Bab 11: Ketika Senja Menghadapi Hati yang Tak Bisa Dibohongi

Hari itu, suasana di rumah Ummi Ratna terasa lebih hangat dari biasanya. Mungkin karena sudah sering mampir ke sini, aku merasa rumahnya sudah seperti rumah sendiri. Ummi Ratna selalu menyambutku dengan senyuman hangat, seperti ibu kandungku sendiri. Aku tahu dia sangat baik hati, dan setiap kali aku datang, ada rasa nyaman yang sulit aku ungkapkan. Kami duduk di ruang tamu, diselingi obrolan ringan tentang banyak hal—tentang pekerjaan, tentang kehidupanku, bahkan tentang kebun kecilnya yang selalu ia rawat dengan penuh kasih.

Aku tak merasa canggung sama sekali. Bahkan, aku bisa menganggap Ummi Ratna seperti ibu kandungku sendiri. Dia tak pernah menghakimi, selalu mendengarkan dengan penuh perhatian, dan memberiku nasihat bijak yang kadang tak pernah aku dengar dari orang lain. Sungguh, aku merasa beruntung bisa mengenalnya, terutama setelah kehadirannya yang mendalam dalam hidupku.

Hari itu, setelah beberapa saat ngobrol, Ummi Ratna tiba-tiba menatapku dengan mata yang lembut. "Senja," katanya pelan, namun suaranya tetap penuh ketegasan yang lembut. "Boleh Ummi tanya sesuatu?"

Aku mengangguk, meski sedikit curiga, namun rasa nyaman ini menghapus rasa was-wasku. "Tanya apa, Ummi?"

"Tentang Galaksi," jawab Ummi Ratna, sambil tersenyum tipis. "Kamu pasti sudah tahu kan, bahwa dia itu anak yang sangat ummi sayangi, dan Ummi berharap Kamu bisa mengerti dia, Senja. Aku juga lihat, selama beberapa waktu ini, ada sesuatu yang berbeda antara kalian berdua."

Tiba-tiba hatiku terasa berat. Aku tahu apa yang akan dia tanyakan, dan jujur, aku tak tahu harus menjawab apa. Perasaan yang selama ini aku simpan di dalam hati mulai terasa menyesakkan. Ummi Ratna menunggu jawabanku dengan penuh kesabaran. Aku terdiam sejenak, mencoba menyusun kata-kata. Namun, yang bisa kuucapkan hanyalah kejujuran yang sudah terlalu lama kutahan. Apalagi aku tahu, ummi memang ingin aku mengenal putranya sejak awal.

"Ummi," suaraku hampir bergetar. "Aku... aku suka sama Galaksi." Aku berhenti sejenak, merasakan jantungku berdetak kencang. "Tapi aku takut. Aku takut hubungan kami enggak berjalan dengan baik. Aku takut kalau aku nggak bisa memenuhi harapannya, atau kalau suatu saat aku bakal kecewain dia. Ummi tahu aku berbeda dari gadis lainnya. Aku bukan gadis Sholehah yang berpenampilan tertutup seperti ummi."

Ummi Ratna tersenyum lembut, seolah sudah menunggu jawaban itu. "Ummi sudah tahu, Senja. Ummi tahu kamu lebih dari sekadar teman bagi Galaksi. Tapi kamu nggak perlu takut. Kalian punya jalan kalian sendiri. Jangan terlalu khawatir dengan masa depan, yang penting kalian berdua jujur dengan perasaan masing-masing. Dan soal penampilan, semua orang bisa berubah, perlahan dan semuanya berproses. Ummi dulu juga tidak langsung seperti ini."

Aku tak bisa menahan senyum. Kata-kata Ummi Ratna benar-benar menguatkanku. Meskipun aku masih merasa ragu, aku tahu bahwa untuk pertama kalinya, aku tak perlu menyembunyikan perasaan ini lagi.

Namun, saat aku tengah menyadari apa yang baru saja kututurkan, terdengar suara pintu yang terbuka pelan. Tiba-tiba, aku melihat sosok Galaksi masuk ke rumah Ummi Ratna, matanya langsung tertuju ke kami yang sedang duduk di ruang tamu.

Dia terhenti sejenak di pintu, mendengar percakapan kami yang baru saja terjadi. Jantungku seakan melompat ke tenggorokan. Aku bisa merasakan tatapannya yang tiba-tiba berubah serius, dan itu membuatku merasa seperti waktu berhenti. Galaksi memang tak bermaksud menguping pembicaraan kami berdua, ia kebetulan akan memasuki rumah dan mendengar semua obrolan aku dan umminya. Aku gak tahu apa yang sedang ia pikirkan sekarang.

"Senja..." suara Galaksi terdengar rendah, hampir tak bisa kupercaya.

Aku memandangnya dengan cemas. Di satu sisi, aku ingin lari dari kenyataan bahwa dia mendengar percakapan kami, tetapi di sisi lain, aku merasa lega. Lega karena akhirnya dia tahu bahwa perasaan yang selama ini aku coba sembunyikan, sebenarnya sudah lama ada.

Ummi Ratna tersenyum lagi, seolah tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. "Galaksi, kamu dengar kan? Kalau Senja sudah jujur sama perasaannya."

Galaksi hanya mengangguk pelan, namun ada kilatan sesuatu di matanya,entah kebingungan, atau mungkin sedikit cemas. "Gue... Gue nggak nyangka bakal denger ini dari lo, Senja."

Aku terdiam sejenak, lalu Galaksi perlahan berjalan menuju kami. Matanya menatapku dengan intens, namun kali ini, ada sedikit senyum di wajahnya yang membuat hatiku sedikit lebih tenang. "Lo nggak perlu takut, Senja. Gue juga nggak pernah minta Lo buat jadi sempurna. Yang gue butuh cuma lo yang jadi diri lo sendiri."

Perasaan yang tadi sempat gelisah, kini mulai terasa lebih ringan. Aku akhirnya mengakui, bahwa perasaan itu memang ada, dan tak perlu lagi disembunyikan. Galaksi sudah mendengar semuanya, dan entah kenapa, itu justru membuat hatiku lebih tenang. Mungkin ini adalah langkah awal untuk menjalani sesuatu yang lebih berarti, meskipun penuh dengan keraguan dan ketakutan.

Ummi Ratna melihat kami dengan senyum yang sangat mengerti. "Kalian berdua sudah cukup dewasa untuk tahu apa yang terbaik buat kalian. Jangan ragu lagi, Senja. Ummi yakin kalian bisa melaluinya bersama."

Galaksi sebenarnya ingin mengulurkan tangannya, namun tak enak di sana ada Ummi terus mengawasi interaksi kami berdua. Dan ada dorongan di hatiku juga ingin menggenggam tangan yang selama ini selalu membantuku, dan aku benar-benar lega, merasa seolah ada sesuatu yang tak perlu lagi disembunyikan. Meski langkah ini terasa berat, aku tahu ini adalah langkah yang benar.

Aku tersenyum, akhirnya merasa bahwa aku telah menemukan jalan yang selama ini aku cari.

To Be Continued...

Episodes
1 Bab 1: Aku, Senja
2 Bab 2: Luka yang Tak Terlupakan
3 Bab 3: Misteri yang Terkuak
4 Bab 4: Langkah Menuju Keberanian
5 Bab 5: Akhirnya Tersenyum Lagi
6 Bab 6: Suasana di Kampus
7 Bab 7: Api dalam Diam
8 Novel: Jejak Takdir di Ujung Waktu
9 Bab 8: Langit yang Mengerti
10 Bab 9: Menghadapi Perasaan yang Tumbuh
11 Bab 10: Langkah Baru
12 Bab 11: Ketika Senja Menghadapi Hati yang Tak Bisa Dibohongi
13 Bab 12: Langkah yang Tak Terduga
14 Bab 13: Pergulatan dalam Hati
15 Bab 14: Memantapkan Hati
16 Bab 15: Orang Ketiga
17 Bab 16: Klarifikasi
18 Bab 17: Luka yang Membuat Pergi
19 Bab 18: Luka di Jalan yang Salah
20 Bab 19: Perjuangan Galaksi yang Tak Kenal Lelah
21 Bab 20: Kesempatan Kedua untuk Galaksi
22 Bab 21: Keputusan Hati Senja
23 Bab 22: Pengorbanan Galaksi
24 Bab 23: Menguatkan Cinta di Tengah Ujian
25 Bab 24: Menjaga Asa di Tengah Cobaan
26 Bab 25: Pengorbanan di Tengah Rintangan
27 Bab 26: Malam Pertama yang Tak Terduga
28 Bab 27: Langkah Baru
29 Bab 28: Jejak Baru di Kehidupan Bersama
30 Bab 29: Gagal Romantisan
31 Bab 30: Malam yang Dinanti
32 Bab 31: Ketika Panggilan Itu Terdengar
33 Bab 32: Di Kampus dan Kafe
34 Bab 33: Harmoni dalam Kekonyolan dan Kedamaian
35 Bab 34: Kisah yang Terungkap
36 Bab 35: Keteguhan dan Kepercayaan
37 Bab 36: Keberanian Bersama
38 Bab 37: Rahasia yang Terungkap
39 Bab 38: Gaun Senja yang Mengejutkan
40 Bab 39: Harmoni dalam Kesibukan
41 Bab 40: Malam yang Ditunggu, Lagi-Lagi Gagal
42 Bab 41: Pertemuan Keluarga
43 Bab 42: Kehebohan di Kafe
44 Bab 43: Kegaduhan Bintang di Dapur
45 Bab 44: Liburan Tanpa Gangguan
46 Bab 45: Malam Pertama yang Romantis
47 Bab 46: Kembali ke Rumah, Awal Baru
48 Bab 47: Di Tengah Kampus dan Keheningan Rumor
49 Bab 48: Kejutan Galaksi dan Mode Merajuk Senja
50 Bab 49: Kabar Baik untuk Bintang dan Ummi Ratna
51 Bab 50: Cinta di Tengah Keramaian
52 Bab 51: Kesalahpahaman yang Kian Menumpuk
53 Bab 52: Menyembuhkan Luka yang Terabaikan
54 Bab 53: Jalan Menuju Pemahaman
55 Bab 54: Persiapan yang Semakin Matang
56 Bab 55: Kejutan yang Menunggu
57 Bab 56: Perjalanan Bersama
58 Bab 57: Langkah Baru
59 Bab 58: Kabar Bahagia
60 Bab 59: Mama Senja
61 Bab 60: Ummi Ratna Ikut Bahagia
62 Bab 61: Setelah Malam Penuh Kebahagiaan
63 Bab 62: Saat-Saat Manja yang Menggemaskan
64 Bab 63: Senja, Istri yang Menunggu Keajaiban
65 Bab 64: Senja, Cemburu, dan Mengidam yang Aneh
66 Bab 65: Hari yang Tenang, Harapan yang Membuncah
67 Bab 66: Hadiah Kecil dari Semesta
68 Bab 67: Wisuda yang Membawa Keajaiban
69 Bab 68: Kehidupan Baru yang Dimulai
70 Bab 69: Keputusan Senja
71 Bab 70: Tiga Tahun Kemudian
72 Bab 71: Rebutan Perhatian Ibu
73 Bab 72: Kejutan Kecil untuk Ayah
74 Bab 73: Keajaiban Dalam Keluarga Kecil
75 Bab 74: Rumah Kedua
76 Bab 75: Hadiah Kecil yang Bermakna
77 Bab 76: Mimpi yang Menjadi Kenyataan (Tamat)
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Bab 1: Aku, Senja
2
Bab 2: Luka yang Tak Terlupakan
3
Bab 3: Misteri yang Terkuak
4
Bab 4: Langkah Menuju Keberanian
5
Bab 5: Akhirnya Tersenyum Lagi
6
Bab 6: Suasana di Kampus
7
Bab 7: Api dalam Diam
8
Novel: Jejak Takdir di Ujung Waktu
9
Bab 8: Langit yang Mengerti
10
Bab 9: Menghadapi Perasaan yang Tumbuh
11
Bab 10: Langkah Baru
12
Bab 11: Ketika Senja Menghadapi Hati yang Tak Bisa Dibohongi
13
Bab 12: Langkah yang Tak Terduga
14
Bab 13: Pergulatan dalam Hati
15
Bab 14: Memantapkan Hati
16
Bab 15: Orang Ketiga
17
Bab 16: Klarifikasi
18
Bab 17: Luka yang Membuat Pergi
19
Bab 18: Luka di Jalan yang Salah
20
Bab 19: Perjuangan Galaksi yang Tak Kenal Lelah
21
Bab 20: Kesempatan Kedua untuk Galaksi
22
Bab 21: Keputusan Hati Senja
23
Bab 22: Pengorbanan Galaksi
24
Bab 23: Menguatkan Cinta di Tengah Ujian
25
Bab 24: Menjaga Asa di Tengah Cobaan
26
Bab 25: Pengorbanan di Tengah Rintangan
27
Bab 26: Malam Pertama yang Tak Terduga
28
Bab 27: Langkah Baru
29
Bab 28: Jejak Baru di Kehidupan Bersama
30
Bab 29: Gagal Romantisan
31
Bab 30: Malam yang Dinanti
32
Bab 31: Ketika Panggilan Itu Terdengar
33
Bab 32: Di Kampus dan Kafe
34
Bab 33: Harmoni dalam Kekonyolan dan Kedamaian
35
Bab 34: Kisah yang Terungkap
36
Bab 35: Keteguhan dan Kepercayaan
37
Bab 36: Keberanian Bersama
38
Bab 37: Rahasia yang Terungkap
39
Bab 38: Gaun Senja yang Mengejutkan
40
Bab 39: Harmoni dalam Kesibukan
41
Bab 40: Malam yang Ditunggu, Lagi-Lagi Gagal
42
Bab 41: Pertemuan Keluarga
43
Bab 42: Kehebohan di Kafe
44
Bab 43: Kegaduhan Bintang di Dapur
45
Bab 44: Liburan Tanpa Gangguan
46
Bab 45: Malam Pertama yang Romantis
47
Bab 46: Kembali ke Rumah, Awal Baru
48
Bab 47: Di Tengah Kampus dan Keheningan Rumor
49
Bab 48: Kejutan Galaksi dan Mode Merajuk Senja
50
Bab 49: Kabar Baik untuk Bintang dan Ummi Ratna
51
Bab 50: Cinta di Tengah Keramaian
52
Bab 51: Kesalahpahaman yang Kian Menumpuk
53
Bab 52: Menyembuhkan Luka yang Terabaikan
54
Bab 53: Jalan Menuju Pemahaman
55
Bab 54: Persiapan yang Semakin Matang
56
Bab 55: Kejutan yang Menunggu
57
Bab 56: Perjalanan Bersama
58
Bab 57: Langkah Baru
59
Bab 58: Kabar Bahagia
60
Bab 59: Mama Senja
61
Bab 60: Ummi Ratna Ikut Bahagia
62
Bab 61: Setelah Malam Penuh Kebahagiaan
63
Bab 62: Saat-Saat Manja yang Menggemaskan
64
Bab 63: Senja, Istri yang Menunggu Keajaiban
65
Bab 64: Senja, Cemburu, dan Mengidam yang Aneh
66
Bab 65: Hari yang Tenang, Harapan yang Membuncah
67
Bab 66: Hadiah Kecil dari Semesta
68
Bab 67: Wisuda yang Membawa Keajaiban
69
Bab 68: Kehidupan Baru yang Dimulai
70
Bab 69: Keputusan Senja
71
Bab 70: Tiga Tahun Kemudian
72
Bab 71: Rebutan Perhatian Ibu
73
Bab 72: Kejutan Kecil untuk Ayah
74
Bab 73: Keajaiban Dalam Keluarga Kecil
75
Bab 74: Rumah Kedua
76
Bab 75: Hadiah Kecil yang Bermakna
77
Bab 76: Mimpi yang Menjadi Kenyataan (Tamat)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!