Bab 12: Langkah yang Tak Terduga

Hari itu terasa lebih panjang dari biasanya. Pikiranku terus berputar, mencoba mencerna semua yang baru saja terjadi. Ummi Ratna, yang selama ini kulihat sebagai sosok yang penuh kasih dan perhatian, mengungkapkan sesuatu yang sangat mengagetkan. Tanpa diduga, ia berkata bahwa ia ingin aku dan Galaksi segera menikah.

Kami berdua tak pernah terlibat dalam hubungan yang jelas, hanya saja perasaan yang tumbuh di antara kami terasa begitu kuat. Kami saling mengerti, saling berbicara dalam diam, dan kadang kala, ada sedikit keraguan tentang apa yang sebenarnya kami rasakan satu sama lain. Namun, semua itu terungkap begitu saja ketika aku duduk berdua dengan Ummi Ratna di ruang tamu rumahnya.

Aku yang selama ini hanya merasa ada ikatan emosional dengan Galaksi, kini menjadi pusat perhatian yang tiba-tiba berubah menjadi lebih serius. Aku sendiri masih bingung, apakah aku siap dengan langkah besar ini.

"Senja," suara Ummi Ratna terdengar penuh kehangatan, namun tegas. "Ummi tahu hubungan kalian berdua selama ini hanya sebatas perasaan, tetapi sudah cukup lama ummi melihat kedekatan ini. Ummi tak ingin kalian terus berlarut dalam kebimbangan, apalagi jika hubungan ini terus berlanjut tanpa ikatan yang jelas. Kalian berdua harus segera menikah."

Degh!

Aku terdiam mendengar perkataan itu. Sebelumnya, aku dan Galaksi tak pernah benar-benar membicarakan masa depan kami dengan serius. Kami memang merasa nyaman satu sama lain, tetapi perasaan itu belum sempat berkembang lebih jauh. Lalu, kenapa Ummi Ratna begitu yakin?

"Ummi, tapi kami belum siap," jawabku dengan suara pelan, mencoba meyakinkan diriku sendiri. "Kami baru saja mulai mengungkapkan perasaan kami satu sama lain."

Ummi Ratna menatapku dengan lembut, tetapi matanya penuh ketegasan. “Senja, Ummi sudah melihat kedekatan kalian sejak lama. Ummi tahu kalian saling menyayangi, tetapi perasaan itu belum halal jika kalian terus berdua tanpa ikatan yang jelas. Kita tahu ajaran agama kita dengan baik, bukan? Lebih baik kalian segera melangkah ke pernikahan daripada menunda-nunda.”

Galaksi yang sejak tadi diam, akhirnya mengangkat wajahnya, terlihat bingung dan sedikit terkejut. “Ummi, Senja dan Gala... kami baru saja jujur pada perasaan kami. Apakah ini waktu yang tepat untuk membicarakan pernikahan?”

“Tidak ada waktu yang lebih tepat,” jawab Ummi Ratna tegas. “Ummi membawa Senja ke sini bukan hanya untuk berkenalan. Ummi ingin kalian berdua menjaga batasan yang benar dan mendapatkan keberkahan dalam hubungan ini. Pernikahan adalah langkah yang tepat.”

Perkataan Ummi Ratna membuatku terhenyak. Aku belum pernah membayangkan perasaan yang mulai tumbuh antara aku dan Galaksi akan sampai ke tahap ini, dan sejujurnya, aku masih merasa ragu. Tetapi, melihat ketegasan di mata Ummi Ratna, aku juga tak bisa mengabaikan nasihatnya. Beliau sudah menganggapku seperti anaknya sendiri, dan ini bukan sekadar soal hubungan biasa, tapi soal menjaga kebaikan dan keberkahan.

Namun, ketika Galaksi meraih tanganku dengan lembut, seakan mencoba memberi dukungan, sesuatu yang tak terduga terjadi. Ummi Ratna seketika menarik tanganku dengan lembut, mengalihkan aku dari genggaman Galaksi.

“Gala!” suara Ummi Ratna terdengar lebih serius, “Kalian berdua belum menjadi mahram. Hubungan tanpa status halal adalah hal yang sangat Ummi hindari. Ummi tidak ingin kalian terjebak dalam perasaan yang belum sah. Tidak ada yang lebih baik daripada melangkah ke pernikahan dengan niat yang benar dan mendapat keberkahan.”

Aku terdiam, merasa sedikit terkejut dengan tindakan Ummi Ratna yang begitu tegas. Galaksi juga terlihat bingung dan agak kaku. Kami berdua baru saja merasa ada kebersamaan yang lebih dekat, tetapi ternyata, hal itu bukanlah sesuatu yang bisa diterima begitu saja menurut norma yang lebih besar.

Aku menarik napas dalam-dalam, mencerna semua yang baru saja terjadi. Di satu sisi, aku merasa terhormat karena Ummi Ratna begitu peduli dan ingin yang terbaik untuk kami. Namun di sisi lain, aku merasa cemas. Apakah aku siap untuk melangkah ke pernikahan secepat ini? Perasaan yang tumbuh di antara aku dan Galaksi masih sangat baru. Apakah aku benar-benar siap menjadikan hubungan ini lebih serius?

"Ummi, aku... aku perlu waktu untuk memikirkan semuanya," kataku akhirnya, dengan suara pelan. "Aku tak tahu apakah aku siap menikah secepat ini dengan Galaksi. Aku ingin memastikan semuanya benar-benar sesuai dengan niat yang baik."

Ummi Ratna menatapku dengan penuh perhatian, sepertinya sudah tahu apa yang aku rasakan. "Senja, ini bukan keputusan yang bisa ditunda-tunda. Ummi hanya ingin kalian berdua menjaga batasan yang benar dan tidak terjebak dalam perasaan yang bisa menjerumuskan. Tapi, aku mengerti kalau kalian butuh waktu untuk berpikir."

Galaksi menatapku dengan tatapan penuh pengertian, seolah ia juga merasakan kebingunganku. "Aku juga ingin kita berpikir dengan matang, Senja. Kalau memang kita harus melalui ini, aku ingin kita melakukannya dengan niat yang benar."

Aku mengangguk pelan, berterima kasih karena Galaksi tidak memaksaku untuk segera mengambil keputusan. Aku tahu bahwa perasaan yang tumbuh di antara kami adalah sesuatu yang berharga, tetapi aku tak bisa mengabaikan keraguan dalam hatiku. Aku butuh waktu untuk memikirkannya lebih dalam, untuk memastikan bahwa langkah besar ini adalah yang terbaik untuk kami berdua.

Ummi Ratna akhirnya menghela napas, tersenyum lembut meski masih ada kekhawatiran di matanya. "Ummi menghargai keputusan kalian untuk berpikir, tetapi jangan terlalu lama, Senja. Keputusan ini penting, dan ummi yakin kalian bisa menemukan jalan yang benar."

Aku merasa sedikit lega mendengar kata-kata Ummi Ratna. Aku tahu beliau hanya menginginkan yang terbaik untuk kami. Dengan langkah yang hati-hati, aku akan memikirkan semuanya, agar bisa mengambil keputusan yang benar untuk masa depan kami.

To Be Continued...

Episodes
1 Bab 1: Aku, Senja
2 Bab 2: Luka yang Tak Terlupakan
3 Bab 3: Misteri yang Terkuak
4 Bab 4: Langkah Menuju Keberanian
5 Bab 5: Akhirnya Tersenyum Lagi
6 Bab 6: Suasana di Kampus
7 Bab 7: Api dalam Diam
8 Novel: Jejak Takdir di Ujung Waktu
9 Bab 8: Langit yang Mengerti
10 Bab 9: Menghadapi Perasaan yang Tumbuh
11 Bab 10: Langkah Baru
12 Bab 11: Ketika Senja Menghadapi Hati yang Tak Bisa Dibohongi
13 Bab 12: Langkah yang Tak Terduga
14 Bab 13: Pergulatan dalam Hati
15 Bab 14: Memantapkan Hati
16 Bab 15: Orang Ketiga
17 Bab 16: Klarifikasi
18 Bab 17: Luka yang Membuat Pergi
19 Bab 18: Luka di Jalan yang Salah
20 Bab 19: Perjuangan Galaksi yang Tak Kenal Lelah
21 Bab 20: Kesempatan Kedua untuk Galaksi
22 Bab 21: Keputusan Hati Senja
23 Bab 22: Pengorbanan Galaksi
24 Bab 23: Menguatkan Cinta di Tengah Ujian
25 Bab 24: Menjaga Asa di Tengah Cobaan
26 Bab 25: Pengorbanan di Tengah Rintangan
27 Bab 26: Malam Pertama yang Tak Terduga
28 Bab 27: Langkah Baru
29 Bab 28: Jejak Baru di Kehidupan Bersama
30 Bab 29: Gagal Romantisan
31 Bab 30: Malam yang Dinanti
32 Bab 31: Ketika Panggilan Itu Terdengar
33 Bab 32: Di Kampus dan Kafe
34 Bab 33: Harmoni dalam Kekonyolan dan Kedamaian
35 Bab 34: Kisah yang Terungkap
36 Bab 35: Keteguhan dan Kepercayaan
37 Bab 36: Keberanian Bersama
38 Bab 37: Rahasia yang Terungkap
39 Bab 38: Gaun Senja yang Mengejutkan
40 Bab 39: Harmoni dalam Kesibukan
41 Bab 40: Malam yang Ditunggu, Lagi-Lagi Gagal
42 Bab 41: Pertemuan Keluarga
43 Bab 42: Kehebohan di Kafe
44 Bab 43: Kegaduhan Bintang di Dapur
45 Bab 44: Liburan Tanpa Gangguan
46 Bab 45: Malam Pertama yang Romantis
47 Bab 46: Kembali ke Rumah, Awal Baru
48 Bab 47: Di Tengah Kampus dan Keheningan Rumor
49 Bab 48: Kejutan Galaksi dan Mode Merajuk Senja
50 Bab 49: Kabar Baik untuk Bintang dan Ummi Ratna
51 Bab 50: Cinta di Tengah Keramaian
52 Bab 51: Kesalahpahaman yang Kian Menumpuk
53 Bab 52: Menyembuhkan Luka yang Terabaikan
54 Bab 53: Jalan Menuju Pemahaman
55 Bab 54: Persiapan yang Semakin Matang
56 Bab 55: Kejutan yang Menunggu
57 Bab 56: Perjalanan Bersama
58 Bab 57: Langkah Baru
59 Bab 58: Kabar Bahagia
60 Bab 59: Mama Senja
61 Bab 60: Ummi Ratna Ikut Bahagia
62 Bab 61: Setelah Malam Penuh Kebahagiaan
63 Bab 62: Saat-Saat Manja yang Menggemaskan
64 Bab 63: Senja, Istri yang Menunggu Keajaiban
65 Bab 64: Senja, Cemburu, dan Mengidam yang Aneh
66 Bab 65: Hari yang Tenang, Harapan yang Membuncah
67 Bab 66: Hadiah Kecil dari Semesta
68 Bab 67: Wisuda yang Membawa Keajaiban
69 Bab 68: Kehidupan Baru yang Dimulai
70 Bab 69: Keputusan Senja
71 Bab 70: Tiga Tahun Kemudian
72 Bab 71: Rebutan Perhatian Ibu
73 Bab 72: Kejutan Kecil untuk Ayah
74 Bab 73: Keajaiban Dalam Keluarga Kecil
75 Bab 74: Rumah Kedua
76 Bab 75: Hadiah Kecil yang Bermakna
77 Bab 76: Mimpi yang Menjadi Kenyataan (Tamat)
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Bab 1: Aku, Senja
2
Bab 2: Luka yang Tak Terlupakan
3
Bab 3: Misteri yang Terkuak
4
Bab 4: Langkah Menuju Keberanian
5
Bab 5: Akhirnya Tersenyum Lagi
6
Bab 6: Suasana di Kampus
7
Bab 7: Api dalam Diam
8
Novel: Jejak Takdir di Ujung Waktu
9
Bab 8: Langit yang Mengerti
10
Bab 9: Menghadapi Perasaan yang Tumbuh
11
Bab 10: Langkah Baru
12
Bab 11: Ketika Senja Menghadapi Hati yang Tak Bisa Dibohongi
13
Bab 12: Langkah yang Tak Terduga
14
Bab 13: Pergulatan dalam Hati
15
Bab 14: Memantapkan Hati
16
Bab 15: Orang Ketiga
17
Bab 16: Klarifikasi
18
Bab 17: Luka yang Membuat Pergi
19
Bab 18: Luka di Jalan yang Salah
20
Bab 19: Perjuangan Galaksi yang Tak Kenal Lelah
21
Bab 20: Kesempatan Kedua untuk Galaksi
22
Bab 21: Keputusan Hati Senja
23
Bab 22: Pengorbanan Galaksi
24
Bab 23: Menguatkan Cinta di Tengah Ujian
25
Bab 24: Menjaga Asa di Tengah Cobaan
26
Bab 25: Pengorbanan di Tengah Rintangan
27
Bab 26: Malam Pertama yang Tak Terduga
28
Bab 27: Langkah Baru
29
Bab 28: Jejak Baru di Kehidupan Bersama
30
Bab 29: Gagal Romantisan
31
Bab 30: Malam yang Dinanti
32
Bab 31: Ketika Panggilan Itu Terdengar
33
Bab 32: Di Kampus dan Kafe
34
Bab 33: Harmoni dalam Kekonyolan dan Kedamaian
35
Bab 34: Kisah yang Terungkap
36
Bab 35: Keteguhan dan Kepercayaan
37
Bab 36: Keberanian Bersama
38
Bab 37: Rahasia yang Terungkap
39
Bab 38: Gaun Senja yang Mengejutkan
40
Bab 39: Harmoni dalam Kesibukan
41
Bab 40: Malam yang Ditunggu, Lagi-Lagi Gagal
42
Bab 41: Pertemuan Keluarga
43
Bab 42: Kehebohan di Kafe
44
Bab 43: Kegaduhan Bintang di Dapur
45
Bab 44: Liburan Tanpa Gangguan
46
Bab 45: Malam Pertama yang Romantis
47
Bab 46: Kembali ke Rumah, Awal Baru
48
Bab 47: Di Tengah Kampus dan Keheningan Rumor
49
Bab 48: Kejutan Galaksi dan Mode Merajuk Senja
50
Bab 49: Kabar Baik untuk Bintang dan Ummi Ratna
51
Bab 50: Cinta di Tengah Keramaian
52
Bab 51: Kesalahpahaman yang Kian Menumpuk
53
Bab 52: Menyembuhkan Luka yang Terabaikan
54
Bab 53: Jalan Menuju Pemahaman
55
Bab 54: Persiapan yang Semakin Matang
56
Bab 55: Kejutan yang Menunggu
57
Bab 56: Perjalanan Bersama
58
Bab 57: Langkah Baru
59
Bab 58: Kabar Bahagia
60
Bab 59: Mama Senja
61
Bab 60: Ummi Ratna Ikut Bahagia
62
Bab 61: Setelah Malam Penuh Kebahagiaan
63
Bab 62: Saat-Saat Manja yang Menggemaskan
64
Bab 63: Senja, Istri yang Menunggu Keajaiban
65
Bab 64: Senja, Cemburu, dan Mengidam yang Aneh
66
Bab 65: Hari yang Tenang, Harapan yang Membuncah
67
Bab 66: Hadiah Kecil dari Semesta
68
Bab 67: Wisuda yang Membawa Keajaiban
69
Bab 68: Kehidupan Baru yang Dimulai
70
Bab 69: Keputusan Senja
71
Bab 70: Tiga Tahun Kemudian
72
Bab 71: Rebutan Perhatian Ibu
73
Bab 72: Kejutan Kecil untuk Ayah
74
Bab 73: Keajaiban Dalam Keluarga Kecil
75
Bab 74: Rumah Kedua
76
Bab 75: Hadiah Kecil yang Bermakna
77
Bab 76: Mimpi yang Menjadi Kenyataan (Tamat)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!