Bab 11 ~Perjanjian Nikah Kontrak

"Apa ga terburu-buru kamu bawa Cindra ke Jakarta Fiz? Sekolah Cindra masih satu bulan lagi"

"Engga ma, semua sudah aku atur. Mengenai sekolah sudah aku urus semuanya. Mama ga usah kuatir"

Bu Tari memandangi anak dan menantunya dengan tatapan sedih. Rumah besarnya akan sepi kembali tanpa kehadiran Cindra

"Pamit dulu ke pakdemu nak, beliau di ruang kerja"

"iya bude"

Tok tok tok

"Permisi pakde"

"mm"

"Cindra pamit berangkat ke Jakarta pakde" tangannya mengulur dan mengambil tangan pakde Broto dan kemudian dicium punggung tangannya

"Iya nak, dan ini kartu ATM untukmu buat jaga-jaga kalau suamimu lalai memberimu uang jajan"

"Ga usah pakde, mas Hafiz ga mungkin menelantarkan saya"

"wuiiss sudah bawa saja ATM ini, Setiap bulan pakde pastikan akan mengirimkan uang ke nomer rekening itu"

"Terima kasih pakde"

"Selalu kabari kami ya ndok"

"Baik pakde, aku pamit"

"mm"

Pak Broto dan Cindra keluar dari ruang kerjanya menuju teras

Dengan tatapan sendu pak Broto menatap putranya yang sibuk menata koper di bagasi

'Anak itu benar-benar masih marah padaku' gumamnya

Semenjak kejadian malam itu Hafiz mogok bicara pada papa'nya. Menurutnya papa'nya adalah orang yang telah merampas cita-cita dan harapannya sejak dia berusia remaja. Dia pikir setelah mengikuti kemauan papa'nya menjadi Abdi negara kehidupannya tidak akan terusik lagi, ternyata dia salah. Papa'nya selalu punya cara untuk mengatur kehidupannya.

****

Perjalanan ke Jakarta dengan menggunakan jasa kereta api executive class seharusnya membuat Cindra nyaman, tapi itu tidak dia rasakan. Selama perjalanan suami yang baru satu hari menikahinya itu bersikap dingin bahkan tidak ada satu patah kata terdengar darinya.

Suaminya terus bekerja dengan laptop dan gawai mahalnya.

Sesekali Cindra bertanya selalu dijawab dengan isyarat dengan telunjuk yang ditempelkan pada bibir suaminya; Diamlah!

Akhirnya ia hanya menatap ponselnya, bolak balik membuka medsos dan membalas chat teman-temannya.

'Ge, kamu kemana sih? Aku rindu..aku ingin marah-marah atas foto dan video vulgar itu, aku ingin memukul lenganmu hingga kamu meringis kesakitan, aku ingin mencubit pinggang dan perutmu hingga memar, aku rindu gombalanmu, apa kamu sedang Hiatus dan berusaha melupakan aku yang seringkali mengabaikan cintamu, kamu lelah ya sama aku, Ge?!' batin Cindra gelisah, lelah hingga matanya terlelap

Melihat Cindra terlelap disampingnya, Hafiz menutup laptopnya dan memandangi wajah polos nan imut disampingnya

'Sebenarnya aku marah padamu, ingin memakimu, membenci suara lembutmu,

membenci senyumanmu, tapi wajah lugu dan polosmu membuatku lemah, saat kamu tertunduk sedih aku gelisah ingin menarikmu dalam pelukan. Aku tau kamu tidak bersalah dalam hal ini, tapi karena kehadiranmu di keluargaku membuat rencana balas dendam pada papa'ku terhalang. Aku tidak tau takdir kita seperti apa nantinya. Biarkan aku seperti ini Cindra' gumam Hafiz yang tidak terdengar oleh Cindra'

****

Mobil yang menjemput mereka dari stasiun telah memasuki rumah mewah berlantai 3.

Praka Emo yang ditugaskan menjemput ikut membantu membawa koper dan oleh-oleh memasuki rumah.

"Koper letakan di ruang tamu aja Mo, dus oleh-oleh boleh kamu bawa ke barak untuk dibagikan ke rekan-rekanmu" titah Hafiz

"Siap, Dan!"

"Komandan mau dijemput lagi jam berapa?"

"Dua jam sebelum apel devisi"

"Siap, Dan!"

Hafiz mengangguk pelan

"mba'e aku pamit pulang ya.." ujar Emo pada Cindra' dengan lirikan malu-malu

"Ehh inggih mas, matur nuwun sanget" balas Cindra

"Cih!" Hafiz melirik sinis ke arah Cindra' dan Emo

"Cepet pergi sana Mo, Ojo aneh-aneh tak suruh sikap tobat 2jam kuaapok kau!!"

"Siap salah, Dan!!" Emo langsung ngibrit masuk ke mobil

"Bawa kopermu ke kamar, itu kamarmu!"

"Sebentar lagi aku ada tamu, jangan keluar kamar sebelum aku suruh, mengerti!" perintah Hafiz

"Siap, Dan!" Jawab Cindra'

"Cik!! Kenapa kamu jadi seperti Emo?!" bentak Hafiz

"Eh?!" Cindra' bingung

"Sudah sana masuk!!"

'emang aku salah ya? Mas Emo aja jawabnya gitu, kan? Serem banget sih tuh orang, kulkas 2 pintu? freezer es batu? Apa ya panggilan yang cocok buat dia..aahh tau deh nurut aja kali ya dari pada aku disuruh sikap tobat' batin Cindra

*Author: "Cindra, Emo itu bawahan suamimu, kamu istrinya. Mengerti!"🤭

Cindra langsung masuk kamar dan mengunci pintu. Dia edarkan pandangannya ke Sekeliling kamar yang lumayan luas, kasur ukuran 200x200, meja rias minimalis, lemari pakaian built-in, toilet yang ada showernya. Seluruh dekorasinya bergaya minimalis, dengan dominan warna putih dan hitam, sama halnya dengan ruang tamu yang tadi. Warna putih hitam dan abu-abu mendominasi.

'Sepertinya rumah ini menyesuaikan dengan pemiliknya, flat dan dingin' batinnya

'aku suka warna pink, biru muda, apakah boleh aku tambahkan dekorasi warna itu dirumah ini? Rasanya perlu di coba!' ide berkeliaran di benaknya

*Author: "Mendingan jangan deh Cin, ntar kamu disuruh jalan jongkok 1km, kuaapok!"🤣

Di ruang tamu

"Selamat siang pak Zay? Bagaimana perjalanan anda ke kota kelahiran, apakah menyenangkan?" Sapa Robi, Asisten Hafiz di perusahaan yang dia punya

"Ya begitulah By, bagaimana apakah sudah kamu hubungi Alvin?"

"Sudah pak Zay, sebentar lagi Alvin datang" "Ada masalah apa hingga anda membutuhkan konsultasi pengacara perusahaan?"

"Nanti kamu akan tahu setelah Alvin datang"

"Baik Pak"

Hafiz memiliki perusahaan yang dia bangun sejak muda, saat masih duduk di bangku SMA, berawal dari invest saham dan sekarang usahanya di bidang properti dan Franchise Restoran juckfood ayam goreng makin berkembang di berbagai daerah, iya dia yang berprofesi sebagai abdi negara tapi juga bergelut di bidang bisnis.

Di perusahaan, dia biasa di panggil Mr. Zay

"Selamat siang pak Zay! Apa kabar anda hari ini?! Ada yang bisa saya bantu?" sapa Alvin, pengacara perusahaan yang Hafiz pimpin

"Tolong pelajari ini dan surat perjanjian yang baru saya buat ini" Hafiz menunjuk pada salinan perjanjian neneknya dan surat perjanjian pernikahan kontrak

"Anda ingin menikah kontrak?" tanya Alvin mengerutkan kening

"mm"

Roby tak kalah heran, memasang muka serius.

Hafiz mengeluarkan gawai dan menelpon seseorang

"Keluar sekarang, buatkan aku minum"

'Cih, apaansiih ga mesra banget, bilang kek 'tolong buatkan aku minum istriku' ugghh dasar freezer!' Cindra menggerutu sambil keluar kamar

Dengan wajah merengut dan kaki di hentak hentak ke lantai Cindra berjalan ke dapur, tanpa ia sadari ada 3 pasang mata sedang mengamati tingkahnya

"Buatkan kopi tiga gelas!" suara bariton suaminya membuyarkan kesadarannya

"hah?!" sontak Cindra berjongkok bersembunyi di balik meja mini bar

"Cepat, ga pake lama!!"

"Iya..iya..sabar!"

'iicchh..malu banget, tamunya ganteng-ganteng lagi' gumamnya sambil memukul kepalanya pelan

Mata Alvin dan Roby terus mengamati gerakan Cindra, diam-diam mereka mengulum senyum saat Cindra memukul kepalanya

"Tok tok tok"

Suara meja di ketuk

"Bisakah mata kalian di kondisikan?!" Tanya Hafiz pada dua orang pria di hadapannya dengan tatapan tajam

"Ahh..maaf Mr. Zay" jawab Alvin

"Upps..sorry pak" Roby menimpali

"Silahkan tuan-tuan, saya tidak tahu takaran gulanya apakah pas atau kepahitan" Cindra menata minuman di atas meja

"Sudah, masuk kamar lagi sana!"

'cih...siapa juga yang mau deket-deket kamu mas, freezer!" gumam Cindra sepelan mungkin

"kamu ngomong apa?"

"Ahh e-engga kok"

Alvin mengalihkan suasana dengan membaca surat perjanjian nikah kontrak. Menunggu gadis itu masuk ke kamar untuk kemudian bertanya pada Hafiz

"Point 4: tidak ada kontak fisik selama perjanjian, tidak boleh saling memberi perhatian dan menarik perhatian, tidak boleh jatuh cinta? Ada yakin Mr. Zay?!"

"Apa aku terlihat seperti 'garangan sawah' Mister Alvin?"

jawab Hafiz

"Ough tentu tidak, anda pribadi yang setia dan memegang teguh janji" "saya yakin itu!"

'gila aja ga bakal cinta sama cewe secantik dan se-kiyut itu. Kalau gw sih ga bisaa..dia tipe idaman gw banget' batin Alvin

'Jangan-jangan bos gw agak belok nih' batin Roby

"Tolong pelajari surat perjanjian yang dibuat nenekku, dan sesuaikan dengan surat perjanjian nikah kontrak yang aku buat. Jika ada point-point yang merugikanku tolong direvisi, Vin" perintahnya ke Alvin

" By, kamu catat apa saja yang sudah di revisi dan buatkan kembali surat perjanjian yang baru" perintahnya ke Roby

"Baik kami kerjakan pak"

Jangan lupa tinggalkan jejak like dan komennya, cintakuuhh 🩷🩷🩷

Episodes
1 Bab I _ Hafiz Zaelani
2 Bab II ~Cindra Saraswati
3 Bab III Cin, kamu cinta pertamaku!
4 Bab IV ~ Sebuah Persetujuan
5 BAB V _Terapis
6 Bab VI _Hafiz dan Ranty
7 Bab VII _ Ranty kembali berulah
8 Bab VIII ~Hafiz Junior Menggeliat
9 Bab 9 ~Hari Patah Hati
10 Bab 10 _ Pernikahan
11 Bab 11 ~Perjanjian Nikah Kontrak
12 Bab 12 ~Laki-laki Freezer
13 Bab 13 ~George Yang Tak Berdaya
14 Bab 14 ~Pertemuan Istri dan Calon istri
15 Bab 15 ~
16 Bab 16 ~
17 Bab 17 ~ Mulai Ke kampus
18 Bab 18 ~Pertemuan dengan Marcelino (Uncle Marcel)
19 Bab 19 ~ Perjumpaan kedua dengan Marcel
20 Bab 20 ~DM Tentara Tamvan
21 Bab 21 ~ Cindra Bagai katak dalam tempurung
22 Bab 22 ~Nyanyi Potong bebek angsa
23 Bab 23 ~ Kado istimewa untuk Mama
24 Bab 24 ~Mencuri Ciuman Perawan
25 Bab 25 ~I really love you
26 Bab 26 ~ Kumpul letting
27 Bab 27~ Scandal Ranty
28 Bab 28 ~ Kehilangan Jejak
29 Bab 29 ~ Aku Masih Virgin
30 Bab 30~ Perasaan yang sama
31 Bab 31 ~ Follow akun Ayang
32 Bab 33~ Ranty
33 Bab 32 POV
34 Bab 34
35 Bab 35 Amarah Aaron
36 Bab 36 ~
37 Bab 37~ Tanda merah
38 Bab 38~ Ujian percintaan
39 Bab 39 ~ Selingkuh dan Pelakor?
40 Bab 40~Perlakuan Romantis
41 Bab 41~Mabuk
42 Bab 42~ Kecewa
43 Bab 43~ Hobi music yang sama
44 Bab 44~ Bermalam di kapal
45 Bab 45 ~ Bibir digigit ponsel
46 Bab 46 ~ Matt shadow Kearifan lokal
47 Bab 47~ Kekecewaan Gege
48 Bab 48~ He's a good kisser
49 Bab 49~ Pertemuan dengan Gege
50 Bab 50~ Desahan istri kontrakku
51 Bab 51~ Phillophobia
52 Bab 52~ Mari sembuh bersama
53 Bab 53~ Cemburu
54 Bab 54~ So, What if I Never Hold You?
55 Bab 55~ Malam pertama
56 Bab 56~ Firasat
57 Bab 57 ~Lembah sunyi
58 Bab 58~ Profil Lumba-lumba
59 59~ George Ultah
60 Bab 60~ Trauma baru
61 Bab 61~ Mati Rasa ;
62 Bab 62~ Jodoh Untuk Paman
63 Bab 63~ Ahli waris
64 Bab 64~ Nasgor VS Mekdi
65 Bab 65~ Masa 'Naik'
66 Bab 66~ Cemburu 2
67 Bab 67~ A Little Piece To Heaven
68 Bab 68~ Semua Rasa
69 Bab 69~Membencimu
70 Bab 70~ Mencoba Sentuhan
71 Bab 71~ Ngidam
72 Bab 72~ "Iya! Dia Hamil!!
73 Bab 73~ Unboxing
74 Bab 74~ Galau
75 Bab 75~ Lamaran
76 Bab 76~ Melahirkan
77 Bab 77~ Dia bukan anakku!
78 Bab 78~ Kalila Prameswari
79 Bab 79~Ikut Kegiatan ibu prajurit
80 PENGUMUMAN NOVEL BARU
81 Bab 80~Bermain dengan Pipi Marcel
82 Bab 81~Kegelisahan Kalila
83 Bab 82~ Tarian Hujan di Oklahoma
84 Bab 83~ Bertemu Bu Amanda
85 Bab 84~ Rahasia yang terbongkar
86 Bab 85~ Deep Talk
87 Bab 86~
88 Bab 87~ Wisata Kenangan
89 Bab 88~ Pukulan sayang dari anakku
90 Bab 89~ Ah rah besk (Arabesque)~Odette
91 Bab 91~ Sebuah Pesan; I'll always miss you"
92 Bab 92~Perpisahan
93 Bab 93~ Marcel-Kalila
94 Bab 94~ Papa dan pipi sedang berjuang
95 Bab 95~ Kabar Duka
96 Bab 96~ Failed Missions
97 Bab 97~ Kerinduan Mendalam
98 Bab 98~ Terjebak
99 Bab 99~ Rencana Penjemputan
100 Bab 100~ DRAMA PENJEMPUTAN
101 Bab 101~ 'Baikan' dengan Marcel
102 Bab 102~ Kembali padamu
103 Bab 103~ Episode Terakhir
104 Extra Part 1_Nonton Konser BTS
105 Extra Part 2_ POV Marcelino
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Bab I _ Hafiz Zaelani
2
Bab II ~Cindra Saraswati
3
Bab III Cin, kamu cinta pertamaku!
4
Bab IV ~ Sebuah Persetujuan
5
BAB V _Terapis
6
Bab VI _Hafiz dan Ranty
7
Bab VII _ Ranty kembali berulah
8
Bab VIII ~Hafiz Junior Menggeliat
9
Bab 9 ~Hari Patah Hati
10
Bab 10 _ Pernikahan
11
Bab 11 ~Perjanjian Nikah Kontrak
12
Bab 12 ~Laki-laki Freezer
13
Bab 13 ~George Yang Tak Berdaya
14
Bab 14 ~Pertemuan Istri dan Calon istri
15
Bab 15 ~
16
Bab 16 ~
17
Bab 17 ~ Mulai Ke kampus
18
Bab 18 ~Pertemuan dengan Marcelino (Uncle Marcel)
19
Bab 19 ~ Perjumpaan kedua dengan Marcel
20
Bab 20 ~DM Tentara Tamvan
21
Bab 21 ~ Cindra Bagai katak dalam tempurung
22
Bab 22 ~Nyanyi Potong bebek angsa
23
Bab 23 ~ Kado istimewa untuk Mama
24
Bab 24 ~Mencuri Ciuman Perawan
25
Bab 25 ~I really love you
26
Bab 26 ~ Kumpul letting
27
Bab 27~ Scandal Ranty
28
Bab 28 ~ Kehilangan Jejak
29
Bab 29 ~ Aku Masih Virgin
30
Bab 30~ Perasaan yang sama
31
Bab 31 ~ Follow akun Ayang
32
Bab 33~ Ranty
33
Bab 32 POV
34
Bab 34
35
Bab 35 Amarah Aaron
36
Bab 36 ~
37
Bab 37~ Tanda merah
38
Bab 38~ Ujian percintaan
39
Bab 39 ~ Selingkuh dan Pelakor?
40
Bab 40~Perlakuan Romantis
41
Bab 41~Mabuk
42
Bab 42~ Kecewa
43
Bab 43~ Hobi music yang sama
44
Bab 44~ Bermalam di kapal
45
Bab 45 ~ Bibir digigit ponsel
46
Bab 46 ~ Matt shadow Kearifan lokal
47
Bab 47~ Kekecewaan Gege
48
Bab 48~ He's a good kisser
49
Bab 49~ Pertemuan dengan Gege
50
Bab 50~ Desahan istri kontrakku
51
Bab 51~ Phillophobia
52
Bab 52~ Mari sembuh bersama
53
Bab 53~ Cemburu
54
Bab 54~ So, What if I Never Hold You?
55
Bab 55~ Malam pertama
56
Bab 56~ Firasat
57
Bab 57 ~Lembah sunyi
58
Bab 58~ Profil Lumba-lumba
59
59~ George Ultah
60
Bab 60~ Trauma baru
61
Bab 61~ Mati Rasa ;
62
Bab 62~ Jodoh Untuk Paman
63
Bab 63~ Ahli waris
64
Bab 64~ Nasgor VS Mekdi
65
Bab 65~ Masa 'Naik'
66
Bab 66~ Cemburu 2
67
Bab 67~ A Little Piece To Heaven
68
Bab 68~ Semua Rasa
69
Bab 69~Membencimu
70
Bab 70~ Mencoba Sentuhan
71
Bab 71~ Ngidam
72
Bab 72~ "Iya! Dia Hamil!!
73
Bab 73~ Unboxing
74
Bab 74~ Galau
75
Bab 75~ Lamaran
76
Bab 76~ Melahirkan
77
Bab 77~ Dia bukan anakku!
78
Bab 78~ Kalila Prameswari
79
Bab 79~Ikut Kegiatan ibu prajurit
80
PENGUMUMAN NOVEL BARU
81
Bab 80~Bermain dengan Pipi Marcel
82
Bab 81~Kegelisahan Kalila
83
Bab 82~ Tarian Hujan di Oklahoma
84
Bab 83~ Bertemu Bu Amanda
85
Bab 84~ Rahasia yang terbongkar
86
Bab 85~ Deep Talk
87
Bab 86~
88
Bab 87~ Wisata Kenangan
89
Bab 88~ Pukulan sayang dari anakku
90
Bab 89~ Ah rah besk (Arabesque)~Odette
91
Bab 91~ Sebuah Pesan; I'll always miss you"
92
Bab 92~Perpisahan
93
Bab 93~ Marcel-Kalila
94
Bab 94~ Papa dan pipi sedang berjuang
95
Bab 95~ Kabar Duka
96
Bab 96~ Failed Missions
97
Bab 97~ Kerinduan Mendalam
98
Bab 98~ Terjebak
99
Bab 99~ Rencana Penjemputan
100
Bab 100~ DRAMA PENJEMPUTAN
101
Bab 101~ 'Baikan' dengan Marcel
102
Bab 102~ Kembali padamu
103
Bab 103~ Episode Terakhir
104
Extra Part 1_Nonton Konser BTS
105
Extra Part 2_ POV Marcelino

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!