Bab 10 Selesai Ujian

Sangaji dan Fatur meneriaki Irda yang lari begitu kencang walaupun tidak sempat mengejar Irda tapi mereka juga ketularan usilnya Irda dengan meneriaki kawan kelasnya untuk lompat sebagaimana yang dilakukan Irda.

Sementara itu Irda berlari sambil tertawa hingga dia berenti sebentar untuk mengatur napasnya karena tidak biasanya dia melakukan sikap usil seperti ini hingga tertawa sendiri

"Ini semua gara-gara Dika, aku jadi ikut-ikutan tapi asyik juga ya"

Ditempat lain, Dika mencoba mengorder taxi online tapi sebelum dia mengorder tiba tiba terdengar suara cewek yang  tertawa terpingkal-pingkal yang mendekati dirinya

"Ternyata enak juga mengerjai orang ya, asyik, lucu dan memancing adrenalin"

Irda bicara sambil tertawa dan kelihatan napasnya ngos-ngosan karena baru saja berlari dan masih tertawa.

Sementara Dika memperhatikan Irda dan geleng geleng kepala melihat tingkahnya.

"Kenapa Irda, kelihatannya kamu senang kali ya"

Dika bertanya sambil terheran-heran melihat Irda yang begitu senang baru mengerjai orang hingga Dika terus memperhatikan Irda yang masih tertawa dan akhirnya bicara kepada Dika ketika dia sudah bisa mengatur napasnya.

"Aku baru tahu kalau Dika itu orangnya usil ya"

"Kenapa Irda mengatakan hal itu?"

"Ya buktinya sekarang tapi asyik, aku suka"

"Jadi kenapa Irda begitu senang kerena...."

"Tunggu aku yang jawab"

Irda tertawa kecil dan memberhentikan kata-kata Dika untuk dia jawab tapi dia masih tertawa karena teringat kalau dia lompat dan dia juga meneriaki Fatur dan Sangaji ikut lompat sedangkan Dika sebenarnya senang kalau dia punya teman yang sudah mulai usil seperti dirinya bahkan jadi pengikutnya namun Dika ingin menutupi tingkah usil selama ini agar tidak ketahuan maka Dika pura pura heran menanggapi Irda sambil menggelengkan kepala walaupun dia ingin tahu jawaban dari Irda yang menghentikan bicaranya

"Iya aku senang kali karena ngikuti cara kamulah, meneriaki orang untuk lompat, dan mau saja mereka disuruh lompat, seperti kami juga"

 Irda menjawab dan menyambung kata Dika yang tadi dia berhentikan hingga Dika tersenyum

"Oh gitu ya"

 Dika jadi ikut tertawa mengingat Irda, Silvi dan Farisa yang mau saja disuruh lompat tapi tidak tahu kenapa Irda sudah ketularan usil dirinya bahkan sudah cerita kalau dia mengikuti cara Dika yang teriak kepada Fatur dan Sangaji kalau ada lobang dan ternyata mereka mau saja hingga Dika menatap Irda yang kelihatannya lebih berani daripada Silvi dan Zaheera kalau ditatap sama Dika bahkan Irda duluan bertanya kepada Dika

"Jadi Dika mau kemana saat ini?"

"Rencananya mau ke hatimu tapi takut..."

Dika bicara sambil tersenyum kepada Irda yang menatapnya serius

"Takut apa?"

"Takut kalau sudah ada orang lain yang selalu menyanyikan isi hatinya padamu"

Dika bicara seperti bersyair kepada Irda yang langsung spontan dijawab oleh Irda

"Belum ada kok, lihat saja sendiri, aku malah menunggu kedatangan dirimu untuk bisa berlabuh di hatiku"

"Benarkah hatimu masih sekosong itu Irda, bukan ada seorang laki-laki yang selalu menemani dirimu setiap pulang sekolah"

"Bu bukan seperti itu......"

Tiba tiba terdengar suara dua orang cewek yang tertawa mendekati Dika dan Irda yang lagi bicara hingga Irda tidak melanjutkan kata-katanya karena tidak ingin orang tahu kalau dia sedang ingin mengungkapkan perasaan hatinya pada Dika karena suasananya sangat tepat ketika Dika sudah mempertanyakan isi hatinya yang masih kosong dan kepastian hubungan antara dia dan Fatur yang hanya sekedar tetangga yang sering pulang sama tapi saat ini terganggu oleh kedatangan Silvi dan Farisa yang masih tertawa mengingat kejadian yang dilakukan Irda kepada Fatur dan Sangaji.

"Disini kau rupanya Irda ya?, kami kehilangan dirimu ternyata kau mengikuti cara Dika mengerjai orang ya"

"Hei iya tapi sayangnya kalian datang jadi bagaimana mereka?"

Irda mengaruk-garuk kepala seperti yang dilakukan Dika hingga Dika tertawa sendiri sedangkan Dika merasa terselamatkan oleh kedatangan Silvi dan Farisa karena dia sudah bisa menebak arah pembicaraan Irda kepada dirinya yang tadinya asal bicara saja tapi ditanggapi Irda dengan serius

"Selamat aku, untung mereka datang kalau itu terjadi maka aku bisa kebingungan untuk menjawab kata-kata Irda sedangkan aku hanya bercanda dan belum mau serius ke arah sana dan aku takut menyakiti hatinya"

Dika bicara dalam hati sambil mengelus dadanya hingga dia berusaha ikut nimbrung dengan Silvi dan Farisa yang masih tertawa.

sementara Irda merasa terganggu oleh kedatangan Silvi dan Farisa yang pendekatannya kepada Dika jadi gagal padahal dia sudah merasa kalau Dika sudah membuka hati untuknya tinggal dia menjawab dan meluruskan hubungannya dengan Fatur sedangkan Dika mendekati mereka bertiga

"Pasti kalian tertawa karena lihat Irda mengerjai orang ya"

"Kok Dika tahu ya, kami kan belum cerita sama Dika"

Silvi menjawab kata-kata Dika yang sepertinya sudah menduga maksud tertawa mereka

"Iya, Irda sudah cerita"

Dika menjawab sambil tersenyum manis membuat semua cewek terpesona.

"Gawat"

 Silvi bicara sendiri setelah melihat senyuman Dika yang begitu manis

"Aku terpesona melihat senyumanmu Dika"

Sementara Irda dan Farisa merasakan apa yang dirasakan Silvi sehingga mereka juga berkata "Hatiku berbunga bunga"

"Aku merasakan lagi yang kedua kali"

Irda bicara sendiri hingga merasa kembali terbuai hingga tiba-tiba ada tepukan dibahu mereka bertiga yang dilakukan oleh Dika untuk menyadarkan mereka karena tidak mau terjadi apa-apa dengan mereka dipinggir jalan di depan sekolah mereka

"Aku pulang duluan ya"

Dika bicara sambil menyadarkan mereka yang dia tidak mau terlalu lama berada diantara mereka karena kuatir akan datang usilnya sama mereka sedangkan dirinya sudah mau pulang yang kebetulan Taxi online yang sudah dia order sudah datang dan Dika langsung masuk.

"Besok kita jumpa lagi ya cantik"

 Dika bicara sambil melambaikan tangan kepada mereka bertiga

Sementara tiga cewek yang baru tersadar dari lamunan mereka jadi tersadar dan tetap melambaikan tangan kepada Dika dengan perasaan sedih karena sudah jauh dari pujaan hati mereka.

Di dalam taxi online, Dika mengambil handsfree dan mendengarkan musik sambil mengingat kejadian kejadian usil yang telah dilakukan. Dika tertawa dan merasa senang juga karena hari ini ujian sudah selesai.

Sambil memejamkan mata, Dika menyayikan lagu yang lagi ramai dinyanyikan anak muda sebayanya saat ini

It was just two lovers

Sittin' in the car, listening to Blonde

Fallin' for each other

Pink and orange skies, feelin' super childish

No Donald Glover

Missed call from my mother

Like, "Where you at tonight?" Got no alibi

I was all alone with the love of my life

She's got glitter for skin

My radiant beam in the night

I don't need no light to see you

Shine

It's your golden hour (oh)

You slow down time

In your golden hour (oh)

Tiba tiba pak Supir menghentikan mobil yang membuat Dika terkejut

"Maaf dik, bukankah alamatnya dijalan Menteng no 2 ya"

"Iya pak, apakah kita salah jalan, karena tiba tiba bapak berenti, membuat saya terkejut saja, apa bapak suka usil ya"

 Dika merasa pak Supir sudah usil kepada dirinya hingga menghentikan mobilnya tiba-tiba

"Tidak dik saya tidak berani, sepertinya kita sudah sampai dik, lihatlah!"

Dari jendela mobil yang dibukakan pak Supir, Dika melihat keluar dan ternyata memang mereka sudah sampai rumahnya tapi 'kenapa terasa terlalu cepat seperti tidak percaya kalau sudah sampai rumahnya hingga Dika melihatnya

"Iya sudah sampai ya, jangan-jangan bapak punya ilmu menghilang ya!"

"Tidak dik"

Dika jadi heran sendiri karena merasa baru dua menit didalam mobil taxi online dan lagu yang dinyanyikan juga belum selesai dinyayikan karena biasanya lagu yang dinyayikan selesai bahkan diulang dua kali barulah pak Supir memberitahunya dan Dika merasa memang rumahnya jauh dari sekolah tapi dia tidak mungkin berlama-lama dalam mobil hingga dia mengeluarkan uang untuk membayar taxi onlinenya

"Makasih ya Dik"

 Pak Supir menerima uang dari Dika untuk ongkos taxinya sedangkan Dika memasuki rumahnya yang besar yang dijaga oleh dua Security yang bersikap ramah kepada dirinya karena Dika memang anak majikannya.

"Siang nak Dika,"

Dua Security menyapa Dika secara bersamaan sambil tersenyum.

"Siang pak, sudah makan siang pak Wisnu dan pak Farel"

"Sudah nak Dika"

 Pak Wisnu dan pak Farel menjawab secara bersamaan.

"Saya masuk pak"

Dika langsung permisi untuk masuk kerumahnya yang besar dan dipersilahkan oleh Securitya untuk segera masuk dan mengucapkan salam

"Assalamu'alaikum"

Dika mencari Mamanya  tapi tidak terlihat diruang tamu,dikamar dan mungkin....

"Wa alaikum Salam"

mamanya Dika menjawab salam dari Dika yang kelihatanya masih berada di dapur dan masih pakai celemek masak ketika Dika langsung menemui mamanya di dapur

"Mama ku sayang  lagi buat apa?"

 Dika langsung bertanya ketika melihat mamanya masih pakai kain celemek

Terlihat mamanya lagi sibuk membuat adonan kue dibantu oleh bik Naomi yang masih ada hubungan saudara sepupu dengan kelurga mama tapi sudah lama tinggal dengan mereka sejak Dika masih TK sebagai asisten rumah tangga mereka.

"Ini buat black forest cake kesukaanmu,"

Mamanya Dika menjawab pertanyaan anaknya sambil fokus memasak

"Kok, cepat pulang ya, apa sudah selesai ujiannya atau kamu tidak ikut ujian ya!"

Terpopuler

Comments

Arkan Anis

Arkan Anis

mantep sir

2025-03-12

0

haliza harahap

haliza harahap

bagus sir

2024-12-19

0

Irda Isnaini

Irda Isnaini

💥

2024-12-06

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Mimpi Yang Aneh
2 Bab 2 Suasana Baru
3 Bab 3 Siapa sih yang Usil?
4 Bab 4 Rebutan Semua Gadis
5 Bab 5 Senyuman Menghanyutkan
6 Bab 6 Keluarga Usil
7 Bab 7 Curiga
8 Bab 8 Penasaran
9 Bab 9 Ketularan Usil
10 Bab 10 Selesai Ujian
11 Bab 11 Pujaan Hati
12 Bab 12 Cinta Pertama
13 Bab 13 Usil is My Hobby
14 Bab 14 Arti Mimpi
15 Bab 15 Mau Saja di Usilin
16 Bab 16 Saling Menghormati
17 Bab 17 Juara Kelas
18 Bab 18 Reuni Para Mama
19 Bab 19 Sindiran Mama
20 Bab 20 Lari Pagi
21 Bab 21 Putri Juga Usil
22 Bab 22 Ketularan Papanya
23 Bab 23 Kemampuan Warisan
24 Bab 24 Bimbinglah dia dengan baik
25 Bab 25 Bidadari cantik
26 Bab 26 Ternyata Kakek dulunya Usil
27 Bab 27 Uji Kemampuan
28 Bab 28 Suasana Menyeramkan
29 Bab 29 Karisma Sang Raja"
30 Bab 30 Kemampuan Mata
31 Bab 31 Coba Kemampuan Baru
32 Bab 32 Baru Menyadari
33 Bab 33 Titisan Sang Raja
34 Bab 34 Rasa yang tidak berpisah
35 Bab 35 Penyemangat Hati
36 Bab 36 Kasihan Putri
37 Bab 37 Sekolah lagi
38 Bab 38 Cemburu
39 Bab 39 Ungkapan Hati
40 Bab 40 Persahabatan tidak Terpisah
41 Bab 41 Ada apa dengan Silvi?
42 Bab 42 Berbagi hati
43 Bab 43 Santai Saja
44 Bab 44 Apa yang Terjadi
45 Bab 45 Di Culik
46 Bab 46 Dia Si Raja Usil
47 Bab 47 Pengawal Sang Raja
48 Bab 48 Ada Apa dengan Aku
49 Bab 49 Bingung Sendiri
50 Bab 50 Kembaran
51 Bab 51 Perkemahan
52 Bab 52 Usil Terencana
53 Bab 53 Perkemahan yang di Tunggu
54 Bab 54 Usil yang Kelewatan
55 Bab 55 Sepertinya Aku Tahu
56 Bab 56 Suara kecemburuan
57 Bab 57 Suara apa itu
58 Bab 58 Siapa Yang Melakukan ini
59 Bab 59 Waspada
60 Bab 60 Penghijauan
61 Bab 61 Pencegatan
62 Bab 62 Jangan Turun
63 Bab 63 Kabar burung
64 Bab 64 Benar atau hanya Gosip
65 Bab 65 Jadi kalian Pacaran ya
66 Bab 66 Gendam
67 Bab 67 Maafkan kami
68 Bab 68 Jadian
69 Bab 69 Belajar Bisnis
70 Bab 70 Hari Kerja Pertama
71 Bab 71 Untuk Mama Saja
72 Bab 72 Sebagai Pemiliknya
73 Bab 73 Anugrah
74 Bab 74 Sesuai Perintah
75 Bsb 75 Siapa mereka
76 Bab 76 Pelaku Utama Kejahatan
77 Bab 77 Benarkah Dia pelakunya
78 Bab 78 Dimas Santoso
79 Bab79 Bukti yang tidak bisa ditolak
80 Bab 80 Pengakuan
81 Bab 81 Syukuran
82 Bab 82 Canggung
83 Bab 83 Saingan
84 Bab 84 Jadikan kami sahabat mu
85 Bab 85 Usil di balas Usil
86 Bab 86 Kemampuan Baru
87 Bab 87 Proklamirkan Cinta
88 Bab 88 Usilnya pak Riza
89 Bab 89 Ujian Kenaikan Kelas
90 Bab 90 Belajar Bersama
91 Bab 91 Serius
92 Bab 92 Ujian Hari Kedua
93 Bab 93 Umpan Nyamuk
94 Bab 94 Terbalik ma
95 Bab 95 Keluarga dari mama
96 Bab 96 Membalas kekesalan
97 Bab 97 Semangat untuk Putri
98 Bab 98 Keluarga suka bercanda
99 Bab 99 Hal yang Mencurigakan
100 Bab 100 Tidak Percaya Sama Sekali
101 Bab 101 Keputusan Sulit
102 Bab 102 Siapa Kau Sebenarnya
103 Bab 103 Kenapa Zaheera menangis?
104 Bab 104 Gangguan di jalan
105 Bab 105 Dulu tidak Percaya
106 Bab 106 Jadi Saksi
107 Bab 107 Kamu Benar Dika
108 Bab 108 Dapat teguran?
109 Bab 109 Kualat
110 Bab 110 Siapa yang Narik?
111 Bab 111 Kami Sudah Pesan
112 Bab 112 Keluarnya Merangkak
113 Bab 113 Rahasia kemampuan Dika
114 Bab 114 Siapa Kalian.sebenarnya?
115 Ban 115 Irda membuat Cemburu Silvi
116 Bab 116 Ujian Terakhir
117 Bab 117 Cuek tapi masih suka
118 Bab 118 Kenapa aku menjauhinya?
119 Bab 119 Gadis lain
120 Bab 120 Tidak Sehebat Dika
121 Bab 121 Terima Raport kenaikan Kelas
122 Bab 122 Kebahagiaan
123 Bab 123 Rencana Liburan
124 Bab 124 Pemain Bagus
125 Bab 125 Latih Tanding
126 Bab 126 Tanding Persahabatan
127 Bab 127 Di Luar Nalar
128 Bab 128 Tawaran khusus
129 Bab 129 Seleksi Pemain
130 Bab 130 Pemain Utama
131 Bab 131 Jadi Pelatih merangkap pemain
132 Bab 132 Jebakan Ban Bocor
133 Bab 133 Rencana menangkap penjahat
134 Bab 134 Menangkap Penjahat
135 Bab 135 Alasan Papa
136 Bab 136 Penghargaan
137 Bab 137 Perencana Sesungguhnya
138 Bab 138 Pujaan Hati
139 Bab 139 Ternyata Kalian Berdua Usil ya
140 Bab 140. Ngapain di Kejar
141 Bab 141 Fitnah yang Aneh
142 Bab 142 Sedikit Sekali
143 Bab 143 Sulap
144 Bab 144 Sudah seperti keluarga sendiri
145 Bab 145 Pantas Betah
146 Bab 146 Syukuran dengan Warga Desa
147 Bab 147 Sebentar saja itu
148 Bab 148 Menjaga Rahasia
149 Bab 149 Candaan Om Fachri
150 Bab 150 Suasana Seru
151 Bab 151 Tanding antar Keluarga
152 Bab 152 Harus Fair Play
153 Bab 153 Imbang
154 Bab 154 Belum Tahu Ma
155 Bab 155 Boleh kan Kita Usil sama Mereka
156 Bab 156 Tidak mungkin Mereka
157 Bab 157 Jadi Selama ini Abang Berdua ya
158 Bab 158 Rencananya Begitu
159 Bab 159 Candaan Ke Akraban
160 Bab 160 Sahabat tapi Mesra
161 Bab 161 Kalau betulan mau ya
162 Bab 162 Di Prank
163 Bab 163 Calon istri
164 Bab 164 Bahaya Mengintai
165 Bab 165 Rencana Matang
166 Bab 166 Menundukan Mata-mata
167 Bab 167 Kerjasama yang Bagus
168 Bab 168 Pewaris Utama
169 Bab 169 Penjebakan
170 Bab 170 Tertangkapnya Buronan Besar
171 Bab 171 Berpasangan
172 Bab 172 Jalan Pagi
173 Bab 173 Nasehati Diri sendiri
174 Bab 174 Kenapa harus memilih
175 Bab 175 Kabar Zaheera akan ke Eropa
176 Bab 176 Acara Perpisahan
177 Bab 177 Ingat Hanya Satu Jam
178 Bab 178 Waktu Kebersamaan
179 Bab 179 Jawab yang Jujur
180 Bab 180 Saya tetap jadi Coach
181 Bab 181 Tim Utama pilihan Dika
182 Bab 182 Persiapan Turnamen
183 Bab 183 Turnamen
184 Bab 184 Di Remehkan
185 Bab 185 Kemenangan Pertama
186 Bab 186 Habis Kita
187 Bab 187 Kemenangan demi kemenangan
188 Bab 188 Mereka Begitu Hebat
189 Bab 189 Masuk Semi Final
190 Bab 190 Persiapan Semi Final
191 Bab 191 Tidak Sepele Lagi
192 Bab 192 Masuk Final
193 Bab 193 Teror di Final
194 Bab 194 Final
195 Bab 195 Babak Tambahan
196 Bab 196 Penasaran
197 Bab 197 Juara Turnamen
198 Bab 198 Kemenangan Sebenarnya
199 Bab 199 Syukuran di Kafe
200 Bab 200 Jadi acara Syukuran kalian ya
201 Bab 201 Akhirnya semua Tahu
202 Bab 202 Terasa lelanya
203 Bab 203 Dika bisa baca pikiran Silvi
204 Bab 204 Siswa Baru
205 Bab 205 Di Persalahlan
206 Bab 206 Kesal
207 Bab 207 Bukan Aku
208 Bab 208 Pembelaan Terhadap Dika
209 Bab 209 Tanggapan Papa
210 Bab 210 Ke Kantor Polisi
Episodes

Updated 210 Episodes

1
Bab 1. Mimpi Yang Aneh
2
Bab 2 Suasana Baru
3
Bab 3 Siapa sih yang Usil?
4
Bab 4 Rebutan Semua Gadis
5
Bab 5 Senyuman Menghanyutkan
6
Bab 6 Keluarga Usil
7
Bab 7 Curiga
8
Bab 8 Penasaran
9
Bab 9 Ketularan Usil
10
Bab 10 Selesai Ujian
11
Bab 11 Pujaan Hati
12
Bab 12 Cinta Pertama
13
Bab 13 Usil is My Hobby
14
Bab 14 Arti Mimpi
15
Bab 15 Mau Saja di Usilin
16
Bab 16 Saling Menghormati
17
Bab 17 Juara Kelas
18
Bab 18 Reuni Para Mama
19
Bab 19 Sindiran Mama
20
Bab 20 Lari Pagi
21
Bab 21 Putri Juga Usil
22
Bab 22 Ketularan Papanya
23
Bab 23 Kemampuan Warisan
24
Bab 24 Bimbinglah dia dengan baik
25
Bab 25 Bidadari cantik
26
Bab 26 Ternyata Kakek dulunya Usil
27
Bab 27 Uji Kemampuan
28
Bab 28 Suasana Menyeramkan
29
Bab 29 Karisma Sang Raja"
30
Bab 30 Kemampuan Mata
31
Bab 31 Coba Kemampuan Baru
32
Bab 32 Baru Menyadari
33
Bab 33 Titisan Sang Raja
34
Bab 34 Rasa yang tidak berpisah
35
Bab 35 Penyemangat Hati
36
Bab 36 Kasihan Putri
37
Bab 37 Sekolah lagi
38
Bab 38 Cemburu
39
Bab 39 Ungkapan Hati
40
Bab 40 Persahabatan tidak Terpisah
41
Bab 41 Ada apa dengan Silvi?
42
Bab 42 Berbagi hati
43
Bab 43 Santai Saja
44
Bab 44 Apa yang Terjadi
45
Bab 45 Di Culik
46
Bab 46 Dia Si Raja Usil
47
Bab 47 Pengawal Sang Raja
48
Bab 48 Ada Apa dengan Aku
49
Bab 49 Bingung Sendiri
50
Bab 50 Kembaran
51
Bab 51 Perkemahan
52
Bab 52 Usil Terencana
53
Bab 53 Perkemahan yang di Tunggu
54
Bab 54 Usil yang Kelewatan
55
Bab 55 Sepertinya Aku Tahu
56
Bab 56 Suara kecemburuan
57
Bab 57 Suara apa itu
58
Bab 58 Siapa Yang Melakukan ini
59
Bab 59 Waspada
60
Bab 60 Penghijauan
61
Bab 61 Pencegatan
62
Bab 62 Jangan Turun
63
Bab 63 Kabar burung
64
Bab 64 Benar atau hanya Gosip
65
Bab 65 Jadi kalian Pacaran ya
66
Bab 66 Gendam
67
Bab 67 Maafkan kami
68
Bab 68 Jadian
69
Bab 69 Belajar Bisnis
70
Bab 70 Hari Kerja Pertama
71
Bab 71 Untuk Mama Saja
72
Bab 72 Sebagai Pemiliknya
73
Bab 73 Anugrah
74
Bab 74 Sesuai Perintah
75
Bsb 75 Siapa mereka
76
Bab 76 Pelaku Utama Kejahatan
77
Bab 77 Benarkah Dia pelakunya
78
Bab 78 Dimas Santoso
79
Bab79 Bukti yang tidak bisa ditolak
80
Bab 80 Pengakuan
81
Bab 81 Syukuran
82
Bab 82 Canggung
83
Bab 83 Saingan
84
Bab 84 Jadikan kami sahabat mu
85
Bab 85 Usil di balas Usil
86
Bab 86 Kemampuan Baru
87
Bab 87 Proklamirkan Cinta
88
Bab 88 Usilnya pak Riza
89
Bab 89 Ujian Kenaikan Kelas
90
Bab 90 Belajar Bersama
91
Bab 91 Serius
92
Bab 92 Ujian Hari Kedua
93
Bab 93 Umpan Nyamuk
94
Bab 94 Terbalik ma
95
Bab 95 Keluarga dari mama
96
Bab 96 Membalas kekesalan
97
Bab 97 Semangat untuk Putri
98
Bab 98 Keluarga suka bercanda
99
Bab 99 Hal yang Mencurigakan
100
Bab 100 Tidak Percaya Sama Sekali
101
Bab 101 Keputusan Sulit
102
Bab 102 Siapa Kau Sebenarnya
103
Bab 103 Kenapa Zaheera menangis?
104
Bab 104 Gangguan di jalan
105
Bab 105 Dulu tidak Percaya
106
Bab 106 Jadi Saksi
107
Bab 107 Kamu Benar Dika
108
Bab 108 Dapat teguran?
109
Bab 109 Kualat
110
Bab 110 Siapa yang Narik?
111
Bab 111 Kami Sudah Pesan
112
Bab 112 Keluarnya Merangkak
113
Bab 113 Rahasia kemampuan Dika
114
Bab 114 Siapa Kalian.sebenarnya?
115
Ban 115 Irda membuat Cemburu Silvi
116
Bab 116 Ujian Terakhir
117
Bab 117 Cuek tapi masih suka
118
Bab 118 Kenapa aku menjauhinya?
119
Bab 119 Gadis lain
120
Bab 120 Tidak Sehebat Dika
121
Bab 121 Terima Raport kenaikan Kelas
122
Bab 122 Kebahagiaan
123
Bab 123 Rencana Liburan
124
Bab 124 Pemain Bagus
125
Bab 125 Latih Tanding
126
Bab 126 Tanding Persahabatan
127
Bab 127 Di Luar Nalar
128
Bab 128 Tawaran khusus
129
Bab 129 Seleksi Pemain
130
Bab 130 Pemain Utama
131
Bab 131 Jadi Pelatih merangkap pemain
132
Bab 132 Jebakan Ban Bocor
133
Bab 133 Rencana menangkap penjahat
134
Bab 134 Menangkap Penjahat
135
Bab 135 Alasan Papa
136
Bab 136 Penghargaan
137
Bab 137 Perencana Sesungguhnya
138
Bab 138 Pujaan Hati
139
Bab 139 Ternyata Kalian Berdua Usil ya
140
Bab 140. Ngapain di Kejar
141
Bab 141 Fitnah yang Aneh
142
Bab 142 Sedikit Sekali
143
Bab 143 Sulap
144
Bab 144 Sudah seperti keluarga sendiri
145
Bab 145 Pantas Betah
146
Bab 146 Syukuran dengan Warga Desa
147
Bab 147 Sebentar saja itu
148
Bab 148 Menjaga Rahasia
149
Bab 149 Candaan Om Fachri
150
Bab 150 Suasana Seru
151
Bab 151 Tanding antar Keluarga
152
Bab 152 Harus Fair Play
153
Bab 153 Imbang
154
Bab 154 Belum Tahu Ma
155
Bab 155 Boleh kan Kita Usil sama Mereka
156
Bab 156 Tidak mungkin Mereka
157
Bab 157 Jadi Selama ini Abang Berdua ya
158
Bab 158 Rencananya Begitu
159
Bab 159 Candaan Ke Akraban
160
Bab 160 Sahabat tapi Mesra
161
Bab 161 Kalau betulan mau ya
162
Bab 162 Di Prank
163
Bab 163 Calon istri
164
Bab 164 Bahaya Mengintai
165
Bab 165 Rencana Matang
166
Bab 166 Menundukan Mata-mata
167
Bab 167 Kerjasama yang Bagus
168
Bab 168 Pewaris Utama
169
Bab 169 Penjebakan
170
Bab 170 Tertangkapnya Buronan Besar
171
Bab 171 Berpasangan
172
Bab 172 Jalan Pagi
173
Bab 173 Nasehati Diri sendiri
174
Bab 174 Kenapa harus memilih
175
Bab 175 Kabar Zaheera akan ke Eropa
176
Bab 176 Acara Perpisahan
177
Bab 177 Ingat Hanya Satu Jam
178
Bab 178 Waktu Kebersamaan
179
Bab 179 Jawab yang Jujur
180
Bab 180 Saya tetap jadi Coach
181
Bab 181 Tim Utama pilihan Dika
182
Bab 182 Persiapan Turnamen
183
Bab 183 Turnamen
184
Bab 184 Di Remehkan
185
Bab 185 Kemenangan Pertama
186
Bab 186 Habis Kita
187
Bab 187 Kemenangan demi kemenangan
188
Bab 188 Mereka Begitu Hebat
189
Bab 189 Masuk Semi Final
190
Bab 190 Persiapan Semi Final
191
Bab 191 Tidak Sepele Lagi
192
Bab 192 Masuk Final
193
Bab 193 Teror di Final
194
Bab 194 Final
195
Bab 195 Babak Tambahan
196
Bab 196 Penasaran
197
Bab 197 Juara Turnamen
198
Bab 198 Kemenangan Sebenarnya
199
Bab 199 Syukuran di Kafe
200
Bab 200 Jadi acara Syukuran kalian ya
201
Bab 201 Akhirnya semua Tahu
202
Bab 202 Terasa lelanya
203
Bab 203 Dika bisa baca pikiran Silvi
204
Bab 204 Siswa Baru
205
Bab 205 Di Persalahlan
206
Bab 206 Kesal
207
Bab 207 Bukan Aku
208
Bab 208 Pembelaan Terhadap Dika
209
Bab 209 Tanggapan Papa
210
Bab 210 Ke Kantor Polisi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!