Berhadapan dengan Jin Hutan

Sin, sang Koloni jin pemimpin hutan

Dengan mata yang merah menyala. Sin memandang Ruy kamra, ia melihat aura yang begitu besar di dalam tubuhnya. " tidak. tunggu, anak ini bukan sembarangan." ucap sin yang bingung.

Ruy kamra terdiam melihat Sin. "aku tak pernah melihat jin di hutan ini, kenapa bisa kau berada di sini ?" ucap Ruy penasaran.

"jika kau Ingin melewati wilayahku, kau harus berhadapan dulu denganku." ucap sin.

Sin bergerak bagaikan bayangan, ia menebaskan pedangnya ke arah Ruy kamra, dengan hasil latihan nya bertahun-tahun. Ruy kamra telah mempelajari ilmu panca indra, di mana, ia peka terhadap suara dan getaran.

dengan mudah, Ruy kamra mengelak serangan jin itu walau tak terlihat.

Ruy kamra membalaskan serangan jin itu, dengan pukulan angin nya. Jin itu menghilang bagaikan asap, ia tak dapat di sentuh.

"pasti ada cara, untuk mengalahkannya." ucap Ruy kamra.

Ruy kamra melompat dari pohon ke pohon. bagaikan kera, ia menyerang sin yang melayang-layang. Ruy kamra mengeluarkan pukulan seribu angin. namun percuma, jin itu tetap tak dapat di sentuh.

"sudah cukup bermain anak muda." ucap sin.

sin menunjuk jarinya ke arah langit, ia menciptakan bola api besar. gumpalan api itu seperti bola raksasa yang akan menghantam Ruy kamra.

"apakah, kau bisa mengelaknya ?" ucap sin pemimpin jin koloni hutan.

Sontak, jin yang berada di hutan ketakutan, akibat sin yang berlebihan. Mereka berlari berhamburan, mereka tak mau mati akibat terkena serangan sin.

"sejak kepergian raja siluman kera. wilayah hutan ini, mengalami kekosongan pemimpin. Aku menggantikan nya, sebagai penjaga hutan ini." ucap sin.

Sin menembakan api itu, bagaikan meteor yang akan menghantam bumi, Ruy kamra merasakan panas, api itu semakin dekat. Tiba-tiba, suara raja siluman kera muncul di telinga Ruy Kamara.

"Hay nak, aku ambil alih tubuhmu sebentar." ucap Yon raja siluman kera.

Api itu menghantam Ruy kamra dan terjadi suara ledakan. "bom.." suara ledakan itu.

sin tersenyum puas."anak itu pasti sudah mati."

betapa terkejutnya, Sin berdiri di atas tanah yang terbakar itu. dengan mata yang memutih dan baju yang hangus terbakar, Ruy kamra tertawa terbahak-bahak akibat serangan kecil itu.

"haha.. Apa ini ? Gatal." ucap Yon mengambil alih tubuh Ruy kamra.

Sin mendengar itu, ia marah dan merasa di remehkan. Ia mengeluarkan pukulan api nya, Ruy kamra membalas serangan itu dengan pukulan angin nya, Ruy kamra tertawa sempoyongan. Melompat dari pohon ke pohon.

Sin menebaskan pedangnya dengan cepat, Ruy kamra mengelak dan pedang itu menggoreskan luka di pipi Ruy kamra. Yon menjauh, ia melompat ke belakangan menjauhi Sin.

Ia mengumpulkan energi angin nya, ia berteriak dengan lantang. " aku adalah Yon raja siluman hutan ini." teriaknya.

Seketika, tanah bergetar. Mata Yon tertuju pada suatu pohon besar dan rimbun. " itu pasti sarang sin." gumam Yon dalam hati.

Yon mengeluarkan cakar angin nya, dari kejauhan. Ia mengibaskan cakaran itu, dan meluluh lantakan semua pepohonan.

"Tidak.. Rumahku." teriak sin.

Sin terperangah " apa ? dia adalah Yon ?" dengan terkejut dan tak percaya.

Yon mengancam sin."hentikan ! Atau, akan ku hancurkan semua jin yang tak bersalah di hutan ini."

sin tak percaya, Yon masih hidup. segera ia berlutut dan minta maaf kepada Ruy kamra.

"maafkan aku tuan. aku tak tau, jika engkau masih hidup." ucap sin yang berlutut.

seketika, Ruy kamra lemas tak berdaya. Yon tak mengambil alih tubuhnya lagi, Ia terduduk lemas di tanah.

"baiklah, aku memaafkan mu, akan tetapi. sebagai gantinya, kau harus menjadi pengikut Ruy Kamra." ucap Yon dengan lantang.

"taa..tapi." ucap sin dengan gugup.

"kalau tidak, kau akan ku bunuh sekarang." ucap Yon mengancam.

"baiklah tuan Yon, aku bersedia." ucap jin itu ketakutan.

Dan pada saat itu, Sin menjadi pengikut Ruy kamra, ia bersedia melatih Ruy kamra. agar, Ruy kamra bisa mengendalikan energi gaib dan ketika Yon mengambil alih tubuh Ruy kamra, ia juga bisa mengendalikannya.

Ruy kamra terduduk lemas, sin membantu Ruy Kamara untuk memulihkan energinya.

"apa yang terjadi ?" ucap Ruy kamra.

Ruy kamra terkejut, Sin menyentuh badan Ruy kamra, ia reflek memukul sin. sontak, sin terlempar agak jauh. "tuan, Apa yang kau lakukan." ucap sin menahan sakit.

"bukan nya, kau ingin membunuhku ?" ucap Ruy kamra terkejut.

"tidak tuan, aku sudah menjadi. pendampingmu." ucap sin panik.

Ruy kamra merasa tak percaya ucapan Sin.

Ia merasakan energi sin yang tak berbohong kepadanya.

"aku sudah mengakui kekalahanku, aku sekarang menjadi pengikutmu." ucap sin menunduk.

Ruy kamra terdiam sejenak. Lalu, ia menanyakan kepada sin." apa tujuanmu mengikuti ku ?" tanya Ruy kamra.

"tuan, aku akan membantumu, melatih semampu ku. agar, engkau bisa menyatukan energimu dengan tuan Yon sang raja siluman kera." ucap sin.

"baiklah aku izinkan kau menjadi pengikutmu, ucap Ruy Kamra.

Ruy kamra sudah pulih dengan bantuan sin, ia menyalurkan energi penyembuhan nya kepada Ruy Kamra.

Sin menghilang dari pandangan Ruy kamra. akan tetapi, ia selalu mengawasi Ruy kamra kemanapun ia pergi. Ruy kamra bergegas mengumpulkan kayu-kayu yang hancur itu dan kembali ke gubuk.

Sesampai di gubuk, Ruy kamra di kagetkan melihat nenek Yuni yang terkapar di lantai.

"nenek.." teriak Ruy kamra.

"kamu sudah pulang nak." ucap nenek Yuni dengan lemas.

"nenek kenapa ? Nenek bangunlah." cap Ruy kamra sedih.

Ruy kamra mengangkat nenek Yuni, ia merebahkan tubuh nenek Yuni di tempat tidur. Nenek Yuni tak berdaya, ia lemah dan sakit akibat umurnya yang sudah tua. Ruy kamra bergegas memasak bubur dan ia menyuapkan bubur itu ke nenek Yuni.

Nenek Yuni Tersenyum, ia menatap Ruy kamra dan memegang pipinya. "Ruy, kamu ingat dulu. Ketika sakit nenek yang selalu memelukmu." ucap nenek tersenyum.

Ruy kamra menangis, ia tak mau kehilangan nenek Yuni. "nenek, jangan berkata seperti itu." ucap Ruy kamra sedih.

Ruy memegang kening nenek yuni dengan telapak tanganya. "badanya panas." ucap Ruy.

Ruy kamra pamit kepada nenek Yuni." nenek tunggu di sini, aku segera kembali." ucap Ruy.

"Ruy, kamu mau ke mana ?" ucap nenek Yuni panik.

"aku akan pergi ke hutan, mencari obat buat nenek." ucap Ruy kamra tersenyum.

Ruy kamra bergegas pergi ke hutan, Ruy kamra mencari tumbuhan herbal, Ruy kamra berjalan cukup jauh, ia menelusuri hutan. Tiba-tiba, Ruy kamra melihat sekelompok laki-laki memakai topeng yang mengepung seroang gadis.

Gadis itu dengan santai berkata lantang." jangan mendekat, atau kalian akan mati."

Ruy melompat jauh di atas pohon, ia akan menyaksikan pertarungan gadis itu menghadapi mereka.

Episodes
1 awal mula
2 Tersesat Di Hutan
3 Pertarungan Sengit
4 Di Rasuki Raja Siluman Kera
5 Berlatih Menjadi Kuat
6 Berhadapan dengan Jin Hutan
7 Pertemuan Ruy dan cut Fatimah
8 Awal Perjalanan Ruy kamra
9 Duel Melawan Sang Penjaga Lembah
10 Pertarungan Sengit Ruy Dan cut fatimah
11 Tora Sang Pemimpin Buaya
12 Perjalanan Menuju Desa Bayangan.
13 Di Kepung Tak Berkutik
14 Akhir Bahagia Warga Desa Bayangan
15 perjalanan Menuju Ke Kerajaan Timur.
16 Menghadapi Penjaga Hutan Wilayah Timur
17 menghadapi raja siluman harimau
18 Pertarungan Sengit Melawan Raja Siluman Harimau
19 Kerinduan
20 Pertarungan Melawan Preman
21 Menjadi Petarung Sejati
22 Pertarungan Melawan Pendekar
23 Pertemuan Ruy dan Aden kamra.
24 Ruy kamra Berguru Dengan Den Anyar
25 di kepung tak berkutik
26 Kesedihan Yang Mendalam
27 Amarah Yang Mendalam
28 Buronan Kerajaan
29 Kembali Pulang
30 Menjadi Terkuat
31 Sang assasin putri bulan
32 Perjalanan Yang Di Nanti
33 Ruy kamra Memeluk Agama Islam.
34 Cinta Pertama Tora.
35 Tantangan
36 Api Cinta Untuk Arumi
37 Pengakuan
38 Berlatih ilmu Rasa
39 Pertarungan 2 Kelompok
40 Pertarungan Melawan Rayan
41 Pertarungan Ruy kamra dan Rayan
42 Penyesalan Yang Tulus
43 Terbongkar
44 Pulang Kembali
45 Ruy kamra Yang Nekat
46 Ruy kamra Melawan Raja Aden Kamara
47 Mendekatkan Diri Kepada Tuhan
48 Penyebaran Agama Islam
49 Melewati Perbukitan Wilayah Utara.
50 menuju kerajaan Utara
51 Menguji kekuatan.
52 Duel Melawan Pendekar 3 Bersaudara.
Episodes

Updated 52 Episodes

1
awal mula
2
Tersesat Di Hutan
3
Pertarungan Sengit
4
Di Rasuki Raja Siluman Kera
5
Berlatih Menjadi Kuat
6
Berhadapan dengan Jin Hutan
7
Pertemuan Ruy dan cut Fatimah
8
Awal Perjalanan Ruy kamra
9
Duel Melawan Sang Penjaga Lembah
10
Pertarungan Sengit Ruy Dan cut fatimah
11
Tora Sang Pemimpin Buaya
12
Perjalanan Menuju Desa Bayangan.
13
Di Kepung Tak Berkutik
14
Akhir Bahagia Warga Desa Bayangan
15
perjalanan Menuju Ke Kerajaan Timur.
16
Menghadapi Penjaga Hutan Wilayah Timur
17
menghadapi raja siluman harimau
18
Pertarungan Sengit Melawan Raja Siluman Harimau
19
Kerinduan
20
Pertarungan Melawan Preman
21
Menjadi Petarung Sejati
22
Pertarungan Melawan Pendekar
23
Pertemuan Ruy dan Aden kamra.
24
Ruy kamra Berguru Dengan Den Anyar
25
di kepung tak berkutik
26
Kesedihan Yang Mendalam
27
Amarah Yang Mendalam
28
Buronan Kerajaan
29
Kembali Pulang
30
Menjadi Terkuat
31
Sang assasin putri bulan
32
Perjalanan Yang Di Nanti
33
Ruy kamra Memeluk Agama Islam.
34
Cinta Pertama Tora.
35
Tantangan
36
Api Cinta Untuk Arumi
37
Pengakuan
38
Berlatih ilmu Rasa
39
Pertarungan 2 Kelompok
40
Pertarungan Melawan Rayan
41
Pertarungan Ruy kamra dan Rayan
42
Penyesalan Yang Tulus
43
Terbongkar
44
Pulang Kembali
45
Ruy kamra Yang Nekat
46
Ruy kamra Melawan Raja Aden Kamara
47
Mendekatkan Diri Kepada Tuhan
48
Penyebaran Agama Islam
49
Melewati Perbukitan Wilayah Utara.
50
menuju kerajaan Utara
51
Menguji kekuatan.
52
Duel Melawan Pendekar 3 Bersaudara.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!