Bab 4: Langkah Menuju Keberanian

Setelah pertemuanku dengan Ferdi, hidupku kembali berjalan normal. Namun, di balik semua itu, ada perubahan besar dalam diriku. Aku tidak lagi merasa menjadi gadis yang terus-menerus harus melarikan diri dari masa lalu. Rasanya seperti akhirnya aku bisa mengontrol kehidupanku sendiri.

Galaksi tetap berada di sampingku, selalu memastikan aku baik-baik saja. Dia sering datang ke kafe, kadang membantu di sela-sela tugas kuliahnya. Kehadirannya membawa rasa nyaman yang tak pernah kusadari sebelumnya. Tapi aku tetap bersikap biasa saja. Hubungan kami masih belum kutentukan, dan aku terlalu takut untuk berharap lebih.

Di lain sisi, aku mulai memfokuskan diriku pada kafe kecilku. Dengan bantuan Galaksi dan beberapa ide kreatif darinya, kafe itu mulai menarik lebih banyak pelanggan. Aku menambahkan beberapa menu baru dan membuat suasana tempat lebih nyaman. Tidak hanya itu, aku juga semakin sering berbagi dengan anak-anak jalanan yang biasa kukunjungi.

Namun, di balik semua kesibukan itu, ada hal yang terus menggangguku, kehadiran ibu Galaksi, ummi Ratna. Beliau tetap bersikap ramah, bahkan seperti seorang ibu bagiku. Tetapi aku tahu, di balik perhatian itu, beliau masih berharap aku bisa menjadi pendamping putranya.

Suatu sore, ketika aku sedang menutup kafe, Bu Ratna tiba-tiba datang.

“Assyifa,” panggilnya lembut.

Aku terkejut, tapi segera mempersilakannya masuk. Kami duduk di sudut kafe, hanya berdua.

“Ada apa, ummi?” tanyaku.

Beliau tersenyum, lalu menatapku dengan mata penuh kasih sayang. “Aku ingin berbicara tentang masa depanmu, nak.”

Aku terdiam. Aku tahu pembicaraan ini akan datang cepat atau lambat.

“Kamu tahu, sejak pertama kali aku bertemu denganmu, aku melihat ada sesuatu yang berbeda dalam dirimu. Kamu memiliki kekuatan yang jarang dimiliki oleh orang lain. Tapi di balik kekuatan itu, aku juga melihat luka yang dalam,” katanya.

Aku menunduk. “Mungkin benar, ummi. Tapi aku tidak ingin luka itu menjadi alasan aku menyerah.”

Beliau mengangguk. “Itulah yang membuatku ingin kamu menjadi bagian dari keluarga kami. Aku tahu kamu merasa tidak pantas untuk Galaksi, tapi percayalah, kalian saling melengkapi. Dan aku yakin, dengan dukungan Galaksi, kamu bisa menjadi pribadi yang lebih hebat lagi.”

Kata-kata beliau membuat hatiku bergetar. Aku tidak tahu harus menjawab apa. Di satu sisi, aku merasa tidak pantas untuk Galaksi. Tapi di sisi lain, ada harapan kecil yang mulai tumbuh di hatiku.

Malam itu, aku tidak bisa tidur. Kata-kata Bu Ratna terus terngiang di kepalaku. Aku merenung, mencoba mencari jawaban atas perasaanku sendiri.

Keesokan harinya, aku memutuskan untuk bertemu Galaksi. Aku ingin berbicara jujur tentang perasaanku, meskipun itu sulit.

Kami bertemu di taman kampus. Galaksi duduk di bangku, terlihat tenang seperti biasanya. Ketika dia melihatku, dia tersenyum lebar.

“Ada apa, Senja?” tanyanya.

Aku duduk di sampingnya, mencoba mengumpulkan keberanian. “Gue ingin bicara sesuatu yang penting.”

Dia mengangguk, menungguku melanjutkan.

“Galaksi, gue tahu hubungan kita selama ini sedikit... rumit. Gue tahu kamu selalu ada untuk gue, dan gue gue sangat menghargai itu. Tapi gue merasa tidak pantas untuk lo,” kataku dengan suara bergetar.

Galaksi menatapku dengan serius. “Kenapa lo merasa begitu?”

Aku menghela napas. “Lihat diri gue. Gue hanya gadis tomboy dengan masa lalu yang berantakan. Sedangkan lo... lo sempurna, Galaksi. Lo punya masa depan yang cerah, keluarga yang mendukung. Gue tidak ingin menjadi beban untuk Lo.”

Galaksi tersenyum tipis. “Senja, tidak ada yang sempurna. Gue juga punya luka dan kekurangan. Tapi gue percaya, justru dari kekurangan itu kita bisa saling melengkapi.”

Aku terdiam. Kata-katanya membuatku tersentuh, tapi juga bingung.

“Gue tidak peduli bagaimana masa lalu lo, Senja. Yang penting adalah bagaimana kita menghadapi masa depan. Kalau lo merasa tidak pantas, gue akan membantu lo melihat bahwa lo lebih dari cukup,” tambahnya.

Air mata mulai menggenang di mataku. Untuk pertama kalinya, aku merasa ada seseorang yang benar-benar menerima diriku apa adanya.

“Jadi, apakah lo bersedia mencoba?” tanyanya lembut.

Aku tidak tahu bagaimana harus menjawab. Tapi saat itu, aku merasa ada harapan baru yang tumbuh di hatiku.

Hari-hari berikutnya, hubungan kami perlahan berubah. Aku mulai membuka diri, meski masih ada keraguan. Galaksi tetap sabar, selalu memastikan aku merasa nyaman.

Di sisi lain, aku juga mulai lebih dekat dengan Bu Ratna. Beliau sering mengajakku berbicara tentang banyak hal, termasuk masa depan. Aku mulai melihatnya sebagai sosok ibu yang selama ini kurindukan.

Namun, di balik kebahagiaan itu, ada satu hal yang masih mengganjal, masa laluku. Meskipun aku telah menghadapi Ferdi, bayang-bayang masa lalu itu tetap menghantuiku.

Aku tahu, jika aku ingin benar-benar melangkah maju, aku harus berdamai dengan diriku sendiri. Tapi bagaimana caranya?

Suatu hari, Bu Ratna mengajakku ke panti asuhan tempat beliau sering berkunjung. Di sana, aku bertemu dengan anak-anak yang penuh semangat meskipun hidup dalam keterbatasan.

“Ummi sering datang ke sini untuk mengingatkan diri sendiri bahwa hidup ini bukan hanya tentang kita. Kadang, dengan membantu orang lain, kita bisa menemukan makna yang lebih besar,” kata Bu Ratna.

Kata-kata beliau membuatku merenung. Mungkin selama ini aku terlalu fokus pada luka dan ketakutanku sendiri, sehingga lupa bahwa hidup ini juga tentang memberi dan menerima.

Hari itu, aku memutuskan untuk berubah. Aku ingin menjadi seseorang yang lebih baik, tidak hanya untuk diriku sendiri, tapi juga untuk orang-orang di sekitarku.

Dengan dukungan dari Galaksi dan Bu Ratna, aku mulai melangkah menuju masa depan yang lebih cerah.

...****************...

...To Be Continued...

Jangan lupa like, komen and vote

Terpopuler

Comments

Nurgusnawati Nunung

Nurgusnawati Nunung

Alhamdulillah orang orang disekitarmu mereka orang yang baik, Assyifa

2024-12-06

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Aku, Senja
2 Bab 2: Luka yang Tak Terlupakan
3 Bab 3: Misteri yang Terkuak
4 Bab 4: Langkah Menuju Keberanian
5 Bab 5: Akhirnya Tersenyum Lagi
6 Bab 6: Suasana di Kampus
7 Bab 7: Api dalam Diam
8 Novel: Jejak Takdir di Ujung Waktu
9 Bab 8: Langit yang Mengerti
10 Bab 9: Menghadapi Perasaan yang Tumbuh
11 Bab 10: Langkah Baru
12 Bab 11: Ketika Senja Menghadapi Hati yang Tak Bisa Dibohongi
13 Bab 12: Langkah yang Tak Terduga
14 Bab 13: Pergulatan dalam Hati
15 Bab 14: Memantapkan Hati
16 Bab 15: Orang Ketiga
17 Bab 16: Klarifikasi
18 Bab 17: Luka yang Membuat Pergi
19 Bab 18: Luka di Jalan yang Salah
20 Bab 19: Perjuangan Galaksi yang Tak Kenal Lelah
21 Bab 20: Kesempatan Kedua untuk Galaksi
22 Bab 21: Keputusan Hati Senja
23 Bab 22: Pengorbanan Galaksi
24 Bab 23: Menguatkan Cinta di Tengah Ujian
25 Bab 24: Menjaga Asa di Tengah Cobaan
26 Bab 25: Pengorbanan di Tengah Rintangan
27 Bab 26: Malam Pertama yang Tak Terduga
28 Bab 27: Langkah Baru
29 Bab 28: Jejak Baru di Kehidupan Bersama
30 Bab 29: Gagal Romantisan
31 Bab 30: Malam yang Dinanti
32 Bab 31: Ketika Panggilan Itu Terdengar
33 Bab 32: Di Kampus dan Kafe
34 Bab 33: Harmoni dalam Kekonyolan dan Kedamaian
35 Bab 34: Kisah yang Terungkap
36 Bab 35: Keteguhan dan Kepercayaan
37 Bab 36: Keberanian Bersama
38 Bab 37: Rahasia yang Terungkap
39 Bab 38: Gaun Senja yang Mengejutkan
40 Bab 39: Harmoni dalam Kesibukan
41 Bab 40: Malam yang Ditunggu, Lagi-Lagi Gagal
42 Bab 41: Pertemuan Keluarga
43 Bab 42: Kehebohan di Kafe
44 Bab 43: Kegaduhan Bintang di Dapur
45 Bab 44: Liburan Tanpa Gangguan
46 Bab 45: Malam Pertama yang Romantis
47 Bab 46: Kembali ke Rumah, Awal Baru
48 Bab 47: Di Tengah Kampus dan Keheningan Rumor
49 Bab 48: Kejutan Galaksi dan Mode Merajuk Senja
50 Bab 49: Kabar Baik untuk Bintang dan Ummi Ratna
51 Bab 50: Cinta di Tengah Keramaian
52 Bab 51: Kesalahpahaman yang Kian Menumpuk
53 Bab 52: Menyembuhkan Luka yang Terabaikan
54 Bab 53: Jalan Menuju Pemahaman
55 Bab 54: Persiapan yang Semakin Matang
56 Bab 55: Kejutan yang Menunggu
57 Bab 56: Perjalanan Bersama
58 Bab 57: Langkah Baru
59 Bab 58: Kabar Bahagia
60 Bab 59: Mama Senja
61 Bab 60: Ummi Ratna Ikut Bahagia
62 Bab 61: Setelah Malam Penuh Kebahagiaan
63 Bab 62: Saat-Saat Manja yang Menggemaskan
64 Bab 63: Senja, Istri yang Menunggu Keajaiban
65 Bab 64: Senja, Cemburu, dan Mengidam yang Aneh
66 Bab 65: Hari yang Tenang, Harapan yang Membuncah
67 Bab 66: Hadiah Kecil dari Semesta
68 Bab 67: Wisuda yang Membawa Keajaiban
69 Bab 68: Kehidupan Baru yang Dimulai
70 Bab 69: Keputusan Senja
71 Bab 70: Tiga Tahun Kemudian
72 Bab 71: Rebutan Perhatian Ibu
73 Bab 72: Kejutan Kecil untuk Ayah
74 Bab 73: Keajaiban Dalam Keluarga Kecil
75 Bab 74: Rumah Kedua
76 Bab 75: Hadiah Kecil yang Bermakna
77 Bab 76: Mimpi yang Menjadi Kenyataan (Tamat)
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Bab 1: Aku, Senja
2
Bab 2: Luka yang Tak Terlupakan
3
Bab 3: Misteri yang Terkuak
4
Bab 4: Langkah Menuju Keberanian
5
Bab 5: Akhirnya Tersenyum Lagi
6
Bab 6: Suasana di Kampus
7
Bab 7: Api dalam Diam
8
Novel: Jejak Takdir di Ujung Waktu
9
Bab 8: Langit yang Mengerti
10
Bab 9: Menghadapi Perasaan yang Tumbuh
11
Bab 10: Langkah Baru
12
Bab 11: Ketika Senja Menghadapi Hati yang Tak Bisa Dibohongi
13
Bab 12: Langkah yang Tak Terduga
14
Bab 13: Pergulatan dalam Hati
15
Bab 14: Memantapkan Hati
16
Bab 15: Orang Ketiga
17
Bab 16: Klarifikasi
18
Bab 17: Luka yang Membuat Pergi
19
Bab 18: Luka di Jalan yang Salah
20
Bab 19: Perjuangan Galaksi yang Tak Kenal Lelah
21
Bab 20: Kesempatan Kedua untuk Galaksi
22
Bab 21: Keputusan Hati Senja
23
Bab 22: Pengorbanan Galaksi
24
Bab 23: Menguatkan Cinta di Tengah Ujian
25
Bab 24: Menjaga Asa di Tengah Cobaan
26
Bab 25: Pengorbanan di Tengah Rintangan
27
Bab 26: Malam Pertama yang Tak Terduga
28
Bab 27: Langkah Baru
29
Bab 28: Jejak Baru di Kehidupan Bersama
30
Bab 29: Gagal Romantisan
31
Bab 30: Malam yang Dinanti
32
Bab 31: Ketika Panggilan Itu Terdengar
33
Bab 32: Di Kampus dan Kafe
34
Bab 33: Harmoni dalam Kekonyolan dan Kedamaian
35
Bab 34: Kisah yang Terungkap
36
Bab 35: Keteguhan dan Kepercayaan
37
Bab 36: Keberanian Bersama
38
Bab 37: Rahasia yang Terungkap
39
Bab 38: Gaun Senja yang Mengejutkan
40
Bab 39: Harmoni dalam Kesibukan
41
Bab 40: Malam yang Ditunggu, Lagi-Lagi Gagal
42
Bab 41: Pertemuan Keluarga
43
Bab 42: Kehebohan di Kafe
44
Bab 43: Kegaduhan Bintang di Dapur
45
Bab 44: Liburan Tanpa Gangguan
46
Bab 45: Malam Pertama yang Romantis
47
Bab 46: Kembali ke Rumah, Awal Baru
48
Bab 47: Di Tengah Kampus dan Keheningan Rumor
49
Bab 48: Kejutan Galaksi dan Mode Merajuk Senja
50
Bab 49: Kabar Baik untuk Bintang dan Ummi Ratna
51
Bab 50: Cinta di Tengah Keramaian
52
Bab 51: Kesalahpahaman yang Kian Menumpuk
53
Bab 52: Menyembuhkan Luka yang Terabaikan
54
Bab 53: Jalan Menuju Pemahaman
55
Bab 54: Persiapan yang Semakin Matang
56
Bab 55: Kejutan yang Menunggu
57
Bab 56: Perjalanan Bersama
58
Bab 57: Langkah Baru
59
Bab 58: Kabar Bahagia
60
Bab 59: Mama Senja
61
Bab 60: Ummi Ratna Ikut Bahagia
62
Bab 61: Setelah Malam Penuh Kebahagiaan
63
Bab 62: Saat-Saat Manja yang Menggemaskan
64
Bab 63: Senja, Istri yang Menunggu Keajaiban
65
Bab 64: Senja, Cemburu, dan Mengidam yang Aneh
66
Bab 65: Hari yang Tenang, Harapan yang Membuncah
67
Bab 66: Hadiah Kecil dari Semesta
68
Bab 67: Wisuda yang Membawa Keajaiban
69
Bab 68: Kehidupan Baru yang Dimulai
70
Bab 69: Keputusan Senja
71
Bab 70: Tiga Tahun Kemudian
72
Bab 71: Rebutan Perhatian Ibu
73
Bab 72: Kejutan Kecil untuk Ayah
74
Bab 73: Keajaiban Dalam Keluarga Kecil
75
Bab 74: Rumah Kedua
76
Bab 75: Hadiah Kecil yang Bermakna
77
Bab 76: Mimpi yang Menjadi Kenyataan (Tamat)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!