PERTEMUAN YANG KEDUA

Pagi yang cerah...

Cahaya matahari menerangi kamar Riska dari cela-cela jendela.

"Hoam" Riska bangun dari tidurnya dengan mengumpulkan jiwa yang masih bermimpi.

"RISKA!!"Teriakan Siska.

"Ish!!orang baru bangun tidur"Ucapku sedikit mengeluh.

Aku pun memaksakan diri untuk membukakan pintu

dan meladeni ocehan pagi dari kakakku.

*krek*Pintu pun terbuka.

"Iya ada apa?"Tanyaku sambil menutup mataku.

"Yaelah....bangun udah pagi ni, kamu mau telat kesekolah?" Tanya kakakku yang tiba-tiba masuk kedalam kamarku dan merapikan tempat tidurku.

"Iya...iya" Ucapku sambil bergegas menuju kekamar mandi.

"Oh ya...jangan menjadi seperti ibu-ibu, yang suka marah-marah"Ejekanku yang menbuat kakaku melemparkan bantal kepadaku.

"Ups!!engak kena" Ucapku sambil berlari menuju kekamat mandi.

"Ini adik..bukannya berterimakasih karena udah dibantu malah mengejek" Guman Siska sambil merapikan Kasur tempat adiknya tidur.

Setelah selesai, Siska pun menuju kedapur untuk membuatkan sarapan pagi.

Pov Riska

"Huh...selesai"Ucapku sambil keluar dari kamarku.

"Weee...sudah bersih ya, kirain hanya dilihatin doang" Ucapku sambil mempersiapkan diri untuk berangkat kesekolah.

"Oh ya...hari ini, gimana kalau aku ketaman lagi, siapa tahu dia datang"Gumanku sambil memakai bedak bayi yang cocok untuk kulitku.

Setelah siap, Aku pun menuju kearah Dapur untuk sarapan dan Berangkat Sekolah.

Pov Siska

"Sudah selesai...tinggal tunggu yang lain" Ucap Siska sambil membalikan tubuhnya.

"Aaaa!!"Teriak Siska saat melihat Riska yang tiba-tiba ada di meja makan.

"Hai kakak"Sapa Riska sambil menunjukan senyum manisnya.

"Senyum aja terus" Ucap kakaku sambil pergi meninggalkan ku.

Tak berapa lama Siska dan Orang tua ku pun datang dan kami pun sarapan bersama.

Setelah sarapan aku pun pamit untuk berangkat ke sekolah.

------

Mengendarai motor lebih enak kalau sendiri dari pada bersama teman. bukan karena sering ngobrol tapi karena sering dimarahi. ya kan aku juga ingin tahu mengendarai motor dengan kecepatan tinggi seperti apa, setelah mencoba aku malah mendapat amarah yang besar dari temanku karena ia hampir saja jantungan saat ikut denganku.

Dia pun bilang kalau suatu hari nanti ia sendiri lagi. dan ketemu denganku, ia lebih memilih untuk mengendarai motornya dari pada diriku.

"Hahaha" Ketawa mengingat kejadian waktu itu.

"Untung ia tak marah sampai berbulan-bulan" Ucap ku sambil fokus mengendarai motor.

Tak berapa lama aku pun tiba di SMA ku dan berkumpul dengan Nadia dan Manda.

------------

Ditaman

Sesuai dengan keinginan, ku putuskan untuk mengunjungi taman lagi demi melihat cowok yang kemarin aku temui, jika hari ini aku bisa menemuinya maka aku akan sering mengunjungi taman demi melihatnya.

Sebenarnya kali ini aku datang sendiri, tanpa memberitahu Manda dan Nadia. karena dipikiranku, aku hanya sebentar saja dan tak akan lama. cukup melihat wajah tampannya dan sedikit mendengar suara merdunya (bagiku) aku akan pulang kerumah.

Sambil menunggu di GAZEBO aku pun tak lupa menyiapkan sedikit cemilan untuk mengisi perutku.

"Hmm....datang engak ya?" Ucapku.

Sambil melihat kesegala arah dan tak sengaja melihat orang yang sedang memadukasih aku pun langsung beristifar, karena terlalu lama melihat orang yang bukan mukhrim berduaan.

"Hmm....apakah aku salah hanya melihat nya?" Tanyaku saat menyadari bahwa aku melakukan kesalahan tentang ini.

"Lebih baik aku pulang aja"Ucapku dan beranjak dari tempat duduk.

"Ehem" mendehem.

"Kok kayak kenal ya" Batinku berguman.

Dengan memberanikan diri aku pun melihat seorang Pria yang berdiri didepan ku dan ia merupakan orang yang sedang aku tunggu.

Sungguh....itu seperti sebuah kejutan bagi pasangannya. tapi bagi ku itu hanya kebetulan saja.

"Kau ingin pergi?" Tanya pria tersebut.

"Hmm...iya" Ucapku tanpa melihat kewajahnya.

"Kalau begitu, sampai jumpa lagi" Ucapnya sambil mengerakan tangganya seakan-akan memberikan sebuah salam perpisahan.

"Iya" Ucapku yang mulai ada perasaan baper karena baru pertama jatuh cinta. aku pun terlihat salting didepannya. dengan kekuatan diri untuk menutupi tingkah salting ku didepannya.

Setelah keluar dari taman. aku pun menghela nafas dengan pelan karena tak bisa menahan kegembiraan saat bertemu dengannya.

"Ini pertemuan keduaku dengannya" Ucapku sambil mengeluarkan motorku untuk pulang menuju kerumahku karena harapanku sudah ku gapai.

---------

Pov Cowok yang bertemu dengan Riska

"Baru kali ini aku menemui gadis yang mau melihatku secara diam-diam" Ucapku yang menberitahukan kepada sahabatnya.

"Ngarep Lu...siapa tahu dia hanya kebetulan" Ucap sahabatKu yang tak yakin dengan cerita Sahabatnya itu.

"Tapi tadi terlihat diwajahnya ia seperti menahan malu" UcapKu sambil makan cemilan.

"Au ah...serah Lu aja...jangan sampai kau buat anak orang sakit hati, ingat" Ucap sahabatnya yang memberi peringatan agar tak kelewatan.

"SIAP!!" Balas Ku dengan senyuman.

"Ngomong-ngomong gadis itu masih SMA ya?" Tanyaku pada sahabatku.

"Manakutehe....emang aku kerabatnya apa?" Ucap sahabatku yang terdengar kasar tapi bagi ku ia memang seperti itu.

"Lagian...kenapa kau mencari tahu tentangnya?" tanya sahabatku kepadaku.

"Hmm...entah lah..gadis itu terlihat menarik" Ucapku sambil membayangkan hari dimana pertama kali aku menemuinya.

"Hmm..jangan sampai kau kelewatan batas" Ucapnya lagi yang memberi tanda peringatan.

"Kenapa kau selalu berkata seperti itu?" Tanya ku yang mulai tak mengerti.

"Jadi gini, kalau dilihat dari luar gadis itu memang cantik, tapi kalau dilihat dari sisi lain ia seperti wanita yang sedikit taat dengan agamanya, jadi kau harus berhati-hati saat bersamanya. karena kemungkinan kalau ia merasa tak nyaman maka ia akan menjauhimu" Ucap sahabatku yang menjelaskan tentang hal yang ia peringatkan.

"Oh...jadi seperti itu, baiklah! aku akan mengusahakan untuk menjaga jarak, tapi aku juga akan sering kesini demi melihatnya" Ucapku memberitahukan kepada sahabatku.

"Sepertinya ada yang tumbuh nih tapi bukan bunga" Ucapnya yang seakan-akan tahu perasaanku sekarang.

"Apaan sih..lagian aku masih ingin melihati diriku apakah cocok dengan gadis itu" Ucapku yang tak percaya diri.

"Hellooo.....Kau itu udah ganteng, jadi mau cewek manapun pasti nempel, tapi kalau untuk wanita ini lebih baik kau mengunakan kesopananmu dan akhlakmu dari pada ketampananmu" Ucapnya lagi ya memberikan motivasi kepadaku.

"Hmm...baiklah, akan ku usahakan" Ucapku sambil memakan cemilanku.

"Dan satu hal lagi, kejarlah selagi ada kesempatan, karena kesempatan itu hanya datang sekali. dan kesempatan pertama itu adalah kesempatan yang sangat indah untuk semua orang karena kesempatan kedua itu berbeda dari pada kesempatan pertama Jadi berjuanglah Selagi Ada Kesempatan" Motivasi lagi yang diberikan Oleh sahabatku.

"Kau memang sahabat yang baik, bahkan kau banyak memberiku motivasi dan memperingatkan ku jika aku melakukan kesalahan" Ucapku kepada sahabatku itu.

" terima kasih my best friend" Ucapku sambil memberikan tos kepada sahabatku.

" you're welcome itu gunanya punya sahabat jadi kau tak perlu merasa bahwa kau sendiri dan berjuanglah bersama sahabatmu" Ucapnya lagi dan kami pun tertawa bersama.

"Oh ya si **** kemana?" tanyaku.

"Paling iya lagi ngegame" Ucap sahabatku sambil membuka bungkus cemilan.

"Emang keren tuh orang, kerjaannya ngegam mulu, untung dapat uang" Ucapku.

"kau benar, walau begitu kita semua tak pernah merepotkan orang tua" Ucap sahabatku sambil tersenyum.

"Sudah lah, lagian kita baru berusia 19 tahun masa tak bekerja sih" Ucap ku. dan kami pun saling tertawa dengan rasa bangga karena bisa membahagiakan orangtua kami.

--------

SELESAI

#TMALA20403(KIM HWA)

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***