetuk Kembali
105
Janji, Dendam & Perpisahan
106
Serigala Pengkhianat
107
Hukuman dari Serigala Alpa
108
Pesan
109
Ultimatum dari Klan Hatori
110
Rachel dan Kurenai
111
Tamparan Cinta Diruang Kerja Oyabun
112
Tantangan Dari Rachel
113
Kedatangan Masao

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!