Bab VIII ~Hafiz Junior Menggeliat

Hafiz

Pukul 06.00 pagi aku sudah sampai di kediaman paman Ranty, seorang ART mengarahkanku untuk membangunkannya di kamar, dengan alasan mereka tidak ada yang berani mengetuk kamarnya. Biasanya istri dari pak Freddy yang membangunkan Ranty, sejak kemarin rumah itu ditinggalkan tuan rumah. Yang tersisa hanya Ranty dan beberapa ART.

Tok tok tok

"Ranty.. Boleh saya masuk?"

Hening tidak ada suara

"Masuk aja den, Nyonya tidak mengizinkan non Ranty kunci pintu karena setiap pagi non Ranty susah dibangunkan" bisik bi Nah sambil memberi isyarat anggukan memintaku untuk membuka pintu

'Ceklek'

Benar saja pintu tidak dikunci

Kamar yang masih gelap tanpa cahaya lampu hanya ada cahaya matahari pagi yang mengintip di sela gorden. Terlihat samar sosok gadis cantik yang masih terlelap dan bersembunyi di balik selimut.

Kumelangkah mendekat hingga disisi ranjang, kuamati siluet wajahnya yang cantik

"Ran..Bangun, mas datang mau jemput kamu" sambil kutepuk lembut pundak atasnya yang terbuka

Gadis itu menggeliat manja hingga selimutnya tersingkap sebagian

Glek..

Pemandangan yang tak seharusnya kulihat. Dia tidur hanya memakai baju yang berbahan tipis dan menerawang, tanpa pakaian dalam? Hingga mencetak bentuk squishy bukit kembarnya disana.

Sontak aku memalingkan wajah ke arah lain

"Ran ayo bangun, kita berangkat pagi biar mas sampai Bogor ga kesiangan"

Masih dengan memalingkan wajah, ku goyang bahunya agar dia terusik dan bangun

"mmhh..mau ngapain ke Bogor?" suaranya serak khas bangun tidur tapi matanya masih terpejam

"Katanya kamu minta dianter ke Bogor"

Sreekkk...

Kedua lengannya mengulur dan menarik pinggangku tiba-tiba, hingga ku nyaris menindih badannya. Dia memeluk pinggangku erat

'Ya Tuhan..ujian pagi ini begitu berat' gumamku

"Temenin aku tidur dulu sebentar, 10menit aja mas..aku masih ngantuk" dengan suara manja dia merayuku

"Ya sudah mas keluar ya, nanti bi Nah yang bangunin kamu 10 menit lagi"

'Kalo lama-lama disini 'Hafiz junior' bisa menggeliat bangun dari tidurnya'

"Ga mau, mas sini aja tungguin aku tidur. Aroma mas enak sekali..hmm" dia makin memeluk pinggangku dengan erat

Beberapa detik aku nyaris kehilangan kesadaran karena terbuai oleh hangatnya pelukan dan aroma tubuhnya yang membangkitkan gairah, aku nyaris mencumbu ceruk lehernya.

Seketika kesadaranku kembali, sontak kulepas paksa lengannya yang memeluk pinggangku. Aku langsung berdiri disisi ranjang.

"Ran, 10 menit lagi kamu ga bangun..mas pulang!!" Kembali kubersikap tegas

Gerakanku yang tiba-tiba menjauh dan berdiri disisi ranjang membuat dia bangun dan terduduk seperti orang linglung

Aku tak berani menoleh kearahnya lagi karena sekilas tadi kulihat inti tubuhnya tercetak dibalik baju tidur nan tipisnya itu. Aku lelaki normal Ran!!

Kulangkahkan kaki ke arah pintu untuk keluar kamar

"Massss....!! Iya aku bangun.." Kudengar dia merengek manja sedikit frustasi

Kutunggu Ranty dengan gelisah di ruang tamu, sudah 30 menit aku duduk disini namun ia belum juga turun. Pikiranku ternodai pemandangan tadi, dua buah squishy ranum dan hutan kecil yang tersembunyi dibalik bahan tipis menggelayuti pikiranku. Jika aku kembali membangunkannya bisa-bisa aku tidak dapat mengontrol hasratku.

"bi Nah..tolong dilihat apakah Ranty sudah bangun" pintaku pada bi Nah

"baik mas sy kembali ke atas"

Beberapa menit kemudian bi Nah turun

"Belum bangun juga mas Hafiz"

Hufffs..

Kucoba bangunkan memalui hp, mencoba untuk miscall

Tuuuttt...tuuuttt..tuuutt

Tidak ada respon. Akhirnya kuputuskan kembali ke atas tapi tidak masuk ke dalam kamarnya

Tok tok tok

"Ran!!! Kamu bisa bangun sekarang?!! Atau kita batalkan berangkat ke Bogor?!"

"masuk mas.."

"Engga! Aku ga akan masuk! Cepet kamu bangun Ran!"

"Ugghh aku masih ngantuk, ya udah ga jadi ke Bogor. Mas pulang aja sana!" jawabnya dengan nada tinggi seperti biasanya, jika keinginannya tidak dituruti

Aku benar-benar meninggalkannya, melajukan mobil ke arah rumahku. Biarlah batal mengantarnya ke Bogor daripada hatiku menjadi buruk dengan pikiran tidak karuan.

Sesampainya dirumah, tempatnya yang pertama kali kutuju adalah toilet. Yap terpaksa aku bermain solo lagi!

Hafiz junior yang menggeliat harus segera dimanjakan

Nasib bujangan begini banget..

**********

POV : Ranty

Sebenarnya aku sudah bangun dari jam 5 pagi, mandi sebentar lalu berdandan tipis. Menyemprotkan minyak wangi di beberapa titik sensitifku. Tiba-tiba muncul ide untuk menggoda mas Hafiz, kuganti bathrobe dengan gaun tidur yang tipis dan menerawang. Sedikit mengarahkan ART di rumah untuk bekerjasama.

tok tok tok

Kudengar suara mas Hafiz meminta ijin masuk, hatiku degdegan, jantungku terasa mau lompat saat jemarinya menyentuh kulit bahuku.

Aroma maskulin dari mas Hafiz memenuhi indera penciumanku, aku yang tergoda dengannya. Hasratku liar dengan sendiri. Kutarik pinggangnya agar aku bisa memeluknya. Damn!! Sungguh posisi ini yang aku harapkan.

Dia terpancing, hembusan napas berburunya menghantam kulit leherku, aku makin tergoda, terbuai dengan hembusan nafasnya yang beraroma mint

Tapi tiba-tiba dia menarik diri, langsung berdiri disisi ranjang. Aku mendengar suara tegasnya sudah bergetar menahan nafsu birahinya, dia melangkah menjauhi kamarku

Aku frustasi...!!

Aku masih mendamba pelukan hangat dan suara tegasnya memanggilku, disini..disisiku!

Panggilan keduanya dibalik pintu membuatku malu untuk bertemu dengannya lagi, dia dengan tegas menolak menemuiku, aku benar-benar frustasi, malu.

Hanya dia yang berani menolak pesona tubuhku

Hanya dia yang berani berteriak di depan wajahku

Hanya dia yang berani bersikap tegas kepadaku

Hanya dia yang melumat bibirku dengan lembut dan hati-hati

Hanya dia yang sejak pertama bertemu tidak menghujaniku dengan rayuan gombal

Hanya dia yang mengutarakan perasaan cintanya dengan tatapan hangat bukan nafsu

Mas Hafiz Zaelani..

'Apa aku mulai jatuh cinta padanya?'

Drrttt...drrttt...drrtt..

chat masuk dari mas Hafiz

'Ranti, mas minta maaf tidak memenuhi janji mengantarmu ke Bogor. Hari ini pikiran mas sedang tidak baik. Sampai jumpa lagi setelah mas menyelesaikan urusan di Malang'

'Kalau kamu masih berniat pulang ke rumah nenek di Bogor, nanti mas utus Praka Emo mengantarkanmu'

'Iya mas, aku tetap mau ke bogor' balasku untuknya

'Oke, jam 12.00 Praka Emo standby di sana'

Ya Tuhan..lagi-lagi dia menggetarkan hatiku. Dia sangat bertanggung jawab dan memegang teguh janjinya

Ranty menatap wajahnya yang merona merah di depan cermin. Perlakuan mas Hafiz membuatnya klepek-klepek

Biasanya para pria yang mendekatinya hanya mengincar jabatan dengan memanfaatkan Ranty untuk membujuk sang papa memberikan jabatan yang mereka mau.

Mereka cenderung menuruti apapun yang Ranty mau, alih-alih dilaporkan ke Jendral Jean jika kemauan Ranty tidak dituruti.

Malah ada beberapa anak buah papa nya hanya memanfaatkan kemolekan tubuhnya setelah itu Ghosting tak ada kabar

***********

HAFIZ

Menempuh perjalanan hampir 12 jam ke kota Malang kampung halamanku, selama itu pikiranku penuh dengan Ranty. Balasan chat terakhir dariku tidak direspon, hanya beberapa foto yang dikirim Emo saat mengantarkannya ke Bogor. Dari video singkat yang dikirim Emo, terlihat sekali dia bahagia bertemu nenek dan sepupunya di sana. Ada juga foto saat dia bermain dipinggir kolam dengan tanktop dan celana hotpants nya. membuat pikiranku menerawang akan kejadian di kamarnya.

'Apakah setiap hari dia tidur hanya memakai pakaian tipis itu?'

'Sepertinya aku perlu membelikannya baju-baju rumah yang sopan agar aset berharga miliknya tidak bisa dinikmati mata laki-laki lain'

ufffttt..hatiku semakin ga tenang, cemburu dan posesif terhadapnya.

~~~®

Ranty usilnya ga main-main ya gaess..

Jangan lupa like dan komennya🩷🩷🩷🩷

Terpopuler

Comments

Houtaru_kun

Houtaru_kun

mantap!!! 👍 kukasih bunga mawar buat kakak 😉

2025-01-06

1

lihat semua
Episodes
1 Bab I _ Hafiz Zaelani
2 Bab II ~Cindra Saraswati
3 Bab III Cin, kamu cinta pertamaku!
4 Bab IV ~ Sebuah Persetujuan
5 BAB V _Terapis
6 Bab VI _Hafiz dan Ranty
7 Bab VII _ Ranty kembali berulah
8 Bab VIII ~Hafiz Junior Menggeliat
9 Bab 9 ~Hari Patah Hati
10 Bab 10 _ Pernikahan
11 Bab 11 ~Perjanjian Nikah Kontrak
12 Bab 12 ~Laki-laki Freezer
13 Bab 13 ~George Yang Tak Berdaya
14 Bab 14 ~Pertemuan Istri dan Calon istri
15 Bab 15 ~
16 Bab 16 ~
17 Bab 17 ~ Mulai Ke kampus
18 Bab 18 ~Pertemuan dengan Marcelino (Uncle Marcel)
19 Bab 19 ~ Perjumpaan kedua dengan Marcel
20 Bab 20 ~DM Tentara Tamvan
21 Bab 21 ~ Cindra Bagai katak dalam tempurung
22 Bab 22 ~Nyanyi Potong bebek angsa
23 Bab 23 ~ Kado istimewa untuk Mama
24 Bab 24 ~Mencuri Ciuman Perawan
25 Bab 25 ~I really love you
26 Bab 26 ~ Kumpul letting
27 Bab 27~ Scandal Ranty
28 Bab 28 ~ Kehilangan Jejak
29 Bab 29 ~ Aku Masih Virgin
30 Bab 30~ Perasaan yang sama
31 Bab 31 ~ Follow akun Ayang
32 Bab 33~ Ranty
33 Bab 32 POV
34 Bab 34
35 Bab 35 Amarah Aaron
36 Bab 36 ~
37 Bab 37~ Tanda merah
38 Bab 38~ Ujian percintaan
39 Bab 39 ~ Selingkuh dan Pelakor?
40 Bab 40~Perlakuan Romantis
41 Bab 41~Mabuk
42 Bab 42~ Kecewa
43 Bab 43~ Hobi music yang sama
44 Bab 44~ Bermalam di kapal
45 Bab 45 ~ Bibir digigit ponsel
46 Bab 46 ~ Matt shadow Kearifan lokal
47 Bab 47~ Kekecewaan Gege
48 Bab 48~ He's a good kisser
49 Bab 49~ Pertemuan dengan Gege
50 Bab 50~ Desahan istri kontrakku
51 Bab 51~ Phillophobia
52 Bab 52~ Mari sembuh bersama
53 Bab 53~ Cemburu
54 Bab 54~ So, What if I Never Hold You?
55 Bab 55~ Malam pertama
56 Bab 56~ Firasat
57 Bab 57 ~Lembah sunyi
58 Bab 58~ Profil Lumba-lumba
59 59~ George Ultah
60 Bab 60~ Trauma baru
61 Bab 61~ Mati Rasa ;
62 Bab 62~ Jodoh Untuk Paman
63 Bab 63~ Ahli waris
64 Bab 64~ Nasgor VS Mekdi
65 Bab 65~ Masa 'Naik'
66 Bab 66~ Cemburu 2
67 Bab 67~ A Little Piece To Heaven
68 Bab 68~ Semua Rasa
69 Bab 69~Membencimu
70 Bab 70~ Mencoba Sentuhan
71 Bab 71~ Ngidam
72 Bab 72~ "Iya! Dia Hamil!!
73 Bab 73~ Unboxing
74 Bab 74~ Galau
75 Bab 75~ Lamaran
76 Bab 76~ Melahirkan
77 Bab 77~ Dia bukan anakku!
78 Bab 78~ Kalila Prameswari
79 Bab 79~Ikut Kegiatan ibu prajurit
80 PENGUMUMAN NOVEL BARU
81 Bab 80~Bermain dengan Pipi Marcel
82 Bab 81~Kegelisahan Kalila
83 Bab 82~ Tarian Hujan di Oklahoma
84 Bab 83~ Bertemu Bu Amanda
85 Bab 84~ Rahasia yang terbongkar
86 Bab 85~ Deep Talk
87 Bab 86~
88 Bab 87~ Wisata Kenangan
89 Bab 88~ Pukulan sayang dari anakku
90 Bab 89~ Ah rah besk (Arabesque)~Odette
91 Bab 91~ Sebuah Pesan; I'll always miss you"
92 Bab 92~Perpisahan
93 Bab 93~ Marcel-Kalila
94 Bab 94~ Papa dan pipi sedang berjuang
95 Bab 95~ Kabar Duka
96 Bab 96~ Failed Missions
97 Bab 97~ Kerinduan Mendalam
98 Bab 98~ Terjebak
99 Bab 99~ Rencana Penjemputan
100 Bab 100~ DRAMA PENJEMPUTAN
101 Bab 101~ 'Baikan' dengan Marcel
102 Bab 102~ Kembali padamu
103 Bab 103~ Episode Terakhir
104 Extra Part 1_Nonton Konser BTS
105 Extra Part 2_ POV Marcelino
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Bab I _ Hafiz Zaelani
2
Bab II ~Cindra Saraswati
3
Bab III Cin, kamu cinta pertamaku!
4
Bab IV ~ Sebuah Persetujuan
5
BAB V _Terapis
6
Bab VI _Hafiz dan Ranty
7
Bab VII _ Ranty kembali berulah
8
Bab VIII ~Hafiz Junior Menggeliat
9
Bab 9 ~Hari Patah Hati
10
Bab 10 _ Pernikahan
11
Bab 11 ~Perjanjian Nikah Kontrak
12
Bab 12 ~Laki-laki Freezer
13
Bab 13 ~George Yang Tak Berdaya
14
Bab 14 ~Pertemuan Istri dan Calon istri
15
Bab 15 ~
16
Bab 16 ~
17
Bab 17 ~ Mulai Ke kampus
18
Bab 18 ~Pertemuan dengan Marcelino (Uncle Marcel)
19
Bab 19 ~ Perjumpaan kedua dengan Marcel
20
Bab 20 ~DM Tentara Tamvan
21
Bab 21 ~ Cindra Bagai katak dalam tempurung
22
Bab 22 ~Nyanyi Potong bebek angsa
23
Bab 23 ~ Kado istimewa untuk Mama
24
Bab 24 ~Mencuri Ciuman Perawan
25
Bab 25 ~I really love you
26
Bab 26 ~ Kumpul letting
27
Bab 27~ Scandal Ranty
28
Bab 28 ~ Kehilangan Jejak
29
Bab 29 ~ Aku Masih Virgin
30
Bab 30~ Perasaan yang sama
31
Bab 31 ~ Follow akun Ayang
32
Bab 33~ Ranty
33
Bab 32 POV
34
Bab 34
35
Bab 35 Amarah Aaron
36
Bab 36 ~
37
Bab 37~ Tanda merah
38
Bab 38~ Ujian percintaan
39
Bab 39 ~ Selingkuh dan Pelakor?
40
Bab 40~Perlakuan Romantis
41
Bab 41~Mabuk
42
Bab 42~ Kecewa
43
Bab 43~ Hobi music yang sama
44
Bab 44~ Bermalam di kapal
45
Bab 45 ~ Bibir digigit ponsel
46
Bab 46 ~ Matt shadow Kearifan lokal
47
Bab 47~ Kekecewaan Gege
48
Bab 48~ He's a good kisser
49
Bab 49~ Pertemuan dengan Gege
50
Bab 50~ Desahan istri kontrakku
51
Bab 51~ Phillophobia
52
Bab 52~ Mari sembuh bersama
53
Bab 53~ Cemburu
54
Bab 54~ So, What if I Never Hold You?
55
Bab 55~ Malam pertama
56
Bab 56~ Firasat
57
Bab 57 ~Lembah sunyi
58
Bab 58~ Profil Lumba-lumba
59
59~ George Ultah
60
Bab 60~ Trauma baru
61
Bab 61~ Mati Rasa ;
62
Bab 62~ Jodoh Untuk Paman
63
Bab 63~ Ahli waris
64
Bab 64~ Nasgor VS Mekdi
65
Bab 65~ Masa 'Naik'
66
Bab 66~ Cemburu 2
67
Bab 67~ A Little Piece To Heaven
68
Bab 68~ Semua Rasa
69
Bab 69~Membencimu
70
Bab 70~ Mencoba Sentuhan
71
Bab 71~ Ngidam
72
Bab 72~ "Iya! Dia Hamil!!
73
Bab 73~ Unboxing
74
Bab 74~ Galau
75
Bab 75~ Lamaran
76
Bab 76~ Melahirkan
77
Bab 77~ Dia bukan anakku!
78
Bab 78~ Kalila Prameswari
79
Bab 79~Ikut Kegiatan ibu prajurit
80
PENGUMUMAN NOVEL BARU
81
Bab 80~Bermain dengan Pipi Marcel
82
Bab 81~Kegelisahan Kalila
83
Bab 82~ Tarian Hujan di Oklahoma
84
Bab 83~ Bertemu Bu Amanda
85
Bab 84~ Rahasia yang terbongkar
86
Bab 85~ Deep Talk
87
Bab 86~
88
Bab 87~ Wisata Kenangan
89
Bab 88~ Pukulan sayang dari anakku
90
Bab 89~ Ah rah besk (Arabesque)~Odette
91
Bab 91~ Sebuah Pesan; I'll always miss you"
92
Bab 92~Perpisahan
93
Bab 93~ Marcel-Kalila
94
Bab 94~ Papa dan pipi sedang berjuang
95
Bab 95~ Kabar Duka
96
Bab 96~ Failed Missions
97
Bab 97~ Kerinduan Mendalam
98
Bab 98~ Terjebak
99
Bab 99~ Rencana Penjemputan
100
Bab 100~ DRAMA PENJEMPUTAN
101
Bab 101~ 'Baikan' dengan Marcel
102
Bab 102~ Kembali padamu
103
Bab 103~ Episode Terakhir
104
Extra Part 1_Nonton Konser BTS
105
Extra Part 2_ POV Marcelino

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!