Kedatangan Tamu

Keesokan paginya, kini Vara telah mandi dengan sendirinya, kemudian mengenakan dress cantik berwarna biru untuk ukuran anak balita sepertinya.

Awalnya, bi Asih yang ingin membantu bocah perempuan cantik itu untuk mandi. Tapi, Vara menolak dengan tegas.

Tentu dia tak ingin dirinya dibantu, meski tubuhnya anak kecil. Jiwanya tetap dewasa, dia terbiasa sendiri.

Disinilah Vara sekarang, duduk di sofa sambil berpikir serius. Rambut panjangnya diikat ekor kuda dengan poni depan membuatnya tampak imut.

Sampai kapan aku terjebak seperti ini? Apakah aku harus mengulang kehidupan lagi? Vara bertanya dalam hati.

Bocah perempuan cantik berusia 3 tahun itu, terus berpikir. Dia terlihat mengernyit heran melihat tingkah Lunaira beserta ibunya, Amara.

Nih! Kunti bogel sama titisan kunti pada ngapain sih?! Dari tadi kayak cacing yang dijadikan umpan! gerutu Vara.

"Sayang! Kamu ngapain disini? Ayo kita ke depan, jemput teman kamu!" suara lembut Selvira terdengar di telinga bocah perempuan itu.

Vara menoleh ke arah sang ibu. "Vala dicini aja Mama, lagian bukan juga pleciden yang mau datang," jawab bocah itu polos.

Selvira meringis mendengar jawaban sang putri, kadang-kadang ucapan sang putri di luar jangkauan pikirannya.

"Ya, sudah sayang. Kamu disini saja!" sahut Selvira menjawil dagu sang putri.

Tak berselang lama, suara Lunaira dan ibunya terdengar antusias. Mereka bahkan merapikan penampilannya. Sedangkan Arvin dan Selvira hanya diam.

Terlihat seorang pria seumuran dengan Arvin dengan mengenakan pakaian santai bersama istri serta putranya muncul dari balik pintu.

"Selamat datang Brian, Tania dan Dominic!" ucap Arvin dengan senyum ramahnya.

Saat Arvin bersedia menyambut uluran tangan sahabatnya, tiba-tiba sebuah pukulan mengenai rahang nya.

Bugh!

Brugh!

Tubuh Arvin tiba-tiba tersungkur ke lantai, sambil memegangi wajahnya. Sedangkan Selvira, Amara serta Lunaira memekik kaget melihat adegan itu.

Mata Vara berbinar terang, saat melihat Arvin dipukul oleh seorang pria seumuran dengannya.

Nah ini baru bener! Aku dari kemarin ingin memukul wajah buaya kadal empang itu, akhirnya ada juga yang mewakili aku! batin Vara merasa sangat senang.

"Mas Arvin!" pekik Amara dan Selvira membantu pria itu berdiri membuat Vara berdecak kesal.

"Kamu apa-apaan sih? Datang-datang main pukul saja!" ucap Arvin menyeka darah di ujung bibirnya sambil bangkit dari tempatnya.

Namun, bukan jawaban yang didapatkan. Melainkan sebuah pukulan, kembali membuat Arvin tersungkur ke lantai.

Bugh!

"Mantap!" ucap Vara semakin semangat menonton.

"Mas Brian, sudah!" ucap seorang wanita elegan menahan tubuh sang suami.

"Lepaskan aku!" ucap Brian lembut pada sang istri, kemudian melangkah ke arah Arvin.

Brian mencengkram kuat kerah baju Arvin, dengan wajah dinginnya. "Kamu yang apa-apaan, hah?! Tega kamu menduakan Selvira!" bentak pria tampan itu dengan suara lantang.

Arvin seketika bungkam, sedangkan Amara sudah berwajah masam. Ternyata karena masalah Selvira, pikir Amara.

Vara semakin bersemangat, dalam hatinya dia bersorak menyemangati pria tampan yang memukuli Arvin itu.

Tiba-tiba pandangannya dihalangi oleh seseorang, membuat bocah perempuan itu berdecak kesal. Matanya bersirobok dengan mata anak laki-laki tampan berusia enam tahun.

"Minggil!" ucap Vara kesal.

Anak laki-laki tampan itu tetap bergeming ditempatnya, dengan wajah dingin. Membuat Vara merasa kesal.

Aelah! Nih bocah siapa sih? batin Vara merasa geram.

"Aku bilang minggil! Kamu ciapa cih?!" ucap Vara ketus.

"Kamu tidak boleh melihat adegan berantem itu, kamu masih kecil Vara!" ucap anak laki-laki tampan itu dengan suara lembutnya.

Dih! Aku sudah besar yak! maki Vara kesal tapi hanya diucapkan dalam hatinya.

"Aku cudah becal tahu!" sahut Vara, membuat anak laki-laki tampan itu terkekeh.

Dih! Apa yang lucu sih! Gak jelas banget nih orang! maki Vara dalam hati.

"Aku membawakan oleh-oleh untukmu! Lebih baik kamu melihatnya, kamu pasti senang!" ucap anak laki-laki tampan itu tidak mempedulikan raut kesal bocah perempuan cantik itu.

Saat anak laki-laki tampan itu menyodorkan sebuah paperbag untuk Vara, tiba-tiba Lunaira datang merebutnya.

"Ini pasti untukku, 'kan. Dominic?" terlihat wajah Lunaira berseri-seri dan memamerkannya pada Vara.

Dih! Ini lagi titisan kunti datang-datang tambah menghalangi pandangan saja! batin Vara menggerutu.

Anak laki-laki tampan yang bernama Dominic itu kembali merebut paperbag tersebut dengan cepat, membuat senyum Lunaira luntur.

Jiah! Direbut kembali gak tuh! batin Vara terkekeh.

"Ini bukan untukmu! Ini khusus untuk Vara," sahut Dominic dengan suara dingin.

Woah! Sepertinya nih anak orangnya dingin, tapi kenapa sama Vara dia lembut yak! Jangan-jangan dia suka lagi sama Vara?! batin Vara menerka-nerka.

"Lalu hadiah untukku mana?" tanya Lunaira dengan wajah malu-maluin.

"Gak ada!"

"Pufftt ..." Vara mencoba menahan tawanya, dia sangat menyukai ekspresi wajah Lunaira yang terlihat jelek.

Tiba-tiba Vara beranjak dari duduknya, kemudian melihat ke arah para orangtua yang ternyata adu pukul nya telah selesai.

Ck, kan sudah selesai adu jotos nya! Aku belum puas lihat si buaya kadal empang dipukuli! Tapi lumayan lah ada tontonan! batin Vara.

Wajah Brian masih terlihat dingin. "Kamu tahu gak?! Perasaan Selvira saat kau menikahi mantan pacar mu itu!" ucap pria tampan itu.

Arvin tetap bungkam, sedangkan Selvira serta istri Brian mencoba untuk melerai keduanya.

"Mas Brian, sudah!" ucap Selvira dan Tania kompak.

Brian masih tidak ingin melepaskan cengkraman nya dari kerah baju Arvin. Pria itu benar-benar kecewa pada sahabatnya, karena telah menduakan Selvira dan menikahi wanita yang pernah meninggalkan Arvin hanya demi kekayaan.

"Mas ingat! Ada anak-anak disini, apalagi ada Vara itu. Dia akan ketakutan melihatmu seperti ini," sahut Tania lembut.

Mendengar nama Vara, Brian langsung menghempaskan tubuh Arvin. Membuat pria itu sedikit terdorong ke belakang.

"Aku benar-benar kecewa padamu, Arvin!" ucap Brian dengan tatapan kekecewaan.

"Sudah Mas!" Tania mengusap bahu sang suami, sebenarnya dia juga merasa kecewa dengan sikap Arvin.

Selvira adalah sahabatnya, dia juga tidak rela sahabatnya disakiti oleh pria didepannya itu. Sedangkan Vara kini dibuat bingung dengan tingkah anak laki-laki tampan didepannya itu.

"Kamu ciapa cih?" tanya Vara kesal.

"Kamu lupa dengan aku?" tanya Dominic merasa sedih.

Bukan lupa cuk! Aku memang gak kenal kamu, bocah! batin Vara kesal.

"Vara sayang! Kamu apa kabar?" suara seorang wanita cantik menyapa indera pendengaran Vara.

Wanita cantik itu, melewati Lunaira dan Amara begitu saja. Semakin membuat keduanya kesal.

Tania mensejajarkan tingginya dengan Vara. "Kamu ingat gak sama Mommy!" ucap Tania lembut.

Mommy apaan sih?! Satu saja masih ada, eh ada Mommy lain lagi! batin Vara.

"Dia tidak mengenalmu, Tan! Vara mengalami amnesia!" sahut Selvira.

Deg!

Terpopuler

Comments

RJ 💜🐑

RJ 💜🐑

lanjut kan up nya hehehe 🤗

2024-12-04

1

Fani Indriyani

Fani Indriyani

ah dominic..harusnya jgn ditutupi valanya biar si arvin liat kalo vala bilang mantap pas dia ditonjokin ma papamu ,pengen liat reaksinya kalo tau anaknya seneng liat papanya kena tonjok hehehe

2025-02-16

1

Rossy Annabelle

Rossy Annabelle

next...seru sih akhirnya kena bogem tu buaya buntung🤣

2024-12-04

1

lihat semua
Episodes
1 Dua Tragedi
2 Bertransmigrasi ke tubuh bocah
3 Pertemuan Pertama Dengan Pelakor
4 Salam Perkenalan Untuk Pelakor
5 Perdebatan
6 Keluar Dari Rumah sakit
7 Anak Pelakor Berulah
8 Hukuman Untuk Lunaira
9 Kedatangan Tamu
10 Dominic
11 Keluarga Vale
12 Butik
13 Pertemuan Tak Terduga.
14 Semakin Renggang
15 Terkejut
16 Pesta Yang Kacau
17 Fitnah
18 Terungkap
19 Terungkap 2
20 Pulang Ke Mansion Prameswari
21 Tuan Dan Nyonya Prameswari Terkejut
22 Keadaan Arvin dan Amara
23 Prameswari Corp
24 Makan Siang
25 Keributan Di Cafe
26 Keberanian Vara
27 Sidang Perceraian
28 Terlalu Cerdas
29 Tikus Perusahaan
30 Makan Siang Bersama
31 Keluarga Tidak Tahu Malu
32 Penyelidikan Si Bocil Vara
33 Vara Di Culik
34 Aksi Vara
35 Memulai Latihan
36 Kondisi Arvin
37 Bertemu Keluarga Andrian
38 Kejujuran Vara
39 Keluarga Vincent
40 Makan Malam
41 Aksi Ibu dan Anak
42 Pembalasan Vara
43 Membersihkan Sisanya.
44 Kedatangan Arvin
45 Berkunjung Ke Mansion Mahardika
46 Lamaran
47 Fitting Baju Pengantin
48 Pelajaran Untuk Para Kunti
49 Resepsi Pernikahan
50 Resepsi Pernikahan 2
51 Kehidupan Baru
52 Kabar Baik
53 Mall
54 Pengorbanan Sang Ayah
55 Kesedihan Yang Mendalam
56 Pemakaman Arvin
57 Menangkap Prayoga
58 Beberapa Tahun Berlalu
59 Kedatangan Dom
60 Kelakuan Dominic
61 Ke Makam Arvin
62 Keposesifan Zayn, Zeno dan Leon.
63 Mereka Mulai Bergerak
64 Peredaran Uang Palsu
65 Langkah Pertama
66 Identitas Baru
67 Ajakan Dominic
68 Alessia
69 Alessia VS Agnes
70 Ternyata
71 Masa Lalu Agnes
72 Kejadian
73 Siapa Dia?
74 Agatha
75 Seperti Badut Bodoh
76 Dia adalah Lunaira
77 Menangkap Alessia
78 Dominic Kebelet Kawin
79 Lamaran Dadakan
80 Mandi Kembang
81 Mencari Agnes
82 Menyelamatkan Agnes
83 Menangkap Orlando
84 Fitting Baju
85 Tingkah Laku Ayah dan Adik
86 Rencana Licik
87 Persiapan Pernikahan
88 Pernikahan
89 Kekacauan
90 Kemenangan
91 Musuh Terkejut
92 Berakhir?
93 Malam Yang Menyedihkan
94 Tendangan Pagi
95 Pembalasan Untuk Pengkhianat
96 Bulan Madu
97 Pulang
98 Alessia Asli Sadar
99 Ulah Orang Tua Alessia
100 Meminta Maaf
101 Musuh Baru?
102 Oracle System
103 Empat Hadiah
104 Menyerang Livia dan Gerald
105 Musuh Yang Bodoh
106 Ngidam Vara
107 Mencari Sekutu
108 Memanggil Mereka
109 Sang Pewaris Memanggil
110 Pasukan Baru
111 Bersiaplah
112 Bergerak
113 Perang Dan Kelahiran
114 Hancurkan Semuanya!
115 Perang Berlanjut
116 Harimau Beraksi
117 Akhir Dan Kelahiran
118 Bahagia
119 Kelakuan Dominic Sachet dan Vara Sachet
120 Kejahilan Empat Penerus
121 Promosi Karya Baru
122 Karya Baru Fantasi
123 Promosi Karya Baru
Episodes

Updated 123 Episodes

1
Dua Tragedi
2
Bertransmigrasi ke tubuh bocah
3
Pertemuan Pertama Dengan Pelakor
4
Salam Perkenalan Untuk Pelakor
5
Perdebatan
6
Keluar Dari Rumah sakit
7
Anak Pelakor Berulah
8
Hukuman Untuk Lunaira
9
Kedatangan Tamu
10
Dominic
11
Keluarga Vale
12
Butik
13
Pertemuan Tak Terduga.
14
Semakin Renggang
15
Terkejut
16
Pesta Yang Kacau
17
Fitnah
18
Terungkap
19
Terungkap 2
20
Pulang Ke Mansion Prameswari
21
Tuan Dan Nyonya Prameswari Terkejut
22
Keadaan Arvin dan Amara
23
Prameswari Corp
24
Makan Siang
25
Keributan Di Cafe
26
Keberanian Vara
27
Sidang Perceraian
28
Terlalu Cerdas
29
Tikus Perusahaan
30
Makan Siang Bersama
31
Keluarga Tidak Tahu Malu
32
Penyelidikan Si Bocil Vara
33
Vara Di Culik
34
Aksi Vara
35
Memulai Latihan
36
Kondisi Arvin
37
Bertemu Keluarga Andrian
38
Kejujuran Vara
39
Keluarga Vincent
40
Makan Malam
41
Aksi Ibu dan Anak
42
Pembalasan Vara
43
Membersihkan Sisanya.
44
Kedatangan Arvin
45
Berkunjung Ke Mansion Mahardika
46
Lamaran
47
Fitting Baju Pengantin
48
Pelajaran Untuk Para Kunti
49
Resepsi Pernikahan
50
Resepsi Pernikahan 2
51
Kehidupan Baru
52
Kabar Baik
53
Mall
54
Pengorbanan Sang Ayah
55
Kesedihan Yang Mendalam
56
Pemakaman Arvin
57
Menangkap Prayoga
58
Beberapa Tahun Berlalu
59
Kedatangan Dom
60
Kelakuan Dominic
61
Ke Makam Arvin
62
Keposesifan Zayn, Zeno dan Leon.
63
Mereka Mulai Bergerak
64
Peredaran Uang Palsu
65
Langkah Pertama
66
Identitas Baru
67
Ajakan Dominic
68
Alessia
69
Alessia VS Agnes
70
Ternyata
71
Masa Lalu Agnes
72
Kejadian
73
Siapa Dia?
74
Agatha
75
Seperti Badut Bodoh
76
Dia adalah Lunaira
77
Menangkap Alessia
78
Dominic Kebelet Kawin
79
Lamaran Dadakan
80
Mandi Kembang
81
Mencari Agnes
82
Menyelamatkan Agnes
83
Menangkap Orlando
84
Fitting Baju
85
Tingkah Laku Ayah dan Adik
86
Rencana Licik
87
Persiapan Pernikahan
88
Pernikahan
89
Kekacauan
90
Kemenangan
91
Musuh Terkejut
92
Berakhir?
93
Malam Yang Menyedihkan
94
Tendangan Pagi
95
Pembalasan Untuk Pengkhianat
96
Bulan Madu
97
Pulang
98
Alessia Asli Sadar
99
Ulah Orang Tua Alessia
100
Meminta Maaf
101
Musuh Baru?
102
Oracle System
103
Empat Hadiah
104
Menyerang Livia dan Gerald
105
Musuh Yang Bodoh
106
Ngidam Vara
107
Mencari Sekutu
108
Memanggil Mereka
109
Sang Pewaris Memanggil
110
Pasukan Baru
111
Bersiaplah
112
Bergerak
113
Perang Dan Kelahiran
114
Hancurkan Semuanya!
115
Perang Berlanjut
116
Harimau Beraksi
117
Akhir Dan Kelahiran
118
Bahagia
119
Kelakuan Dominic Sachet dan Vara Sachet
120
Kejahilan Empat Penerus
121
Promosi Karya Baru
122
Karya Baru Fantasi
123
Promosi Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!