Sebuah Kehormatan

Marvin menepis dan menyingkirkan tangan Elisa yang meraih dan memegangi jasnya.

Efek minuman dan juga obat itu membuat gadis itu bergumam-gumam tidak jelas. Ia menatap sayu ke arah Marvin yang berdiri disamping tempat tidur.

"Lepaskan tanganku!" perintah Marvin dengan lembut.

Namun Elisa tak menghiraukannya, ia terus memegangi lengan Marvin dan berusaha bangun dari tempatnya.

"Aku masih ada urusan, kau tidurlah disini! Mungkin esok saat kau bangun kau sudah membaik," kata Marvin dengan lembut seraya meraih dan membelai Elisa dari rambut hingga ke pipinya.

Tapi dasar Lisa tengah dibawah pengaruh obat, ia sangat terbuai atas belaian dari tangan lelaki itu.

Lisa bahkan menciumi tangan Marvin dan menarik pria yang duduk disampingnya untuk mendekatkan wajahnya.

Bagaimana gadis cantik sepertimu melakukan hal ini pada lelaki yang tidak kau kenal? batin Marvin.

Ia memandangi wajah cantik dengan pulasan make up sederhana di hadapannya.

Semakin dipandang semakin cantik, bahkan Marvin sampai menelan salivanya.

Bibir Elisa nampak sangat ranum dan menggoda, terlebih gadis itu sering sekali menggigiti bibir bawahnya. Membuat pria di hadapannya merasakan gejolak aneh dalam dirinya.

Entah dorongan dari mana yang membuat Marvin mendekatkan wajahnya dan menempelkan bibirnya pada bibir Elisa. Ini adalah pengalaman pertamanya melakukan sebuah ciuman.

Ini juga kali pertamanya ia terlibat dengan wanita. Tapi entah kenapa, hatinya seperti sudah tertaut dengan gadis yang berada dibawah tubuhnya saat ini.

Elisa semakin tidak terkendali saat Marvin membawa permainannya ke arah yang lebih sensitif. Elisa semakin terbuai akan suasana yang tercipta diantara keduanya.

"Aku tidak bermaksud berbuat ini padamu, tapi kau sendirilah yang memancingku," katanya dengan jelas.

Namun perkataannya seperti sebuah angin lalu yang hanya berhembus ditelinga Elisa. Gadis itu sudah semakin menjadi sepertinya.

Tapi Marvin menghentikan aktifitasnya sejenak dan menelepon sekertaris sekaligus sahabatnya karibnya yang tak lain adalah Ken.

"Kau kembalilah ke acara makan malam itu! Cukup dengarkan saja apa yang mereka katakan. Jika ada yang mengajak kerjasama dengan kita, kau pasti tahu dan bisa mengambil sikap. Jika menguntungkan, terima. Jika merugikan, lupakan saja!"

Setelah itu ia memutuskan teleponnya secara sepihak karena gadis yang sedang berbaring disampingnya terus memainkan tangannya di area sensitif milik Marvin.

"Andai kau sadar mungkin kau akan menamparku seperti kau menampar lelaki tadi," gerutu Marvin yang dadanya terasa semakin panas.

Tapi nyatanya? Elisa sekarang terlihat tersiksa akibat obat yang tak sengaja diminumnya tadi.

Marvin ingin menghindarinya, tapi wajah cantik dan kemolekan Elisa terlalu sayang untuk dilewatkan.

Ia lalu menanggalkan jas dan kemejanya lalu membuangnya ke sembarang tempat.

Marvin memandu permainan malam ini dengan sangat lembut.

Sebenarnya permainan bibir mereka masih sangat kaku, Marvin juga awalnya hanya mengecup-ngecupnya saja tanpa permainan yang memukau.

Tapi nalurinya menuntunnya lebih jauh, dengan bermain-main pada bibir Lisa.

Berpindah dari satu bagian ke bagian yang lain. Marvin begitu menikmati aroma harum yang keluar dari tubuh Elisa, sementara gadis itu tengah bergumam tidak jelas dari tadi.

Sesekali sebuah suara luapan rasa dari Elisa menghiasi aktifitas mereka malam ini.

Marvin menatap wajah Lisa yang sangat sayu karena tersiksa. Dengan sebuah pertimbangan, akhirnya ia putuskan untuk menanggalkan pakaian Elisa dan memberikan apa yang diinginkan oleh gadis yang sedang tak sadar itu.

Marvin berusaha dengan bersusah payah, namun nihil.

Hingga beberapa percobaan barulah berhasil. Elisa yang berada di bawah pengaruh obat itu begitu tak terkendali.

Marvin mengeram panjang dan mencengkeram bahu gadis itu, sepertinya ia telah mendapatkan pelepasannya. Begitu juga dengan Elisa.

Malam itu mereka bermain hingga keduanya kelelahan, entah sudah berapa kali.

Lelaki itu pun seketika ambruk begitu saja. Ia memejamkan matanya, hingga entah berapa lama. Sampai ia tak sadar lagi. Marvin tertidur, begitu pun dengan Elisa.

Gadis itu nampak kelelahan karena pertempurannya dengan Marvin.

Hingga pagi menjelang, Marvin telah lebih dulu membuka matanya. Ia melihat wajah cantik Elisa di hadapannya.

Cantik sekali, batinnya.

Ia lalu bangun dan betapa terkejutnya dia saat melihat sesuatu berwarna merah seperti kelopak bunga mawar di atas sprei putih.

Ini darah? Mungkinkah dia?

Marvin merasa cemas tapi juga ada rasa senang dihatinya.

Ia merasa kasihan pada Elisa karena harus melepas kehormatannya dengan cara seperti ini. Tapi ia juga senang karena setidaknya Elisa jatuh ke tangannya, bukan ke tangan lelaki itu semalam.

Marvin memunguti pakaiannya dan masuk ke kamar mandi. Ia membersihkan sisa-sisa percintaannya semalam.

Suara Elisa masih terdengar jelas dan sangat merdu di telinganya.

Ia tersenyum sendiri. Entah kenapa ia senang sekali mengingatnya. Tubuh Elisa begitu indah dan sintal.

Bahkan hanya mengingatnya saja membuatnya menegang.

Marvin menggelengkan kepalanya dan mengguyurnya dengan air dingin. Badannya terasa lelah dan letih sekali.

Ia segera memakai handuk dan keluar dari tempatnya sekarang

Terpopuler

Comments

Wanti Yo

Wanti Yo

waduh...babang Marvin lbh hot dari papa Morgan🤣🤣🤣

2021-12-08

0

Niko Valen

Niko Valen

baru kali ini ceonya masih perjaka gak kesentuh bahkan ciumanpun tidak! perawan dan perjaka cocok 👍👍👍

2021-07-17

2

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

apa ini ke lanjutan menikah kontrak dngn tuan muda ya🤔🤔🤔🤔🤔

2021-07-15

2

lihat semua
Episodes
1 Awal
2 Perlakuan Kurang Ajar
3 Obat perangsang
4 Pertolongan Marvin
5 Sebuah Kehormatan
6 Meminta Tanggung Jawab
7 Terungkap
8 Penjelasan Marvin
9 Pulang
10 Elisa
11 Marvin
12 Gelisah
13 Berniat pergi
14 Stevi
15 Pertemuan Stevi dan Marvin
16 Di Depan Gedung Globalindo
17 Bertemu Kembali
18 Bertemu Kembali (2)
19 Perdebatan
20 Perdebatan (2)
21 Hari Yang Baru
22 Diterima
23 Lisa dan Luisa
24 Informasi
25 Hari Pertama Bekerja
26 Tamparan Manis
27 Tertangkap
28 Bertemu
29 Halte
30 Diantar Pulang
31 Diantar Pulang (2)
32 Lisa dan Stevi
33 Penjelasan Lisa
34 Nomor Tak Dikenal
35 Ide Perjodohan
36 Nostalgia (Mami & Papi)
37 Memori Masa Lalu
38 Selamat Pagi
39 Berangkat bersama
40 Kantor
41 Bimo di Pindah
42 Hari yang ditunggu
43 Pertemuan
44 Pertemuan 2
45 Pertemuan 3
46 Ungkapan Rasa
47 Ungkapan Rasa 2
48 Jaga Dirimu Baik-baik
49 Berkunjung ke Rumah Oma Santi
50 Hallo
51 Panggilan Baru
52 Pamer
53 Diserbu Tiga Orang
54 Janggal
55 Mencari Informasi
56 Tidak Bisa Melawan
57 Di Cafe
58 Kebenaran
59 Lisa Pingsan
60 Pemeriksaan
61 Hasil Lab
62 Niat Baik
63 Mengatakan Yang Sebenarnya
64 Persiapan
65 Datang Melamar
66 Malam yang Indah
67 Hari Yang di Tunggu (Part 1)
68 Perasaan Tidak Enak
69 Kecemasan Semua Orang
70 Titik Terang
71 Sedikit Ancaman
72 Penyelamatan Elisa
73 Identitas Stevi
74 Keputusan Marvin dan Elisa
75 Pernikahan
76 Akhir (Tamat)
77 Author
78 Pagi yang baru
79 Hari yang sibuk
80 Berita di TV
81 Pelaku
82 Bimo
83 Tempat Kos Bimo
84 Tempat Kos Bimo 2
85 Akhir Kisah / Akhir bonus
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Awal
2
Perlakuan Kurang Ajar
3
Obat perangsang
4
Pertolongan Marvin
5
Sebuah Kehormatan
6
Meminta Tanggung Jawab
7
Terungkap
8
Penjelasan Marvin
9
Pulang
10
Elisa
11
Marvin
12
Gelisah
13
Berniat pergi
14
Stevi
15
Pertemuan Stevi dan Marvin
16
Di Depan Gedung Globalindo
17
Bertemu Kembali
18
Bertemu Kembali (2)
19
Perdebatan
20
Perdebatan (2)
21
Hari Yang Baru
22
Diterima
23
Lisa dan Luisa
24
Informasi
25
Hari Pertama Bekerja
26
Tamparan Manis
27
Tertangkap
28
Bertemu
29
Halte
30
Diantar Pulang
31
Diantar Pulang (2)
32
Lisa dan Stevi
33
Penjelasan Lisa
34
Nomor Tak Dikenal
35
Ide Perjodohan
36
Nostalgia (Mami & Papi)
37
Memori Masa Lalu
38
Selamat Pagi
39
Berangkat bersama
40
Kantor
41
Bimo di Pindah
42
Hari yang ditunggu
43
Pertemuan
44
Pertemuan 2
45
Pertemuan 3
46
Ungkapan Rasa
47
Ungkapan Rasa 2
48
Jaga Dirimu Baik-baik
49
Berkunjung ke Rumah Oma Santi
50
Hallo
51
Panggilan Baru
52
Pamer
53
Diserbu Tiga Orang
54
Janggal
55
Mencari Informasi
56
Tidak Bisa Melawan
57
Di Cafe
58
Kebenaran
59
Lisa Pingsan
60
Pemeriksaan
61
Hasil Lab
62
Niat Baik
63
Mengatakan Yang Sebenarnya
64
Persiapan
65
Datang Melamar
66
Malam yang Indah
67
Hari Yang di Tunggu (Part 1)
68
Perasaan Tidak Enak
69
Kecemasan Semua Orang
70
Titik Terang
71
Sedikit Ancaman
72
Penyelamatan Elisa
73
Identitas Stevi
74
Keputusan Marvin dan Elisa
75
Pernikahan
76
Akhir (Tamat)
77
Author
78
Pagi yang baru
79
Hari yang sibuk
80
Berita di TV
81
Pelaku
82
Bimo
83
Tempat Kos Bimo
84
Tempat Kos Bimo 2
85
Akhir Kisah / Akhir bonus

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!