enam belas

Sandra kini berdiri tepat di depan pintu ruangan OSIS,ia menarik napas sambil menutup matanya.Sebelum ia mengetuk pintu,Marvin tiba-tiba muncul dari balik pintu dengan ekspresi terkejut.Tak jauh berbeda dengan Marvin,Sandra juga ikut terkejut karena kemunculan laki-laki itu.

"Lo ngapain di sini,San?" tanya Marvin.

"Jean ada?"

Mendengar pertanyaan Sandra,Marvin tersenyum, alisnya bergerak naik turun seolah meminta penjelasan pada Sandra yang kini tengah menatapnya bingung.

Tak lama dari belakang Jean muncul dengan ekspresi yang tidak enak di mata gadis itu.Menyadari kedatangan Jean, otomatis Marvin mundur memberi ruang keduanya untuk berbicara.

Keduanya hanya berdiri diambang pintu tanpa berbicara apapun dan tidak beranjak sama sekali dari sana.Anggota OSIS yang lain pun sampai harus menunggu kedua orang itu menyingkir dari sana agar mereka bisa keluar.Namun,keduanya sama-sama diam di tempat tanpa ada yang bicara.

"Baru juga sehari udah nyariin aja,ada apa?" tanya Jean setelah sekian lama diam.

Sandra tidak menjawab,gadis itu masih menatap lekat ke arah Jean.Menatap dengan pandang yang sulit diartikan.

"Mau sampai kapan natap gue kaya gitu?"

Tidak ada jawaban, Sandra masih diam.

Terlalu malas menunggu, Jean menjauh dari ruang OSIS. Membawa Sandra pergi ke perpustakaan menjadi opsi terakhirnya saat ia melihat Sherly berjalan tak jauh dari keduanya.

"Kenapa harus gue si,kak?"

Pertanyaan itu muncul ketika Jean tengah menarik gadis itu menuju ke perpustakaan.

"Dari sekian banyak orang,kenapa harus gue yang Lo seret dalam hubungan yang gak jelas ini?" tanya Sandra lagi.

Jean tidak menjawab,ia benar-benar fokus menatap ke depan membuat Sandra menarik napas frustasi.

Sandra pada akhirnya diam,pasrah mengikuti kemana Jean akan membawanya pergi.

Sampai di perpustakaan, Jean dan Sandra mengambil posisi duduk di salah satu bangku di sana. Perpustakaan itu terlihat sunyi, bahkan penjaga di sana juga tidak terlihat wujudnya.

"Kenapa Lo nyari gue?" tanya Jean saat matanya kembali meradu tatap dengan gadis itu.

"Pertanyaan gue tadi, kenapa lo nyeret gue dalam hubungan gak jelas ini dan bilang ke orang-orang kalau gue ini pacar Lo?" tanya Sandra to the poin.

Jean tersenyum tipis,ia menatap mata Sandra lekat. Sangat lekat bahkan Sandra sampai harus mengalihkan pandangannya karena tiba-tiba ia merasa canggung di tetap seperti itu.

"Biar Lo gak kesepian,"jawab Jean.

Sandra mengernyit heran,siapa yang kesepian?

"Gue gak kesepian,"ujar Sandra.

"No,Lo jelas kesepian."

"Gak! Jangan sok tau ya kak!"bentak Sandra.

Jeandra terkekeh."Lo kesepian,gue tau itu.Lo butuh teman, makanya gue menawarkan diri,"ucap Jean.

"Tapi gak harus jadi pacar gue!"

"Harus!"

"Kenapa?" tanya Sandra.

Kini Jean tersenyum hangat,senyum yang tanpa Sandra duga bisa membuat hatinya merasa tenang ketika melihatnya.Sampai tanpa ia sadari, dirinya ikut tersenyum.

Sandra baru sadar, rupanya sosok yang banyak dan itu memiliki senyum yang indah. Senyumnya manis dan seolah ketulusan hadir di sana, senyum itu menghangatkan mata siapa saja yang melihatnya.

"Karena dengan gue jadi pacar lo, gue jadi punya alasan buat ngelindungin lo. Jangan tanya kenapa gue mau lindungin lo, gue ngelakuin itu tanpa alasan apapun dan tanpa paksaan siapapun,"jelas Jean,ia lalu berdiri,lalu mengusap pucuk kepala Sandra.Ia tersenyum,kali ini senyumnya lebih lebar dari sebelumnya.

"Sebentar lagi masuk, semangat. kalau ada yang nyakitin Lo,ingat gue sekarang pacar lo,"ucap Jean lalu beranjak dari sana, meninggalkan Sandra yang dilanda rasa kebingungan.

Bingung dengan sikap Jean yang menjadi sangat lembut dan dia juga bingung dengan jantung yang tiba-tiba berdetak dengan cepat,seolah jantungnya itu akan lepas dari tempatnya.Menghilangnya Jean dari pandangannya membuat Sandra menarik nafas.Selama laki-laki itu mengusap kepalanya,ia menahan napas.Entah kenapa,ia sendiri tidak tau.

"Sandra,Lo kenapa si? Fokus Sandra!! Ingat tujuan Lo datang ke sekolah ini,gak ada waktu buat jatuh cinta,San! Sadar!" monolognya. Ia memperingati dirinya sendiri bahwa tujuannya di sekolah ini adalah untuk membongkar segala hal yang disembunyikan oleh pihak sekolah, salah satunya adalah kematian sang kakak.

Sementara Satria menyandarkan diri dalam perpustakaan.Di luar perpustakaan Jean dan Sherly saling berhadapan,bahkan saling menatap.

Sherly menatapnya dengan tetapan paling ia benci.Mata itu, mata yang dulu tidak ingin Jean lepaskan pandangannya. Kini, untuk melihat mata itu saja Jean tidak Sudi.

"Jean.."panggil Sherly.

Jean menatap gadis itu sebentar lalu memalingkan wajahnya.

"Jean,liat aku! Aku lagi ngomong sama kamu!"

"Ngomong aja, telinga gue masih berfungsi dengan baik,"ujar Jean.

Di depannya, Sherly memutar bola matanya jengah.Ia menghela napas frustasi lalu berkata."Kamu gak beneran pacaran sama si Sandra itu kan?Kamu cuma pura-pura kan? Kamu sengaja ngelakuin itu biar aku cemburu."

Pertanyaan bertubi-tubi itu membuat Jean tertawa kencang. Lalu ia tersenyum seharga sekarang gadis di hadapannya."Gue emang beneran pacaran sama Sandra.Lo bilang gue pura-pura pacaran buat Lo?"Jean tertawa. "Lo gak tau seberapa bersyukurnya gue terlepas dari Lo? Inget Sherly,Lo yang milih putus dari gue,jadi buat apa gue harus buat Lo cemburu?"

Jean diam sejenak lalu menatap remeh ke arah Sherly."kehilangan lo adalah kebahagiaan paling membahagiakan yang pernah gue dapatkan,"ujarnya.

Di depannya, Sherly mengepalkan tangan. Gadis itu tidak suka diremehkan,terlebih yang meremehkannya adalah sosok yang masih ia cintai, Jeandra.

Ketegangan antara keduanya buyar ketika suara pintu terbuka terdengar di belakang Jean. Sandra melihat dua orang itu dengan pandangan terkejut, lalu dengan cepat dia segera beranjakan dari sana.Namun baru beberapa langkah menjauh,ia merasakan seseorang menahan tangannya.

Ia berbalik dan mendapati Jean tengah memegang tangannya."Bareng gue aja,gue anter Lo sampai kelas,"ujar Jean sambil membawa Sandra kedalam rangkulannya.

Di belakang mereka, Sherly semakin merasa kesal.Sandra atau Jeandra,salah satu dari mereka harus ia singkirkan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!