Bab II ~Cindra Saraswati

SMAN 1 Malang tempat Cindra menempuh pendidikan di kelas XII~

"Cin, kamu dipanggil Bu Leni ke ruang kepsek. Cepetan sana..ditungguuuu!!" seru Aina ketua kelas di MIPA 3

"ohh..ok Ay aku kesana, thanks infonya beb..muaacch" jawab Cindra dengan melambaikan kissbye ke sahabatnya

'ada apa ya Bu Leni manggil aku, ko aku degdegan nih'

'tok tok tok'

"masuk!!" jawab orang yang ada di dalam ruang kepsek

"permisi bapak-ibu..apa benar ibu memanggil saya?" ujar Cindra saat pintu dibuka

"iya sini nak masuk" jawab Bu Leni

Disana sudah ada pak Anton sebagai guru BP dan beberapa guru lainnya.

Cindra pun masuk dengan gerakan sedikit membungkuk sebagai tanda kesopanan kepada para guru yang sudah duduk berkumpul di ruangan tersebut.

"duduk sini nak" ajak Bu Leni mengarahkan Cindra duduk disebelahnya.

"Begini Cindra, ibu sebagai Kepala sekolah dan guru-guru disini berdiskusi dan berembuk untuk mendaftarkan kamu masuk Universitas Indonesia jalur prestasi sesuai fakultas yang akan kamu pilih. Karena prestasi akademik dan non akademik kamu yang hasilnya sangat baik. Apakah kamu berminat melanjutkan pendidikan lebih lanjut?" Bu Leni mengutarakan hasil rapat kemarin dengan guru-guru.

Dengan wajah berbinar Cindra mengerjapkan netranya yang dihiasi bulu mata lentik, menatap Bu Leni dengan senyuman bahagia. Kabar baik ini membuatnya sulit merespon dengan cepat karena sangking terkejut; serasa mimpi.

"ma-masyaallah buu..sa-saya ga tau harus jawab apa. Sa-saya..mau banget Bu!! Ta-tapiii..mengenai biaya gimana Bu, ibu kan tau saya hanya yatim piatu..sa-saya..ahh" jawab Cindra tergagap dan seketika wajah Cindra meredup mengingat perjuangannya harus panjang, terutama mengenai biaya kuliah dan kehidupan di kota Jakarta.

"Untuk masalah itu, ibu mau bertemu wali kamu besok. Ada banyak hal yang akan kami diskusikan dan juga kami butuh dukungan support dari wali kamu sekarang. Bisakah besok wali kamu menemui ibu jam 11.00?!" jawab Bu Leni seraya membujuk Cindra untuk membawa wali ke sekolah besok.

"baik Bu, nanti saya sampaikan pakde dan bude untuk undangan besok" jawab Cindra

"ok! Sampai ketemu besok ya nak.." Bu Leni mengulurkan tangan, dan disambut Cindra dengan membawa punggung tangan Bu Leni untuk dicium sebagai tanda hormat

"baik ibu saya kembali ke kelas, terima kasih ibu dan bapak guru" pamit Cindra

**************************

Sepulang dari sekolah Cindra menyampaikan kabar gembira tersebut kepada orangtua angkatnya yang dia panggil dengan sebutan pakde dan bude.

Pak Broto Wijaya dan Bu Tari adalah sahabat orangtua Cindra, setelah ibu Cindra meninggal dia dititipkan ke sahabatnya. Karena ayah Cindra sudah meninggal sewaktu Cindra berumur 10tahun. Cindra tinggal sebatangkara, oleh karena itu pak Broto dan Bu Tari mengambil Cindra sebagai anak angkatnya.

pak Broto dan Bu Tari sudah memiliki dua anak; Hafiz Zaelani dan Dea Amelia.

Hafiz Zaelani lelaki berwajah tampan dan gagah berprofesi sebagai TNI, yang berdinas di Jakarta. Sementara Dea seumuran dengan Cindra yang sedang menempuh pendidikan di salahsatu pesantren di Jawa timur.

Kehadiran Cindra di rumah pak Broto dan Bu Tari adalah sebagai pelengkap kebahagian pasangan tersebut, dikarenakan mereka hanya tinggal berdua dengan rumah yang terbilang besar dan mewah. Pak Broto memiliki usaha pertanian dan peternakan, dengan tanah kebun yang mencapai hektaran. Pegawai pak Broto juga ratusan, ada pegawai administrasi juga pekerja di kebun dan peternakan. Aliran keuangan yang stabil dari hasil usaha pertanian dan peternakannya membuat pak Broto menjadi orang terkaya di wilayah Malang.

Sekalipun Cindra diperlakukan seperti anak sendiri, diberi cinta dan kasih sayang yang sama seperti anak kandung mereka. Tidak membuat Cindra menjadi manja dan tidak tau diri, ia selalu bisa menempatkan diri. Cindra rajin belajar hingga selalu menjadi juara umum di sekolahnya, nilai akademik dan non akademiknya tidak pernah mengecewakan. Ia juga rajin membantu Bu Tari dalam segala hal, memasak dan bebenah tidak pernah lalai dia kerjakan walaupun Bu Tari tidak pernah menyuruhnya untuk mengerjakan ini dan itu. Ia selalu menjadi anak penurut, gemar berbagi dan membantu orang-orang yang kesusahan. Pribadinya lemah lembut, ulet, rajin, ceria hingga dimanapun dia berada selalu disukai orang-orang sekitarnya.

Orangtua kandung Cindra dulunya juga orang berada, memiliki perkebunan teh dan peternakan madu. Ekonominya mulai ambruk semenjak ayahnya meninggal karena kecelakaan dan ibunya kena kanker tulang.

Karena biaya pengobatan ibunya yang terbilang mahal, sedikit demi sedikit perkebunan teh dan peternakan dijual ke keluarga pak Broto. Segala usaha pengobatan sudah diusahakan hingga ke negeri Jiran;Penang, Malaysia. Namun takdir berkata lain. Ibunya Cindra menutup usia saat Cindra duduk di bangku kelas 1 SMA.

Ini adalah tahun kedua Cindra tinggal dirumah pak Broto dan Bu Tari, setelah rumah peninggalan orangtua Cindra akhirnya terjual untuk biaya pengobatan ibunya di Malaysia.

Sekalipun sudah tinggal 2 tahun dirumah bude Tari, ia belum pernah bertemu dengan mas Hafiz Zaelani karena kesibukan Hafiz sehingga belum bisa mengambil cuti untuk pulang ke kampung halaman.

Cindra hanya mengenal Hafiz dari foto keluarga yang terpampang di ruang keluarga. Awal melihat foto tersebut Cindra kagum dengan penampilan Hafiz yang tampan dan gagah memakai seragam taruna dan ada juga yang memakai seragam PDU (Pakaian Dinas Upacara) dengan membawa pedang.

'wuiih ganteng banget mas Hafiz, andai aku punya suami seperti mas Hafiz...mmm' batin Cindra dengan wajah bersemu merah.

Deg.. 'apakah aku jatuh cinta??'

pikirannya menerbitkan senyuman malu-malu yang tak disadarinya menarik perhatian Bu Tari

"hayoo..senyum-senyum sendiri. Naksir mamas-mu yaa.." goda Bu Tari pada Cindra

"a-haha.. bukan begitu bude. Aku lagi mikir kalau aku pakai seragam itu gimana ya, pasti aku akan keliatan gagah apa cantik" jawab Cindra gelagapan karena ketauan memandang foto mas Hafiz dengan senyum-senyum sendiri

"yo nanti kamu foto sebelah mamas-mu, kamu cantik, mamas-mu gagah. Ya toohh.." jawaban yang ambigu di lontarkan Bu Tari

"ah..ya ga gitu bude, menurut bude kalau lulus SMA nanti aku pantes gak daftar TNI?" tanya Cindra mengaburkan jawaban ambigu bude Tari

"bukan masalah pantes atau Ndak-nya nduk, kalau kamu punya cita-cita menjadi wanita TNI ya harus dicoba. Tapi kalau kamu cuma ikut-ikutan daftar tanpa ada keinginan yang kuat, lebih baik jangan.

bukannya cita-cita kamu jadi ahli terapis dan kamu bercita-cita jadi psikolog? Ya kaan..?" jawab bude Tari sambil merangkul Cindra

"iya bude,mm..bude..untuk undangan kepsek besok apa bude bisa hadir?" dengan lembut Cindra meyakinkan undangan besok

"bisa! Bude sama pakde besok ke sekolah kamu ya nduk" bude Tari menjawab sambil mengelus rambut Cindra

"terima kasih bude.." senyuman pun terbit di bibir ranum Cindra

"yowes tidur sana sudah malem, besok kamu harus bangun pagi" Bu Tari mendaratkan kecupan lembut di kepala atas Cindra

"baik budeku cantik" Cindra pun mengecup pipi bude Tari

Malampun semakin beranjak, Cindra menarik selimutnya menjemput mimpi malam ini.

Bersambung...

Cindra Saraswati Liem

![](contribute/fiction/9633685/markdown/51517393/1733053636142.jpeg)

Terpopuler

Comments

Aksara_Dee

Aksara_Dee

terima kasih Ummu Umar, semangat

2025-02-09

0

Ummu Umar

Ummu Umar

aku mampir yah visual ceweknya cantik

2025-02-09

0

Hanniiiii

Hanniiiii

CANTIK BANGEETTT/Hammer/

2025-03-09

0

lihat semua
Episodes
1 Bab I _ Hafiz Zaelani
2 Bab II ~Cindra Saraswati
3 Bab III Cin, kamu cinta pertamaku!
4 Bab IV ~ Sebuah Persetujuan
5 BAB V _Terapis
6 Bab VI _Hafiz dan Ranty
7 Bab VII _ Ranty kembali berulah
8 Bab VIII ~Hafiz Junior Menggeliat
9 Bab 9 ~Hari Patah Hati
10 Bab 10 _ Pernikahan
11 Bab 11 ~Perjanjian Nikah Kontrak
12 Bab 12 ~Laki-laki Freezer
13 Bab 13 ~George Yang Tak Berdaya
14 Bab 14 ~Pertemuan Istri dan Calon istri
15 Bab 15 ~
16 Bab 16 ~
17 Bab 17 ~ Mulai Ke kampus
18 Bab 18 ~Pertemuan dengan Marcelino (Uncle Marcel)
19 Bab 19 ~ Perjumpaan kedua dengan Marcel
20 Bab 20 ~DM Tentara Tamvan
21 Bab 21 ~ Cindra Bagai katak dalam tempurung
22 Bab 22 ~Nyanyi Potong bebek angsa
23 Bab 23 ~ Kado istimewa untuk Mama
24 Bab 24 ~Mencuri Ciuman Perawan
25 Bab 25 ~I really love you
26 Bab 26 ~ Kumpul letting
27 Bab 27~ Scandal Ranty
28 Bab 28 ~ Kehilangan Jejak
29 Bab 29 ~ Aku Masih Virgin
30 Bab 30~ Perasaan yang sama
31 Bab 31 ~ Follow akun Ayang
32 Bab 33~ Ranty
33 Bab 32 POV
34 Bab 34
35 Bab 35 Amarah Aaron
36 Bab 36 ~
37 Bab 37~ Tanda merah
38 Bab 38~ Ujian percintaan
39 Bab 39 ~ Selingkuh dan Pelakor?
40 Bab 40~Perlakuan Romantis
41 Bab 41~Mabuk
42 Bab 42~ Kecewa
43 Bab 43~ Hobi music yang sama
44 Bab 44~ Bermalam di kapal
45 Bab 45 ~ Bibir digigit ponsel
46 Bab 46 ~ Matt shadow Kearifan lokal
47 Bab 47~ Kekecewaan Gege
48 Bab 48~ He's a good kisser
49 Bab 49~ Pertemuan dengan Gege
50 Bab 50~ Desahan istri kontrakku
51 Bab 51~ Phillophobia
52 Bab 52~ Mari sembuh bersama
53 Bab 53~ Cemburu
54 Bab 54~ So, What if I Never Hold You?
55 Bab 55~ Malam pertama
56 Bab 56~ Firasat
57 Bab 57 ~Lembah sunyi
58 Bab 58~ Profil Lumba-lumba
59 59~ George Ultah
60 Bab 60~ Trauma baru
61 Bab 61~ Mati Rasa ;
62 Bab 62~ Jodoh Untuk Paman
63 Bab 63~ Ahli waris
64 Bab 64~ Nasgor VS Mekdi
65 Bab 65~ Masa 'Naik'
66 Bab 66~ Cemburu 2
67 Bab 67~ A Little Piece To Heaven
68 Bab 68~ Semua Rasa
69 Bab 69~Membencimu
70 Bab 70~ Mencoba Sentuhan
71 Bab 71~ Ngidam
72 Bab 72~ "Iya! Dia Hamil!!
73 Bab 73~ Unboxing
74 Bab 74~ Galau
75 Bab 75~ Lamaran
76 Bab 76~ Melahirkan
77 Bab 77~ Dia bukan anakku!
78 Bab 78~ Kalila Prameswari
79 Bab 79~Ikut Kegiatan ibu prajurit
80 PENGUMUMAN NOVEL BARU
81 Bab 80~Bermain dengan Pipi Marcel
82 Bab 81~Kegelisahan Kalila
83 Bab 82~ Tarian Hujan di Oklahoma
84 Bab 83~ Bertemu Bu Amanda
85 Bab 84~ Rahasia yang terbongkar
86 Bab 85~ Deep Talk
87 Bab 86~
88 Bab 87~ Wisata Kenangan
89 Bab 88~ Pukulan sayang dari anakku
90 Bab 89~ Ah rah besk (Arabesque)~Odette
91 Bab 91~ Sebuah Pesan; I'll always miss you"
92 Bab 92~Perpisahan
93 Bab 93~ Marcel-Kalila
94 Bab 94~ Papa dan pipi sedang berjuang
95 Bab 95~ Kabar Duka
96 Bab 96~ Failed Missions
97 Bab 97~ Kerinduan Mendalam
98 Bab 98~ Terjebak
99 Bab 99~ Rencana Penjemputan
100 Bab 100~ DRAMA PENJEMPUTAN
101 Bab 101~ 'Baikan' dengan Marcel
102 Bab 102~ Kembali padamu
103 Bab 103~ Episode Terakhir
104 Extra Part 1_Nonton Konser BTS
105 Extra Part 2_ POV Marcelino
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Bab I _ Hafiz Zaelani
2
Bab II ~Cindra Saraswati
3
Bab III Cin, kamu cinta pertamaku!
4
Bab IV ~ Sebuah Persetujuan
5
BAB V _Terapis
6
Bab VI _Hafiz dan Ranty
7
Bab VII _ Ranty kembali berulah
8
Bab VIII ~Hafiz Junior Menggeliat
9
Bab 9 ~Hari Patah Hati
10
Bab 10 _ Pernikahan
11
Bab 11 ~Perjanjian Nikah Kontrak
12
Bab 12 ~Laki-laki Freezer
13
Bab 13 ~George Yang Tak Berdaya
14
Bab 14 ~Pertemuan Istri dan Calon istri
15
Bab 15 ~
16
Bab 16 ~
17
Bab 17 ~ Mulai Ke kampus
18
Bab 18 ~Pertemuan dengan Marcelino (Uncle Marcel)
19
Bab 19 ~ Perjumpaan kedua dengan Marcel
20
Bab 20 ~DM Tentara Tamvan
21
Bab 21 ~ Cindra Bagai katak dalam tempurung
22
Bab 22 ~Nyanyi Potong bebek angsa
23
Bab 23 ~ Kado istimewa untuk Mama
24
Bab 24 ~Mencuri Ciuman Perawan
25
Bab 25 ~I really love you
26
Bab 26 ~ Kumpul letting
27
Bab 27~ Scandal Ranty
28
Bab 28 ~ Kehilangan Jejak
29
Bab 29 ~ Aku Masih Virgin
30
Bab 30~ Perasaan yang sama
31
Bab 31 ~ Follow akun Ayang
32
Bab 33~ Ranty
33
Bab 32 POV
34
Bab 34
35
Bab 35 Amarah Aaron
36
Bab 36 ~
37
Bab 37~ Tanda merah
38
Bab 38~ Ujian percintaan
39
Bab 39 ~ Selingkuh dan Pelakor?
40
Bab 40~Perlakuan Romantis
41
Bab 41~Mabuk
42
Bab 42~ Kecewa
43
Bab 43~ Hobi music yang sama
44
Bab 44~ Bermalam di kapal
45
Bab 45 ~ Bibir digigit ponsel
46
Bab 46 ~ Matt shadow Kearifan lokal
47
Bab 47~ Kekecewaan Gege
48
Bab 48~ He's a good kisser
49
Bab 49~ Pertemuan dengan Gege
50
Bab 50~ Desahan istri kontrakku
51
Bab 51~ Phillophobia
52
Bab 52~ Mari sembuh bersama
53
Bab 53~ Cemburu
54
Bab 54~ So, What if I Never Hold You?
55
Bab 55~ Malam pertama
56
Bab 56~ Firasat
57
Bab 57 ~Lembah sunyi
58
Bab 58~ Profil Lumba-lumba
59
59~ George Ultah
60
Bab 60~ Trauma baru
61
Bab 61~ Mati Rasa ;
62
Bab 62~ Jodoh Untuk Paman
63
Bab 63~ Ahli waris
64
Bab 64~ Nasgor VS Mekdi
65
Bab 65~ Masa 'Naik'
66
Bab 66~ Cemburu 2
67
Bab 67~ A Little Piece To Heaven
68
Bab 68~ Semua Rasa
69
Bab 69~Membencimu
70
Bab 70~ Mencoba Sentuhan
71
Bab 71~ Ngidam
72
Bab 72~ "Iya! Dia Hamil!!
73
Bab 73~ Unboxing
74
Bab 74~ Galau
75
Bab 75~ Lamaran
76
Bab 76~ Melahirkan
77
Bab 77~ Dia bukan anakku!
78
Bab 78~ Kalila Prameswari
79
Bab 79~Ikut Kegiatan ibu prajurit
80
PENGUMUMAN NOVEL BARU
81
Bab 80~Bermain dengan Pipi Marcel
82
Bab 81~Kegelisahan Kalila
83
Bab 82~ Tarian Hujan di Oklahoma
84
Bab 83~ Bertemu Bu Amanda
85
Bab 84~ Rahasia yang terbongkar
86
Bab 85~ Deep Talk
87
Bab 86~
88
Bab 87~ Wisata Kenangan
89
Bab 88~ Pukulan sayang dari anakku
90
Bab 89~ Ah rah besk (Arabesque)~Odette
91
Bab 91~ Sebuah Pesan; I'll always miss you"
92
Bab 92~Perpisahan
93
Bab 93~ Marcel-Kalila
94
Bab 94~ Papa dan pipi sedang berjuang
95
Bab 95~ Kabar Duka
96
Bab 96~ Failed Missions
97
Bab 97~ Kerinduan Mendalam
98
Bab 98~ Terjebak
99
Bab 99~ Rencana Penjemputan
100
Bab 100~ DRAMA PENJEMPUTAN
101
Bab 101~ 'Baikan' dengan Marcel
102
Bab 102~ Kembali padamu
103
Bab 103~ Episode Terakhir
104
Extra Part 1_Nonton Konser BTS
105
Extra Part 2_ POV Marcelino

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!