Pertolongan Marvin

"Kita akan membawa gadis ini kemana, Tuan?" tanya Ken pada tuan mudanya seraya melirik dari kaca mobil.

"Bawa dia ke hotel!" jawab Marvin yang sedang duduk dibelakang bersama seorang gadis yang ia selamatkan dari restoran tadi.

Elisa yang berada dibawah pengaruh obat perangs*ng itu terus menggeliat tidak karuan. Ia bahkan beberapa kali mencoba mencium lelaki yang berada disampingnya. Tapi Marvin berusaha mengendalikannya dan memegangi tangan Elisa yang sejak tadi bergerilya tak terkendali.

"Apa hotelnya masih jauh, Ken?" tanyanya yang mulai gelisah. Sentuhan demi sentuhan yang dilakukan oleh Elisa membuat sebuah tongkat ajaibnya menjadi sesak di dalam sana. Selama ini ia tak pernah sedekat dan seintens ini dengan wanita. Ia sebenarnya tidak ingin ikut campur pada urusan orang.

Tapi melihat aura dari gadis ini, entah kenapa ia merasa tidak tega. Sejak Elisa masuk ke dalam restoran, ia telah mengamatinya. Mungkin karena Elisa cantik, serta pulasan make upnya yang menunjang juga gaun yang dikenakannya sangatlah indah.

Tapi yang Marvin tangkap pertama kali adalah sorot mata Elisa yang tampak tidak tertarik dengan acara malam ini.

Marvin terhanyut dalam lamunannya mengingat wajah Elisa yang terlihat polos dan jutek.

"Lumayan, Tuan," jawab Ken setelah menengok aplikasi map di ponselnya. Ia sendiri juga belum terlalu hapal setiap sudut kota ini.

Suara dari sekertaris pribadinya itu membuyarkan lamunannya.

"Lajukan lebih cepat lagi, Ken!"

"Baik, Tuan."

Ken lalu melajukan mobil itu dengan lebih cepat sesuai dengan permintaan tuannya.

Beruntung sekali, setelah beberapa saat melaju akhirnya Ken melihat sebuah bangunan tinggi yang cukup mewah bertuliskan The King Hotel.

Ia pun menepi dan memasuki halaman hotel, tanpa meminta pendapat pada Marvin.

"Sudah sampai, Tuan," katanya saat berada di depan loby hotel.

"Ya, aku akan bawa gadis ini ke dalam. Tunggu disini sebentar, aku akan mengantarkannya ke kamar lalu kembali kesini," kata Marvin kemudian menarik Elisa dan mengangkatnya di pundaknya yang kekar.

"Tuan, biar saya saja yang mengantar gadis ini ke kamar," tawar Ken setelah keluar dari mobil.

"Apa yang kau katakan?"

"Maksud saya, daripada Tuan muda repot, biarkan saya saja yang membawanya,"

"Diam disitu dan jaga mobilnya!" perintah Marvin seraya memberi isyarat dengan tangannya.

Ia lalu memesan sebuah kamar Presidential Suite Room pada resepsionis yang ada disana. Apa maksud lelaki ini? Sebenarnya jika ingin menolong Elisa karena iba, bukankah sudah cukup jika memesankan kamar reguler untuk gadis itu?

"Kartu pengenalnya, Pak," pinta seorang resepsionis.

"Akan ku urus setelah ini, serahkan kuncinya!" perintah Marvin.

"Tapi, Tuan ...."

"Serahkan saja kuncinya sebelum aku berubah pikiran dan membuat gedung ini rata dengan tanah, serta membuat kalian kehilangan pekerjaan!" bentaknya.

"B-baik, Tuan," jawab wanita berpenampilan rapi dibalik meja resepsionis. Ia lalu menyerahkan kunci kamar yang dimaksud tamunya tadi.

Marvin mengambilnya dengan kasar dan bergegas ke lift yang akan membawanya ke tempat yang ia pesan tadi.

Ia melirik sekilas kearah resepsionis yang tadi, mereka tampak berbisik-bisik dengan kawan-kawannya. Mungkin mereka bingung, heran atau bahkan merasa aneh dengan tamu tadi. Jika dari kalangan konglomerat, siapakah gerangan? Wajahnya masih baru dan sangat asing sekali.

Tapi bagi Marvin itu tidak masalah. Lagipula memang dirinya sendiri yang menginginkan jika dirinya tidak dikenal oleh orang.

Ya, sejak Marvin berusia dua belas tahun, ayahnya membawanya keluar negeri. Menyekolahkannya disana, menempuh perguruan tinggi disana dan belajar tentang perusahaan disana bersama Ken, putra dari sekertaris pribadi ayahnya.

Hingga saat ini, saat ia berusia dua puluh tujuh tahun, ia dan keluarga besarnya memutuskan kembali ke tanah air dan kembali menempati istana megah yang dulu dibangun oleh kakeknya.

Ting ...

Akhirnya sampailah Marvin di lantai paling atas dari hotel ini. Ia menurunkan Elisa karena pundaknya terasa pegal.

Elisa memeluk tubuh Marvin dan mencium pipinya.

"Hey, aku tidak mengenalmu. Kenapa kau bersikap seperti ini," gerutu Marvin.

Entah dia berbicara pada siapa, sepertinya percuma saja.

Dan entah seberapa banyak obat per*ng*ang yang diberikan oleh lelaki tadi sehingga reaksinya seperti ini.

Setelah keluar dan menyusuri koridor, Marvin membuka pintu kamar yang ia pesan tadi.

Ia memapah gadis itu masuk ke dalam kamar, "Kau, tidurlah disini. Aku harus kembali ke acara tadi," ucapnya seraya membaringkan Elisa ke tempat tidur.

Namun gadis itu nampaknya tidak mau melepaskan tangan Marvin. Ia memeluk pergelangan tangan Marvin dan menciuminya.

Melihat hal itu Marvin merasa kasihan, ia tidak bisa membayangkan jika gadis cantik ini jatuh ke tangan lelaki yang memberinya obat per*ngs*ng tadi. Entah bagaimana nasib gadis itu nanti.

Terpopuler

Comments

Mata Air

Mata Air

sayang dianggurin

2021-10-23

0

Uti Gaol

Uti Gaol

stevi srigala berbulu dmba

2021-07-21

0

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

kasihan Elisa

2021-07-15

1

lihat semua
Episodes
1 Awal
2 Perlakuan Kurang Ajar
3 Obat perangsang
4 Pertolongan Marvin
5 Sebuah Kehormatan
6 Meminta Tanggung Jawab
7 Terungkap
8 Penjelasan Marvin
9 Pulang
10 Elisa
11 Marvin
12 Gelisah
13 Berniat pergi
14 Stevi
15 Pertemuan Stevi dan Marvin
16 Di Depan Gedung Globalindo
17 Bertemu Kembali
18 Bertemu Kembali (2)
19 Perdebatan
20 Perdebatan (2)
21 Hari Yang Baru
22 Diterima
23 Lisa dan Luisa
24 Informasi
25 Hari Pertama Bekerja
26 Tamparan Manis
27 Tertangkap
28 Bertemu
29 Halte
30 Diantar Pulang
31 Diantar Pulang (2)
32 Lisa dan Stevi
33 Penjelasan Lisa
34 Nomor Tak Dikenal
35 Ide Perjodohan
36 Nostalgia (Mami & Papi)
37 Memori Masa Lalu
38 Selamat Pagi
39 Berangkat bersama
40 Kantor
41 Bimo di Pindah
42 Hari yang ditunggu
43 Pertemuan
44 Pertemuan 2
45 Pertemuan 3
46 Ungkapan Rasa
47 Ungkapan Rasa 2
48 Jaga Dirimu Baik-baik
49 Berkunjung ke Rumah Oma Santi
50 Hallo
51 Panggilan Baru
52 Pamer
53 Diserbu Tiga Orang
54 Janggal
55 Mencari Informasi
56 Tidak Bisa Melawan
57 Di Cafe
58 Kebenaran
59 Lisa Pingsan
60 Pemeriksaan
61 Hasil Lab
62 Niat Baik
63 Mengatakan Yang Sebenarnya
64 Persiapan
65 Datang Melamar
66 Malam yang Indah
67 Hari Yang di Tunggu (Part 1)
68 Perasaan Tidak Enak
69 Kecemasan Semua Orang
70 Titik Terang
71 Sedikit Ancaman
72 Penyelamatan Elisa
73 Identitas Stevi
74 Keputusan Marvin dan Elisa
75 Pernikahan
76 Akhir (Tamat)
77 Author
78 Pagi yang baru
79 Hari yang sibuk
80 Berita di TV
81 Pelaku
82 Bimo
83 Tempat Kos Bimo
84 Tempat Kos Bimo 2
85 Akhir Kisah / Akhir bonus
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Awal
2
Perlakuan Kurang Ajar
3
Obat perangsang
4
Pertolongan Marvin
5
Sebuah Kehormatan
6
Meminta Tanggung Jawab
7
Terungkap
8
Penjelasan Marvin
9
Pulang
10
Elisa
11
Marvin
12
Gelisah
13
Berniat pergi
14
Stevi
15
Pertemuan Stevi dan Marvin
16
Di Depan Gedung Globalindo
17
Bertemu Kembali
18
Bertemu Kembali (2)
19
Perdebatan
20
Perdebatan (2)
21
Hari Yang Baru
22
Diterima
23
Lisa dan Luisa
24
Informasi
25
Hari Pertama Bekerja
26
Tamparan Manis
27
Tertangkap
28
Bertemu
29
Halte
30
Diantar Pulang
31
Diantar Pulang (2)
32
Lisa dan Stevi
33
Penjelasan Lisa
34
Nomor Tak Dikenal
35
Ide Perjodohan
36
Nostalgia (Mami & Papi)
37
Memori Masa Lalu
38
Selamat Pagi
39
Berangkat bersama
40
Kantor
41
Bimo di Pindah
42
Hari yang ditunggu
43
Pertemuan
44
Pertemuan 2
45
Pertemuan 3
46
Ungkapan Rasa
47
Ungkapan Rasa 2
48
Jaga Dirimu Baik-baik
49
Berkunjung ke Rumah Oma Santi
50
Hallo
51
Panggilan Baru
52
Pamer
53
Diserbu Tiga Orang
54
Janggal
55
Mencari Informasi
56
Tidak Bisa Melawan
57
Di Cafe
58
Kebenaran
59
Lisa Pingsan
60
Pemeriksaan
61
Hasil Lab
62
Niat Baik
63
Mengatakan Yang Sebenarnya
64
Persiapan
65
Datang Melamar
66
Malam yang Indah
67
Hari Yang di Tunggu (Part 1)
68
Perasaan Tidak Enak
69
Kecemasan Semua Orang
70
Titik Terang
71
Sedikit Ancaman
72
Penyelamatan Elisa
73
Identitas Stevi
74
Keputusan Marvin dan Elisa
75
Pernikahan
76
Akhir (Tamat)
77
Author
78
Pagi yang baru
79
Hari yang sibuk
80
Berita di TV
81
Pelaku
82
Bimo
83
Tempat Kos Bimo
84
Tempat Kos Bimo 2
85
Akhir Kisah / Akhir bonus

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!