Bertransmigrasi ke tubuh bocah

Seorang bocah perempuan cantik, tertidur pulas di brankar rumah sakit dengan kamar khusus VIP. Setelah sempat dikatakan henti jantung, bocah kecil itu berhasil di selamatkan.

Meskipun dia sempat koma beberapa hari, bocah kecil itu berhasil melewatinya. Bahkan para dokter tercengang melihat keajaiban ini.

Bocah perempuan itu, membuka matanya perlahan, dunia sekelilingnya tampak kabur. Sebuah suara samar terdengar, namun tubuhnya terasa berat dan kaku.

Tiba-tiba, mulutnya mengeluarkan suara pelan, sebuah keluhan yang memecah keheningan.

"Uhhh ... apa yang teljadi?" suara itu keluar serak, seolah-olah dia baru saja bangun setelah tidur sangat lama.

Sang ibu yang berada disampingnya terkejut, melihat sang putri telah sadar. "Sayang! Kamu sudah bangun Princess?!"

Terlihat mata wanita cantik itu berkaca-kaca, dia segera menyentuh pipi sang putri. Namun, hal selanjutnya terjadi membuatnya terkejut.

"Maaf! Anda ciapa Nyonya?" bocah perempuan berusia 3 tahun itu menepis tangan sang wanita sambil bertanya.

Eh! Kenapa suaraku berbeda? batin bocah kecil itu terkejut.

"Ini Mama sayang! Vara lupa sama Mama?!" wanita cantik itu sangat terpukul, saat melihat tatapan datar sang putri.

"Nama caya bukan Vala, tapi Kala!" ucap bocah perempuan itu terkejut lagi, lalu menutup mulutnya sendiri dengan tangan.

Astaga! Kenapa suaraku seperti bocah?! batin Kara.

Yah, dia adalah Kara Danvers. Seorang agen ganda yang berbakat, dia jenius dan cantik. Namun, harus mati di tangan rekannya sendiri.

Mengingat rekannya, membuat Kara ingin menuntut balas dendam. Sepertinya Kara belum menyadari jika dia bertransmigrasi ke tubuh bocah perempuan cantik berusia 3 tahun.

Selvira segera memencet tombol darurat di samping brankar sang putri, terlihat bocah perempuan itu berpikir sesuatu membuat Selvira semakin khawatir.

Tak lama, dokter datang bersama dengan Arvin. Wajah mereka terlihat sangat khawatir, takut-takut jika terjadi sesuatu pada Zylvara.

"Ada apa Vira?" tanya Arvin, tiba-tiba matanya tertuju pada sang putri yang terdiam merenung.

Selvira segera bangkit, lalu menatap suaminya. "Mas! Vara lupa sama aku," ujar wanita cantik itu terlihat terpukul.

"Apa maksud mu?" tanya Arvin bingung.

"Aku juga belum tahu pasti, Mas!" jawab Vira.

Kesadaran Kara kembali tertarik, saat mendengar percakapan orang-orang didekatnya. Bocah perempuan itu menatap tiga orang itu, dengan mengerutkan keningnya.

"Kalian ciapa?" tanya Kara yang telah berada di tubuh Zylvara.

Anjir! Suaraku benar-benar berubah, apa jangan-jangan karena aku baru bangun tidur yah? mata bulat nan cantik itu terlihat terkejut sekaligus bingung.

Kedua orang tua bocah itu terkejut, begitupun dengan sang dokter. Arvin segera menghampiri sang putri.

"Sayang! Kamu gak kenal Papa? Ini Pak Nak!" sahut Arvin menatap dalam mata sang putri.

Vara mengerutkan keningnya. "Tapi aku cudah gak punya olangtua Om, aku yatim piatu," jawab bocah itu jujur.

Perkataan itu tentu membuat ketiga orang dewasa itu terkejut, sedangkan Vara menatap mereka dengan heran.

Apa yang salah sih? Bukannya aku memang tidak punya orangtua! batin Kara.

Kara Danvers memang anak yatim piatu, dia dibesarkan di panti asuhan sejak dia masih bayi. Kenapa dia memiliki kemampuan luar biasa? Itu karena dia pernah di adopsi oleh seorang kakek tua.

Kakek tua itu mengajarkan Kara seluruh kemampuan yang dia punya selama bertahun-tahun. Namun, setelah Kara menguasainya, kakek tua itu meninggal karena penyakitnya yang sudah kronis.

"Dok! Apa yang terjadi pada putriku?" tanya Arvin cemas.

Sang dokter menghela nafasnya dan berkata, "Biar saya periksa dulu Tuan Arvin!" pria berusia 35 tahun itu segera memeriksa bocah kecil.

"Doktel mau apa?" tanya Vara ( sekarang kita panggil Kara dengan Vara yah )

Bocah itu menatap sang dokter dengan penuh kewaspadaan, membuat sang dokter menghela nafasnya.

"Dokter hanya mau memeriksa kondisi Nona!" ucap sang dokter lembut.

Bocah perempuan cantik itu mengangguk polos. "Baiklah!"

Sang dokter mulai pemeriksaan, sang dokter bahkan membawa Vara untuk melakukan CT scan atau MRI untuk memeriksa kondisi bocah kecil itu.

Kedua orangtua Vara, harap-harap cemas. Mereka hanya bisa menunggu sambil berdoa. Meski mereka memiliki hubungan yang sedikit renggang karena orang ketiga. Tapi untuk anak, mereka harus tetap akur.

Setelah pemeriksaan selesai, sang dokter menemui orang tua bocah perempuan cantik dan imut itu.

"Bagaimana Dok?" tanya Selvira. Pasangan itu sedang berada di ruangan sang dokter.

"Setelah kami melakukan serangkaian tes, saya menyimpulkan Nona Vara mengalami amnesia akibat benturan keras di kepalanya," jelas sang dokter.

Deg!

Mata pasangan suami istri itu terbuka lebar, mereka tidak menyangka jika sang putri akan hilang ingatan.

Setelah mendengarkan penjelasan sang dokter, suami-istri itu melangkah ke arah ruang inap sang putri. Sedangkan Kara yang berada di tubuh Vara masih bingung.

"Custel! Ini tahun belapa?" tanya Vara, menatap suster yang sedang menemaninya.

Anjir! Nyebut R dan S saja aku gak bisa! maki Vara dalam hati merasa malu.

Meski bingung dengan bocah perempuan dihadapannya ini, sang suster tetap menjawab, "Ini tahun 2024 Nona!" jawab sang suster.

Vara mengangguk, lalu kembali menatap suster itu. "Custel, boleh ambilkan aku celmin?" tanya Vara.

"Sebentar yah!" suster itu mengeluarkan cermin kecil miliknya yang berada di saku, lalu memberikannya pada gadis kecil di sampingnya ini.

Vara menerimanya, lalu segera melihat wajahnya di cermin. Mata bulat gadis cantik itu terlihat melotot lucu, saat melihat wajah orang lain di cermin.

"Custel, ciapa anak ini?" tanya Vara terkejut menatap suster tersebut.

Suster wanita itu terlihat terkekeh lucu, bisa-bisanya anak kecil ini tidak tahu wajahnya sendiri, pikir suster itu.

"Itukan Nona! Masa Nona tidak kenal wajah Nona sendiri?!" jawab sang suster sabar.

Kara Danvers terkejut, lalu menggeleng cepat. Dia meraba-raba wajah itu. Lalu mencubit pipi gembul gadis itu membuatnya meringis.

"Lah benal! Ini wajahku, tapi kenapa bica belubah?" gumam Vara terkejut.

Sebentar! Tidak mungkin bukan, aku bertransmigrasi ke tubuh bocah? batin Kara menerka-nerka.

Vara kemudian meraba-raba tubuh kecilnya, dan ternyata benar. Gadis cantik yang sekarang di tubuh anak kecil itu semakin terkejut.

Tidak mungkin! Transmigrasi adalah hal yang mustahil! bantah Kara dalam hati.

Tapi melihat apa yang ada di depan matanya, mau tak mau. Dia harus mempercayai, dia benar-benar bertransmigrasi ke tubuh bocah perempuan.

Anjir! Aku bertransmigrasi, wah daebak! batin Kara merasa kagum.

Tentu sebagai orang yang mempercayai pemikiran rasional, tentu ini membuat Kara merasa mustahil. Bahkan, rata-rata orang yang ada di muka bumi ini juga berpikiran sama dengannya.

Perilaku Vara tentu tidak luput dari sang suster dan juga orangtuanya yang ternyata sudah ada di ambang pintu. Mereka terlihat sangat heran dan khawatir.

Terpopuler

Comments

Ⓣ︎akjilⒽ︎anyaⓇ︎engginangˢ⍣⃟ₛ

Ⓣ︎akjilⒽ︎anyaⓇ︎engginangˢ⍣⃟ₛ

/Facepalm//Facepalm/ lucuuu,, jadi cadeell/Slight//Slight/

2025-01-01

19

Ruby Jane

Ruby Jane

lucu.. siap2 kara berhadpan dgn ulat bulu org tuanya.

2024-12-22

2

Mamah Irfan Faiz

Mamah Irfan Faiz

baru kali ini baca transmigrasi ke bocil lucu lucu

2024-12-18

2

lihat semua
Episodes
1 Dua Tragedi
2 Bertransmigrasi ke tubuh bocah
3 Pertemuan Pertama Dengan Pelakor
4 Salam Perkenalan Untuk Pelakor
5 Perdebatan
6 Keluar Dari Rumah sakit
7 Anak Pelakor Berulah
8 Hukuman Untuk Lunaira
9 Kedatangan Tamu
10 Dominic
11 Keluarga Vale
12 Butik
13 Pertemuan Tak Terduga.
14 Semakin Renggang
15 Terkejut
16 Pesta Yang Kacau
17 Fitnah
18 Terungkap
19 Terungkap 2
20 Pulang Ke Mansion Prameswari
21 Tuan Dan Nyonya Prameswari Terkejut
22 Keadaan Arvin dan Amara
23 Prameswari Corp
24 Makan Siang
25 Keributan Di Cafe
26 Keberanian Vara
27 Sidang Perceraian
28 Terlalu Cerdas
29 Tikus Perusahaan
30 Makan Siang Bersama
31 Keluarga Tidak Tahu Malu
32 Penyelidikan Si Bocil Vara
33 Vara Di Culik
34 Aksi Vara
35 Memulai Latihan
36 Kondisi Arvin
37 Bertemu Keluarga Andrian
38 Kejujuran Vara
39 Keluarga Vincent
40 Makan Malam
41 Aksi Ibu dan Anak
42 Pembalasan Vara
43 Membersihkan Sisanya.
44 Kedatangan Arvin
45 Berkunjung Ke Mansion Mahardika
46 Lamaran
47 Fitting Baju Pengantin
48 Pelajaran Untuk Para Kunti
49 Resepsi Pernikahan
50 Resepsi Pernikahan 2
51 Kehidupan Baru
52 Kabar Baik
53 Mall
54 Pengorbanan Sang Ayah
55 Kesedihan Yang Mendalam
56 Pemakaman Arvin
57 Menangkap Prayoga
58 Beberapa Tahun Berlalu
59 Kedatangan Dom
60 Kelakuan Dominic
61 Ke Makam Arvin
62 Keposesifan Zayn, Zeno dan Leon.
63 Mereka Mulai Bergerak
64 Peredaran Uang Palsu
65 Langkah Pertama
66 Identitas Baru
67 Ajakan Dominic
68 Alessia
69 Alessia VS Agnes
70 Ternyata
71 Masa Lalu Agnes
72 Kejadian
73 Siapa Dia?
74 Agatha
75 Seperti Badut Bodoh
76 Dia adalah Lunaira
77 Menangkap Alessia
78 Dominic Kebelet Kawin
79 Lamaran Dadakan
80 Mandi Kembang
81 Mencari Agnes
82 Menyelamatkan Agnes
83 Menangkap Orlando
84 Fitting Baju
85 Tingkah Laku Ayah dan Adik
86 Rencana Licik
87 Persiapan Pernikahan
88 Pernikahan
89 Kekacauan
90 Kemenangan
91 Musuh Terkejut
92 Berakhir?
93 Malam Yang Menyedihkan
94 Tendangan Pagi
95 Pembalasan Untuk Pengkhianat
96 Bulan Madu
97 Pulang
98 Alessia Asli Sadar
99 Ulah Orang Tua Alessia
100 Meminta Maaf
101 Musuh Baru?
102 Oracle System
103 Empat Hadiah
104 Menyerang Livia dan Gerald
105 Musuh Yang Bodoh
106 Ngidam Vara
107 Mencari Sekutu
108 Memanggil Mereka
109 Sang Pewaris Memanggil
110 Pasukan Baru
111 Bersiaplah
112 Bergerak
113 Perang Dan Kelahiran
114 Hancurkan Semuanya!
115 Perang Berlanjut
116 Harimau Beraksi
117 Akhir Dan Kelahiran
118 Bahagia
119 Kelakuan Dominic Sachet dan Vara Sachet
120 Kejahilan Empat Penerus
121 Promosi Karya Baru
122 Karya Baru Fantasi
123 Promosi Karya Baru
Episodes

Updated 123 Episodes

1
Dua Tragedi
2
Bertransmigrasi ke tubuh bocah
3
Pertemuan Pertama Dengan Pelakor
4
Salam Perkenalan Untuk Pelakor
5
Perdebatan
6
Keluar Dari Rumah sakit
7
Anak Pelakor Berulah
8
Hukuman Untuk Lunaira
9
Kedatangan Tamu
10
Dominic
11
Keluarga Vale
12
Butik
13
Pertemuan Tak Terduga.
14
Semakin Renggang
15
Terkejut
16
Pesta Yang Kacau
17
Fitnah
18
Terungkap
19
Terungkap 2
20
Pulang Ke Mansion Prameswari
21
Tuan Dan Nyonya Prameswari Terkejut
22
Keadaan Arvin dan Amara
23
Prameswari Corp
24
Makan Siang
25
Keributan Di Cafe
26
Keberanian Vara
27
Sidang Perceraian
28
Terlalu Cerdas
29
Tikus Perusahaan
30
Makan Siang Bersama
31
Keluarga Tidak Tahu Malu
32
Penyelidikan Si Bocil Vara
33
Vara Di Culik
34
Aksi Vara
35
Memulai Latihan
36
Kondisi Arvin
37
Bertemu Keluarga Andrian
38
Kejujuran Vara
39
Keluarga Vincent
40
Makan Malam
41
Aksi Ibu dan Anak
42
Pembalasan Vara
43
Membersihkan Sisanya.
44
Kedatangan Arvin
45
Berkunjung Ke Mansion Mahardika
46
Lamaran
47
Fitting Baju Pengantin
48
Pelajaran Untuk Para Kunti
49
Resepsi Pernikahan
50
Resepsi Pernikahan 2
51
Kehidupan Baru
52
Kabar Baik
53
Mall
54
Pengorbanan Sang Ayah
55
Kesedihan Yang Mendalam
56
Pemakaman Arvin
57
Menangkap Prayoga
58
Beberapa Tahun Berlalu
59
Kedatangan Dom
60
Kelakuan Dominic
61
Ke Makam Arvin
62
Keposesifan Zayn, Zeno dan Leon.
63
Mereka Mulai Bergerak
64
Peredaran Uang Palsu
65
Langkah Pertama
66
Identitas Baru
67
Ajakan Dominic
68
Alessia
69
Alessia VS Agnes
70
Ternyata
71
Masa Lalu Agnes
72
Kejadian
73
Siapa Dia?
74
Agatha
75
Seperti Badut Bodoh
76
Dia adalah Lunaira
77
Menangkap Alessia
78
Dominic Kebelet Kawin
79
Lamaran Dadakan
80
Mandi Kembang
81
Mencari Agnes
82
Menyelamatkan Agnes
83
Menangkap Orlando
84
Fitting Baju
85
Tingkah Laku Ayah dan Adik
86
Rencana Licik
87
Persiapan Pernikahan
88
Pernikahan
89
Kekacauan
90
Kemenangan
91
Musuh Terkejut
92
Berakhir?
93
Malam Yang Menyedihkan
94
Tendangan Pagi
95
Pembalasan Untuk Pengkhianat
96
Bulan Madu
97
Pulang
98
Alessia Asli Sadar
99
Ulah Orang Tua Alessia
100
Meminta Maaf
101
Musuh Baru?
102
Oracle System
103
Empat Hadiah
104
Menyerang Livia dan Gerald
105
Musuh Yang Bodoh
106
Ngidam Vara
107
Mencari Sekutu
108
Memanggil Mereka
109
Sang Pewaris Memanggil
110
Pasukan Baru
111
Bersiaplah
112
Bergerak
113
Perang Dan Kelahiran
114
Hancurkan Semuanya!
115
Perang Berlanjut
116
Harimau Beraksi
117
Akhir Dan Kelahiran
118
Bahagia
119
Kelakuan Dominic Sachet dan Vara Sachet
120
Kejahilan Empat Penerus
121
Promosi Karya Baru
122
Karya Baru Fantasi
123
Promosi Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!