BAB DUA

"Hera, bangun nak. Hera!" panggil sang ibu sambil mengetuk pintu kamar Hera.

"Iya bu." jawab Hera sambil menggeliat dan mengucek ke dua matanya supaya bangun.

"Bangun nak. Sudah subuh, sholat lah kemudian temani ibu ke tempat pelelangan ikan." ujar ibu dari luar kamar.

"Iya bu." jawab Hera singkat kemudian turun dari ranjang menuju kamar mandi yang ada di samping dapur. Usai sholat, Hera menemui ibunya di dapur. "Ibu masak apa?" tanyanya sudah lebih segar usai sholat.

"Mau masak nasi dulu, nanti temani ibu ke TPI ya! Tidak ada lauk, sayur juga sudah habis." ajaknya sambil menanak nasi di rice cooking.

"Okey ibu ku." Hera menuju tempat cucian piring mencuci beberapa piring yang tidak seberapa. "Bu, kak Nurdin mana sih?" tanyanya heran, kakak Jomblonya jarang terlihat di rumah.

"Dia di kamar, masih sholat. Kenapa?" tanya ibu heran sambil mengecek bahan masakan seperti bumbu dapur.

"Heran saja, kayaknya aku gak pernah jumpa." jawabnya selesai cuci piring kemudian menyapu lantai rumahnya. "Nah ini dia, baru muncul." ucap Hera kaget, tiba-tiba kamar sang kakak sulung terbuka. Berbeda dengan kakak keduanya meski Duda dia tetap pekerja keras, sekarang sedang merantau.

"Kenapa cari-cari?" tanya Nurdin heran, dia memiliki khas tersediri karena susah menyebut huruf R. Nama panggilannya pun sebenarnya Nurdin menjadi Udin.

"Ish, cuma tanya doang. Kemana kah kakak jomblo ku?" ledek Hera sambil tertawa garing.

"Gak lucu! Gak usah ketawa anak kecil." jawabnya ketus tapi berasa lucu bagi yang dengar. Udin kerjanya hanya membantu jual produk yang Aldi jual karena saat ini Aldi kerja di PT Telekomunikasi.

Usai membersihkan, Hera dan ibu Rosita pergi ke tempat pelelangan ikan di Kota P. Ketika hari libur atau mendekati hari raya akan ramai pengunjung bahkan padat hingga berdesakan pembeli ikan.

"Ayo bu." ajak Hera sudah siap dimotor.

"Sabar nak, ibu masih di kamar." jawab sang ayah namanya Rahim Kurniawan. Ayah sedang membersihkan motor kesayangannya karena mau dipakai pulang kampung.

Selesai ibu bersiap mereka pergi menggunakan motor Udin karena Hera belum memiliki motor sendiri. Sesampainya di TPI tidak terlalu ramai tapi cukup banyak penjual dan pembeli ikan segar.

"Bu, bikin kapurung yuk!" ajak Hera, dia jadi teringat akan kelulusannya masak tidak ada acara, pikirnya.

"Iya boleh." jawab Ibu Rosita singkat sambil memilih ikan segar yang murah.

"Aku panggil teman² ya bu!" ujarnya lagi semangat. Ibu Rosita mengangguk setuju. Mereka membeli berbagai macam ikan segar, mulai dari ikan Bolu, Cakalang, Teri, hingga Udang.

"Terima kasih ibu." setelah membeli ikan, mereka menuju ke penjual sayur. "Beli sagu bu." ucap Hera mengingatkan.

"Beli keperluan Kapurung nak." perintahnya. "Cari sayur-sayur segarnya." imbuhnya. Hera sibuk mencari sagu, menawarkan harga sayur mayur, serta memilih yang masih segar. Sayuran yang dibeli mulai dari Kacang panjang, bayam, jantung pisang dan jagung, masih ada yang kurang seperti jeruk nipis dan kacang goreng.

"Beli tomat dan lombok bu?" tanya Hera antusias. Ibu mengangguk mengiyakan, Hera mengambil sesuai keburuhan. Mereka berdua belanja banyak mendadak.

"Banyak barang nak, bisa kah bawa?" tanya sang ibu khawatir tidak bisa membawa belanjaannya pulang.

"Tenang bu, bisa diatur." Hera termasuk sedikit tomboy mungkin karena pengaruh pertemanannya dengan Hasyim dan Rudi. Usai mengatur belanjaan di motor mereka pulang dengan lega. Setibanya di rumah Hera langsung ke rumah Hasyim.

"Assalamu'alaikum Hasyim." panggilnya usai ucap salam.

"Waalaikumsalam. Masuk Hera." jawab Ibu Setia ramah. "Hasyim keluar, temani ayahnya ke Lamasi." jawab ibu Setia lagi.

"Nanti di rumah mau buat kapurung tante, rencana siang. Tolong sampaikan sama Hasyim supaya datang! Tante juga sama yang lainnya." ucap Hera ramah. "Kalau gitu Hera pulang dulu, mau ke rumah Rika dan Rudi tan." pamitnya keluar rumah Hasyim.

"Iya nanti tante kesana." jawab Ibu Setia dengan senang hati.

Usai berkeliling mengunjungi rumah sahabatnya serta mengundang beberapa tetangga akrabnya saja Hera membantu Ibu Rosita memasak. Kemudian ibu Setia datang bersama tante Alfi untuk bantu-bantu petik sayur.

"Alhamdulillah ada yang bantu-bantu. Ini tadi mendadak, saat di TPI baru Hera bilang, ibu buat Kapurung yuk! Masak sudah lulus tidak ada acara. Begitu katanya bu." jelas Ibu Rosita sambil memetik sayur bersama tetangganya. Hera membersihkan ikan dibantu tante Alfi.

"Bagus begitu bu Ros, mumpung masih baru sekalian sambil syukuran." sahut Tante Alfi sambil membersihkan ikan bersama Hera. Hera hanya senyum menanggapi ocehan para ibu-ibu komplek.

"Itu lah, makanya saya setuju." jawabnya sambil merebus air karena hari mulai siang waktunya makan semakin dekat.

"Mantap ini ikannya dibakar. Pintar Hera bakar ikan." puji tante Alfi. Kemudian pada berdatangan tetangga yang lainnya. Usai memasak, waktunya menghidangkan kapurung dengan rentetan ikan-ikannya.

"Mantapnya!" celetuk Hasyim, dia mengambil kemudian membawa makanannya ke teras rumahnya. Sahabat yang lainnya menyusul Hasyim, tidak lupa membawa air minum masing².

"Kalian jauh sekali, kalau mau nambah jauh loh!" ledek Hera membuntuti ketiga sahabatnya.

"Nah kamu juga ikutan." ledek Rudi. "Disana para orang tua, disini para anak muda." ujarnya lagi sambil memakan sayur kapurungnya. Kapurung adalah makanan khas Sulawesi yang terbuat dari Sagu, bahkan ada kue-kue kering yang terbuat dari Sagu seperti Bagea, Burasa, dan lainnya.

"Enak disini sejuk." jawab Hera sambil senyum. Usai makan², mereka membersihkan rumah Hera dan dibantu cuci piring oleh para sahabatnya. Itu lah mereka selalu kompak suka dan duka, meski pekerjaan perempuan tetapi lelaki juga membantu.

"Terima kasih ya! Rumah ku langsung bersih karena bantuan kalian." ucap Hera ketika mereka sedang bersantai di teras rumah Hera.

"Sama-sama kawan." jawab Rudi mewakili. "Harus tetap kompak ya meski beda jurusan." ucap Rudi mengingatkan. "Aku akan tetap kuliah disini meski orang tua ku pindah ke Kota B. Kakakku masih ada disini, rumah ku juga tidak dijual." jelas Rudi antusias. Mereka bersantai seperti mengantuk.

"Kalian mau tidur?" tanya Hera. "Situ di kamar kak Nurdin." imbuhnya.

"Gak deh. Aku pulang saja. Bagus lah kalau kamu kuliah disini Bro! Masih ada yang jaga mereka." canda Hasyim melangkah kan kaki keluar pagar rumah Hera. "Thank You tetangga." pamit Hasyim melambaikan tangan kanan ke udara.

"Yoi." jawab Rika sambil menguap. "Numpang di kamar mu ya!" ucap Rika lalu Hera bangkit dengan menggandeng tangan Rika.

"Tidur lah. Aku mau ke kamar mandi dulu." ucap Hera keluar kamar. Tadi yang pulang tidak hanya Hasyim tetapi Rudi juga mengekor.

Terpopuler

Comments

Hafizah

Hafizah

dah baca sampai selesai sovvia?

2024-12-17

1

lihat semua
Episodes
1 PENGUMUMAN
2 BAB SATU
3 BAB DUA
4 BAB TIGA
5 BAB EMPAT
6 BAB LIMA
7 BAB ENAM
8 BAB TUJUH
9 BAB DELAPAN
10 BAB SEMBILAN
11 BAB SEPULUH
12 BAB SEBELAS
13 BAB DUA BELAS
14 BAB TIGA BELAS
15 BAB EMPAT BELAS
16 BAB LIMA BELAS
17 BAB ENAM BELAS
18 BAB TUJUH BELAS
19 BAB DELAPAN BELAS
20 BAB SEMBILAN BELAS
21 BAB DUA PULUH
22 BAB DUA PULUH SATU
23 BAB DUA PULUH DUA
24 BAB DUA PULUH TIGA
25 BAB DUA PULUH EMPAT
26 BAB DUA PULUH LIMA
27 BAB DUA PULUH ENAM
28 BAB DUA PULUH TUJUH
29 BAB DUA PULUH DELAPAN
30 BAB DUA PULUH SEMBILAN
31 BAB TIGA PULUH
32 BAB TIGA PULUH SATU
33 BAB TIGA PULUH DUA
34 BAB TIGA PULUH TIGA
35 BAB TIGA PULUH EMPAT
36 BAB TIGA PULUH LIMA
37 BAB TIGA PULUH ENAM
38 BAB TIGA PULUH TUJUH
39 BAB TIGA PULUH DELAPAN
40 BAB TIGA PULUH SEMBILAN
41 BAB EMPAT PULUH
42 BAB EMPAT PULUH SATU
43 BAB EMPAT PULUH DUA
44 BAB EMPAT PULUH TIGA
45 BAB EMPAT PULUH EMPAT
46 BAB EMPAT PULUH LIMA
47 BAB EMPAT PULUH ENAM
48 BAB EMPAT PULUH TUJUH
49 BAB EMPAT PULUH DELAPAN
50 BAB EMPAT PULUH SEMBILAN
51 BAB LIMA PULUH
52 BAB LIMA PULUH SATU
53 BAB LIMA PULUH DUA
54 BAB LIMA PULUH TIGA
55 BAB LIMA PULUH EMPAT
56 BAB LIMA PULUH LIMA
57 BONUS BAB 1
58 BONUS BAB 2
59 BONUS BAB 3
60 BONUS BAB 4
61 BONUS BAB 5
62 BONUS BAB 6
63 BONUS BAB 7
64 BONUS BAB 8
65 BONUS BAB 9
66 BONUS BAB 10
67 BONUS BAB 11
68 BONUS BAB 12
69 BONUS BAB 13
70 BONUS BAB 14
71 Pengumuman
72 BONUS BAB 15
73 BONUS BAB 16
74 BONUS BAB 17
75 BONUS BAB 18
76 BONUS BAB 19
77 BONUS BAB 20
78 BONUS BAB 21
79 BONUS BAB 22
80 BONUS BAB 23
81 BONUS BAB 24
82 Pengumuman
Episodes

Updated 82 Episodes

1
PENGUMUMAN
2
BAB SATU
3
BAB DUA
4
BAB TIGA
5
BAB EMPAT
6
BAB LIMA
7
BAB ENAM
8
BAB TUJUH
9
BAB DELAPAN
10
BAB SEMBILAN
11
BAB SEPULUH
12
BAB SEBELAS
13
BAB DUA BELAS
14
BAB TIGA BELAS
15
BAB EMPAT BELAS
16
BAB LIMA BELAS
17
BAB ENAM BELAS
18
BAB TUJUH BELAS
19
BAB DELAPAN BELAS
20
BAB SEMBILAN BELAS
21
BAB DUA PULUH
22
BAB DUA PULUH SATU
23
BAB DUA PULUH DUA
24
BAB DUA PULUH TIGA
25
BAB DUA PULUH EMPAT
26
BAB DUA PULUH LIMA
27
BAB DUA PULUH ENAM
28
BAB DUA PULUH TUJUH
29
BAB DUA PULUH DELAPAN
30
BAB DUA PULUH SEMBILAN
31
BAB TIGA PULUH
32
BAB TIGA PULUH SATU
33
BAB TIGA PULUH DUA
34
BAB TIGA PULUH TIGA
35
BAB TIGA PULUH EMPAT
36
BAB TIGA PULUH LIMA
37
BAB TIGA PULUH ENAM
38
BAB TIGA PULUH TUJUH
39
BAB TIGA PULUH DELAPAN
40
BAB TIGA PULUH SEMBILAN
41
BAB EMPAT PULUH
42
BAB EMPAT PULUH SATU
43
BAB EMPAT PULUH DUA
44
BAB EMPAT PULUH TIGA
45
BAB EMPAT PULUH EMPAT
46
BAB EMPAT PULUH LIMA
47
BAB EMPAT PULUH ENAM
48
BAB EMPAT PULUH TUJUH
49
BAB EMPAT PULUH DELAPAN
50
BAB EMPAT PULUH SEMBILAN
51
BAB LIMA PULUH
52
BAB LIMA PULUH SATU
53
BAB LIMA PULUH DUA
54
BAB LIMA PULUH TIGA
55
BAB LIMA PULUH EMPAT
56
BAB LIMA PULUH LIMA
57
BONUS BAB 1
58
BONUS BAB 2
59
BONUS BAB 3
60
BONUS BAB 4
61
BONUS BAB 5
62
BONUS BAB 6
63
BONUS BAB 7
64
BONUS BAB 8
65
BONUS BAB 9
66
BONUS BAB 10
67
BONUS BAB 11
68
BONUS BAB 12
69
BONUS BAB 13
70
BONUS BAB 14
71
Pengumuman
72
BONUS BAB 15
73
BONUS BAB 16
74
BONUS BAB 17
75
BONUS BAB 18
76
BONUS BAB 19
77
BONUS BAB 20
78
BONUS BAB 21
79
BONUS BAB 22
80
BONUS BAB 23
81
BONUS BAB 24
82
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!