Bab 14 ~Pertemuan Istri dan Calon istri

Ting tong tong tong

Cindra mengintip door entry monitor

"Siapa, keperluannya apa" teriaknya pada microphone yang terhubung ke luar

"Dengan pratu Isno mba, mengantarkan pakaian komandan"

Ceklek..

"Maaf, mas baru kali ini ke sini ya?" tanya Cindra

Pria yang di hadapannya terpaku menatap sosok cantik di depannya

"Mas!" Cindra melambaikan tangan di depan wajah pria itu

"ee-ee..iya-iya mba. Su-sudah be-berapa kali sih kesini, ta-tapi baru ketemu mba kali ini" Isno gugup menjawab

"Pakaian mas Hafiz?"sambil menunjuk tas ditangan Isno

"eh..iya ini mba" menyodorkan tas

Menarik napas dalam untuk menghilangkan rasa gugupnya

"Saya kesini ditugaskan mengantarkan pakaian kotor Wadanki sekaligus diminta mengantar mba belanja"

"Belanja? Oh iya kebetulan bahan-bahan di kulkas makanan habis. Saya belum tau pasar disini mas, bisa antar saya mas?"

"bisa mba, ayo"

"Sebentar saya ambil tas dulu nggih, mas'nya bisa nunggu di gazebo dulu"

"Siap!"

Cindra masuk ke kamar mengambil tas dan ponselnya

'Ko dia bisa tau ya aku kehabisan bahan makanan?'gumamnya

"Ayo mas Isno!"

Isno mengangguk

"Boleh tanya mba?" Isno membuka obrolan

"Boleh, semoga saya bisa jawab mas hehe"

"Mba siapanya Wadanki? Saya baru liat mba di rumah itu"

"Mas Hafiz bilang apa waktu menugaskan mas Isno ngantar belanja?" tanyanya menyelidik

"Wadanki cuma bilang, antar cucian kotor ke mba di rumah, trus tanyak dia butuh dianter belanja gak, kalau butuh yo kamu anter No, asistenku itu baru ke Jakarta belum tau jalan disini, gitu mba!" jawab Isno sambil menirukan perintah atasannya

"Yo saya pikir mba ART bapak, mohon maaf ya mba. Bayangan saya ART-nya wes tuwek, mbok-mbok ngunu lho mba"

"Eehh ladalah, jebule cuantiikk tenane"

panjang lebar Isno menjelaskan

"Iya aku memang asistennya bapak, mas?"

Cindra memilin jemarinya, ada rasa sesak di dada saat Isno bilang 'antar cucian kotor ke mba dirumah' seakan menegaskan kewajibanku

"Tapi mba lebih cocok jadi pacar atau istrinya bapak" Isno senyum

"Ya gak toh mas, bapak kan sudah punya calon"

"Dengar-dengar sih gitu mba, anaknya pejabat mba. Cuantik sih bodynya kayak model, tapi yaa itu mba..wes ga sesuai sama tingkah lakunya"

"maksudnya mas?"

"Ga berani ngomong saya mba, nanti mba juga tau sendiri"

"he-um"

"Kita ke mol terdekat aja ya mas Isno, sekalian saya mau belanja baju. Katanya baju-baju di sana bagus"

"Siap mba"

****

Hafiz yang berencana menghabiskan weekendnya di rumah sudah siap menenteng pakaian kotor yang akan dia cuci di rumah. Tiba-tiba..

Drrtt...drrtt..

Chat masuk dari Ranty

"Mas kapan jemput aku?"

'Astaga aku lupa ada janji dengan Ranty, libur kuliahnya tinggal dua hari lagi dia pasti menuntutku menemani keliling Jakarta' batin Hafiz

'Satu jam lagi mas jemput' balasnya

Dengan terpaksa dia meminta anak buahnya mengantarkan pakaian kotor ke rumah.

Sesampainya di kediaman pak Fredy, disambut oleh Ranty.

Ranty melebarkan tangannya langsung menggandeng lengan Hafiz

"Kita kemana hari ini mas?"

"Kamu mau dianter kemana?"

"Informasi dari om, kamu sudah punya rumah mas? Boleh aku berkunjung?"

"hah?! Ee-h rumahku belum 100% beres, masih ada beberapa yang sedang di renov. Berdebu dan kamu akan bosan pastinya"

"ga apa-apa mas, ya?!"

"Oke" dengan berat hati Hafiz mengabulkan permintaan kekasihnya

'Cindra harus disembunyikan dulu, ga bisa aku bayangkan jika mereka bertemu' batin Hafiz

Dengan tergesa dia hubungi Isno, anak buahnya

'No, kamu dimana? Ajak mba cindra keliling dulu sampe sore jangan pulang sebelum aku kabari'

Karena sedang mengemudi, Isno tidak membuka chat dari Hafiz. Posisi mereka sekarang sudah memasuki gerbang perumahan elit milik Hafiz

"Shi*!! Ga dibuka chatku"gumam Hafiz yang sempat terdengar oleh Ranty

"Chat siapa yang ga dibuka mas?"

"Oh..itu, Isno anak buahku"

"Owh"

Cindra dan Isno sudah tiba di rumah langsung membawa masuk belanjaan dan menata belanjaan di kulkas. Baju-baju yang cindra beli segera di letakan di kamarnya. Tanpa mereka ketahui si pemilik rumah sudah menuju pulang.

"Terima kasih mas Isno sudah nemenin aku dan bantu bawa belanjaan"

"Saya juga terima kasih mba sudah di traktir makan, maklum mba tanggal tua uang saya dikirim ke kampung hehe"

"ga apa-apa, aku juga kalau masih punya orangtua pasti gitu mas"

Isno baru membuka aplikasi chat berwarna hijau, dan bertujuan mengabari kalau tugasnya sudah selesai. Dia bingung isi chat atasannya memintanya untuk mengajak cindra kembali keluar rumah.

"Mba Cindra saya diminta bapak ngajak mba keluar rumah lagi, sampe nunggu arahan lagi untuk kembali" dengan polosnya Isno menyampaikan isi chat atasannya

Cindra sesaat bingung, tapi firasatnya mengatakan dia harus segera menghindar dulu dari rumah.

"Owh, baiklah..Ayo"

Ceklek..

Ketika hendak keluar rumah, tiba-tiba pria yang ingin dihindari sudah berdiri di depannya

"Mas Hafiz!" Cindra mematung

Dengan wajah tegang dan tatapan tajam dia menatap Cindra dan Isno bergantian.

'Matek akuuu...!!Habis aku kena hukuman' batin Isno

"Rumah kamu bagus mas?" Suara wanita di belakang Hafiz menginterupsi kesadaran Cindra

"S-siapa dia mas?" tanya Ranty menatap Cindra

Dimana posisi saat itu Cindra dan Hafiz sedang terpaku saling menatap

Hafiz mengusap belakang lehernya menghindari gugup

"saya asistennya mas Hafiz mba" Cindra mengangguk pelan ke arah wanita cantik itu

"Owh" Ranty mengangguk sambil melirik Hafiz

"Permisi mas-mba, ini jamnya saya pulang. Kerjaan dirumah sudah selesai"

Cindra memposisikan sebagai asisten yang bekerja secara part time agar tidak menimbulkan kecurigaan

Hafiz mematung tidak tau harus berbuat apa, dia shock dengan jawaban istri sirinya

"Saya juga pamit, Dan! Tugas saya sudah selesai. Ijin kembali ke batalyon, Dan!" Pamit Isno

"Isno, antar cindra! Selalu cek hp kamu. Kalau perlu tempelin hp di mukamu itu! Susah sekali di hubungi!! Urusanmu belum selesai sama saya!" suara perintah Hafiz terdengar dingin penuh ancaman

"S-siap salah, Dan!"

"ya sudah sana..sana!" Ranty menggerakkan tangan tanda mengusir

Hati cindra terasa mencelos melihat perlakuan Ranty dan sikap dingin Hafiz. Sakit..sakit sekali!

"Kita mau kemana mba?!" tanya Isno saat sudah melajukan mobilnya keluar gerbang

"Aku ga tau mau kemana mas, aku baru di Jakarta ini. Ga punya tempat untuk disinggahi" wajahnya menunduk sedih

"Ga usah sedih mba, kita ke Monas aja ya. Kalau ga salah hari ini ada band NDX dan atraksi air mancur. Nanti kalau sudah ada arahan dari bapak untuk pulang, mba saya anterin pulang"

Cindra hanya mengangguk pelan

'ga yakin aku mba cindra ini cuma asisten bapak, bapak kelihatan tegang gitu tadi wajahnya. Seperti orang yang kepergok selingkuh. Kemungkinan pacar simpanan bapak' batin Isno sambil melirik cindra yang diam membisu

***

"Mas, tadi itu asisten kamu? Cantik banget. Aku bisa cemburu lho mas kalau dia sama kamu berduaan di rumah"

"emm.. Siapa bilang kami berduaan. Anak buah dan karyawanku selalu ada di rumah ini. Kami ga pernah berduaan" setenang mungkin Hafiz menjawab walau hatinya gelisah

"Sepertinya anak buahmu punya hubungan sama asisten itu mas?"

"ga mungkin! Asistenku udah punya suami"

"Owhh udah punya suami" Ranty mengangguk

'Mereka pergi kemana, kenapa hatiku se-gelisah ini. Apa yang gadis itu pikirkan sekarang? Kenapa dia bilang asistenku sih! Ahh'. Hafiz merutuki dirinya dalam diam

"Rumahmu bagus mas, aku suka interiornya, kamarmu disebelah mana?"

"Sana!" karena ga fokus Hafiz menunjuk dapur

"Dapur?!" Ranty bingung

"Kamu nanya apa tadi?"

"Ga jadi mas, sepertinya pikiran kamu ga ada disini, kamu keliatan banget ga fokus" Ranty merajuk

"Bukan begitu sayang, aku memang lagi banyak pikiran dan kerjaan. Maaf ya" merangkul Ranty

"Kamu mau home tour?" ajak Hafiz

Ranty mengangguk senang

"Dibawah ada dua kamar, kamar utama dan kamar tamu, dua kamar pembantu disamping dapur. Di lantai dua kamarku dan ruang kerjaku. Di lantai tiga ada tempat fitnes, meja bilyar dan ruang rapat" Hafiz menjelaskan rumahnya

"Kereen bangeett..!! Aku suka disini" Ranty memeluk Hafiz

"Syukurlah" Hafiz menarik bibirnya ke atas menutupi kegelisahannya

"Kapan mas melamarku?" tanya Ranty seraya memeluk pinggang Hafiz

"Me-melamar?!"

"he-um"

"kamu kan masih kuliah, selesaikan dulu kuliahmu" Hafiz gugup

Entahlah kenapa dia begitu canggung dengan pertanyaan Ranty, kalau dulu pertanyaan ini selalu dia nantikan terucap dari Ranty. Setelah menikah siri dengan Cindra hatinya tidak siap membicarakan pernikahan

"Kalau aku sudah lulus kuliah apa mas akan melamarku?

"Jika kita memang berjodoh" jawab Hafiz ambigu

"Jawabannya ga memuaskan!" Ranty mempererat pelukannya

"Apa kamu sudah yakin mencintaiku, Ran?!" tanya Hafiz

"Aku sudah menempel ini sama kamu, masa kamu belum yakin aku sudah tertarik padamu, mas"

"Tertarik saja belum cukup buatku, aku butuh dicintai dan disayangi, Ran" Hafiz menatap wajah Ranty mencari keseriusan

"Kita liat aja nanti" senyumnya menggoda

Ranty berjinjit mencium bibir Hafiz, melumatnya sebentar menunggu respon lawannya. Hafiz yang pikirannya sedang tidak fokus hanya membalas sebentar lalu menjauhkan wajahnya.

Ranty kecewa, lalu ia menarik Ranty dibawanya ke ruang tamu.

"Kamu lapar gak?!" tanya Hafiz

"iya"

"mau masakin aku apa?" tanya Hafiz sambil tersenyum

"What? Masak? It's not passion mas!" sambil mengangkat tangannya

".." Hafiz tersenyum getir

"Oke aku yang masak, kamu mau makan apa?" tanyanya sambil melangkah ke dapur

"Steak, spageti aku suka!" wajah Ranty berbinar

Kembali Hafiz tersenyum getir. Hayalannya dia mempunyai istri yang bisa memasak dan menyajikan makanan rumahan yang lezat

Saat ia melirik ke arah meja makan, sudah tersaji masakan rumahan sisa tadi pagi yang sempat dimasak Cindra. Hafiz mendekat, dibukanya tudung saji dan terpampanglah masakan kesukaannya; telor balado, oseng kangkung seafood, sambel terasi dan tempe tahu goreng. Hatinya gemuruh memendam kesedihan.

"Ran, kamu suka makanan ini gak? kemari Ran" ajak Hafiz

Ranty melangkah ke meja makan

"ehm..ga suka mas, dirumahku makanan seperti itu hanya dimakan pembantu" wajahnya menunjukan jijik

"aku suka spageti, kita order online aja ya"

Hafiz mengangguk pelan. Mood-nya benar-benar rusak hari ini

Episodes
1 Bab I _ Hafiz Zaelani
2 Bab II ~Cindra Saraswati
3 Bab III Cin, kamu cinta pertamaku!
4 Bab IV ~ Sebuah Persetujuan
5 BAB V _Terapis
6 Bab VI _Hafiz dan Ranty
7 Bab VII _ Ranty kembali berulah
8 Bab VIII ~Hafiz Junior Menggeliat
9 Bab 9 ~Hari Patah Hati
10 Bab 10 _ Pernikahan
11 Bab 11 ~Perjanjian Nikah Kontrak
12 Bab 12 ~Laki-laki Freezer
13 Bab 13 ~George Yang Tak Berdaya
14 Bab 14 ~Pertemuan Istri dan Calon istri
15 Bab 15 ~
16 Bab 16 ~
17 Bab 17 ~ Mulai Ke kampus
18 Bab 18 ~Pertemuan dengan Marcelino (Uncle Marcel)
19 Bab 19 ~ Perjumpaan kedua dengan Marcel
20 Bab 20 ~DM Tentara Tamvan
21 Bab 21 ~ Cindra Bagai katak dalam tempurung
22 Bab 22 ~Nyanyi Potong bebek angsa
23 Bab 23 ~ Kado istimewa untuk Mama
24 Bab 24 ~Mencuri Ciuman Perawan
25 Bab 25 ~I really love you
26 Bab 26 ~ Kumpul letting
27 Bab 27~ Scandal Ranty
28 Bab 28 ~ Kehilangan Jejak
29 Bab 29 ~ Aku Masih Virgin
30 Bab 30~ Perasaan yang sama
31 Bab 31 ~ Follow akun Ayang
32 Bab 33~ Ranty
33 Bab 32 POV
34 Bab 34
35 Bab 35 Amarah Aaron
36 Bab 36 ~
37 Bab 37~ Tanda merah
38 Bab 38~ Ujian percintaan
39 Bab 39 ~ Selingkuh dan Pelakor?
40 Bab 40~Perlakuan Romantis
41 Bab 41~Mabuk
42 Bab 42~ Kecewa
43 Bab 43~ Hobi music yang sama
44 Bab 44~ Bermalam di kapal
45 Bab 45 ~ Bibir digigit ponsel
46 Bab 46 ~ Matt shadow Kearifan lokal
47 Bab 47~ Kekecewaan Gege
48 Bab 48~ He's a good kisser
49 Bab 49~ Pertemuan dengan Gege
50 Bab 50~ Desahan istri kontrakku
51 Bab 51~ Phillophobia
52 Bab 52~ Mari sembuh bersama
53 Bab 53~ Cemburu
54 Bab 54~ So, What if I Never Hold You?
55 Bab 55~ Malam pertama
56 Bab 56~ Firasat
57 Bab 57 ~Lembah sunyi
58 Bab 58~ Profil Lumba-lumba
59 59~ George Ultah
60 Bab 60~ Trauma baru
61 Bab 61~ Mati Rasa ;
62 Bab 62~ Jodoh Untuk Paman
63 Bab 63~ Ahli waris
64 Bab 64~ Nasgor VS Mekdi
65 Bab 65~ Masa 'Naik'
66 Bab 66~ Cemburu 2
67 Bab 67~ A Little Piece To Heaven
68 Bab 68~ Semua Rasa
69 Bab 69~Membencimu
70 Bab 70~ Mencoba Sentuhan
71 Bab 71~ Ngidam
72 Bab 72~ "Iya! Dia Hamil!!
73 Bab 73~ Unboxing
74 Bab 74~ Galau
75 Bab 75~ Lamaran
76 Bab 76~ Melahirkan
77 Bab 77~ Dia bukan anakku!
78 Bab 78~ Kalila Prameswari
79 Bab 79~Ikut Kegiatan ibu prajurit
80 PENGUMUMAN NOVEL BARU
81 Bab 80~Bermain dengan Pipi Marcel
82 Bab 81~Kegelisahan Kalila
83 Bab 82~ Tarian Hujan di Oklahoma
84 Bab 83~ Bertemu Bu Amanda
85 Bab 84~ Rahasia yang terbongkar
86 Bab 85~ Deep Talk
87 Bab 86~
88 Bab 87~ Wisata Kenangan
89 Bab 88~ Pukulan sayang dari anakku
90 Bab 89~ Ah rah besk (Arabesque)~Odette
91 Bab 91~ Sebuah Pesan; I'll always miss you"
92 Bab 92~Perpisahan
93 Bab 93~ Marcel-Kalila
94 Bab 94~ Papa dan pipi sedang berjuang
95 Bab 95~ Kabar Duka
96 Bab 96~ Failed Missions
97 Bab 97~ Kerinduan Mendalam
98 Bab 98~ Terjebak
99 Bab 99~ Rencana Penjemputan
100 Bab 100~ DRAMA PENJEMPUTAN
101 Bab 101~ 'Baikan' dengan Marcel
102 Bab 102~ Kembali padamu
103 Bab 103~ Episode Terakhir
104 Extra Part 1_Nonton Konser BTS
105 Extra Part 2_ POV Marcelino
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Bab I _ Hafiz Zaelani
2
Bab II ~Cindra Saraswati
3
Bab III Cin, kamu cinta pertamaku!
4
Bab IV ~ Sebuah Persetujuan
5
BAB V _Terapis
6
Bab VI _Hafiz dan Ranty
7
Bab VII _ Ranty kembali berulah
8
Bab VIII ~Hafiz Junior Menggeliat
9
Bab 9 ~Hari Patah Hati
10
Bab 10 _ Pernikahan
11
Bab 11 ~Perjanjian Nikah Kontrak
12
Bab 12 ~Laki-laki Freezer
13
Bab 13 ~George Yang Tak Berdaya
14
Bab 14 ~Pertemuan Istri dan Calon istri
15
Bab 15 ~
16
Bab 16 ~
17
Bab 17 ~ Mulai Ke kampus
18
Bab 18 ~Pertemuan dengan Marcelino (Uncle Marcel)
19
Bab 19 ~ Perjumpaan kedua dengan Marcel
20
Bab 20 ~DM Tentara Tamvan
21
Bab 21 ~ Cindra Bagai katak dalam tempurung
22
Bab 22 ~Nyanyi Potong bebek angsa
23
Bab 23 ~ Kado istimewa untuk Mama
24
Bab 24 ~Mencuri Ciuman Perawan
25
Bab 25 ~I really love you
26
Bab 26 ~ Kumpul letting
27
Bab 27~ Scandal Ranty
28
Bab 28 ~ Kehilangan Jejak
29
Bab 29 ~ Aku Masih Virgin
30
Bab 30~ Perasaan yang sama
31
Bab 31 ~ Follow akun Ayang
32
Bab 33~ Ranty
33
Bab 32 POV
34
Bab 34
35
Bab 35 Amarah Aaron
36
Bab 36 ~
37
Bab 37~ Tanda merah
38
Bab 38~ Ujian percintaan
39
Bab 39 ~ Selingkuh dan Pelakor?
40
Bab 40~Perlakuan Romantis
41
Bab 41~Mabuk
42
Bab 42~ Kecewa
43
Bab 43~ Hobi music yang sama
44
Bab 44~ Bermalam di kapal
45
Bab 45 ~ Bibir digigit ponsel
46
Bab 46 ~ Matt shadow Kearifan lokal
47
Bab 47~ Kekecewaan Gege
48
Bab 48~ He's a good kisser
49
Bab 49~ Pertemuan dengan Gege
50
Bab 50~ Desahan istri kontrakku
51
Bab 51~ Phillophobia
52
Bab 52~ Mari sembuh bersama
53
Bab 53~ Cemburu
54
Bab 54~ So, What if I Never Hold You?
55
Bab 55~ Malam pertama
56
Bab 56~ Firasat
57
Bab 57 ~Lembah sunyi
58
Bab 58~ Profil Lumba-lumba
59
59~ George Ultah
60
Bab 60~ Trauma baru
61
Bab 61~ Mati Rasa ;
62
Bab 62~ Jodoh Untuk Paman
63
Bab 63~ Ahli waris
64
Bab 64~ Nasgor VS Mekdi
65
Bab 65~ Masa 'Naik'
66
Bab 66~ Cemburu 2
67
Bab 67~ A Little Piece To Heaven
68
Bab 68~ Semua Rasa
69
Bab 69~Membencimu
70
Bab 70~ Mencoba Sentuhan
71
Bab 71~ Ngidam
72
Bab 72~ "Iya! Dia Hamil!!
73
Bab 73~ Unboxing
74
Bab 74~ Galau
75
Bab 75~ Lamaran
76
Bab 76~ Melahirkan
77
Bab 77~ Dia bukan anakku!
78
Bab 78~ Kalila Prameswari
79
Bab 79~Ikut Kegiatan ibu prajurit
80
PENGUMUMAN NOVEL BARU
81
Bab 80~Bermain dengan Pipi Marcel
82
Bab 81~Kegelisahan Kalila
83
Bab 82~ Tarian Hujan di Oklahoma
84
Bab 83~ Bertemu Bu Amanda
85
Bab 84~ Rahasia yang terbongkar
86
Bab 85~ Deep Talk
87
Bab 86~
88
Bab 87~ Wisata Kenangan
89
Bab 88~ Pukulan sayang dari anakku
90
Bab 89~ Ah rah besk (Arabesque)~Odette
91
Bab 91~ Sebuah Pesan; I'll always miss you"
92
Bab 92~Perpisahan
93
Bab 93~ Marcel-Kalila
94
Bab 94~ Papa dan pipi sedang berjuang
95
Bab 95~ Kabar Duka
96
Bab 96~ Failed Missions
97
Bab 97~ Kerinduan Mendalam
98
Bab 98~ Terjebak
99
Bab 99~ Rencana Penjemputan
100
Bab 100~ DRAMA PENJEMPUTAN
101
Bab 101~ 'Baikan' dengan Marcel
102
Bab 102~ Kembali padamu
103
Bab 103~ Episode Terakhir
104
Extra Part 1_Nonton Konser BTS
105
Extra Part 2_ POV Marcelino

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!