Bab 16 ~

'Ada cinta dalam hampaku

harum dupa terhirup jiwaku

waktu semakin sepi, sunyi

beriku luka merah darah.

Kemana jejak perindu kucari

sedangkan wajahmu terpenjara di ingatanku

detakku tak terhitung menunggu'

Ge, aku rindu

Klik' Cindra mengirimkan chat ke nomer Gege. Dia masih berharap suatu saat Gege membalas semua chat yang dikirimnya selama ini

Dia memeluk lukanya sendiri, menumpahkan airmatanya diatas bantal, teringat waktu masih bersama Gege dia selalu menangis di dada bidang sahabatnya itu. Kenyataan kehidupan rumah tangganya tidak sesuai seperti yang dibayangkan, kata-kata dan sikap suaminya yang seringkali membuat hatinya teriris.

Kehidupan rumah tangga yang tidak bisa ia bagi kepada sahabat-sahabatnya di kampung halaman, karena pernikahannya harus ditutup rapat. Ditambah lagi dia harus merasakan sendirian setiap hari di rumah mewah yang seakan menjadi penjara sunyi.

'Jika Tuhan selalu menjaga tanpa jeda, kendati pun saat manusia lebih sering merasa sendirian, semangat Cindra!!' gumamnya.

******

Drrtt... drrttt... drrttt

Suara notif pesan masuk pada sebuah gawai yang sudah lama tergeletak di meja kerja seorang pria dewasa,Ya! Gawai yang dia simpan setelah pemiliknya mengalami kecelakaan dan menyebabkan si empu koma hingga saat ini.

Marcelino baru saja mengisi daya gawai tersebut, sesaat dia melihat sebuah notif pesan masuk, penasaran dibukanya pesan tersebut.

@ Mi Amor 🩷

Nama kontak yang disimpan pada ponsel Gege

'Ada cinta dalam hampaku

harum dupa terhirup jiwaku

waktu semakin sepi, sunyi

beriku luka merah darah.

Kemana jejak perindu kucari

sedangkan wajahmu terpenjara di ingatanku

detakku tak terhitung menunggu'

Ge, aku rindu'

"Mi Amor?" gumamnya

Penasaran dengan si pengirim pesan, dibuka photo profilnya.

"hmm..hanya gambar pemandangan"

Diletakkan kembali gawai Gege di laci meja kerjanya.

"Percintaan anak muda, Ck!!" gumamnya

Marcelino menatap bingkai photo ponakannya yang dia simpan diatas meja kerjanya

"Hi boy! Fan's-mu banyak sekali. Hampir setiap hari ratusan chat masuk ke ponselmu. Pesonamu melampaui pamanmu ini boy!" tersenyum.

*****

POV : Hafiz

Cindra, Setiap apapun caraku untuk menyakitimu, kamu selalu punya cara menyelipkan cinta di hatiku. Kata-kata jawaban darimu selalu menohok hatiku. Kehadiranmu lama-lama menggeser perempuan yang selama ini kudambakan, aku semakin takut menemuimu, bahkan untuk bertatapan langsung di hadapanmu.

'Menurutku mas Roby lebih melindungi daripada suamiku yang sesungguhnya'

kata-kata itu mencabik hatiku. Ingin rasanya kuberi hukuman pada bibir ranummu itu dengan lumatan bibirku, agar kau tidak lagi memuji pria lain di depanku.

Ahh kamu sekarang memanggilku Tuan, panggilan itu seakan memberi jarak yang terlalu jauh antara aku denganmu. Kamu bukan asistenku Cindra, kamu permaisuriku.

Aku harus melepaskan Roby, Asisten setiaku karena terbakar api cemburu. Takkan aku biarkan pria lain mendekatimu, walaupun untuk sekedar melirik wajahmu.

Cindra, aku punya hobi baru sekarang, untuk sekedar melepas penat dari segudang aktivitas adalah memantau monitor CCTV dimana peran utamanya adalah kamu

Wajah mungil dengan tubuhmu sekecil itu mampu mengalihkan duniaku.

*****

Ting tong ting tong

"Siapa ya" jawab Cindra pada monitor

"Permisi non, saya Nani. Tuan meminta saya bekerja disini sebagai ART"

Ceklek..

"ART Bu? Apa ibu tidak salah alamat?" "Tuan siapa yang meminta ibu kesini?"

"Tuan Zay, non"

"Sebentar ya Bu, saya make sure dulu"

"Iya non, silahkan"

'Tuan ada yang datang katanya ditugaskan jadi ART di rumah ini, apa benar?' namanya Nani' klik Cindra mengirim pesan

'Iya benar' balas Hafiz

'Cik! Bales gitu doang. Dasar Freezer!' Cindra menggerutu

Cindra melangkah keluar mengajak Bu Nani masuk

"Bu Nani, silahkan masuk"

"Panggil saya bibi aja, non" pinta Nani

"Ahh ga apa-apa Bu, saya jadi merasa punya ibu" jawab Cindra

"Terserah non aja deh" Nani mengangguk

"Non, mau saya masakin apa?" tanya Nani

"Ga usah Bu, aku baru aja selesai masak. Yuk kita makan bareng Bu. Kebetulan aku belum sarapan" ajak Cindra

"ahh jangan non, biar saya masak sendiri. ART dilarang makan makanan tuan rumah non"

"Disini ga berlaku seperti itu Bu, saya bosan makan sendirian Bu Nani. Saya senang kalau masakan saya dimakan orang lain"tersenyum tulus

"Ayo kita makan Bu"

"Iya non"

"Oiya Bu Nani, aturan kerja disini apa sudah diberitahu oleh Tuan?"

"Sudah non, sy disuruh tinggal disini. Saya diberi libur sebulan 4kali, non. Tapi kalau saya tidak pakai libur saya, tuan akan membayar saya sebagai kerja lembur. Tapi saya tidak akan pakai jatah libur saya non, keluarga saya jauh non di Pekan Baru. Disini saya ga tau mau kemana, ga punya saudara" Nani menjelaskan sedikit perjanjian kerjanya

"Ga apa-apa Bu, ibu bisa pakai libur untuk jalan-jalan dengan saya. Biarkan Tuan tetap bayarkan lembur ibu"

"wah terima kasih, non baik banget" mata Nani berbinar

"Saya juga disini ga punya teman dan saudara Bu, sepi banget. Mau ke pasar aja saya bingung" jawab Cindra dengan wajah sedih

"apa bahan makanan habis non? apa kita belanja sekarang non?" ajak Nani

"Boleh Bu, tapi kita makan dulu ya"

"Baik non"

'Entah apa tujuanmu Tuan, mengirimkan ART dirumah ini, tapi aku sangat berterima kasih. Aku tidak kesepian lagi" batin Cindra

****

Setelah dikejutkan dengan kedatangan Bu Nani sebagai ART di bangunan utama. Kini di bangunan Utara dan selatan yang baru saja selesai pembangunannya, di datangin banyak orang yang sibuk memasukan furniture, mesin fotocopy, alat-alat kantor.

'Aneh, apa dia mau mindahin kantornya kesini? Trus di bangunan selatan furniture yang dipesan sama persis dengan di bangunan utama. Ada apa sih ini? Tuan freezer kenapa ga kasih tahu aku ya?!' gumam Cindra

'eh emang kamu siapa dia, Cin! Ini kan rumah dia, suka-suka dia dong mau ngapain aja' bermonolog

"Mas Emo!! Sini..!" Teriak cindra saat melihat Emo yang baru saja turun dari mobil box barang

"Ehh mba Cindra, tambah glowing aja mba" pujinya

"bisa aja mas! Mas aku mau nanyak, ini ada apa sih ko kayak pindahan kantor, trus gedung sebelah itu juga apa mulai ada yang menghuni?"

"Persisnya saya ga tau ya mba Cindra, saya cuma diperbantukan untuk ngawasi pemindahan alat kantor bapak. Kalo bangunan itu sepertinya untuk calon istri bapak" sedikit berbisik Emo jelaskan pada Cindra

"Owhh gitu toh mas. Mas Emo ga mampir ke sini dulu tah? Aku masak sambel tumpang mas. Yuk makan disini!" ajak Cindra

"Wedi aku mba, rumah iku wuakeeh cctv-nya. Bapak ngelarang keras kita masuk ke sana" Emo berbisik sambil menunjuk pintu bangunan utama dengan dagunya

Sontak Cindra menyilangkan tangan di dadanya.

"ahh yang bener mas?!!"

"Sssttt..secret lho ini, mba jangan bilang tau dari saya. Bisa-bisa leher saya, kreeekkk" Emo menggaris lehernya dengan jari telunjuknya

Drrttttt...drrttt..drrttt

Telepon masuk dari: 'Wadanki' gumam Emo.

matanya langsung menatap Cindra.

Cindra memberi isyarat Emo agar diangkat teleponnya

"Siap, Dan! Arahan!" kata awal pembuka seorang bawahan ke atasannya

"Kerjamu itu ngawasin barang masuk, bukan ghibah di depan rumah! Mau saya hukum kamu!"

Tutt!

"tuhkan mba! Apa saya bilang. Jangan-jangan langit juga dikasih cctv mba!" Emo celingukan menatap langit.

"yowes mas, kembali ke sana. Saya masuk ke rumah" jawabnya

'Jangan-jangan aku juga diawasi terus nih, duh mana aku sering pake kembenan handuk di dapur.. Ihhh seremm!!" Cindra bermonolog

Masuk ke dalam rumah matanya terus memindai seluruh ruangan, mencari dimana letak cctv yang terpasang.

"Kenapa non, ko kaya orang ketakutan gitu?" tanya Nani

"Katanya rumah ini banyak cctv-nya Bu!!" jawabnya

"ya biasa toh non, namanya juga rumah orang kaya" jawab bibi santai

"yaa tapi aku takut Bu, aku sering pake pakaian mini di dalem rumah. Aku pikir kan ga ada orang. Terus aku sering kembenan aduk sambil sarapan. Serem buu" Cindra ketakutan

"ga usah takut non, kalaupun kelihatan Tuan itu wajar, Tuan kan suami non Cindra. Sudah halal non!" Nani menimpali dengan santai

"Ihhh ibu!! Siapa juga yang mau punya suami kaya dia" dengan raut bergidik

"Isshh ga boleh gitu non. Nanti Allah marah"

"Ehh tunggu Bu?!Ko ibu bilang Tuan Hafiz suami saya? Siapa yang bilang, Bu?!" tanya cindra menyelidik

"Tuan sendiri yang ngomong non, Non itu istrinya Tuan" jawab Nani

"Waahh udah geser tuh orang otaknya!! Dia bilang saya asisten dia ko Bu! Sueer!" sambil mengangkat jari telunjuk dan jari tengahnya

Nani hanya mengernyitkan kening.

Langit dikasih cctv siapa yang berani pasang?! 🤣

Jangan lupa tinggalkan jejak like dan komennya ya gaes..🩷

Episodes
1 Bab I _ Hafiz Zaelani
2 Bab II ~Cindra Saraswati
3 Bab III Cin, kamu cinta pertamaku!
4 Bab IV ~ Sebuah Persetujuan
5 BAB V _Terapis
6 Bab VI _Hafiz dan Ranty
7 Bab VII _ Ranty kembali berulah
8 Bab VIII ~Hafiz Junior Menggeliat
9 Bab 9 ~Hari Patah Hati
10 Bab 10 _ Pernikahan
11 Bab 11 ~Perjanjian Nikah Kontrak
12 Bab 12 ~Laki-laki Freezer
13 Bab 13 ~George Yang Tak Berdaya
14 Bab 14 ~Pertemuan Istri dan Calon istri
15 Bab 15 ~
16 Bab 16 ~
17 Bab 17 ~ Mulai Ke kampus
18 Bab 18 ~Pertemuan dengan Marcelino (Uncle Marcel)
19 Bab 19 ~ Perjumpaan kedua dengan Marcel
20 Bab 20 ~DM Tentara Tamvan
21 Bab 21 ~ Cindra Bagai katak dalam tempurung
22 Bab 22 ~Nyanyi Potong bebek angsa
23 Bab 23 ~ Kado istimewa untuk Mama
24 Bab 24 ~Mencuri Ciuman Perawan
25 Bab 25 ~I really love you
26 Bab 26 ~ Kumpul letting
27 Bab 27~ Scandal Ranty
28 Bab 28 ~ Kehilangan Jejak
29 Bab 29 ~ Aku Masih Virgin
30 Bab 30~ Perasaan yang sama
31 Bab 31 ~ Follow akun Ayang
32 Bab 33~ Ranty
33 Bab 32 POV
34 Bab 34
35 Bab 35 Amarah Aaron
36 Bab 36 ~
37 Bab 37~ Tanda merah
38 Bab 38~ Ujian percintaan
39 Bab 39 ~ Selingkuh dan Pelakor?
40 Bab 40~Perlakuan Romantis
41 Bab 41~Mabuk
42 Bab 42~ Kecewa
43 Bab 43~ Hobi music yang sama
44 Bab 44~ Bermalam di kapal
45 Bab 45 ~ Bibir digigit ponsel
46 Bab 46 ~ Matt shadow Kearifan lokal
47 Bab 47~ Kekecewaan Gege
48 Bab 48~ He's a good kisser
49 Bab 49~ Pertemuan dengan Gege
50 Bab 50~ Desahan istri kontrakku
51 Bab 51~ Phillophobia
52 Bab 52~ Mari sembuh bersama
53 Bab 53~ Cemburu
54 Bab 54~ So, What if I Never Hold You?
55 Bab 55~ Malam pertama
56 Bab 56~ Firasat
57 Bab 57 ~Lembah sunyi
58 Bab 58~ Profil Lumba-lumba
59 59~ George Ultah
60 Bab 60~ Trauma baru
61 Bab 61~ Mati Rasa ;
62 Bab 62~ Jodoh Untuk Paman
63 Bab 63~ Ahli waris
64 Bab 64~ Nasgor VS Mekdi
65 Bab 65~ Masa 'Naik'
66 Bab 66~ Cemburu 2
67 Bab 67~ A Little Piece To Heaven
68 Bab 68~ Semua Rasa
69 Bab 69~Membencimu
70 Bab 70~ Mencoba Sentuhan
71 Bab 71~ Ngidam
72 Bab 72~ "Iya! Dia Hamil!!
73 Bab 73~ Unboxing
74 Bab 74~ Galau
75 Bab 75~ Lamaran
76 Bab 76~ Melahirkan
77 Bab 77~ Dia bukan anakku!
78 Bab 78~ Kalila Prameswari
79 Bab 79~Ikut Kegiatan ibu prajurit
80 PENGUMUMAN NOVEL BARU
81 Bab 80~Bermain dengan Pipi Marcel
82 Bab 81~Kegelisahan Kalila
83 Bab 82~ Tarian Hujan di Oklahoma
84 Bab 83~ Bertemu Bu Amanda
85 Bab 84~ Rahasia yang terbongkar
86 Bab 85~ Deep Talk
87 Bab 86~
88 Bab 87~ Wisata Kenangan
89 Bab 88~ Pukulan sayang dari anakku
90 Bab 89~ Ah rah besk (Arabesque)~Odette
91 Bab 91~ Sebuah Pesan; I'll always miss you"
92 Bab 92~Perpisahan
93 Bab 93~ Marcel-Kalila
94 Bab 94~ Papa dan pipi sedang berjuang
95 Bab 95~ Kabar Duka
96 Bab 96~ Failed Missions
97 Bab 97~ Kerinduan Mendalam
98 Bab 98~ Terjebak
99 Bab 99~ Rencana Penjemputan
100 Bab 100~ DRAMA PENJEMPUTAN
101 Bab 101~ 'Baikan' dengan Marcel
102 Bab 102~ Kembali padamu
103 Bab 103~ Episode Terakhir
104 Extra Part 1_Nonton Konser BTS
105 Extra Part 2_ POV Marcelino
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Bab I _ Hafiz Zaelani
2
Bab II ~Cindra Saraswati
3
Bab III Cin, kamu cinta pertamaku!
4
Bab IV ~ Sebuah Persetujuan
5
BAB V _Terapis
6
Bab VI _Hafiz dan Ranty
7
Bab VII _ Ranty kembali berulah
8
Bab VIII ~Hafiz Junior Menggeliat
9
Bab 9 ~Hari Patah Hati
10
Bab 10 _ Pernikahan
11
Bab 11 ~Perjanjian Nikah Kontrak
12
Bab 12 ~Laki-laki Freezer
13
Bab 13 ~George Yang Tak Berdaya
14
Bab 14 ~Pertemuan Istri dan Calon istri
15
Bab 15 ~
16
Bab 16 ~
17
Bab 17 ~ Mulai Ke kampus
18
Bab 18 ~Pertemuan dengan Marcelino (Uncle Marcel)
19
Bab 19 ~ Perjumpaan kedua dengan Marcel
20
Bab 20 ~DM Tentara Tamvan
21
Bab 21 ~ Cindra Bagai katak dalam tempurung
22
Bab 22 ~Nyanyi Potong bebek angsa
23
Bab 23 ~ Kado istimewa untuk Mama
24
Bab 24 ~Mencuri Ciuman Perawan
25
Bab 25 ~I really love you
26
Bab 26 ~ Kumpul letting
27
Bab 27~ Scandal Ranty
28
Bab 28 ~ Kehilangan Jejak
29
Bab 29 ~ Aku Masih Virgin
30
Bab 30~ Perasaan yang sama
31
Bab 31 ~ Follow akun Ayang
32
Bab 33~ Ranty
33
Bab 32 POV
34
Bab 34
35
Bab 35 Amarah Aaron
36
Bab 36 ~
37
Bab 37~ Tanda merah
38
Bab 38~ Ujian percintaan
39
Bab 39 ~ Selingkuh dan Pelakor?
40
Bab 40~Perlakuan Romantis
41
Bab 41~Mabuk
42
Bab 42~ Kecewa
43
Bab 43~ Hobi music yang sama
44
Bab 44~ Bermalam di kapal
45
Bab 45 ~ Bibir digigit ponsel
46
Bab 46 ~ Matt shadow Kearifan lokal
47
Bab 47~ Kekecewaan Gege
48
Bab 48~ He's a good kisser
49
Bab 49~ Pertemuan dengan Gege
50
Bab 50~ Desahan istri kontrakku
51
Bab 51~ Phillophobia
52
Bab 52~ Mari sembuh bersama
53
Bab 53~ Cemburu
54
Bab 54~ So, What if I Never Hold You?
55
Bab 55~ Malam pertama
56
Bab 56~ Firasat
57
Bab 57 ~Lembah sunyi
58
Bab 58~ Profil Lumba-lumba
59
59~ George Ultah
60
Bab 60~ Trauma baru
61
Bab 61~ Mati Rasa ;
62
Bab 62~ Jodoh Untuk Paman
63
Bab 63~ Ahli waris
64
Bab 64~ Nasgor VS Mekdi
65
Bab 65~ Masa 'Naik'
66
Bab 66~ Cemburu 2
67
Bab 67~ A Little Piece To Heaven
68
Bab 68~ Semua Rasa
69
Bab 69~Membencimu
70
Bab 70~ Mencoba Sentuhan
71
Bab 71~ Ngidam
72
Bab 72~ "Iya! Dia Hamil!!
73
Bab 73~ Unboxing
74
Bab 74~ Galau
75
Bab 75~ Lamaran
76
Bab 76~ Melahirkan
77
Bab 77~ Dia bukan anakku!
78
Bab 78~ Kalila Prameswari
79
Bab 79~Ikut Kegiatan ibu prajurit
80
PENGUMUMAN NOVEL BARU
81
Bab 80~Bermain dengan Pipi Marcel
82
Bab 81~Kegelisahan Kalila
83
Bab 82~ Tarian Hujan di Oklahoma
84
Bab 83~ Bertemu Bu Amanda
85
Bab 84~ Rahasia yang terbongkar
86
Bab 85~ Deep Talk
87
Bab 86~
88
Bab 87~ Wisata Kenangan
89
Bab 88~ Pukulan sayang dari anakku
90
Bab 89~ Ah rah besk (Arabesque)~Odette
91
Bab 91~ Sebuah Pesan; I'll always miss you"
92
Bab 92~Perpisahan
93
Bab 93~ Marcel-Kalila
94
Bab 94~ Papa dan pipi sedang berjuang
95
Bab 95~ Kabar Duka
96
Bab 96~ Failed Missions
97
Bab 97~ Kerinduan Mendalam
98
Bab 98~ Terjebak
99
Bab 99~ Rencana Penjemputan
100
Bab 100~ DRAMA PENJEMPUTAN
101
Bab 101~ 'Baikan' dengan Marcel
102
Bab 102~ Kembali padamu
103
Bab 103~ Episode Terakhir
104
Extra Part 1_Nonton Konser BTS
105
Extra Part 2_ POV Marcelino

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!