Terungkap

"Mas, aku tidak ingin melakukan ini. Aku tidak ingin menghancurkan keluarga kita, tapi aku harus melindungi anakku yang sedang ku kandung," katanya dengan suara gemetar. "Aku menemukan ini semua setelah menyewa penyelidik. Selvira tidak setia padamu, dan... anak itu, Vara, dia bukan anakmu."

Selvira terkesiap mendengar fitnah dari madunya itu, tapi wanita itu mencoba tenang.

"Amara, apa kau sudah gila? Kau benar-benar tega menuduhku seperti ini?!" suara Selvira terdengar tegas.

"Aku tidak menuduh! Aku punya bukti," jawab Amara dengan nada tajam, lalu menyerahkan dokumen ke tangan Arvin. "Lihat sendiri, Arvin. Tes DNA ini menunjukkan bahwa Vara bukan darah dagingmu. Dia hasil hubungan Selvira dengan pria lain. Ini foto-foto dan juga videonya."

Darah Arvin mendidih saat melihat foto-foto sang istri bersama pria dalam keadaan bugil. Dengan cepat dia menyambungkan flashdisk itu pada laptopnya.

Terlihat Video panas Selvira bersama seorang pria semakin membuat pria itu emosi. Arvin membaca dokumen itu dengan ekspresi serius. Matanya menyapu setiap detail, dan perlahan, kemarahan mulai terlihat di wajahnya.

"Apa-apaan ini Selvira!" bentak Arvin dengan suara menggelegar, membuat para pekerja seketika terperanjat kaget.

Selvira bahkan terkejut, saat mendengar suara Arvin yang terdengar sangat marah. Tapi wanita tetap tenang.

"Mas Arvin, ini tidak masuk akal! Tes ini pasti palsu. Kau tahu aku tidak pernah melakukan hal seperti itu!" bantah Selvira tegas.

"Tapi bukti ini semua nyata!" teriak Arvin kalap.

"Dasar perempuan pelacur! Pergi kau dari sini, bawa anak haram mu itu!" teriak Arvin lantang.

Deg!

Jantung Selvira terasa ditusuk oleh ribuan sembilu, dia tak menyangka Arvin tega mengatakan jika Vara adalah anak haram.

"Tutup mulut, Mas! Aku rela kau menuduhku seorang pelacur. Tapi, aku tidak terima kau mengatakan anakku adalah anak haram!" seru Selvira.

Arvin melangkah cepat mencoba menampar Selvira. Namun, saat tangannya melayang di udara. Tiba-tiba sebuah pukulan mengenai tangannya.

Bugh!

"Aaaa ...." Arvin meringis kesakitan.

Arvin melihat orang yang memukulnya ternyata adalah Vara. Terlihat mata bocah perempuan berusia 3 tahun itu berkilat dingin dengan memegang tongkat bisbol.

"Jangan pelnah kau menyentuh ibuku cialan!" seru Vara.

Arvin yang kini dilanda emosi, langsung mengeluarkan kata-kata yang membuat Amara senang bukan main.

"Selvira Prameswari, hari ini. Aku, Arvin. Dengan sadar menjatuhkan talak padamu," ujar Arvin lantang.

Deg!

"Dan kau anak haram, pergi dari sini!" usir Arvin menunjuk Vara. Amara menikmati pertunjukan yang ada dengan wajah puas.

Saat mencoba menyeret bocah perempuan itu, Vara sigap memberikan bogem mentah tepat di pusakanya.

Bugh!

"Aaaaaa ...." Arvin kembali berteriak kesakitan.

"Dasar anak setan!" Arvin kembali mencoba menampar Vara.

"Berhenti kau bajingan!" suara lantang seseorang membuat tangan Arvin berhenti di udara.

Semua orang menoleh pada suara itu, dan terlihat dua pasangan parubaya berdiri di ambang pintu dengan wajah memerah.

"Papa?" ucap Selvira terkejut, sedangkan Vara kini menyeringai.

Waktunya pertunjukan sesungguhnya! batin Vara.

Tuan Mahardika dengan cepat melangkah ke arah sang putra.

Bugh!

Bugh!

Dua bogem mentah melayang ke arah Arvin, membuat pria itu langsung tersungkur. Sedangkan Amara kini dilanda keterkejutan, ini tidak ada dalam rencananya.

"Anak bajingan kau Arvin! Berani-beraninya kau mengatakan cucuku, anak haram!" teriak tuan besar Mahardika murka.

Bugh!

Sekali lagi, tuan Mahardika memberikan pukulan. Membuat wajah Arvin langsung lebam.

"Dia memang bukan anakku! Dia anak haram. Selvira berselingkuh dengan pria lain!" ucap Arvin penuh percaya diri.

Amara segera membantu suaminya berdiri, Selvira langsung memeluk sang ibu. Wanita itu terlihat rapuh, sedangkan nyonya Lena Mahardika, memeluk cucunya.

Wajah tuan Mahardika mengeras. "Hanya dengan bukti murahan, kau percaya begitu saja! Dasar bodoh!"

Deg!

Jantung Amara kini mulai berpacu, dia tak menyangka akan terjadi seperti ini.

"Apa maksud Papa?" tanya Arvin mengerutkan keningnya.

"Cari tahu sendiri! Yang jelas, Vara adalah cucu kandungku! Satu-satunya keturunan keluarga Mahardika!" ucap tuan Bagas Mahardika tegas.

"Tapi benda itu sudah membuktikan semuanya!" ucap Arvin tak mau kalah.

"Bukti bisa dimanipulasi!" sahut Lena Mahardika.

"Tapi aku yakin! Bukti itu asli!" kekeh Arvin.

"Kau yakin? Kau tidak akan menyesal Arvin?" tanya tuan Mahardika.

"Ya, aku yakin. Dan bawa putri Anda, pergi dari sini!" usir Arvin dengan wajah pongah.

"Seharusnya yang pergi itu kau, Arvin. Karena seluruh aset dan perusahaan Mahardika sudah diwariskan untuk Vara!"

Deg!

Mata Amara melotot tajam, dia tak menyangka tuan Mahardika memberikan hartanya pada Vara.

"Tidak bisa begitu dong! Aku juga sedang mengandung pewaris keluarga Mahardika," ucap Amara.

"Kau yakin, anak yang kau kandung anak Arvin?!" tanya nyonya Lena Mahardika.

Kini Amara gugup, tapi dia mencoba tenang. Selingkuhannya adalah seorang hacker handal, tidak mungkin ada yang bisa mengalahkannya dalam hal meretas.

"Aku harap, kau tidak akan menyesal Arvin!" ucap tuan Bagas Mahardika.

"Tidak apa-apa Tuan Mahardika! Sekarang putriku juga sudah bebas dari pria bejat itu," sahut tuan Prameswari dengah suara dingin.

Selama ini, dia tahu kehidupan sang putri. Hanya saja, dia ingin membuat putrinya yang pergi sendiri. Karena dia tahu, betapa cintanya Selvira pada Arvin.

"Apa maksud kalian? Jelas-jelas bukti itu asli! Amara tidak mungkin berbohong!" seru Arvin yang masih kekeh membela istri keduanya.

"Benar, Mas! Aku gak mungkin menfitnah mbak Selvira!" sahut Amara cepat.

"Oh, ya. Kalau begitu mari kita lihat yang mana, yang asli!" tantang tuan Prameswari.

Deg!

Tangan Amara mengepal kuat, dia tidak tahu bagaimana caranya menghentikan hal ini.

"Sepertinya, sebelum kalian pergi dari sini. Lihatlah video ini lebih dulu," ujar tuan Prameswari.

Dengan cepat asistennya memasangkan sebuah video dan foto-foto yang asli di tv. Saat video terputar, semua orang menahan nafas terutama Arvin.

Jika dilihat, video ini memang lebih terlihat nyata dibandingkan yang dia tonton tadi. Wajah Amara kini memucat, tubuhnya bergetar hebat.

Sedangkan Arvin terdiam mematung, tubuhnya kini luruh ke lantai. Dia juga melihat hasil tes DNA itu ternyata palsu, saat mendengar rekaman suara seorang pria yang meminta untuk memanipulasi sebuah tes DNA.

Double kill! ucap Vara.

"Dari mana kalian mendapatkan ini?" tanya Arvin.

"Kau tidak perlu tahu! Yang jelas, kau pasti bisa membedakan mana asli dan editan," ucap tuan Bagas Mahardika.

Diam-diam Vara puas melihat wajah pucat sang pelakor, begitu juga dengan Arvin. Dialah yang mengirimkan bukti-bukti itu pada keluarga Mahardika dan Prameswari dengan menggunakan akun anonim.

Arvin melangkah cepat ke arah Selvira. Namun, dengan cepat tuan Prameswari menghalanginya.

"Sayang!"

"Jangan pernah menyentuh Putri ku lagi!" ucap tuan Prameswari.

"Usir mereka pergi dari sini!" ucap tuan Bagas Mahardika.

Beberapa pengawal segera menarik tangan Arvin, Amara dan juga Lunaira yang dari tadi bersembunyi di dekat tangga.

"Lepas! Lepaskan saya! Rumah ini rumah saya!" teriak Amara.

Arvin juga memberontak, tapi tenaganya kalah dengan empat pengawal yang menyeretnya.

Ketiganya langsung dilempar keluar mansion, Arvin dengan sigap membantu Amara. Dia takut janin istrinya kenapa-napa.

"Pa! Kenapa Papa usir aku. Aku tahu, Arvin bersalah. Tapi aku ini anak Papa!" ucap Arvin memohon.

"Dari awal, Papa sudah tidak menyetujui mu dengan wanita sialan itu! Dan sekarang hiduplah bersamanya, jika dia memang wanita baik!" ucap tuan Bagas Mahardika.

"Pa! Apa Papa tidak kasihan melihat Amara, dia sedang hamil cucu, Papa juga," ujar Arvin lagi.

Tiba-tiba Vara muncul di balik kerumunan orang tua itu, lalu dengan wajah polosnya menghampiri Arvin.

Arvin tersenyum, mengira dia akan dimaafkan oleh sang putri. Namun, sepertinya dia salah.

"Vara sayang! Papa tahu, Vara masih sayang Papa. Dan memaafkan Papa, 'kan sayang?!"

Dengan wajah polos, Vara menjawab, "Cayangnya tidak! Vala cuma mau membelikan ini pada Tuan!" Vara menyodorkan sebuah amplop berlogo rumah sakit.

Mata Arvin membulat sempurna, Amara dengan cepat mencoba merebut kertas tersebut. Tapi Arvin lebih cepat membacanya.

Deg!

"Aku dinyatakan mandul?" lirih Arvin.

Ya, saat Vara memukulnya. Pusakanya sudah tidak berfungsi dengan baik.

Terpopuler

Comments

Osie

Osie

thor jangan ada lagu rayuan pulau kelapa yoo..diujung cerita vira balik jd istri arvin..noooooooo..bila iya dhalah aku bye

2024-12-09

1

RJ 💜🐑

RJ 💜🐑

mampuss mandulkan, rasakan kamu Alvin, kamu akan menyesal seumur hidup mu 👊🏻👊🏻😤😏

2024-12-09

2

❥Cute ➻

❥Cute ➻

bakal miskin
impoten pula double kill /Sly//Sly/

2024-12-09

3

lihat semua
Episodes
1 Dua Tragedi
2 Bertransmigrasi ke tubuh bocah
3 Pertemuan Pertama Dengan Pelakor
4 Salam Perkenalan Untuk Pelakor
5 Perdebatan
6 Keluar Dari Rumah sakit
7 Anak Pelakor Berulah
8 Hukuman Untuk Lunaira
9 Kedatangan Tamu
10 Dominic
11 Keluarga Vale
12 Butik
13 Pertemuan Tak Terduga.
14 Semakin Renggang
15 Terkejut
16 Pesta Yang Kacau
17 Fitnah
18 Terungkap
19 Terungkap 2
20 Pulang Ke Mansion Prameswari
21 Tuan Dan Nyonya Prameswari Terkejut
22 Keadaan Arvin dan Amara
23 Prameswari Corp
24 Makan Siang
25 Keributan Di Cafe
26 Keberanian Vara
27 Sidang Perceraian
28 Terlalu Cerdas
29 Tikus Perusahaan
30 Makan Siang Bersama
31 Keluarga Tidak Tahu Malu
32 Penyelidikan Si Bocil Vara
33 Vara Di Culik
34 Aksi Vara
35 Memulai Latihan
36 Kondisi Arvin
37 Bertemu Keluarga Andrian
38 Kejujuran Vara
39 Keluarga Vincent
40 Makan Malam
41 Aksi Ibu dan Anak
42 Pembalasan Vara
43 Membersihkan Sisanya.
44 Kedatangan Arvin
45 Berkunjung Ke Mansion Mahardika
46 Lamaran
47 Fitting Baju Pengantin
48 Pelajaran Untuk Para Kunti
49 Resepsi Pernikahan
50 Resepsi Pernikahan 2
51 Kehidupan Baru
52 Kabar Baik
53 Mall
54 Pengorbanan Sang Ayah
55 Kesedihan Yang Mendalam
56 Pemakaman Arvin
57 Menangkap Prayoga
58 Beberapa Tahun Berlalu
59 Kedatangan Dom
60 Kelakuan Dominic
61 Ke Makam Arvin
62 Keposesifan Zayn, Zeno dan Leon.
63 Mereka Mulai Bergerak
64 Peredaran Uang Palsu
65 Langkah Pertama
66 Identitas Baru
67 Ajakan Dominic
68 Alessia
69 Alessia VS Agnes
70 Ternyata
71 Masa Lalu Agnes
72 Kejadian
73 Siapa Dia?
74 Agatha
75 Seperti Badut Bodoh
76 Dia adalah Lunaira
77 Menangkap Alessia
78 Dominic Kebelet Kawin
79 Lamaran Dadakan
80 Mandi Kembang
81 Mencari Agnes
82 Menyelamatkan Agnes
83 Menangkap Orlando
84 Fitting Baju
85 Tingkah Laku Ayah dan Adik
86 Rencana Licik
87 Persiapan Pernikahan
88 Pernikahan
89 Kekacauan
90 Kemenangan
91 Musuh Terkejut
92 Berakhir?
93 Malam Yang Menyedihkan
94 Tendangan Pagi
95 Pembalasan Untuk Pengkhianat
96 Bulan Madu
97 Pulang
98 Alessia Asli Sadar
99 Ulah Orang Tua Alessia
100 Meminta Maaf
101 Musuh Baru?
102 Oracle System
103 Empat Hadiah
104 Menyerang Livia dan Gerald
105 Musuh Yang Bodoh
106 Ngidam Vara
107 Mencari Sekutu
108 Memanggil Mereka
109 Sang Pewaris Memanggil
110 Pasukan Baru
111 Bersiaplah
112 Bergerak
113 Perang Dan Kelahiran
114 Hancurkan Semuanya!
115 Perang Berlanjut
116 Harimau Beraksi
117 Akhir Dan Kelahiran
118 Bahagia
119 Kelakuan Dominic Sachet dan Vara Sachet
120 Kejahilan Empat Penerus
121 Promosi Karya Baru
122 Karya Baru Fantasi
123 Promosi Karya Baru
Episodes

Updated 123 Episodes

1
Dua Tragedi
2
Bertransmigrasi ke tubuh bocah
3
Pertemuan Pertama Dengan Pelakor
4
Salam Perkenalan Untuk Pelakor
5
Perdebatan
6
Keluar Dari Rumah sakit
7
Anak Pelakor Berulah
8
Hukuman Untuk Lunaira
9
Kedatangan Tamu
10
Dominic
11
Keluarga Vale
12
Butik
13
Pertemuan Tak Terduga.
14
Semakin Renggang
15
Terkejut
16
Pesta Yang Kacau
17
Fitnah
18
Terungkap
19
Terungkap 2
20
Pulang Ke Mansion Prameswari
21
Tuan Dan Nyonya Prameswari Terkejut
22
Keadaan Arvin dan Amara
23
Prameswari Corp
24
Makan Siang
25
Keributan Di Cafe
26
Keberanian Vara
27
Sidang Perceraian
28
Terlalu Cerdas
29
Tikus Perusahaan
30
Makan Siang Bersama
31
Keluarga Tidak Tahu Malu
32
Penyelidikan Si Bocil Vara
33
Vara Di Culik
34
Aksi Vara
35
Memulai Latihan
36
Kondisi Arvin
37
Bertemu Keluarga Andrian
38
Kejujuran Vara
39
Keluarga Vincent
40
Makan Malam
41
Aksi Ibu dan Anak
42
Pembalasan Vara
43
Membersihkan Sisanya.
44
Kedatangan Arvin
45
Berkunjung Ke Mansion Mahardika
46
Lamaran
47
Fitting Baju Pengantin
48
Pelajaran Untuk Para Kunti
49
Resepsi Pernikahan
50
Resepsi Pernikahan 2
51
Kehidupan Baru
52
Kabar Baik
53
Mall
54
Pengorbanan Sang Ayah
55
Kesedihan Yang Mendalam
56
Pemakaman Arvin
57
Menangkap Prayoga
58
Beberapa Tahun Berlalu
59
Kedatangan Dom
60
Kelakuan Dominic
61
Ke Makam Arvin
62
Keposesifan Zayn, Zeno dan Leon.
63
Mereka Mulai Bergerak
64
Peredaran Uang Palsu
65
Langkah Pertama
66
Identitas Baru
67
Ajakan Dominic
68
Alessia
69
Alessia VS Agnes
70
Ternyata
71
Masa Lalu Agnes
72
Kejadian
73
Siapa Dia?
74
Agatha
75
Seperti Badut Bodoh
76
Dia adalah Lunaira
77
Menangkap Alessia
78
Dominic Kebelet Kawin
79
Lamaran Dadakan
80
Mandi Kembang
81
Mencari Agnes
82
Menyelamatkan Agnes
83
Menangkap Orlando
84
Fitting Baju
85
Tingkah Laku Ayah dan Adik
86
Rencana Licik
87
Persiapan Pernikahan
88
Pernikahan
89
Kekacauan
90
Kemenangan
91
Musuh Terkejut
92
Berakhir?
93
Malam Yang Menyedihkan
94
Tendangan Pagi
95
Pembalasan Untuk Pengkhianat
96
Bulan Madu
97
Pulang
98
Alessia Asli Sadar
99
Ulah Orang Tua Alessia
100
Meminta Maaf
101
Musuh Baru?
102
Oracle System
103
Empat Hadiah
104
Menyerang Livia dan Gerald
105
Musuh Yang Bodoh
106
Ngidam Vara
107
Mencari Sekutu
108
Memanggil Mereka
109
Sang Pewaris Memanggil
110
Pasukan Baru
111
Bersiaplah
112
Bergerak
113
Perang Dan Kelahiran
114
Hancurkan Semuanya!
115
Perang Berlanjut
116
Harimau Beraksi
117
Akhir Dan Kelahiran
118
Bahagia
119
Kelakuan Dominic Sachet dan Vara Sachet
120
Kejahilan Empat Penerus
121
Promosi Karya Baru
122
Karya Baru Fantasi
123
Promosi Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!