"Gak cape,lari terus dari masalah?"
Sandra berbalik untuk melihat siapa yang tengah berbicara padanya, ia menemukan sosok Jean yang menatapnya lekat dari jarak yang cukup dekat.
"Ngapain ke sini? Sama urusin aja urusan Lo. Nanti dicariin Bu Lina,"ucap Sandra.
"Gue ke sini cuma mau mastiin kalau Lo baik-baik aja,"ucap Jean.
"Gak perlu,gue bukan anak kecil lagi. Gue bisa jaga diri!"
Jean terkekeh, sementara Sandra menatap laki-laki itu dengan pandangan tidak suka.
"Nggak usah sok kuat,gue tau Lo lagi mikirin sesuatu,kan?"ujarnya sambil mensejajarkan dirinya dengan Sandra.
Keduanya kini saling berhadapan,keduanya saling menatap lekat. Tak lama, Sandra menarik napas panjang, kemudian memalingkan wajahnya.
"Gak usah sok tau!"
Jean hanya tersenyum tipis. Ia jadi sadar jika gadis yang berada di sampingnya ini memiliki gengsi yang cukup tinggi.
"San, mulai hari ini Lo jadi pacar gue,"ujar Jean tiba-tiba.
Mata Sandra terbelalak ketika mendengar ucapan laki-laki itu. Pasalnya kalimat yang dilontarkan Jean begitu mudahnya diucapkan.
"Gak, dasar cowok aneh!"
"Kok aneh si? Ini gue lagi ngomong serius, Sandra."
"Gak, makasih. Gue gak suka sama Lo,"ujar Sandra menolak.
"Kalau masalah itu, sebenarnya gue juga gak suka sama Lo, tapi gue mau punya hubungan lebih dari sekedar teman sama Lo."
"Emang kita temenan?" tanya Sandra dengan memasang ekspresi yang terlihat menyebalkan di mata Jean
"Engga si, makanya kita pacaran aja,"ujar Jean lagi.
Sandra menatap laki-laki itu. "Gak waras,"ucapnya lalu beranjak dari sana.
Jean tersenyum tipis.
"Gue gak peduli apa jawaban Lo, yang pasti mulai hari ini Lo pacar gue, Sandra! Ingat Lo pacar gue!" teriaknya pada Sandra yang melangkah semakin cepat.Bahkan Jean sudah tidak bisa melihat punggung wanita itu.
"Gila! Ini gue kenapa sih?"
Jean dan Sandra tidak sadar bahwa ada seseorang yang mengambil gambar keduanya. Bahkan menyebarkannya ke grup angkatan. Mereka tidak tahu bahwa setelah dari Bandung, akan ada perkara lain yang harus diluruskan. Salah satunya tentang kejelasan hubungan mereka, Karena sekarang semua siswayang melihat foto itu menjadi heboh bukan main.
Semua orang yang melihat foto itu bertanya-tanya.Ada hubungan apa antara keduanya?
____
Di tempat lain,Marvin dan Sandi sedang bermain game bersama di suatu tempat.Keduanya saling bersahutan tanpa memalingkan matanya dari layar ponsel masing-masing.
"Yes!!!"
Keduanya bersorak bahagia karena akhirnya mereka bisa menang melawan musuh virtualnya.
Setelah puas dengan permainan mereka, keduanya meneguk minuman bersoda yang mereka beli sebelumnya.
"Eh,grup angkatan kok rame ya?" tanya Sandi saat melihat pesan Dan intinya datang dari grup angkatan mereka.
"Jean?"
Setelah melihat isi ruang obrolan grup, baik Marvin maupun Sandi sama-sama bingung, pasalnya mereka banyak melihat orang-orang mengetukkan nama Jean.
"Eh?ini bukannya Sandra?!!"ujar Sandi heboh, setelah melihat dua foto yang terlihat diambil secara diam-diam dan terburu-buru oleh oknum yang tidak bertanggung jawab,lalu menyebarkannya dikurung angkatan sekolah.
Jean sama siapa ni?
Itu bukannya Sandra?
Menurut gue cocok si mereka berdua.
Dih,ceper banget ceweknya.
Ceweknya sok jual mahal.
Foto apa nih?gak bermutu banget,siapa yang nyebar?
Dan masih banyak lagi cuitan-cuitan seputar tanggapan mereka atas foto itu. Orang-orang di dalam grup dengan sendirinya menyimpulkan bahwa ada hubungan antara Jean dan Sandra,hanya karena melihat keduanya berada dalam satu periode foto yang sama. Ada bola yang berspekulasi bahwa keduanya terlibat perkara yang tak apa itu. Masing-masing orang berpendapat sendiri sedangkan yang menyebar foto tersebut tidak memberikan kejelasan apapun.
"Nih yang ngirim foto nggak jelas banget, anjir!!"ucap Marvin kesal foto dan juga tanggapan negatif terhadap Sandra.
"Sabar, jangan emosi,Vin. Namanya juga manusia suka menimbulkan sendiri hanya dari apa yang mereka lihat. Ini penyebab banyaknya berita hoax menyebar dimana-mana,"ucap Sandi sembari menepuk pundak Marvin untuk menenangkan laki-laki itu.
Marvin menekan sebuah nama dalam ponselnya, lalu ia mendekatkan ponsel ke telinganya. Panggilan dialihkan, ya lupa jika selalu mengikuti kegiatan di Bandung, telepon para siswa dikumpulkan agar tidak mengganggu kegiatan itu.
Saat Marvin rentetan pesan pada Sandra dan Jean. Di tempat lain kedua orang itu hanya saling tatap, tanpa berbicara.
Tiana yang melihat interaksi dingin diantara keduanya merasa heran. Namun ia melihat, tatapan Jean terlihat berbeda. Seolah ada banyak hal yang ingin disampaikan oleh laki-laki itu, namun tertahan di tenggorokan. Jadi, Jean seakan berucap melalui matanya.
Di sudut lain, Sandra menatap Jean jangan tatapan benci.
Di samping Sandra, langit terus memperhatikannya. Ingin rasanya ia mengajak wanita itu mengobrol santai, tapi melihat ekspresi wajah kurang mengenakan dari Sandra, membuat langit mengurungkan niatnya.
____
Semua rangkaian kegiatan di Bandung berjalan dengan baik. Tidak ada kegagalan ataupun kekurangan dalam kegiatan itu.
"Teman-teman, tahu dengan nama yang disebut oleh Tiana! Yang sudah disebutkan namanya bisa langsung masuk ke dalam bus, "ujar Jean mengarahkan teman-temannya.
Tiana sibuk memanggil satu persatu siswa, dengan harapan tidak ada yang tertinggal. Namun ketika nama saya disebut, gadis itu tidak menyahut. Seketika semua orang panik,langit yang terakhir kali bersama Sandra pun ikut panik karena tidak menemukan Sandra di tempat mereka bersama tadi.
Saat semua orang sibuk mencari Sandra,Jean menemukan gadis itu tertidur pulas di bawah pohon besar yang tidak jauh dari kerumunan siswa.
Melihat Sandra tertidur seperti ini membuat Jean tidak tega. Walaupun sebenarnya ia ingin menarik hati gadis itu karena berhasil membuat khawatir semua orang.
Tanpa pikir panjang,Jean mengangkat tubuh Sandra dan menggendong gadis itu di atas punggungnya.
"Badan lo kurus tapi tetap aja berat, makan apaan sih lo?" tanya Jean pada sosok yang tertidur pulas itu.
Ketika Jean menggendong gadis itu dan berjalan untuk membawanya ke dalam bus, Sandra sama sekali tidak terusik. Gadis itu bakal menggerakkan kepalanya untuk mencari posisi yang nyaman.
Sampai pada kerumunan siswa, Jean dan Sandra mendadak menjadi sorotan.
"Dia ketiduran, lanjutin aja absennya, pastiin semuanya aman dan gak ada yang ketinggalan,"ujar Jean. Langit dan Tiana mengangguk.
Melihat bagaimana Jean peduli pada Sandra membuat Langit tersenyum getir. Ada bagian dalam dirinya yang tidak terima atas kedekatan kedua orang itu.
Langit tidak tahu Kapan pastinya perasaan ini muncul. Tapi, pengingat bagaimana Sandra menangis di pelukan Marvin pagi tadi membuatnya tersentuh.
Dirinya salah tergerak untuk terus melindungi gadis itu. Langit tidak suka Sandra menangis, karena langit tahu sepertinya dia mulai menyukai gadis itu.
Di dalam bus,Jean menurunkan Sandra dengan hati-hati di kursi agar tidak terbangun.
"Hufft,berat banget ni bocah,"ujar Jean yang masih setia menemani Sandra zang tertidur pulas.
"Laura Sandra, gue bahkan lebih suka manggil Lo Laura, tapi kenapa Lo selalu marah setiap kali gue panggil Lo dengan sebutan itu?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments