Bab 3: Misteri yang Terkuak

Hari-hari berlalu dengan rutinitas yang perlahan kembali normal. Surat ancaman berhenti, tetapi pikiranku masih dihantui. Aku tahu ini belum berakhir. Bagaimanapun, surat-surat itu berasal dari seseorang yang tahu tentang masa laluku.

Galaksi tetap di sisiku, meski aku tidak banyak bercerita. Dia selalu mendukungku, meski terkadang hanya dengan keberadaannya. Hubungan kami semakin akrab, dan meski aku sering menyangkalnya, ada rasa nyaman yang mulai tumbuh.

Namun, ketenangan itu tidak berlangsung lama.

Sore itu, aku sedang membersihkan kafe ketika seorang pria masuk. Wajahnya asing, tapi cara dia menatapku membuatku gelisah.

“Senja, lama tidak bertemu,” katanya.

Aku mengerutkan kening. “Kamu siapa?”

Pria itu tertawa kecil, seolah tidak percaya aku melupakannya. “Kamu benar-benar melupakan masa lalumu, ya? Aku Ferdi, tetangga lama di rumah tante kamu.”

Aku terdiam. Nama itu membangkitkan ingatan yang sudah lama kulupakan. Ferdi adalah salah satu anak nakal di lingkungan lama kami. Dia sering mengganggu, bahkan pernah mencuri uangku ketika aku masih kecil.

“Apa yang kamu mau?” tanyaku dingin.

Ferdi menyeringai. “Aku hanya ingin menyapamu. Tapi kalau kamu mau tahu, aku yang mengirim surat-surat itu. Aku pikir kamu butuh pengingat dari mana kamu berasal.”

Dadaku berdebar. Jadi dia pelakunya?

“Kenapa?” tanyaku dengan suara bergetar.

“Karena kamu harus tahu tempatmu, Senja. Jangan lupa siapa kamu dulu,” katanya sambil tersenyum sinis.

Aku tidak tahu dari mana keberanian itu datang, tapi aku menatapnya tajam. “Aku bukan anak kecil yang bisa kamu ganggu lagi. Kalau kamu mencoba menghancurkan hidupku, aku tidak akan tinggal diam.”

Ferdi hanya tertawa kecil sebelum pergi, meninggalkan aku dengan emosi campur aduk.

Setelah Ferdi pergi, aku merasa kehilangan kendali. Rasa takut dan marah bercampur, membuatku sulit bernapas.

Di tengah kekalutanku, Galaksi datang ke kafe. Dia langsung menyadari ada yang tidak beres.

“Ada apa, Senja?” tanyanya lembut.

Aku mencoba menyembunyikan kegelisahanku, tapi akhirnya aku menyerah. Aku menceritakan semuanya, tentang Ferdi, surat-surat itu, dan masa laluku.

Galaksi mendengarkan tanpa menyela. Setelah aku selesai, dia menatapku dengan mata penuh empati.

“lo tidak sendiri, Senja. Kalau dia mencoba menyakiti lo lagi, aku gue ada di sini untuk melindungi lo,” katanya tegas.

Aku terharu. Untuk pertama kalinya, aku merasa benar-benar dilindungi.

Keesokan harinya, aku dan Galaksi membuat rencana untuk menghadapi Ferdi. Kami sepakat untuk mengumpulkan bukti, sehingga jika dia mencoba mengganggu lagi, kami bisa melaporkannya ke polisi.

Galaksi bahkan memperkenalkan aku pada seorang teman yang bekerja sebagai pengacara. Dengan bantuannya, aku mulai merasa lebih percaya diri untuk melawan.

Namun, masalah ini juga membuat aku semakin bergantung pada Galaksi. Meski aku masih menyangkal perasaanku, aku tidak bisa mengabaikan kenyataan bahwa kehadirannya memberikan rasa aman yang belum pernah kurasakan sebelumnya.

Di sisi lain, Galaksi juga mulai menunjukkan perhatian lebih. Dia sering mengajakku bicara tentang hal-hal kecil, mencoba menghiburku di tengah kekacauan ini.

“gue tidak tahu bagaimana cara membalas semua ini,” kataku suatu hari.

"Lo tidak perlu membalas apa pun,” jawabnya sambil tersenyum. “Cukup percaya bahwa lo tidak harus menghadapi semuanya sendirian.”

...***...

Hari itu akhirnya tiba. Ferdi kembali datang ke kafe, tapi kali ini aku sudah siap.

“Aku ingin bicara,” kataku dengan suara tegas.

Ferdi tampak terkejut, tapi dia tetap menyeringai. “Oh, jadi sekarang kamu punya keberanian, ya?”

“Dengar, aku tidak tahu apa tujuanmu, tapi aku tidak akan membiarkanmu menghancurkan hidupku,” kataku sambil menatap matanya.

Ferdi tertawa kecil. “Kamu pikir kamu siapa? Gadis tomboy seperti kamu tidak akan pernah bisa melawan dunia ini.”

Tapi aku tidak gentar. Dengan dukungan Galaksi, aku berhasil menghadapi Ferdi dan memperingatkannya bahwa jika dia mencoba mengganggu lagi, aku tidak akan ragu untuk melaporkannya.

Untuk pertama kalinya, Ferdi terlihat ragu. Mungkin dia tidak menyangka aku akan melawan.

Saat dia pergi, aku merasa lega. Aku tahu ini belum benar-benar berakhir, tapi setidaknya aku telah mengambil langkah pertama untuk menghadapi masa laluku.

Setelah insiden itu, aku mulai merasa lebih bebas. Beban yang selama ini menghantui perlahan menghilang, digantikan oleh rasa percaya diri yang baru.

Aku juga semakin dekat dengan Galaksi. Hubungan kami bukan lagi sekadar teman, ada sesuatu yang lebih dalam, meski aku masih ragu untuk mengakuinya.

“Apa lo pernah berpikir bahwa hidup ini penuh kejutan?” tanya Galaksi suatu sore.

Aku tersenyum. “Selalu. gue tidak pernah menyangka akan bertemu seseorang seperti lo.”

Galaksi tertawa kecil. “Mungkin itu takdir.”

Takdir? Aku tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan, tapi untuk pertama kalinya, aku merasa siap untuk menjalani hidup dengan kepala tegak.

Masa lalu mungkin meninggalkan luka, tapi aku tahu aku tidak akan membiarkannya menguasai hidupku lagi. Dengan dukungan dari orang-orang di sekitarku, terutama Galaksi, aku siap menghadapi apa pun yang akan datang.

...****************...

...To Be Continued...

Jangan lupa like, komen and vote

Terpopuler

Comments

Nurgusnawati Nunung

Nurgusnawati Nunung

Hayooo semangat..

2024-12-06

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Aku, Senja
2 Bab 2: Luka yang Tak Terlupakan
3 Bab 3: Misteri yang Terkuak
4 Bab 4: Langkah Menuju Keberanian
5 Bab 5: Akhirnya Tersenyum Lagi
6 Bab 6: Suasana di Kampus
7 Bab 7: Api dalam Diam
8 Novel: Jejak Takdir di Ujung Waktu
9 Bab 8: Langit yang Mengerti
10 Bab 9: Menghadapi Perasaan yang Tumbuh
11 Bab 10: Langkah Baru
12 Bab 11: Ketika Senja Menghadapi Hati yang Tak Bisa Dibohongi
13 Bab 12: Langkah yang Tak Terduga
14 Bab 13: Pergulatan dalam Hati
15 Bab 14: Memantapkan Hati
16 Bab 15: Orang Ketiga
17 Bab 16: Klarifikasi
18 Bab 17: Luka yang Membuat Pergi
19 Bab 18: Luka di Jalan yang Salah
20 Bab 19: Perjuangan Galaksi yang Tak Kenal Lelah
21 Bab 20: Kesempatan Kedua untuk Galaksi
22 Bab 21: Keputusan Hati Senja
23 Bab 22: Pengorbanan Galaksi
24 Bab 23: Menguatkan Cinta di Tengah Ujian
25 Bab 24: Menjaga Asa di Tengah Cobaan
26 Bab 25: Pengorbanan di Tengah Rintangan
27 Bab 26: Malam Pertama yang Tak Terduga
28 Bab 27: Langkah Baru
29 Bab 28: Jejak Baru di Kehidupan Bersama
30 Bab 29: Gagal Romantisan
31 Bab 30: Malam yang Dinanti
32 Bab 31: Ketika Panggilan Itu Terdengar
33 Bab 32: Di Kampus dan Kafe
34 Bab 33: Harmoni dalam Kekonyolan dan Kedamaian
35 Bab 34: Kisah yang Terungkap
36 Bab 35: Keteguhan dan Kepercayaan
37 Bab 36: Keberanian Bersama
38 Bab 37: Rahasia yang Terungkap
39 Bab 38: Gaun Senja yang Mengejutkan
40 Bab 39: Harmoni dalam Kesibukan
41 Bab 40: Malam yang Ditunggu, Lagi-Lagi Gagal
42 Bab 41: Pertemuan Keluarga
43 Bab 42: Kehebohan di Kafe
44 Bab 43: Kegaduhan Bintang di Dapur
45 Bab 44: Liburan Tanpa Gangguan
46 Bab 45: Malam Pertama yang Romantis
47 Bab 46: Kembali ke Rumah, Awal Baru
48 Bab 47: Di Tengah Kampus dan Keheningan Rumor
49 Bab 48: Kejutan Galaksi dan Mode Merajuk Senja
50 Bab 49: Kabar Baik untuk Bintang dan Ummi Ratna
51 Bab 50: Cinta di Tengah Keramaian
52 Bab 51: Kesalahpahaman yang Kian Menumpuk
53 Bab 52: Menyembuhkan Luka yang Terabaikan
54 Bab 53: Jalan Menuju Pemahaman
55 Bab 54: Persiapan yang Semakin Matang
56 Bab 55: Kejutan yang Menunggu
57 Bab 56: Perjalanan Bersama
58 Bab 57: Langkah Baru
59 Bab 58: Kabar Bahagia
60 Bab 59: Mama Senja
61 Bab 60: Ummi Ratna Ikut Bahagia
62 Bab 61: Setelah Malam Penuh Kebahagiaan
63 Bab 62: Saat-Saat Manja yang Menggemaskan
64 Bab 63: Senja, Istri yang Menunggu Keajaiban
65 Bab 64: Senja, Cemburu, dan Mengidam yang Aneh
66 Bab 65: Hari yang Tenang, Harapan yang Membuncah
67 Bab 66: Hadiah Kecil dari Semesta
68 Bab 67: Wisuda yang Membawa Keajaiban
69 Bab 68: Kehidupan Baru yang Dimulai
70 Bab 69: Keputusan Senja
71 Bab 70: Tiga Tahun Kemudian
72 Bab 71: Rebutan Perhatian Ibu
73 Bab 72: Kejutan Kecil untuk Ayah
74 Bab 73: Keajaiban Dalam Keluarga Kecil
75 Bab 74: Rumah Kedua
76 Bab 75: Hadiah Kecil yang Bermakna
77 Bab 76: Mimpi yang Menjadi Kenyataan (Tamat)
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Bab 1: Aku, Senja
2
Bab 2: Luka yang Tak Terlupakan
3
Bab 3: Misteri yang Terkuak
4
Bab 4: Langkah Menuju Keberanian
5
Bab 5: Akhirnya Tersenyum Lagi
6
Bab 6: Suasana di Kampus
7
Bab 7: Api dalam Diam
8
Novel: Jejak Takdir di Ujung Waktu
9
Bab 8: Langit yang Mengerti
10
Bab 9: Menghadapi Perasaan yang Tumbuh
11
Bab 10: Langkah Baru
12
Bab 11: Ketika Senja Menghadapi Hati yang Tak Bisa Dibohongi
13
Bab 12: Langkah yang Tak Terduga
14
Bab 13: Pergulatan dalam Hati
15
Bab 14: Memantapkan Hati
16
Bab 15: Orang Ketiga
17
Bab 16: Klarifikasi
18
Bab 17: Luka yang Membuat Pergi
19
Bab 18: Luka di Jalan yang Salah
20
Bab 19: Perjuangan Galaksi yang Tak Kenal Lelah
21
Bab 20: Kesempatan Kedua untuk Galaksi
22
Bab 21: Keputusan Hati Senja
23
Bab 22: Pengorbanan Galaksi
24
Bab 23: Menguatkan Cinta di Tengah Ujian
25
Bab 24: Menjaga Asa di Tengah Cobaan
26
Bab 25: Pengorbanan di Tengah Rintangan
27
Bab 26: Malam Pertama yang Tak Terduga
28
Bab 27: Langkah Baru
29
Bab 28: Jejak Baru di Kehidupan Bersama
30
Bab 29: Gagal Romantisan
31
Bab 30: Malam yang Dinanti
32
Bab 31: Ketika Panggilan Itu Terdengar
33
Bab 32: Di Kampus dan Kafe
34
Bab 33: Harmoni dalam Kekonyolan dan Kedamaian
35
Bab 34: Kisah yang Terungkap
36
Bab 35: Keteguhan dan Kepercayaan
37
Bab 36: Keberanian Bersama
38
Bab 37: Rahasia yang Terungkap
39
Bab 38: Gaun Senja yang Mengejutkan
40
Bab 39: Harmoni dalam Kesibukan
41
Bab 40: Malam yang Ditunggu, Lagi-Lagi Gagal
42
Bab 41: Pertemuan Keluarga
43
Bab 42: Kehebohan di Kafe
44
Bab 43: Kegaduhan Bintang di Dapur
45
Bab 44: Liburan Tanpa Gangguan
46
Bab 45: Malam Pertama yang Romantis
47
Bab 46: Kembali ke Rumah, Awal Baru
48
Bab 47: Di Tengah Kampus dan Keheningan Rumor
49
Bab 48: Kejutan Galaksi dan Mode Merajuk Senja
50
Bab 49: Kabar Baik untuk Bintang dan Ummi Ratna
51
Bab 50: Cinta di Tengah Keramaian
52
Bab 51: Kesalahpahaman yang Kian Menumpuk
53
Bab 52: Menyembuhkan Luka yang Terabaikan
54
Bab 53: Jalan Menuju Pemahaman
55
Bab 54: Persiapan yang Semakin Matang
56
Bab 55: Kejutan yang Menunggu
57
Bab 56: Perjalanan Bersama
58
Bab 57: Langkah Baru
59
Bab 58: Kabar Bahagia
60
Bab 59: Mama Senja
61
Bab 60: Ummi Ratna Ikut Bahagia
62
Bab 61: Setelah Malam Penuh Kebahagiaan
63
Bab 62: Saat-Saat Manja yang Menggemaskan
64
Bab 63: Senja, Istri yang Menunggu Keajaiban
65
Bab 64: Senja, Cemburu, dan Mengidam yang Aneh
66
Bab 65: Hari yang Tenang, Harapan yang Membuncah
67
Bab 66: Hadiah Kecil dari Semesta
68
Bab 67: Wisuda yang Membawa Keajaiban
69
Bab 68: Kehidupan Baru yang Dimulai
70
Bab 69: Keputusan Senja
71
Bab 70: Tiga Tahun Kemudian
72
Bab 71: Rebutan Perhatian Ibu
73
Bab 72: Kejutan Kecil untuk Ayah
74
Bab 73: Keajaiban Dalam Keluarga Kecil
75
Bab 74: Rumah Kedua
76
Bab 75: Hadiah Kecil yang Bermakna
77
Bab 76: Mimpi yang Menjadi Kenyataan (Tamat)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!