Bab 9 ~Hari Patah Hati

Ting..tong..ting..tong

Bel rumah pak Broto berbunyi

Kreekk..

Hafiz tertegun melihat sosok cantik berdiri di depan pintu yang baru saja terbuka

"Kamu siapa?" tanyanya

"Mase cari siapa? Ada perlu apa?" Cindra balik bertanya

"Aku anak yang punya rumah ini"

"Owh ini mas Hafiz ya?! silahkan masuk mas" Cindra membuka lebar daun pintu. Mempersilahkan Hafiz masuk

"Siapa namamu?" tanyanya kembali

"Amit mas, namaku Cindra putri dari bapak Liem" Cindra mengulurkan tangan untuk memperkenalkan diri

"Hafiz" membalas dengan menjabat tangan Cindra

"Siapa yang Dateng nduk" seru bude Tari

"Mas Hafiz pulang bude"

Hafiz masih saja memindai sosok gadis di depannya, dari atas hingga ke kaki.

'Cantik dan imut' batinnya

"Akhirnya kamu pulang nak" sambil merentangkan tangan untuk memeluk Putra sulungnya

"Mama apa kabar, maaf baru bisa pulang" Hafiz memeluk mamanya dengan erat

"Ayo sini kita langsung ke ruang makan, papa sudah menunggu"

"Iya mah"

"Pah" sapa Hafiz saat menemukan papanya yang sudah duduk di ruang makan

"Kau pulang nak" Mereka berpelukan melepaskan rindu

"Ayo langsung aja kita sarapan, kamu belum makan kan?!" tanya pak Broto

"Belum pah, dari stasiun tadi ga sempet mampir untuk sarapan" mengulas senyum sambil melirik Cindra yang masih menyiapkan piring dan menata lauk di meja makan

Merekapun makan pagi diselingi obrolan ringan

Sejak menginjakkan kakinya di rumah, pandangan Hafiz selalu tertuju pada Cindra. Gerak gerik Gadis itu menarik perhatiannya, namun belum tertarik untuk membuka obrolan.

Ketika Hafiz naik ke lantai dua menuju kamarnya, dia berpapasan dengan Cindra yang sudah lengkap memakai seragam sekolah berjalan menuju tangga

"Kamu masih sekolah?" tanya Hafiz

"Ehh iya mas, hari ini kelulusan dan cap tiga jari. Permisi mas aku pamit"

"Perlu kuantar?" tanyanya

"Owh Ndak perlu mas, aku biasa naik angkot. Lagian mas kan baru aja sampai dari Jakarta, pasti capek. Monggo mas istirahat aja" Cindra menolak dengan halus

Dibalas Hafiz dengan anggukan

Hati Cindra tidak karuan, entah kenapa dada sebelah kirinya berdegup kencang, tidak berani menatap wajah Hafiz

********

"Ayna..!!tunggu..!" Teriak Cindra setelah turun dari angkot

"Hai Cin..."

"Hai Ay, Cin" Sapa Deon bergabung dengan mereka

"Yon, Gege belum pulang dari Amrik?" tanya Aina

"Katanya sih hari ini" jawab Deon

"Heii...lihatlah!! gilaaaa, foto-fotonya vulgar semua cuyy" Seru beberapa siswa siswi yang sedang berkerumun

Satu demi satu siswa lain ikut bergabung

"Ada berita apa sih ko mereka berkerumun gitu" tanya Cindra

Deon menggedikkan bahu tanda tidak tahu

"Ya ampuun!!" teriak Aina, matanya terbelalak melihat foto-foto yang dikirim ke grup kelas

"Apa sih Ay?!" penasaran dengan reaksi Aina, Cindra menarik hp ditangan Aina

Mata Cindra pun terbelalak melihat foto-foto tersebut dengan tangan bergetar dia terus menggeser layar hp untuk melihat gambar dan video lainnya

Aina langsung merampas hp dari tangan Cindra, dia tau sahabatnya akan shock melihat semua kiriman grup tersebut

"Shit!! Deon gw butuh penjelasan Lo!!" Aina menarik kasar tangan Deon menjauh dari Cindra

Cindra melihat kedua temannya saling adu mulut, dia meneruskan langkah ke arah kelas meninggalkan keduanya. Dia benar-benar shock atas apa yang baru saja dia liat, otaknya seketika tidak mampu berpikir, tubuhnya gemetar, air matanya tak terasa mengalir tanpa aba-aba.

Entah rasa sakit itu dari mana, hingga mengguncang tubuhnya begitu kuat.

'George, itu bukan kamu kan?!' gumamnya

"Gimana Cindra?! Lo masih bisa sombong setelah tau Gege berpaling dari Lo, ternyata dia lebih pilih Felish daripada lo. Jangan mimpi Lo ya bisa jadi cewe satu-satunya buat gege.lo sama dia itu bagai kerak bumi dan langit!!! Sadar Lo!!!"

Melisa memprovokasi Cindra atas suruhan sahabatnya; Felish

"Hei Kunti!! Berani-beraninya Lo ya!!" "Gw robek mulut rombeng Lo, sini Lo!!" Aina menarik kerah baju Melisa dan menariknya menjauh dari Cindra

Cindra tak kuasa atas semua ini, hatinya bergemuruh, tubuhnya gemetar. Dengan sekuat tenaga dia tarik tas selempangnya dan berlari keluar kelas. Berlari terus sampai tidak dia hiraukan lagi teriakan Deon dan Aina yang memanggil namanya

Cindra langsung menyetop angkot, tujuan dia hanya ke suatu tempat untuk menenangkan diri.

Sesampai di tujuan, dia menumpahkan tangisannya yang sempat tertahan. Berteriak dan mengumpat segala hal untuk melegakan dadanya yang sesak

Kakinya meluruh lemas tak berdaya menopang tubuhnya, dia terduduk bersandar di batang pohon akasia di pinggir danau

Kembali ingatannya menampilkan slide demi slide foto Gege bercumbu dengan Felish. Ada juga foto makan malam dengan suasana romantis di balkon kamar hotel entah lokasi foto itu diambil dari mana

Dari semua ingatannya, ada video saat George meremas dan mimik payu**** Felish, itu yang membuat hati Cindra serasa diremas

"Hiikkksss...hiikkksss...jadi kamu suka dada yang besar seperti itu ya Ge? Pantas aja kamu bilang aku tipis..hiks...hiikkss" Cindra menangis disertai menggerutu

'Kenapa sesakit ini rasanya dikhianati, selama ini sikap lembutmu padaku palsu Ge. Tega banget kamu Ge..aku benci kamu George!! ' kembali Cindra terisak

Hari ini harusnya menjadi moment bahagia bagi siswa siswi kelas 3 SMAN 1 karena hari pengumuman kelulusan, tapi berita yang beredar di grup sekolah lebih mencengangkan dan membuat heboh penghuni sekolah. Dan akan menjadi hari yang bersejarah bagi Cindra, hari dimana luka ditorehkan begitu dalam di hatinya.

Cindra tidak berniat kembali lagi ke sekolah, dering handphone bersautan tidak lagi dia hiraukan.

Ingin dia larungkan perasaan sedihnya di danau tempatnya berlabuh. Hingga sore menjelang dan langit berubah mendung, dia baru beranjak pulang

******

Dengan langkah gontai dia memasuki gerbang rumah, tak menghiraukan beberapa orang yang ada di teras rumah sedang menatapnya

'kenapa tuh pulang sekolah lesu begitu, apa dia ga lulus? Batin Hafiz

"Cindra sini duduk nduk, bude mau denger berita kelulusan kamu" bude Tari menyapa

Namun gadis itu tetap berjalan lesu dengan tatapan kosong melewati semua orang yang ada di teras

Bude Tari khawatir, dia hendak mengejar Cindra tapi di larang oleh Hafiz

"Udah mama duduk aja biar Hafiz yang menanyakan"

Hafiz mengikutinya dari belakang hingga Cindra masuk ke kamar.

Dia lempar tas sembarangan dan melemparkan badannya ke atas kasur kembali terisak diatas bantal. Tak disadarinya ada seseorang yang mengikutinya hingga ke kamar

10 menit Hafiz biarkan Cindra menangis sampai ada keberanian menanyakannya

"Kamu kenapa pulang-pulang sedih begitu?"

Mendengar suara bariton di kamarnya Cindra mengedarkan pandangnya, seketika terkejut dan membelalakkan mata

"Ngapain mas disini?!!"

"Kamu masuk rumah ga salam, ditanya mama malah ngeloyor, kenapa muka kamu lesu begitu?? Ga lulus ya?!" tanya Hafiz menyelidik

"ng-ngaa..a-aku ga t-tau kalau bude nanya a-pa" gugup Cindra dihadapan Hafiz

"Sekali lagi mas tanya, kamu kenapa?"

"ga apa-apa mas"

"trus gimana lulus ga?"

Cindra menggelengkan kepala

"Ga lulus?!"

"bu-bukaan gitu..a-aku ga tau"

"loh ko aneh?!"dahi Hafiz mengernyit

"mas bisa ga jangan nanya apa-apa dulu, aku lagi sedih banget ini. Please mas keluar kamarku dulu" Cindra menangkupkan kedua tangan memohon

"m-m.." Hafiz keluar kamar Cindra

*******

Selesai makan malam pak Broto mengadakan rapat keluarga. Cindra gelisah, dia sudah tau apa yang akan dibahas, kecuali Hafiz di rumah ini yang belum tau apa yang akan dibicarakan papa nya.

Diawali pertanyaan pak Broto tentang beberapa berkas kelulusan Cindra juga persiapan kuliah di kampus ternama di Jakarta. Sampai akhirnya pak Broto menyampaikan amanat dari Neneknya Hafiz tentang perjodohan.

"Ga bisa pah, aku ga bisa menikahi dia. Aku sudah punya calon di Jakarta!"

"Ini wasiat dari nenek kamu Fiz, dan papah ga bisa melanggarnya. Tidak bisa ditawar lagi!" tegas pak Broto berkata sambil menatap tajam anaknya

"Pah kalau masalah perwakilan, kan ga harus menikahi. Hafiz tetap jadi wali dan bertanggung jawab akan masa depan Cindra" Hafiz protes atas keputusan papanya

"Kalian di jakarta akan tinggal satu atap, tidak bisa tanpa pernikahan! Papa ga mau tau keputusan papa sudah final. Mengerti!!"

"Ya Tuhaaan...pah..mah" sambil mengurut pelipisnya dia melemparkan tatapan sinis ke Cindra

"Cindra! Kamu jangan diem aja! Ini untuk hidup kita berdua, bilang kamu ga setuju!" protes Hafiz

"a-aku manut aja mas apa yang pakde bude mau, a-aku takut durhaka"

"arrgggkkk..!!" Hafiz mengusap kasar wajahnya, putus asa

Hening beberapa saat

"Pah, Hafiz ga bisa menikah secepat ini banyak proses yang harus dipenuhi, pemberkasan dan pengajuan dll. Ini ga bisa main-main pah! Kalau diantara kami tidak ada kecocokan di tengah jalan. Kami juga sulit pengajukan perceraian"

"Siapa yang nyuruh kalian bercerai, tidak boleh ada perceraian di keluarga kita Fiz! menjalankan wasiat nenek kamu adalah jalan terbaik"

"Tapi Hafiz tidak mencintai dia pah, dan ada gadis yang sedang Hafiz perjuangkan"

"Lupakan gadis itu!!"

Dua pria berbeda usia itu saling menatap tajam menahan amarah

'Inilah yang aku benci! Sejak dulu papa selalu semena-mena dalam menentukan jalan hidupku'

"Beri Hafiz waktu untuk berpikir pah!"

Dengan wajah penuh amarah dia meninggalkan ruang keluarga

Malam ini rumah terasa neraka baginya, dilajukan motor balapnya menyusuri jalan raya menuju pantai, dia butuh udara yang banyak untuk berpikir dan mengambil keputusan. Hari ini dia begitu patah hati akan keputusan orangtuanya.

Begitu juga dengan Cindra, hari ini adalah hari terberat baginya. Setelah pengkhianatan George

malamnya harus menghadapi kenyataan bahwa calon suami yang akan dinikahinya sudah memiliki pujaan hati. Dia merasa dirinya tidak diinginkan. Kecewa dan frustasi menghimpit dadanya.

Semalaman dia hanya bisa menangis, menunggu takdir mempermainkan hidupnya.

Bersambung..

Episodes
1 Bab I _ Hafiz Zaelani
2 Bab II ~Cindra Saraswati
3 Bab III Cin, kamu cinta pertamaku!
4 Bab IV ~ Sebuah Persetujuan
5 BAB V _Terapis
6 Bab VI _Hafiz dan Ranty
7 Bab VII _ Ranty kembali berulah
8 Bab VIII ~Hafiz Junior Menggeliat
9 Bab 9 ~Hari Patah Hati
10 Bab 10 _ Pernikahan
11 Bab 11 ~Perjanjian Nikah Kontrak
12 Bab 12 ~Laki-laki Freezer
13 Bab 13 ~George Yang Tak Berdaya
14 Bab 14 ~Pertemuan Istri dan Calon istri
15 Bab 15 ~
16 Bab 16 ~
17 Bab 17 ~ Mulai Ke kampus
18 Bab 18 ~Pertemuan dengan Marcelino (Uncle Marcel)
19 Bab 19 ~ Perjumpaan kedua dengan Marcel
20 Bab 20 ~DM Tentara Tamvan
21 Bab 21 ~ Cindra Bagai katak dalam tempurung
22 Bab 22 ~Nyanyi Potong bebek angsa
23 Bab 23 ~ Kado istimewa untuk Mama
24 Bab 24 ~Mencuri Ciuman Perawan
25 Bab 25 ~I really love you
26 Bab 26 ~ Kumpul letting
27 Bab 27~ Scandal Ranty
28 Bab 28 ~ Kehilangan Jejak
29 Bab 29 ~ Aku Masih Virgin
30 Bab 30~ Perasaan yang sama
31 Bab 31 ~ Follow akun Ayang
32 Bab 33~ Ranty
33 Bab 32 POV
34 Bab 34
35 Bab 35 Amarah Aaron
36 Bab 36 ~
37 Bab 37~ Tanda merah
38 Bab 38~ Ujian percintaan
39 Bab 39 ~ Selingkuh dan Pelakor?
40 Bab 40~Perlakuan Romantis
41 Bab 41~Mabuk
42 Bab 42~ Kecewa
43 Bab 43~ Hobi music yang sama
44 Bab 44~ Bermalam di kapal
45 Bab 45 ~ Bibir digigit ponsel
46 Bab 46 ~ Matt shadow Kearifan lokal
47 Bab 47~ Kekecewaan Gege
48 Bab 48~ He's a good kisser
49 Bab 49~ Pertemuan dengan Gege
50 Bab 50~ Desahan istri kontrakku
51 Bab 51~ Phillophobia
52 Bab 52~ Mari sembuh bersama
53 Bab 53~ Cemburu
54 Bab 54~ So, What if I Never Hold You?
55 Bab 55~ Malam pertama
56 Bab 56~ Firasat
57 Bab 57 ~Lembah sunyi
58 Bab 58~ Profil Lumba-lumba
59 59~ George Ultah
60 Bab 60~ Trauma baru
61 Bab 61~ Mati Rasa ;
62 Bab 62~ Jodoh Untuk Paman
63 Bab 63~ Ahli waris
64 Bab 64~ Nasgor VS Mekdi
65 Bab 65~ Masa 'Naik'
66 Bab 66~ Cemburu 2
67 Bab 67~ A Little Piece To Heaven
68 Bab 68~ Semua Rasa
69 Bab 69~Membencimu
70 Bab 70~ Mencoba Sentuhan
71 Bab 71~ Ngidam
72 Bab 72~ "Iya! Dia Hamil!!
73 Bab 73~ Unboxing
74 Bab 74~ Galau
75 Bab 75~ Lamaran
76 Bab 76~ Melahirkan
77 Bab 77~ Dia bukan anakku!
78 Bab 78~ Kalila Prameswari
79 Bab 79~Ikut Kegiatan ibu prajurit
80 PENGUMUMAN NOVEL BARU
81 Bab 80~Bermain dengan Pipi Marcel
82 Bab 81~Kegelisahan Kalila
83 Bab 82~ Tarian Hujan di Oklahoma
84 Bab 83~ Bertemu Bu Amanda
85 Bab 84~ Rahasia yang terbongkar
86 Bab 85~ Deep Talk
87 Bab 86~
88 Bab 87~ Wisata Kenangan
89 Bab 88~ Pukulan sayang dari anakku
90 Bab 89~ Ah rah besk (Arabesque)~Odette
91 Bab 91~ Sebuah Pesan; I'll always miss you"
92 Bab 92~Perpisahan
93 Bab 93~ Marcel-Kalila
94 Bab 94~ Papa dan pipi sedang berjuang
95 Bab 95~ Kabar Duka
96 Bab 96~ Failed Missions
97 Bab 97~ Kerinduan Mendalam
98 Bab 98~ Terjebak
99 Bab 99~ Rencana Penjemputan
100 Bab 100~ DRAMA PENJEMPUTAN
101 Bab 101~ 'Baikan' dengan Marcel
102 Bab 102~ Kembali padamu
103 Bab 103~ Episode Terakhir
104 Extra Part 1_Nonton Konser BTS
105 Extra Part 2_ POV Marcelino
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Bab I _ Hafiz Zaelani
2
Bab II ~Cindra Saraswati
3
Bab III Cin, kamu cinta pertamaku!
4
Bab IV ~ Sebuah Persetujuan
5
BAB V _Terapis
6
Bab VI _Hafiz dan Ranty
7
Bab VII _ Ranty kembali berulah
8
Bab VIII ~Hafiz Junior Menggeliat
9
Bab 9 ~Hari Patah Hati
10
Bab 10 _ Pernikahan
11
Bab 11 ~Perjanjian Nikah Kontrak
12
Bab 12 ~Laki-laki Freezer
13
Bab 13 ~George Yang Tak Berdaya
14
Bab 14 ~Pertemuan Istri dan Calon istri
15
Bab 15 ~
16
Bab 16 ~
17
Bab 17 ~ Mulai Ke kampus
18
Bab 18 ~Pertemuan dengan Marcelino (Uncle Marcel)
19
Bab 19 ~ Perjumpaan kedua dengan Marcel
20
Bab 20 ~DM Tentara Tamvan
21
Bab 21 ~ Cindra Bagai katak dalam tempurung
22
Bab 22 ~Nyanyi Potong bebek angsa
23
Bab 23 ~ Kado istimewa untuk Mama
24
Bab 24 ~Mencuri Ciuman Perawan
25
Bab 25 ~I really love you
26
Bab 26 ~ Kumpul letting
27
Bab 27~ Scandal Ranty
28
Bab 28 ~ Kehilangan Jejak
29
Bab 29 ~ Aku Masih Virgin
30
Bab 30~ Perasaan yang sama
31
Bab 31 ~ Follow akun Ayang
32
Bab 33~ Ranty
33
Bab 32 POV
34
Bab 34
35
Bab 35 Amarah Aaron
36
Bab 36 ~
37
Bab 37~ Tanda merah
38
Bab 38~ Ujian percintaan
39
Bab 39 ~ Selingkuh dan Pelakor?
40
Bab 40~Perlakuan Romantis
41
Bab 41~Mabuk
42
Bab 42~ Kecewa
43
Bab 43~ Hobi music yang sama
44
Bab 44~ Bermalam di kapal
45
Bab 45 ~ Bibir digigit ponsel
46
Bab 46 ~ Matt shadow Kearifan lokal
47
Bab 47~ Kekecewaan Gege
48
Bab 48~ He's a good kisser
49
Bab 49~ Pertemuan dengan Gege
50
Bab 50~ Desahan istri kontrakku
51
Bab 51~ Phillophobia
52
Bab 52~ Mari sembuh bersama
53
Bab 53~ Cemburu
54
Bab 54~ So, What if I Never Hold You?
55
Bab 55~ Malam pertama
56
Bab 56~ Firasat
57
Bab 57 ~Lembah sunyi
58
Bab 58~ Profil Lumba-lumba
59
59~ George Ultah
60
Bab 60~ Trauma baru
61
Bab 61~ Mati Rasa ;
62
Bab 62~ Jodoh Untuk Paman
63
Bab 63~ Ahli waris
64
Bab 64~ Nasgor VS Mekdi
65
Bab 65~ Masa 'Naik'
66
Bab 66~ Cemburu 2
67
Bab 67~ A Little Piece To Heaven
68
Bab 68~ Semua Rasa
69
Bab 69~Membencimu
70
Bab 70~ Mencoba Sentuhan
71
Bab 71~ Ngidam
72
Bab 72~ "Iya! Dia Hamil!!
73
Bab 73~ Unboxing
74
Bab 74~ Galau
75
Bab 75~ Lamaran
76
Bab 76~ Melahirkan
77
Bab 77~ Dia bukan anakku!
78
Bab 78~ Kalila Prameswari
79
Bab 79~Ikut Kegiatan ibu prajurit
80
PENGUMUMAN NOVEL BARU
81
Bab 80~Bermain dengan Pipi Marcel
82
Bab 81~Kegelisahan Kalila
83
Bab 82~ Tarian Hujan di Oklahoma
84
Bab 83~ Bertemu Bu Amanda
85
Bab 84~ Rahasia yang terbongkar
86
Bab 85~ Deep Talk
87
Bab 86~
88
Bab 87~ Wisata Kenangan
89
Bab 88~ Pukulan sayang dari anakku
90
Bab 89~ Ah rah besk (Arabesque)~Odette
91
Bab 91~ Sebuah Pesan; I'll always miss you"
92
Bab 92~Perpisahan
93
Bab 93~ Marcel-Kalila
94
Bab 94~ Papa dan pipi sedang berjuang
95
Bab 95~ Kabar Duka
96
Bab 96~ Failed Missions
97
Bab 97~ Kerinduan Mendalam
98
Bab 98~ Terjebak
99
Bab 99~ Rencana Penjemputan
100
Bab 100~ DRAMA PENJEMPUTAN
101
Bab 101~ 'Baikan' dengan Marcel
102
Bab 102~ Kembali padamu
103
Bab 103~ Episode Terakhir
104
Extra Part 1_Nonton Konser BTS
105
Extra Part 2_ POV Marcelino

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!