"Hallo... Novi?" sapa Davie via telfon. Pagi ini Davie langsung menghubungi Novi.
Namanya Novia Lestari teman kuliah Davie waktu itu, bersama Achonk, Satria, dan juga Suna.
"Nov, kemarin gue udah ketemu sama Acong dan Satria. Buat bahas masalah nya si Suna, Nov" ucap Davie yang langsung membuka topik pembicaraan.
"Oke... Terus keputusan nya gimana?" tanya Novi via telpon.
"Yaa... Keputusan nya ada di tangan lo, Nov."
"Loh kenapa gue?" tanya Novi bingung.
Just info, jadi Novi itu bisa di bilang anak indigo dan bisa mengontrol indra ke enam nya, jadi dia bisa berinteraksi dengan makhluk-makhluk yang di luar nalar kita.
"Ya karena lo yang paling sakti di antara kita ber lima Nov, Regina mah gak ada apa-apanya kalo di bandingin sama lo," jawab Davie di akhiri dengan tawa.
"Sialan sakti, emang nya gue dukun ... lo gak boleh gitu sama mantan lo Dav," jawab Novi yang balik meledek Davie.
"Udah ah jangan bahas dia ... jadi gimana Nov ikut, ya!" ucap ku dengan nada yang sedikit memaksa.
"Regina ikut, Dav?" tanya Novi mengalihkan pembicaraan.
"Belum gue hubungin ... gue gak ada kontak nya, tapi pasti kita ajak kok."
"Yaudah gue pikir-pikir dulu ya Dav, nanti gue kabarin bisa atau enggak nya, tapi kalau misalkan gue gak bisa lo jangan marah ya," ucap Novi.
"Please banget Nov, ini tuh buat kedepan nya juga, biar nanti, jangan sampe ada korban jiwa lagi," ucap ku yang masih berusaha mengajak Novi.
"Iya Davie ... gue mau berangkat kerja dulu, nanti gue kabarin."
"Oke thanks yaa Nov," jawab ku, "bye..."
Tuuuuutttttt ... Tuuuuuutttt ...
Davie sangat berharap semoga saja Novi bisa ikut, tapi kalau misalkan Novi tidak bisa, kita bertiga pasti akan tetap berangkat untuk balas dendam.
...****************...
Kriiiiiinngggg... Kriiiingggggg...
"Siapa lagi nih nelfon pagi-pagi," Ucap ku samabil melihat ke layar handphone.
"Kode negara mana +31? Ngapain nelpon gue pagi-pagi gini," gumam ku dalam hati.
Tuuuuuuttt...
"Halo," Sahut Davie via telpon.
"Halo Dav, apa kabar?" Terdengar suara wanita yang manis sekali.
"Gue, baik kok ... maaf ini siapa ya?" tanya Davie bingung.
"Ini Riska Dav," jawab wanita itu.
"Riska ... Riska yang mana ya, maaf."
Davie bertanya-tanya siapa wanita itu sebenarnya, dan mau apa.
"Iya Riska, masa lupa si Dav," sahut wanita itu dengan nada yang sedikit manja.
"What, Riskaaaa! Ohhh ini kode negara Belanda ya, sorry gue gak tau," jawab Davie yang sudah mulai mengingat Riska.
"It's ok Dav," ucap Riska.
"Gimana kabar lo di sana, Ris?" tanya Davie dengan nada antusias.
"Baik Dav ... sorry ya gue baru update, tadi gue baru buka Instagram lagi, terus gue kaget lihat postingan lo yang sedang ada di makam itu, nah pas gue zoom itu ternyata makamnya Suna, itu pasti bercandaan kan, Dav? Itu pasti cuma lucu-lucuan saja kan, Dav?"
"Enggak Ris, itu benar makamnya Suna ..." jawab Davie dengan nada pelan.
"Bohong, lo pasti bohong kan sama gue, Dav?" tanya Riska menegaskan.
"Sumpah Ris, gue enggak bohong ... maaf ya tidak mengabarkan, karena gue juga gak tau mau mengabarkan ke mana," jawab Davie.
Kemudian terdengar suara tangisan Riska.
"Ris ... Ris ... Hallo Ris," panggil Davie yang mendengar suara tangisan.
"Oke Dav, hari ini juga gue balik ke Indonesia, jemput gue di bandara terus anterin gue ke makam Suna!" ujar Riska sambil menangis.
"Wait, gak salah? Kuliah lo gimana?" tanya Davie.
"Kebetulan gue baru aja ambil cuti, dan memang niatnya gue mau balik ke Indonesia minggu depan," jawab Riska.
"Oh oke kalau gitu, memang nya berapa lama perjalanan, Ris?" tanya Davie.
"Terbang 14 jam Dav, Amsterdam - Indonesia, ya kemungkinan besok pagi gue sampai sana, gue juga belum prepare soalnya," jawab Riska.
"Yaudah oke kalo gitu, lo tenangin diri aja dulu ya, jangan berbuat yang aneh-aneh," ucap Davie yang coba mencairkan suasana.
"Iyaa Dav, see you!" Jawab Riska, "bye."
"Bye," Sahut Davie.
Tuuutttt... Tuuuuttttt...
"Kenapa dia baru tau sekarang ya?" tanya ku dalam hati, "aneh banget deh itu cewek."
Wanita tadi bernama Riskana Putri Jayanti, anak konglomerat yang kebetulan sahabatnya Suna, bisa di bilang sahabat kecilnya, dia melanjutkan sekolah S2 di Vrije Universiteit Amsterdam dan ia juga tak kalah cantiknya dengan Suna.
Clinggg ...
Terdengar suara notifikasi ponsel Davie.
"Ahhh ada SMS dan nomornya tidak aku kenal," gerutu Davie dalam hatinya
Davie pun langsung melihat isi dari pesannya.
"Hai, bagaimana kabar anda? Percayakah anda, bahwa arwah kekasih anda tidak bisa keluar dari tanah kami!"
Davie pun sedikit terkejut melihat isi dari SMS itu, dan berkata dalam hati, "Apa-apaan nih, manusia keji mana lagi yang buat SMS prank seperti ini."
Aku berpikir positif dan menganggap pesan itu mungkin hanya modus kejahatan saja. Tidak lama kemudian, telpon Davie berdering lagi.
Kriiiingg... Kringggg...
Lagi-lagi nomer yang tidak di kenal menghubunginya, Davie pun bertanya-tanya sebenar nya ada apa dengan hari ini.
"Hallo ..."
"Hallo ..."
"Hallooooo ..."
Davie menyapa panggilan telpon itu, dan tidak ada jawaban sama sekali.
Hening...
"Halloo!" Davie pun menaikan nada bicaranya.
Tuuuuuuuttttt... Tuuuuuutttttt...
"Enggak lucu bercanda kaya gini, percuma gue gak akan takut juga!" ucap Davie dengan nada sewot kali ini.
Kriiiiingggggg... Kringggggg...
"Sialan, mau apa sih ini orang!" ujar ku yang sudah merasa kesal.
"Hallooooo! Woy, bos bercanda lo gak lucu ya, dan gue gak takut sama teror kaya gini!" ucap Davie teriak sehabis mengankat panggilan itu.
"Woy Dav, lo kenapa?"
Aku pun langsung sadar bahwa itu suara Acong, dan menjawab, "Acong... Ini Acong?"
"Iyaaaa ... lo kenapa, sudah gila ya?" tanya Aconkg.
"Sorry Cong gue enggak liat dulu nomornya dan langsung gue angkat tadi ... by the way ada apa Cong?" ucap Davie.
"Lo baru bangun ya?" tanya Acong.
"Enggak ... sudah dari tadi kok, memangnya kenapa?"
"Oh gue cuma mau ngasih tau aja, gue udah dapat lokasi nya, dan juga akses ke sananya, pokok nya cingcay laaa," ucap Achong dengan nada gembira.
"Serius lo Cong?" sahut Davie kaget, dan hampir tak percaya.
"Ngapain juga gue bohong sama lo!" tegas Acong menegaskan.
"Oke, lo udah kabarin Satria belum, Cong?" yanya Davie.
"Belum, lo aja lah yang kabarin dia," jawab Acong.
"Oke siappp... oh iya tadi gue sudah telpon Novi untuk mengajaknya ikut," ucap Davie.
"Terus apa katanya, apa dia mau ikut?" tanya Acong.
"Dia masih pikir-pikir lagi chong katanya," jawab Davie dengan nada menurun.
"Kalau Regina bagaimana, dia sudah lo hubungin belum, Dav?" tanya Acong.
"Regina belum gue hubungin Cong, gak punya kontaknya, nanti biar gue suruh Satria aja deh," jawab Davie.
"Oke pokok nya lo atur ya, gue terima beres aja ... walau pun mereka berdua tidak mau ikut, gue gak masalah kok, dan tetap berangkat meski harus bertiga!" Ujar Achonk.
"Oke siap bos," jawab Davie.
"Kalau gitu, gue mau prepare ke resto dulu, nanti mampir aja ya kalo udah selesai, Dav!" ucap Acong.
"Yaudah iya Cong," Jawab Davie yang kemudian mengakhiri panggilannya.
Tuuuuuuuttttt... Tuuuuuutttttt...
Setelah teleponnya di matikan, Davie memeriksa galery untuk melihat-lihat kembali foto kenangan bersama Suna, pose Suna yang selalu Absurd jika di foto, kadang itu yang membuat Davie rindu.
Ini dia, foto terakhir bersama1nya di lokasi tempat dia meninggal, wajahnya tak menunjukan keraguan sama sekali, dan tak menunjukan tanda bahwa dia akan meninggal.
Semua itu terjadi begitu cepat, Davie masih ingat jelas kondisi kita saat terjebak di lemari berdua, dan jika mengingat itu, hati ini rasanya sakit seperti tersayat-sayat pisau.
Hari itu, hari terakhir kali nya Davie melihat air mata Suna jatuh dari pipi sampai ke pundak Davie di saat-saat terakhir, sampai-sampai baju ku basah dengan air mata nya.
Davie selalu teringat, saat Davie usap air mata Suna yang jatuh ke pipinya, dan perlahanan Davie usap perlahan dengan jari Davie ini, dia kembali tersenyum dengan mata yang berbinar-binar seperti sudah melihat surga.
Entah apa yang ada di fikiranya waktu itu, yang pasti kejadian itu tidak bisa di lupakan begitu saja, dan Davie selalu berdoa, "Ya tuhan lindungi dia selalu, dan berikan dia tempat terbaik di sisiMu."
"Suna, kita akan bertemu kembali di suatu tempat yang indah, yang sudah di sediakanNya."
......................
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Flora
3 like setia bersamamu
terus berkarya aku mendukungmu
salam dari yuppy
"Diikuti makhluk ghaib"
2020-12-12
0
❤️Y_Rha🍒
Lanjutt
2020-10-23
0
Indraqilasyamil
hahahah yang jadi tokohnya ada nama asliku ... keren thor
rekomendasi lagi siapa tau mau mampir ketempatku " suamiku mertuaku
thanks ya thor
2020-09-21
1