episode 5

"saya yang mandul" jelas devano seketika membuat kedua wanita paruh baya itu terkejut terutama ibunya.

"becanda kamu mas, gak lucu ya, nanti di kabulin Tuhan tahu rasa kamu" seorang ibu mana yang tida syok mendengar pengakuan putranya yang mengatakan bahwa dirinya mandul. Karena tak ada dalam sejarah keluarganya dari kakek neneknya dan buyut buyutnya yang mandul, pikir seorang ibu anaknya pasti asal bicara supaya istrinya tidak di desak untuk hamil.

"devan ibu tau kamu asal bicara demi melindungi ayana dari desakan kami kan? Tapi nak, jangan bercanda seperti itu,nanti di catat malaikat,gak baik" ibu ayana pun berpikiran sama halnya dengan besannya itu.

Di antara mereka berdua, ayana lah yang paling syok mendengar ungkapan pria di sampingnya, sampai mulutnya tak mampu bersuara.

Bagaimana bisa ada pria sebaik ini mati matian melindunginya sampai mengklaim dirinya mandul.

rasa kasihan dan bersalah menyeruak dalam hatinya, betapa teganya seorang ayana menyakiti pria yang selalu siap memasang payung untuk dirinya agar tak kehujanan sampai tak memedulikan dirinya sendiri yang basah kuyup karena di guyur hujan demi melindunginya tetap aman.

Ya tuhan apa yang harus dilakukan Ayana membalas kebaikan pria di sampingnya saat ini.

Berbicara soal hatinya, jujur ayana tak mampu, dan tak mau memberi harapan dalam ketidakmampuan memaksa hatinya untuk menerima devano.

bukan sekali ayana belajar membuka hati untuk pria yang menjadi suaminya itu, namun disaat ayana berusaha mencoba, mimpi itu selalu muncul dalam tidurnya, mimpi yang sempurna seakan memberi perasaan yang nyata.

ayana merasakan perasaan yang selalu di rindukannya dalam mimpi itu,sosok pria jangkung berkulit sawo matang yang pernah ada di masalalu yang menghantuinya dalam mimpi.

Entahkah sang semesta yang berusaha mencoba memperingatkan bahwa jangan pernah melupakan pria itu ataukah alam bawah sadar ayana yang masih tak menerimanya.

Dari semua itu yang ayana tak mengerti adalah kenapa semesta seakan mempermainkannya, kenapa dirinya tak bisa melangkah maju menatap masa depan baru, sedangkan untuk menghilangkan dan melepaskan perasaan dari masalalunya saja harus sampai menghantuinya dalam mimpi.

dan jika mimpi itu mengisyaratkan agar jangan pernah melupakannya, lantas mengapa takdir tidak mempersatukannya saja?

pada akhirnya cinta itu memilih merindunya seumur hidup.

"ayo istirahat" devano kembali memapah ayana menuju kamarnya.

"mas mama belum selesai bicara loh" namun devan tak berniat memedulikan kedua wanita paruh baya itu

"ayana kamu kok diam aja sih suamimu sampai seperti itu" tau bahwa ucapan besannya tak di gubris putranya,ibu ayana menimpali dengan menegur putrinya. Namun lagi-lagi ayana juga tak menggubrisnya

"issssh kalian itu bukannya menyambut orang tua yang berkunjung malah di abaikan begitu"kesal ibu ayana

"gak sopan"lanjutnya.

"sudah jeng, kita lanjutkan lain kali mungkin keduanya terlalu sensitif terhadap masalah ini,biarkan mereka berdua tenang dulu baru kita bicarakan baik-baik" bujuk ibunya devano menenangkan.

Terlihat ibu devano lebih bijaksana dibandingkan ibu dari ayana, mendengar besannya mengatakan itu akhirnya merekapun memilih pulang saat itu juga.

"istirahatlah"tutur devano membaringkan tubuh ayana dan menyelimutinya.

_________

Tiga hari kemudian....

Beberapa hari kemudian ibu ayana datang berkunjung lagi di saat devano tengah di kantornya, ibunya sengaja datang di waktu siang hari saat ayana sedang sendirian,karena jika ada devano ayana selalu di bela devano di depan ibunya.

 iriana tidak terima dan sangat tidak bersabar menunggu hari ini tiba untuk menegur putrinya itu, demi melindungi ayana yang tidak ingin mengandung devano sampai rela mengakui dirinya mandul, Ayana sangat keterlaluan pikir ibunya.

Benar saja saat ibu iriana tiba, devano tengah di kantor dan hanya menyisakan ayana di rumahnya bersama beberapa maidnya.

Seorang wanita paruh baya, Ibu Iriana, masuk ke dalam rumah Ayana dengan wajah yang tegas. Ayana sedang duduk di ruang tamu melihat kedatangannya tampak cemas.

"Ayana... Kenapa kamu belum bisa mengerti apa yang sudah saya katakan berkali-kali?" ibu iriana dengan nada dingin yang langsung membuka pembicaraan langsung pada intinya

Ayana terkejut dan mencoba menyembunyikan ketegangannya

"ibu, kenapa datang pagi-pagi sekali? kak devano kan sedang di kantor."

Ibu Iriana melangkah lebih dekat, nada suaranya semakin tajam

"Justru itu yang ibu harapkan! Tidak ada Devano, jadi sekarang ibu bisa berbicara dengan kamu tanpa ada yang membela."

Ayana terdiam, menunduk, merasa tidak nyaman

"bu, tolong… jangan mulai lagi."

Ibu Iriana duduk di depan Ayana dengan tatapan tajam.

dengan suara lebih rendah namun penuh tekanan ibu ayana berkata

"Ayana, sudah berapa kali ibu katakan bahwa kamu harus melakukan apa yang seharusnya seorang istri lakukan? Ini bukan soal cinta, ini soal keluarga, masa depan, dan harapan orang tua. Kenapa kamu menolak begitu keras untuk punya anak? Mengapa harus mengakui hal yang tidak benar, mengatakan bahwa devano mandul hanya karena tidak ingin mengandung anak dari Devano?"

Ayana dengan suara gemetar

"bu, aku tidak… Aku hanya ingin kita bahagia. Aku tidak ingin melukai Devano lebih jauh."

Ibu Iriana memotong, dengan penuh amarah

"Tidak ada yang lebih penting dari keluarga, Ayana! Kamu tahu betul apa yang harus kamu lakukan! Kamu mengorbankan segalanya hanya demi kebahagiaan pribadi yang tidak jelas."

Ayana berusaha menjelaskan, suaranya mulai meninggi karena emosi

"ibu tidak mengerti! Aku sampai di titik ini berkat paksaan siapa?. Aku butuh waktu untuk itu, aku—"

Ibu Iriana dengan tatapan penuh kekecewaan

"Jika kamu benar-benar menghargai pengorbanan Devano, kenapa kamu tidak bisa memberikan apa yang diinginkannya? Apa kamu ingin menghancurkan rumah tangga ini? Jangan beralasan dengan 'belum siap'—itu hanya alasan! Kamu tidak tahu betapa sakitnya bagi seorang ibu melihat anaknya menolak kebahagiaan begitu saja!"

Ayana berdiri, hampir menangis, sambil mencoba menahan dirinya

"ibu, tolong… aku tidak ingin ada lebih banyak tekanan lagi. Aku ingin kita semua baik-baik saja, jadi tolong jangan ikut campur urusanku terlalu jauh."

Ibu Iriana berdiri, menatap Ayana dengan ekspresi marah namun penuh kekecewaan. Ia mendekat dan menampar pipi Ayana dengan mata penuh amarah

"kamu tak tau di untung,sudah ibu jodohkan dengan lelaki baik baik,namun kamu masih merindukan lelaki lain"

"pokoknya ibu gak mau tau,ibu akan atur jadwal konsultasi ke dokter kandungan untuk program kehamilan kalian"

bu Iriana berbalik dan pergi meninggalkan Ayana yang terpaku di tempatnya, bibirnya bergetar menahan tangis.

Devano duduk di meja kerjanya, tampak fokus dengan pekerjaannya. Teleponnya berdering, ia melihat nomor Ayana dan mengangkatnya.

Devano dengan suara lembut, penuh perhatian mengangkat panggilan itu

"Ayana, kamu baik-baik saja?"

Ayana di sisi lain telepon, terdengar ragu dan cemas, saat ini Ayana hanya butuh seseorang yang mempu membuatnya tenang

" aku... aku tidak tahu harus bagaimana. ibu... ibu sangat marah lagi."

Devano terdengar khawatir

"Ayana, tenang. saya akan pulang secepatnya. Kita bisa bicarakan ini bersama."

dengan suara teredam, ayana berusaha tegar

"Tidak, Kak. Tidak perlu. ibu sudah pergi, dan aku akan baik-baik saja. Aku hanya... aku hanya butuh waktu."

Devano menatap teleponnya, merasa cemas tetapi menghormati keputusan Ayana.

"baiklah,tunggu saya pulang nanti sore saya usahakan pulang cepat".

Ayana duduk di ruang tamu yang kosong, matanya kosong, memikirkan kata-kata ibunya. Maid masuk dan menatapnya dengan khawatir.

"Nona, Ibu Iriana sangat tegas. Tapi Nona tahu apa yang terbaik untuk Nona, bukan?"salah satu maid dengan lembut, mencoba menghibur

Ayana tersenyum tipis, namun matanya tampak kosong

"Entahlah. siapa yang tau baik untukku atau tidak,Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan lagi."

Maid duduk di samping Ayana, memberi dukungan tanpa menghakimi.

Episodes
1 episode 1
2 episode 2
3 episode 3
4 episode 4
5 episode 5
6 episode 6
7 episode 7
8 episode 8
9 episode 9
10 episode 10
11 episode 11
12 episode 12
13 episode 13
14 episode 14
15 episode 15
16 episode 16
17 episode 17
18 episode 18
19 episode 19
20 episode 20
21 episode 21
22 episode 22
23 episode 23
24 episode 24
25 episode 25
26 episode 26
27 episode 27
28 episode 28
29 episode 29
30 episode 30
31 episode 31
32 episode 32
33 episode 33
34 episode 34
35 episode 35
36 episode 36
37 episode 37
38 episode 38
39 episode 39
40 episode 40
41 episode 41
42 episode 42
43 episode 43
44 episode 44
45 episode 45
46 episode 46
47 episode 47
48 episode 48
49 episode 49
50 episode 50
51 episode 51
52 episode 52
53 episode 53
54 episode 54
55 episode 55
56 episode 56
57 episode 57
58 episode 58
59 episode 59
60 episode 60
61 episode 61
62 episode 62
63 episode 63
64 episode 64
65 episode 65
66 episode 66
67 episode 67
68 episode 68
69 episode 69
70 episode 70
71 episode 71
72 episode 72
73 episode 73
74 episode 74
75 episode 75
76 76
77 77
78 78
79 79
80 80
81 81
82 82
83 83
84 84
85 85
86 86
87 87
88 88
89 89
90 90
91 91
92 92
93 93
94 94
95 95
96 96
97 97
98 98
99 99
100 100
Episodes

Updated 100 Episodes

1
episode 1
2
episode 2
3
episode 3
4
episode 4
5
episode 5
6
episode 6
7
episode 7
8
episode 8
9
episode 9
10
episode 10
11
episode 11
12
episode 12
13
episode 13
14
episode 14
15
episode 15
16
episode 16
17
episode 17
18
episode 18
19
episode 19
20
episode 20
21
episode 21
22
episode 22
23
episode 23
24
episode 24
25
episode 25
26
episode 26
27
episode 27
28
episode 28
29
episode 29
30
episode 30
31
episode 31
32
episode 32
33
episode 33
34
episode 34
35
episode 35
36
episode 36
37
episode 37
38
episode 38
39
episode 39
40
episode 40
41
episode 41
42
episode 42
43
episode 43
44
episode 44
45
episode 45
46
episode 46
47
episode 47
48
episode 48
49
episode 49
50
episode 50
51
episode 51
52
episode 52
53
episode 53
54
episode 54
55
episode 55
56
episode 56
57
episode 57
58
episode 58
59
episode 59
60
episode 60
61
episode 61
62
episode 62
63
episode 63
64
episode 64
65
episode 65
66
episode 66
67
episode 67
68
episode 68
69
episode 69
70
episode 70
71
episode 71
72
episode 72
73
episode 73
74
episode 74
75
episode 75
76
76
77
77
78
78
79
79
80
80
81
81
82
82
83
83
84
84
85
85
86
86
87
87
88
88
89
89
90
90
91
91
92
92
93
93
94
94
95
95
96
96
97
97
98
98
99
99
100
100

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!