tujuh

Suasana Kantin selalu seperti biasa,padat dan ramai.Antrian panjang selalu menjadi sopt utama saat masuk kedalam wilayah kantin.Dan juga suara para siswa yang saling berteriak untuk meminta pesanannya.

"Pesen aja,hari ini gue yang traktir,"ujar Farhan sembari menatap kedua temannya.

Galih sangat bersemangat mendengar kata traktir keluar dari mulut Farhan, sedangkan Sandra hanya celingak-celinguk mencari seseorang.

"Nyari apa si,San?",tanya Farhan.

Sandra tidak menjawab,dia masih menolehkan kepalanya mencari seseorang.

"Sandra?!"

"Eh?"

Sandra berbalik dan mendapati dua pasang mata yang menatapnya heran.

"Kenapa?",tanya Sandra kebingungan melihat tatapan kedua temannya.

"Nyari siapa si,Lo?", tanya Farhan.

"Oh,nyari kak Marvin."

Karena tidak juga menemukan keberadaan Marvin,Sandra berhenti mencari laki-laki itu dan memilih mie ayam yang sudah ada di hadapannya.

"Ini siapa yang pesen?",tanya Sandra bingung, pasalnya dia tidak memesan makanan,dia hanya memesan es jeruk saja.

"Farhan,katanya dia yang traktir,"jawab Galih.

Sandra mengalihkan pandangannya ke arah Farhan."Makasih ya,tap-"

Ucapannya terpotong ketika ada seseorang yang menggebrak meja dimana ketiganya duduk.

"Woy,Bangs-",belum sempat mengumpat dengan sempurna,Farhan sudah terlebih dahulu membekap mulut Galih.Pasalnya Farhan tahu siapa yang menggebrak meja mereka bahkan sampai es jeruk Sandra tumpah,dia Sherly,mantan dari Jeandra.

"Apa-apaan nih?!",protes Sandra tidak terima kegiatan makan siangnya bersama temannya di ganggu begitu saja.Apalagi pelaku yang menggebrak mejanya tadi hanya tersenyum remeh menatapnya,sungguh tidak tahu diri.

"Lo Sandra kan? Cewek yang kecentilan meluk-meluk Jeandra tadi pagi?!",ujar Sherly dengan suara yang lantang,sehingga membuat orang-orang di kantin menatap mereka dengan sorot penuh tanda tanya.

"Hah?!",Sandra sungguh tidak mengerti apa yang di permasalahan oleh perempuan ini,memeluk Jean? Kapan dia memeluk laki-laki itu?

"Alah! Sok cantik Lo!", ujar Sherly dengan sarkas.

Kejadian itu terjadi begitu cepat,wajah Sandra sudah basah akibat es teh manis milik Farhan yang di siramkan oleh Sherly ke wajahnya.Sandra melirik tajam perempuan itu, niatnya ingin protes,tapi dengan tidak tau dirinya perempuan itu sudah pergi dari sana.

Sandra hanya bisa menahan kesal serta malu,dia tidak berniat menyusul gadis itu.Ia tidak suka memperpanjang masalah,apalagi ada sangkut pautnya soal cinta dan perasaan.Jujur saja,Sandra malas meladeninya.

"San,duh Lo jadi basah gini,"ujar Farhan yang terlihat begitu khawatir.

Sandra hanya tersenyum."Gak apa-apa,gue ke toilet dulu ya,mau cuci muka.Kalian langsung ke kelas aja,nanti gue nyusul,"ujar Sandra lalu pergi tanpa menyentuh sesuap mie ayam yang ada di meja.

Tidak peduli dengan tatapan aneh orang-orang,Sandra terus berjalan dengan santai sambil mendumel dalam hati,menyumpahi Sherly.

___

Rooftop, tempat ternyaman untuk Jean merehatkan pikiran dari apa yang selama ini terjadi dalam hidupnya.Sembari menikmati semilir angin,Jean berpikir,kenapa skenario hidupnya di umur yang masih terbilang muda ini harus begitu rumit?

Jean sangat lelah,karena tadi ia berdebat dengan anggotanya sendiri dalam waktu yang lama.Belum lagi adiknya yang menelepon menyuruhnya untuk segera pulang.Sayangnya,Jean tidak bisa pulang seenak jidat,karena sekalipun dirinya adalah ketua OSIS,aturan tetaplah aturan.

"Dari sekian banyak manusia di bumi,kenapa Tuhan milih gue menjadi anak yang memiliki keluarga yang gak harmonis?"monolognya.

"Heh!"

Jean berbalik ketika ada yang memanggil dirinya,di sana ia melihat seorang gadis yang merupakan sepupu dari temannya.

"Pacar Lo Sherly kan?",tanya gadis itu.

Jean begitu asing,mendengar Sandra tiba-tiba kepo dengan kehidupan orang lain,karena selama ia mengenal Sandra,gadis itu tidak pernah menanyakan hal yang tidak penting baginya.

"Kenapa?",tanya Jean dengan nada dingin.

Sandra kesal mendengar nada bicara Jean yang sok di buat dingin.Ia tertawa ringan,tawa yang belum pernah ia perlihatkan pada laki-laki itu.

"Lihat! Baju gue basah,"ujar Sandra sambil menunjukkan seragam putihnya yang setengah basah.Beruntung,seragam putihnya tidak menerawang,jadi Sandra tidak perlu repot menutupinya.

"Terus?apa urusannya sama gue?"

Sandra melangkahkan kakinya, mempersempit jarak diantara keduanya."Baju gue basah karena pacar Lo,Sherly atau siapalah itu namanya,"ujarnya,kali ini tatapan Sandra sangat intens seperti menunjukkan sebuah kebencian disana.

"Dia mantan gue,bukan pacar."

"Terserah lah,yang pasti dia ngelakuin ini karena Lo."

Sandra melangkah maju,sehingga kini ia berdiri di samping Jean.Gadis itu tak menatap Jean, melainkan menatap murid-murid yang sedang bermain basket di bawah.

"Lo gak lagi nungguin permintaan maaf gue atas kesalahan dia kan?",tanya Jean.

Sandra tidak menjawab,dia terus menatap ke arah bawah.Kini, keduanya saling diam,tak ada yang berbicara lagi.Keduanya sama-sama sibuk dengan pikirannya masing-masing.

Sandra menoleh ke arah perut Jean lalu tergelak,ketika mendengar perut laki-laki itu berbunyi.

"Lo belum makan?",tanya Sandra pada laki-laki itu.

"Iya,"jawab Jean pelan.

Sandra memberikan sebungkus roti dan juga air mineral miliknya yang tinggal setengah.

"Nih,maaf minumnya gak baru.Gue aslinya gak cuek kok,tapi tergantung suasana juga.Nih ambil,anggap aja gue lagi sedekah,"ujar gadis itu.

Jean mengambil roti serta air mineral dari tangan gadis itu.

"Makasih,"ucap Jean.

Sandra mengangguk."Lain kali jangan panggil gue Laura,panggil aja Sandra.Lo harus ingat itu,karena tiga hari lagi kita akan bertemu sebagai tim,"ujar Sandra sebelum akhirnya dia pergi dari sana, meninggalkan Jean sendiri.

Jean menatap bingung ke arah Sandra.

Kesambet apa tu cewe?

"Hei,Laura Sandra."

Sandra berbalik,tatapan yang tadi bersahabat berubah menjadi tatapan datar.

"Udah gue bilang jangan panggil gue Laura,gue gak suka panggilan itu.Cukup panggil gue Sandra.Ngerti?"

"Tapi kenapa?",tanya Jean sembari melangkah maju mendekati gadis itu yang kini sudah berada diambang pintu.

"Because Laura ia gone,"ujar Kanaya,lalu gadis itu benar-benar pergi meninggalkan Jean sendiri.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!