Bab 3 Siapa sih yang Usil?

Semua siswa-siswi yang lagi serius belajar jadi terkejut ketika mendengar suara yang terjatuh

"Apa itu?"

Terdengar suara Miss Vina yang bertanya kepada siswa-siswi yang juga bingung ketika pelajaran IPA sedang berlangsung

"Tidak tahu miss"

"Iya miss, kami tidak tahu miss, biar saya cari miss"

Dika berjalan mencari sesuatu yang terjatuh padahal dirinya yang sengaja melemparkan botol minuman yang ada di laci mejanya yang tidak tahu milik siapa hingga datang usilnya untuk membuat sesuatu yang agak rileks buat dirinya dan bisa jadi buat kawan-kawannya yang lagi buyar konsentrasi mereka

"Tidak ada miss, kenapa aneh ya?"

Dika pura-pura.bingung dan mencari-cari dan pura-pura merasa aneh

"Iya ya aneh tapi kenapa tadi ada suara jatuh dari belakang ya, apa ada yang usil?"

"Iya juga tapi tidak mungkin atau jangan-jangan....."

Kelas jadi ribut karena mereka saling berbicara dan berpikir dengan apa yang terjadi hingga miss Vina menenangkannya

"Sudah jangan berpikir aneh-aneh kalian ya. Sekarang kita belajar lagi"

"Ya miss"

Semua Siswa-siswi menjawab serempat.untuk belajar kembali hingga akhirnya terdengar suara bell sekolah yang berdering

"Driiiiiiing, driiiiing, driniiiing

"Istirahat miss"

"iya kita istirahat ya, sampai jumpai minggu depan di pelajaran miss ya"

"iya miss, terimakasih ya miss"

Miss Vina langsung keluar dari kelas mereka untuk juga harus istirahat di ruang guru sedangkan anak-anak sibuk keluar menuju kantin sekolah begitu juga dengan Dika yang ikut ke kantin untuk sekedar menggodai bu Kantin dan pak Kantin yang lagi sibuk melayani siswa-siswi yang membeli

"Pantas kantin ini ramai, ini karena bu Kantinnya cantik sedangkan pak Kantinnya tampan"

Dika bertepuk tangan mengacungkan jempol kearah bu kantin dan pak Kantin hingga membuat mereka berdua jadi bersalahan karena salah tingkah di puji oleh Dika hingga siswa-siswi yang lain melihat Dika yang sudah berlari karena tahu kalau akan ada yang sebel tapi Dika sudah tidak ada di kantin

"Mana dia?"

"iya ya tapi lucu juga ya melihat pak Kantin dan bu Kantin jadi salah tingkah ya"

"iya ya"

Semua siswa-siswi yang ada di kantin jadi tertawa melihat apa yang dilakukan Dika hingga tidak terasah sudah seminggu Dika sekolah di SMA Pelajar dan tidak terasa sudah banyak tingkah usil yang sudah dilakukannya dari memukul bahu temannya yang sedang baris sehingga mencari siapa yang memukul dirinya tapi satu pun tidak ada yang mengaku sampai kejadian yang heboh satu kelas karena semua botol minuman yang ada di meja kawan kawannya dikumpulkan di meja guru sehingga ketika guru datang jadi terkejut karena dimeja guru penuh dengan botol minuman. "ini botol minumannya mau minta dinilai ya"

Pak guru yang baru masuk langsung bicara ketika melihat banyak botol minuman siswa-siswi kelas 10 IPA 1 ini ada di meja guru

"Loh kok di situ ya?"

Semua siswa-siswi bingung melihat botol minuman mereka ada di meja guru sambil melihat

Pak guru yang masih lajang dan tampan ini menyindir mereka hingga pak guru yang bernama Fajri Ramadhan ini atau pak Fajri yang bisa dipanggil mereka menjadi tertawa sedangkan semua siswa-siswi yang melihat botol minumannya ada dimeja guru jadi sibuk dan panik untuk segera mengambil botol minuman mereka hingga akhirnya meja guru tidak ada lagi botol minuman sementara banyak siswa-siswi yang mulai kesal

"Siapa si yang usil"

Farisa kesal dan bicara sendiri tapi tidak tahu kepada siapa dia harus marah namun tiba tiba Dika bicara

"Ayo mengaku siapa yang sudah usil?, kalau mengaku maka ku akan kasih jajan seminggu buat orang yang ngaku sudah memindahkan botol air minum saya"

Dika pura pura marah dan menunjukan jari telunjuknya ke atas sambil dalam hatinya berkata "Ya orangnya aku"

Dika bicara dalam hati sambil terus tunjukan jari telunjuknya keatas.

"Enak saja dikasih jajan, harusnya dijewer telinganya selama 1 minggu"

Tiba-tiba Silvia bicara sambil marah tidak terima kalau yang usil dikasih jajan namun dengan kemarahan Silvia ini membuat Dika jadi tercengang bukan karena takut tapi dia terkesima dengan kecantikan gadis ini

"Cantiknya ciptaan Yang Maha Kuasa ini"

Dika bicara sangat  pelan namun  didengar oleh  Silvia membuat Silvia jadi salah tingkah melihat cowok ganteng ini memuji dirinya sementara para cowok yang tidak mendengar perkataan Dika dan hanya mendengar kata Silvia yang ngomel secara bersamaan memegang telinga nya masing masing.

"Nah.......cowok cowoknya ini pak yang usil"

Shopi langsung asal tuduh saja sambil teriak tidak senang kepada para laki laki yang ada dikelas, sementara para laki laki alias wajah cowok cowok yang masih terlihat imut imut ini jadi tidak terima,

"Enak saja, kami saja korban, kenapa kami jadi pihak yang tertuduh, siapa sih yang usil?, tapi bukan kami ya"

Sangaji tidak terima karena dituduh dan di iya kan oleh kawan kawannya.

"Sudah!........ semuanya diam dan duduk kembali ke kursinya masing masing"

Pak Fajri berusaha menenangkan kelas yang heboh karena kasus botol minuman yang berpindah kemeja guru.

"Anggap saja hari botol botol kalian yang sedang transmigrasi kemeja bapak."

Pak Fajri bicara sambil senyum-senyum membuat semua siswa jadi ikut tersenyum walau hatinya mereka kesal dan ada juga yang tertawa termasuk Dika karena sikap usilnya tidak ketahuan sedangkan pak Fajri mulai bicara

"Sekarang, kita mulai pelajaran matematika ya, sebelumnya meja Silvia dan Farisa mundur kan sedikit kebelakang ya"

Pak Fajri meminta Silvia dan Farisa untuk mundur kebelakang yang hal ini membuat Silvia dan Farisa yang duduk di kursi bersebelahan memundurkan mejanya sedikit tapi mereka heran dan bertanya

"Kenapa pak?"

Farisa heran dan bertanya kepada pak Fajri yang langsung dijawabnya

"Cantiknya kalian kelewatan"

Pak Fajri bicara sambil tersenyum yang membuat semua siswa jadi tertawa karena hari ini teman cewek satu kelas mereka yang terkenal cantik lagi di puji sama pak Fajri.

"cuit cuit"

Sekar langsung bicara kepada Farisa dan Sivia yang wajah mereka jadi merah karena tersipu malu.

Tiba tiba masuk seorang cowok ganteng bernama Bibi  masuk kekelas.

"Maaf pak katanya saya dipanggil ke kelas ini ya pak"

Bibi bicara pelan sambil menggaruk kepalanya  yang tidak gatal sementara kelas jadi bersorak karena Bibi dijodoh jodohkan oleh mereka dengan Farisa dan pak Fajri sendiri heran siapa yang manggil si Bibi karena se ingatnya pak Fajri tidak ada memanggil anak cowok satu ini.

"Siapa ya yang memanggil kamu?"

Pak Fajri jadi bertanya kepada Bibi

"Tadi pak dari informasi melalui pengeras suara sekolah pak,"

Bibi menjelaskan namun dirinya juga ikut heran sementara Dika tersenyum senyum karena sebelum masuk ke kelas Dika meminta miss Fitri untuk minta di panggilkan Bibi kekelas mereka. Sementara Bibi yakin ini karena diminta guru yang dikelas.

"Bentar, bentar mungkin bapak lupa, nanti bapak masuk kekelas kalian kan?"

Pak Fajri merasa seperti kebetulan karena ada yang mau disampaikan kekelas 10 IPA 5, "kalian ada PR kan, minta nanti dikumpulkan ketika bapak masuk nya,"

Pak Fajri bicara kepada Bibi yang tersenyum malu karena diperhatikan satu kelasnya Farisa sementara Farisa menutup wajahnya dengan buku karena malu.

"Malu tu....."

Tiba-tiba Nanda meledek Farisa yang tambah menutup wajahnya pakai tas.

"Udah keluar dia"

Zaheera memberitahu Farisa yang membuat Farisa jadi tenang dan membuka matanya hingga :+

"iya ya sudah pulang ya"

Farisa merasa tenang tapi sempat melihat wajahnya Bibi yang bersemu merah ketika keluar tapi saat ini dia merasa kehilangan sedangkan pak Fajri mulai bicara

"Ayo kita lanjutkan pelajaran kita ya, dan kumpulkan PR kalian dimeja guru ini ya"

Fajri memerintahkan seluruh siswa untuk mengumpulkan PR atau pekerjaan Rumah. Semua siswa sibuk mengumpulkan PR dan ada beberapa siswa yang tertawa karena dibelakang badan Indra ada tulisan 'PR ku jadi PS' dan hal ini terlihat oleh  pak Fari sehingga dia memanggil Indra "Indra kamu kerjakan PR di sekolah ya"

Pak Fari bicara keras kepada Indra yang saat ini malu malu

"Iya pak, tadi malam gak sempat pak jadi sebelum bapak masuk saya kerjakan PR"

Indra menjelaskan kepada pak Fajri tapi dia heran kenapa pak Fajri tahu kalau dia kerjakan PR dikelas dan baru saja.

"Bagaimana bapak tahu pak, kalau saya mengerjakan PR dikelas?"

Indra jadi bertanya kepada pak Fajri dengan heran atau ada yang melaporkannya ya sehingga dia kesal tapi gak tahu siapa. Dan tiba tiba pak Fajri kebelakang badannya dan mengambil sesuatu "Saya tahu karena kertas ini"

Pak Fajri menunjukan kertas nyang menempel dibelakang badannya.

"Adu.......siapa yang usil sama diri ku ya,"

Indra bicara dalam hati dan sedikti malu karena khawatir akan dihukum oleh pak Fajri.

"Sudah, kamu boleh duduk sekarang ya lain kali kalau ada PR dikerjakan dirumah ya" 

Pak Fajri bicara kepada Indra dan selanjutnya mengoreksi PR dan meminta salah satu anak untuk mengerjakan PR di papan tulis.

"Dika, silahkan kedepan dan kerjakan PR yang nomor 1 ya"

Pak Fajri menunjuk Dika untuk mengerjakan PR dan menyerahkan spidol atau board maker kepada Dika untuk mengerjakan PR di papan tulis yang terbuat dari kaca atau glass board. Dika pun mengambil spidol atau board maker dan mengerjakan PR dengan cepat sedangkan pak Fajri memperhatikan Dika dengan seksama dan salut karena jawabannya benar.

"Bagus Dika, kamu hebat  dan kamu yang benar semua PR nya"

Pak Fajri bicara kepada Dika yang membuat Dika tersenyum sedangkan teman-teman Dika bertepuk tangan atas kemampuan Dika dalam mengerjakan PR hingga akhirnya Dika diminta untuk duduk kembali di kursinya yang ada di kelas.Sedangkan teman-teman Dika saling berbisik

"Hebat Dika ya, kenapa ya aku jadi bergetar bila melihat dirinya"

"Kenapa kita bisa sama ya Silvia?"

"Apa?"

"Tidak apa-apa"

Silvia dan Zaheera merasakan perasaan yang sama tapi akhirnya mereka diam dan tidak berani bicara karena takut di dengar orang lain hingga jadi berita dan gosip yang tidak enak buat mereka yang di sebarkan orang lain tentang diri mereka. Sementara mereka tidak tahu kalau ada beberapa wanita yang merasakan perasaan yang sama seperti mereka yang menyembunyikan perasaannya kepada Dika sedangkan Dika heran dengan kondisinya saat ini yang menjadi usil walaupun pintarnya tidak pernah hilang dari dirinya yang menuju kearah dewasa atau remaja yang enak dilihat oleh kaum hawa yang selalu memperhatikan diam diam hingga akhirnya pelajaran Matematika selesai dan pak Fajri meninggalkan ruangan tiba-tiba beberapa gadis mendekati Dika secara bersamaan tanpa disengaja hingga mereka saling bertanya

"Kalian mau ngapain mendekati Pangeranku?"

Terpopuler

Comments

DANA SUPRIYA

DANA SUPRIYA

keren, ayo baca terus ya

2024-11-29

20

Arkan Anis

Arkan Anis

bagus sir

2025-03-12

0

haliza harahap

haliza harahap

keren sir

2024-12-19

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Mimpi Yang Aneh
2 Bab 2 Suasana Baru
3 Bab 3 Siapa sih yang Usil?
4 Bab 4 Rebutan Semua Gadis
5 Bab 5 Senyuman Menghanyutkan
6 Bab 6 Keluarga Usil
7 Bab 7 Curiga
8 Bab 8 Penasaran
9 Bab 9 Ketularan Usil
10 Bab 10 Selesai Ujian
11 Bab 11 Pujaan Hati
12 Bab 12 Cinta Pertama
13 Bab 13 Usil is My Hobby
14 Bab 14 Arti Mimpi
15 Bab 15 Mau Saja di Usilin
16 Bab 16 Saling Menghormati
17 Bab 17 Juara Kelas
18 Bab 18 Reuni Para Mama
19 Bab 19 Sindiran Mama
20 Bab 20 Lari Pagi
21 Bab 21 Putri Juga Usil
22 Bab 22 Ketularan Papanya
23 Bab 23 Kemampuan Warisan
24 Bab 24 Bimbinglah dia dengan baik
25 Bab 25 Bidadari cantik
26 Bab 26 Ternyata Kakek dulunya Usil
27 Bab 27 Uji Kemampuan
28 Bab 28 Suasana Menyeramkan
29 Bab 29 Karisma Sang Raja"
30 Bab 30 Kemampuan Mata
31 Bab 31 Coba Kemampuan Baru
32 Bab 32 Baru Menyadari
33 Bab 33 Titisan Sang Raja
34 Bab 34 Rasa yang tidak berpisah
35 Bab 35 Penyemangat Hati
36 Bab 36 Kasihan Putri
37 Bab 37 Sekolah lagi
38 Bab 38 Cemburu
39 Bab 39 Ungkapan Hati
40 Bab 40 Persahabatan tidak Terpisah
41 Bab 41 Ada apa dengan Silvi?
42 Bab 42 Berbagi hati
43 Bab 43 Santai Saja
44 Bab 44 Apa yang Terjadi
45 Bab 45 Di Culik
46 Bab 46 Dia Si Raja Usil
47 Bab 47 Pengawal Sang Raja
48 Bab 48 Ada Apa dengan Aku
49 Bab 49 Bingung Sendiri
50 Bab 50 Kembaran
51 Bab 51 Perkemahan
52 Bab 52 Usil Terencana
53 Bab 53 Perkemahan yang di Tunggu
54 Bab 54 Usil yang Kelewatan
55 Bab 55 Sepertinya Aku Tahu
56 Bab 56 Suara kecemburuan
57 Bab 57 Suara apa itu
58 Bab 58 Siapa Yang Melakukan ini
59 Bab 59 Waspada
60 Bab 60 Penghijauan
61 Bab 61 Pencegatan
62 Bab 62 Jangan Turun
63 Bab 63 Kabar burung
64 Bab 64 Benar atau hanya Gosip
65 Bab 65 Jadi kalian Pacaran ya
66 Bab 66 Gendam
67 Bab 67 Maafkan kami
68 Bab 68 Jadian
69 Bab 69 Belajar Bisnis
70 Bab 70 Hari Kerja Pertama
71 Bab 71 Untuk Mama Saja
72 Bab 72 Sebagai Pemiliknya
73 Bab 73 Anugrah
74 Bab 74 Sesuai Perintah
75 Bsb 75 Siapa mereka
76 Bab 76 Pelaku Utama Kejahatan
77 Bab 77 Benarkah Dia pelakunya
78 Bab 78 Dimas Santoso
79 Bab79 Bukti yang tidak bisa ditolak
80 Bab 80 Pengakuan
81 Bab 81 Syukuran
82 Bab 82 Canggung
83 Bab 83 Saingan
84 Bab 84 Jadikan kami sahabat mu
85 Bab 85 Usil di balas Usil
86 Bab 86 Kemampuan Baru
87 Bab 87 Proklamirkan Cinta
88 Bab 88 Usilnya pak Riza
89 Bab 89 Ujian Kenaikan Kelas
90 Bab 90 Belajar Bersama
91 Bab 91 Serius
92 Bab 92 Ujian Hari Kedua
93 Bab 93 Umpan Nyamuk
94 Bab 94 Terbalik ma
95 Bab 95 Keluarga dari mama
96 Bab 96 Membalas kekesalan
97 Bab 97 Semangat untuk Putri
98 Bab 98 Keluarga suka bercanda
99 Bab 99 Hal yang Mencurigakan
100 Bab 100 Tidak Percaya Sama Sekali
101 Bab 101 Keputusan Sulit
102 Bab 102 Siapa Kau Sebenarnya
103 Bab 103 Kenapa Zaheera menangis?
104 Bab 104 Gangguan di jalan
105 Bab 105 Dulu tidak Percaya
106 Bab 106 Jadi Saksi
107 Bab 107 Kamu Benar Dika
108 Bab 108 Dapat teguran?
109 Bab 109 Kualat
110 Bab 110 Siapa yang Narik?
111 Bab 111 Kami Sudah Pesan
112 Bab 112 Keluarnya Merangkak
113 Bab 113 Rahasia kemampuan Dika
114 Bab 114 Siapa Kalian.sebenarnya?
115 Ban 115 Irda membuat Cemburu Silvi
116 Bab 116 Ujian Terakhir
117 Bab 117 Cuek tapi masih suka
118 Bab 118 Kenapa aku menjauhinya?
119 Bab 119 Gadis lain
120 Bab 120 Tidak Sehebat Dika
121 Bab 121 Terima Raport kenaikan Kelas
122 Bab 122 Kebahagiaan
123 Bab 123 Rencana Liburan
124 Bab 124 Pemain Bagus
125 Bab 125 Latih Tanding
126 Bab 126 Tanding Persahabatan
127 Bab 127 Di Luar Nalar
128 Bab 128 Tawaran khusus
129 Bab 129 Seleksi Pemain
130 Bab 130 Pemain Utama
131 Bab 131 Jadi Pelatih merangkap pemain
132 Bab 132 Jebakan Ban Bocor
133 Bab 133 Rencana menangkap penjahat
134 Bab 134 Menangkap Penjahat
135 Bab 135 Alasan Papa
136 Bab 136 Penghargaan
137 Bab 137 Perencana Sesungguhnya
138 Bab 138 Pujaan Hati
139 Bab 139 Ternyata Kalian Berdua Usil ya
140 Bab 140. Ngapain di Kejar
141 Bab 141 Fitnah yang Aneh
142 Bab 142 Sedikit Sekali
143 Bab 143 Sulap
144 Bab 144 Sudah seperti keluarga sendiri
145 Bab 145 Pantas Betah
146 Bab 146 Syukuran dengan Warga Desa
147 Bab 147 Sebentar saja itu
148 Bab 148 Menjaga Rahasia
149 Bab 149 Candaan Om Fachri
150 Bab 150 Suasana Seru
151 Bab 151 Tanding antar Keluarga
152 Bab 152 Harus Fair Play
153 Bab 153 Imbang
154 Bab 154 Belum Tahu Ma
155 Bab 155 Boleh kan Kita Usil sama Mereka
156 Bab 156 Tidak mungkin Mereka
157 Bab 157 Jadi Selama ini Abang Berdua ya
158 Bab 158 Rencananya Begitu
159 Bab 159 Candaan Ke Akraban
160 Bab 160 Sahabat tapi Mesra
161 Bab 161 Kalau betulan mau ya
162 Bab 162 Di Prank
163 Bab 163 Calon istri
164 Bab 164 Bahaya Mengintai
165 Bab 165 Rencana Matang
166 Bab 166 Menundukan Mata-mata
167 Bab 167 Kerjasama yang Bagus
168 Bab 168 Pewaris Utama
169 Bab 169 Penjebakan
170 Bab 170 Tertangkapnya Buronan Besar
171 Bab 171 Berpasangan
172 Bab 172 Jalan Pagi
173 Bab 173 Nasehati Diri sendiri
174 Bab 174 Kenapa harus memilih
175 Bab 175 Kabar Zaheera akan ke Eropa
176 Bab 176 Acara Perpisahan
177 Bab 177 Ingat Hanya Satu Jam
178 Bab 178 Waktu Kebersamaan
179 Bab 179 Jawab yang Jujur
180 Bab 180 Saya tetap jadi Coach
181 Bab 181 Tim Utama pilihan Dika
182 Bab 182 Persiapan Turnamen
183 Bab 183 Turnamen
184 Bab 184 Di Remehkan
185 Bab 185 Kemenangan Pertama
186 Bab 186 Habis Kita
187 Bab 187 Kemenangan demi kemenangan
188 Bab 188 Mereka Begitu Hebat
189 Bab 189 Masuk Semi Final
190 Bab 190 Persiapan Semi Final
191 Bab 191 Tidak Sepele Lagi
192 Bab 192 Masuk Final
193 Bab 193 Teror di Final
194 Bab 194 Final
195 Bab 195 Babak Tambahan
196 Bab 196 Penasaran
197 Bab 197 Juara Turnamen
198 Bab 198 Kemenangan Sebenarnya
199 Bab 199 Syukuran di Kafe
200 Bab 200 Jadi acara Syukuran kalian ya
201 Bab 201 Akhirnya semua Tahu
202 Bab 202 Terasa lelanya
203 Bab 203 Dika bisa baca pikiran Silvi
204 Bab 204 Siswa Baru
205 Bab 205 Di Persalahlan
206 Bab 206 Kesal
207 Bab 207 Bukan Aku
208 Bab 208 Pembelaan Terhadap Dika
209 Bab 209 Tanggapan Papa
210 Bab 210 Ke Kantor Polisi
Episodes

Updated 210 Episodes

1
Bab 1. Mimpi Yang Aneh
2
Bab 2 Suasana Baru
3
Bab 3 Siapa sih yang Usil?
4
Bab 4 Rebutan Semua Gadis
5
Bab 5 Senyuman Menghanyutkan
6
Bab 6 Keluarga Usil
7
Bab 7 Curiga
8
Bab 8 Penasaran
9
Bab 9 Ketularan Usil
10
Bab 10 Selesai Ujian
11
Bab 11 Pujaan Hati
12
Bab 12 Cinta Pertama
13
Bab 13 Usil is My Hobby
14
Bab 14 Arti Mimpi
15
Bab 15 Mau Saja di Usilin
16
Bab 16 Saling Menghormati
17
Bab 17 Juara Kelas
18
Bab 18 Reuni Para Mama
19
Bab 19 Sindiran Mama
20
Bab 20 Lari Pagi
21
Bab 21 Putri Juga Usil
22
Bab 22 Ketularan Papanya
23
Bab 23 Kemampuan Warisan
24
Bab 24 Bimbinglah dia dengan baik
25
Bab 25 Bidadari cantik
26
Bab 26 Ternyata Kakek dulunya Usil
27
Bab 27 Uji Kemampuan
28
Bab 28 Suasana Menyeramkan
29
Bab 29 Karisma Sang Raja"
30
Bab 30 Kemampuan Mata
31
Bab 31 Coba Kemampuan Baru
32
Bab 32 Baru Menyadari
33
Bab 33 Titisan Sang Raja
34
Bab 34 Rasa yang tidak berpisah
35
Bab 35 Penyemangat Hati
36
Bab 36 Kasihan Putri
37
Bab 37 Sekolah lagi
38
Bab 38 Cemburu
39
Bab 39 Ungkapan Hati
40
Bab 40 Persahabatan tidak Terpisah
41
Bab 41 Ada apa dengan Silvi?
42
Bab 42 Berbagi hati
43
Bab 43 Santai Saja
44
Bab 44 Apa yang Terjadi
45
Bab 45 Di Culik
46
Bab 46 Dia Si Raja Usil
47
Bab 47 Pengawal Sang Raja
48
Bab 48 Ada Apa dengan Aku
49
Bab 49 Bingung Sendiri
50
Bab 50 Kembaran
51
Bab 51 Perkemahan
52
Bab 52 Usil Terencana
53
Bab 53 Perkemahan yang di Tunggu
54
Bab 54 Usil yang Kelewatan
55
Bab 55 Sepertinya Aku Tahu
56
Bab 56 Suara kecemburuan
57
Bab 57 Suara apa itu
58
Bab 58 Siapa Yang Melakukan ini
59
Bab 59 Waspada
60
Bab 60 Penghijauan
61
Bab 61 Pencegatan
62
Bab 62 Jangan Turun
63
Bab 63 Kabar burung
64
Bab 64 Benar atau hanya Gosip
65
Bab 65 Jadi kalian Pacaran ya
66
Bab 66 Gendam
67
Bab 67 Maafkan kami
68
Bab 68 Jadian
69
Bab 69 Belajar Bisnis
70
Bab 70 Hari Kerja Pertama
71
Bab 71 Untuk Mama Saja
72
Bab 72 Sebagai Pemiliknya
73
Bab 73 Anugrah
74
Bab 74 Sesuai Perintah
75
Bsb 75 Siapa mereka
76
Bab 76 Pelaku Utama Kejahatan
77
Bab 77 Benarkah Dia pelakunya
78
Bab 78 Dimas Santoso
79
Bab79 Bukti yang tidak bisa ditolak
80
Bab 80 Pengakuan
81
Bab 81 Syukuran
82
Bab 82 Canggung
83
Bab 83 Saingan
84
Bab 84 Jadikan kami sahabat mu
85
Bab 85 Usil di balas Usil
86
Bab 86 Kemampuan Baru
87
Bab 87 Proklamirkan Cinta
88
Bab 88 Usilnya pak Riza
89
Bab 89 Ujian Kenaikan Kelas
90
Bab 90 Belajar Bersama
91
Bab 91 Serius
92
Bab 92 Ujian Hari Kedua
93
Bab 93 Umpan Nyamuk
94
Bab 94 Terbalik ma
95
Bab 95 Keluarga dari mama
96
Bab 96 Membalas kekesalan
97
Bab 97 Semangat untuk Putri
98
Bab 98 Keluarga suka bercanda
99
Bab 99 Hal yang Mencurigakan
100
Bab 100 Tidak Percaya Sama Sekali
101
Bab 101 Keputusan Sulit
102
Bab 102 Siapa Kau Sebenarnya
103
Bab 103 Kenapa Zaheera menangis?
104
Bab 104 Gangguan di jalan
105
Bab 105 Dulu tidak Percaya
106
Bab 106 Jadi Saksi
107
Bab 107 Kamu Benar Dika
108
Bab 108 Dapat teguran?
109
Bab 109 Kualat
110
Bab 110 Siapa yang Narik?
111
Bab 111 Kami Sudah Pesan
112
Bab 112 Keluarnya Merangkak
113
Bab 113 Rahasia kemampuan Dika
114
Bab 114 Siapa Kalian.sebenarnya?
115
Ban 115 Irda membuat Cemburu Silvi
116
Bab 116 Ujian Terakhir
117
Bab 117 Cuek tapi masih suka
118
Bab 118 Kenapa aku menjauhinya?
119
Bab 119 Gadis lain
120
Bab 120 Tidak Sehebat Dika
121
Bab 121 Terima Raport kenaikan Kelas
122
Bab 122 Kebahagiaan
123
Bab 123 Rencana Liburan
124
Bab 124 Pemain Bagus
125
Bab 125 Latih Tanding
126
Bab 126 Tanding Persahabatan
127
Bab 127 Di Luar Nalar
128
Bab 128 Tawaran khusus
129
Bab 129 Seleksi Pemain
130
Bab 130 Pemain Utama
131
Bab 131 Jadi Pelatih merangkap pemain
132
Bab 132 Jebakan Ban Bocor
133
Bab 133 Rencana menangkap penjahat
134
Bab 134 Menangkap Penjahat
135
Bab 135 Alasan Papa
136
Bab 136 Penghargaan
137
Bab 137 Perencana Sesungguhnya
138
Bab 138 Pujaan Hati
139
Bab 139 Ternyata Kalian Berdua Usil ya
140
Bab 140. Ngapain di Kejar
141
Bab 141 Fitnah yang Aneh
142
Bab 142 Sedikit Sekali
143
Bab 143 Sulap
144
Bab 144 Sudah seperti keluarga sendiri
145
Bab 145 Pantas Betah
146
Bab 146 Syukuran dengan Warga Desa
147
Bab 147 Sebentar saja itu
148
Bab 148 Menjaga Rahasia
149
Bab 149 Candaan Om Fachri
150
Bab 150 Suasana Seru
151
Bab 151 Tanding antar Keluarga
152
Bab 152 Harus Fair Play
153
Bab 153 Imbang
154
Bab 154 Belum Tahu Ma
155
Bab 155 Boleh kan Kita Usil sama Mereka
156
Bab 156 Tidak mungkin Mereka
157
Bab 157 Jadi Selama ini Abang Berdua ya
158
Bab 158 Rencananya Begitu
159
Bab 159 Candaan Ke Akraban
160
Bab 160 Sahabat tapi Mesra
161
Bab 161 Kalau betulan mau ya
162
Bab 162 Di Prank
163
Bab 163 Calon istri
164
Bab 164 Bahaya Mengintai
165
Bab 165 Rencana Matang
166
Bab 166 Menundukan Mata-mata
167
Bab 167 Kerjasama yang Bagus
168
Bab 168 Pewaris Utama
169
Bab 169 Penjebakan
170
Bab 170 Tertangkapnya Buronan Besar
171
Bab 171 Berpasangan
172
Bab 172 Jalan Pagi
173
Bab 173 Nasehati Diri sendiri
174
Bab 174 Kenapa harus memilih
175
Bab 175 Kabar Zaheera akan ke Eropa
176
Bab 176 Acara Perpisahan
177
Bab 177 Ingat Hanya Satu Jam
178
Bab 178 Waktu Kebersamaan
179
Bab 179 Jawab yang Jujur
180
Bab 180 Saya tetap jadi Coach
181
Bab 181 Tim Utama pilihan Dika
182
Bab 182 Persiapan Turnamen
183
Bab 183 Turnamen
184
Bab 184 Di Remehkan
185
Bab 185 Kemenangan Pertama
186
Bab 186 Habis Kita
187
Bab 187 Kemenangan demi kemenangan
188
Bab 188 Mereka Begitu Hebat
189
Bab 189 Masuk Semi Final
190
Bab 190 Persiapan Semi Final
191
Bab 191 Tidak Sepele Lagi
192
Bab 192 Masuk Final
193
Bab 193 Teror di Final
194
Bab 194 Final
195
Bab 195 Babak Tambahan
196
Bab 196 Penasaran
197
Bab 197 Juara Turnamen
198
Bab 198 Kemenangan Sebenarnya
199
Bab 199 Syukuran di Kafe
200
Bab 200 Jadi acara Syukuran kalian ya
201
Bab 201 Akhirnya semua Tahu
202
Bab 202 Terasa lelanya
203
Bab 203 Dika bisa baca pikiran Silvi
204
Bab 204 Siswa Baru
205
Bab 205 Di Persalahlan
206
Bab 206 Kesal
207
Bab 207 Bukan Aku
208
Bab 208 Pembelaan Terhadap Dika
209
Bab 209 Tanggapan Papa
210
Bab 210 Ke Kantor Polisi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!