episode 4

Bahkan ketika nanti rambutku menua,aku akan tetap mengingatmu sebagai orang yang aku cintai sejak usia 15 tahun.

 Di antara laut dan darat pantainya adalah satu tempat yang selalu ingin ayana kunjungi, kenangannya selalu pekat dengan keindahan ombak yang datang bergelombang dalam lautan yang luas.

Kenangan demi kenangan yang pernah Ayana habiskan bersama biantara mengulas kembali sejarah yang telah usai.

Ayana tengah duduk di tepi pantai,rasa ingin menceritakan keluh kesah namun mulutnya terkunci, yang terjadi hanya air mata yang lolos bersatu dengan air laut.

Devan memerhatikan dari kejauhan, menatapnya dengan tatapan sendu dan bergumam"semoga sabarku juga seluas lautan ayana"

tujuh tahun devan berharap mendapatkan cinta wanita itu meski hanya secuil.

Namun ternyata perjuangannya masih panjang dan cukup melelahkan hatinya. Devan juga terpaksa harus memaklumi bahwa biantara masih menjadi pemenang di hati istrinya.

'Tapi sampai kapan? apakah aku bisa sesabar itu ayana?' batin devano pun cukup rumit jika harus di paksa berulang kali untuk memaklumi bahwa istrinya masih mencintai pria lain yang bukan suaminya sendiri, karena pada dasarnya tidak ada suami yang akan baik baik saja melihat seorang istri yang hatinya untuk pria lain.

cukup rumit memang hubungan yang tidak diinginkan oleh sebelah pihak dan pihak lainnya selalu berusaha mengharap. Entah bagaimana akhir dari cerita seperti itu, hubungan itu hanya akan membuat keduanya tidak akan ada yang bahagia.

Devano perlahan mulai mendekati ayana yang tengah duduk dan mendengarnya bergumam"aku frustasi ketika aku sadar bahwa aku tak mampu..." gumam ayana dalam tangisnya

"apakah kamu masih sering mengingatnya ?"jarang sekali devano bertanya tentang perasaan ayana, namun kali ini ia benar-benar memberanikan dirinya meskipun tau jawabannya adalah YA.

sesungguhnya devano tak pernah sanggup mendengar jawaban itu dari mulut istrinya sendiri mengingat cintanya masih bertepuk sebelah tangan.

Mereka berdua tau jelas kemana arah pembicaraan mereka saat ini "maafkan aku" ucap ayana pelan

seharusnya devano tak bertanya walau tau jawabannya akan membuatnya semakin menyesakkan dadanya.

Ia berusaha melapangkan hatinya pada kenyataan yang masih sama, namun devano tak pernah berniat melepaskan ayana, cinta dalam ke egoisan telah merusak sedikit kewarasannya.

"seperti luasnya lautan,maka seperti itulah aku akan menunggumu membukakan pintu hati yang telah tertutup oleh seorang pria dari masalalu mu" kini devano menyamai duduknya di samping Ayana.

Ayana melirik sosok pria itu namun yang pasti memiliki banyak arti di dalam hatinya " entah mengapa seberapapun usahamu tak pernah membuatku melihatmu sebagai orang yang bisa aku cintai"bisik ayana pada hatinya

"kamu terlalu baik kak, tapi . . ."

Devano menghentikan bibir ayana dengan telunjuknya isyarat gelengan kepalanya yang mengatakan tolong jangan lanjutkan,perasaannya tak akan pernah mampu menahan penolakan yang terus berulang.

Meski demikian keinginan mempertanyakan itu selalu ada dan mungkin sampai di saat ayana membuka hati untuknya.

Devano memang malang,namun ia sadar bahwa yang paling tersiksa dari badai prahara rumah tangganya ini adalah ayana. Wanita cantik yang telah hampir mati dalam keputusasaannya.

Ayana mengerti maksud devano ia hanya mengangguk sebagai jawaban

"kakak tau bahkan laut luas pun akan surut pada waktunya " ayana menjawab perumpamaan devano tentang laut dan kesabarannya.

Bahwasanya tidak ada kesabaran yang seluas samudra jika bukan pada tempat yang semestinya, kalaupun sabar itu sampai pada batasnya dan kau tidak mendapatkan yang kau inginkan berarti itu bukan takdirmu.

devano mengangguk mengerti dan kemudian berkata

"surutnya air laut adalah tanda akan adanya tsunami,jadi meskipun suatu saat aku menyerah pada cintaku, anggap saja tsunami adalah bentuk kehancuranku karena aku tidak ingin menyakitimu, mungkin jika saat itu benar-benar tiba aku pasti akan mencari ketenangan dalam pelampiasan.

Jikalau di depan sana kau bertemu kebahagiaan dan itu bukan aku, kumohon beritahu aku ayana"

"tapi untuk saat ini tolong jangan dorong aku ayana, biarkan aku tetap mencoba mengukurnya, sedalam dan seluas apa lautan yang aku miliki"

'dan aku masih ingin berharap jika suatu saat nanti cintamu ada untukku'sambung devano dalam hatinya

Devano tak pernah berhenti mencoba mengukur seluas apa kesabarannya menunggu Ayana sebelum ahirnya mungkin ia akan benar-benar merelakan cintanya.

Ayana pun tak tau kemana arahnya melangkah,ia juga tidak tahu bagaimana cara berhenti melupakan, semua terasa tumpukan batu yang tak bisa ia hancurkan.

Pernikahan ini salah, seharusnya tidak di mulai,seharusnya ia hancur sendirian yang kini malah menarik orang lain jatuh bersamanya dalam keputusasaan cinta yamg tak bisa dimiliki.

Bagi ayana kebahagiaan macam apapun yang ada di depannya kelak,tidak akan pernah membuatnya bahagia. Baginya hatinya sudah terlalu rusak dan berantakan hingga tak sanggup bahkan hanya sekedar menjamu tamu.

"kak,aku tak ingin menyakitimu, tolong jangan jatuh terlalu jauh, belajarlah buka hati untuk wanita lain"

"bolehkah aku saja yang memintamu untuk belajar membuka hati untukku ayana?" devan masih tetap berusaha pada keinginannya

raut ayana mulai mendung,kepalanya hanya menggeleng sebagai bentuk jawaban "mengapa ay, mengapa selalu tidak ada celah untukku" devano perlahan mulai putus asa

"karna aku telah jatuh terlalu dalam,hatiku rusak dan berantakan, aku saja tak tau cara menatanya kembali"

"perlahan-lahan ayana,aku selalu ada untukmu"

"tidak kak,jangan"elak ayana kekeh

"bagaimana jika aku katakan,akupun sudah terlanjur jatuh kedalam perasaan yang mendalam"mendengar jawaban devano, ayana tak tau lagi harus mengatakannya bagaimana, yang pada intinya mereka berdua telah sama sama jatuh tersungkur pada kesengsaraan cinta.

Akhirnya mereka memutuskan kembali setelah beberapa waktu saling terdiam sebelum akhirnya kembali.

Sesampainya di rumah ternyata mereka kedatangan tamu dan tak lain adalah orang tua ayana dan devano yang datang bersamaan.

"aduuh kalian mama tunggu tunggu dari tadi, kemana aja sih handphone juga gak di bawa" tegur ibu devano

"kami abis jalan jalan ma dari pantai"devano merangkul pinggang ayana seolah memperlihatkan kemesraan di hadapan orang tua mereka.

"kalian gak ada niatan ngasih kami cucu gitu?"ibu ayana menimpali interaksi menantu dan besannya.

"oh ayana liat nih ibu bawakan beberapa resep jamu tradisional biar cepet hamil kamu tuh"ibunya mengeluarkan bawaannya dari dalam paperbag.

"bu ayana belum siap punya anak"

"kamu dari dulu gitu mulu jawabannya,ibu bosen dengernya, usaha kek ay, kok kamu kaya gak ada niat punya anak sih ibu liatin perasaan"

Devano sadar pertanyaan ibu mertuanya pasti menyinggung perasaan istrinya"kami memang ingin berduaan dulu menikmati waktu bersama berdua bu,tolong jangan desak ayana seperti itu lagi"

"ih justru seru loh mas piknik bersama bareng anak,coba deh pikir pikir lagi, kalian kan udah tujuh tahun loh nikah masa belum kenyang berduaan nya"timpal ibunya devano mengompori.

denyutan di kepala ayana,membuatnya tak tahan mendengar tekanan yang menyuruhnya harus hamil dalam kondisi tidak mencintai suaminya, ayana tak ingin anaknya kelak menderita karena keterpaksaan ibunya. Sungguh ayana benar benar tidak bisa.

Desakan itu membuat kepalanya berdenyut serta perasaan cemas mulai menyelimutinya.

menurutnya kenapa setiap orang tua harus mencampuri urusan anaknya bahkan sampai ke masalah pernikahannya.

Ayana muak,rasanya ingin lari dari belenggu yang mengikatnya, dari orang tua yang egois dan tak peduli perasaannya.

Rasa lelah menjalar dalam hatinya, hidup tanpa semangat bagaikan mayat hidup yang tidak penting dalam kehidupan ini namun ia tidak bisa mati walaupun ingin.

Tangannya memegang kening yang berdenyut nyeri"sakit ya? Ayo kita ke kamar ay" devan hendak memapah ayana membawanya ke kamar.

Namun sebelum pergi devano mengatakan kalimat yang membuat kedua wanita paruh baya itu syok di buatnya.

Episodes
1 episode 1
2 episode 2
3 episode 3
4 episode 4
5 episode 5
6 episode 6
7 episode 7
8 episode 8
9 episode 9
10 episode 10
11 episode 11
12 episode 12
13 episode 13
14 episode 14
15 episode 15
16 episode 16
17 episode 17
18 episode 18
19 episode 19
20 episode 20
21 episode 21
22 episode 22
23 episode 23
24 episode 24
25 episode 25
26 episode 26
27 episode 27
28 episode 28
29 episode 29
30 episode 30
31 episode 31
32 episode 32
33 episode 33
34 episode 34
35 episode 35
36 episode 36
37 episode 37
38 episode 38
39 episode 39
40 episode 40
41 episode 41
42 episode 42
43 episode 43
44 episode 44
45 episode 45
46 episode 46
47 episode 47
48 episode 48
49 episode 49
50 episode 50
51 episode 51
52 episode 52
53 episode 53
54 episode 54
55 episode 55
56 episode 56
57 episode 57
58 episode 58
59 episode 59
60 episode 60
61 episode 61
62 episode 62
63 episode 63
64 episode 64
65 episode 65
66 episode 66
67 episode 67
68 episode 68
69 episode 69
70 episode 70
71 episode 71
72 episode 72
73 episode 73
74 episode 74
75 episode 75
76 76
77 77
78 78
79 79
80 80
81 81
82 82
83 83
84 84
85 85
86 86
87 87
88 88
89 89
90 90
91 91
92 92
93 93
94 94
95 95
96 96
97 97
98 98
99 99
100 100
Episodes

Updated 100 Episodes

1
episode 1
2
episode 2
3
episode 3
4
episode 4
5
episode 5
6
episode 6
7
episode 7
8
episode 8
9
episode 9
10
episode 10
11
episode 11
12
episode 12
13
episode 13
14
episode 14
15
episode 15
16
episode 16
17
episode 17
18
episode 18
19
episode 19
20
episode 20
21
episode 21
22
episode 22
23
episode 23
24
episode 24
25
episode 25
26
episode 26
27
episode 27
28
episode 28
29
episode 29
30
episode 30
31
episode 31
32
episode 32
33
episode 33
34
episode 34
35
episode 35
36
episode 36
37
episode 37
38
episode 38
39
episode 39
40
episode 40
41
episode 41
42
episode 42
43
episode 43
44
episode 44
45
episode 45
46
episode 46
47
episode 47
48
episode 48
49
episode 49
50
episode 50
51
episode 51
52
episode 52
53
episode 53
54
episode 54
55
episode 55
56
episode 56
57
episode 57
58
episode 58
59
episode 59
60
episode 60
61
episode 61
62
episode 62
63
episode 63
64
episode 64
65
episode 65
66
episode 66
67
episode 67
68
episode 68
69
episode 69
70
episode 70
71
episode 71
72
episode 72
73
episode 73
74
episode 74
75
episode 75
76
76
77
77
78
78
79
79
80
80
81
81
82
82
83
83
84
84
85
85
86
86
87
87
88
88
89
89
90
90
91
91
92
92
93
93
94
94
95
95
96
96
97
97
98
98
99
99
100
100

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!