20. Kedatangan Kakek Armand.

"Siapa, Louis?," tanya Maxime lagi.

"Dia-- mengaku Kakek Armand, Tuan," jawab Louis sedikit takut akan kemarahan Maxime karena beberapa bulan bekerja sebagai sekretaris Maxime. Kini Louis sedikit tahu jika pria tidak suka ada yang memasuki ruangannya tanpa persetujuan darinya.

Maxime menghentikan langkahnya membuat Louis yang berjalan dibelakang Maxime ikut berhenti. Pria itu sudah mempersiapkan mentalnya jika mendapatkan amukan dari Maxime.

"Kenapa kau tidak mengabariku terlebih dahulu Louis?," tanya Maxime dengan suara yang terdengar tegas.

"Maafkan saya Tuan, tapi saya sudah menghubungi Tuan tapi tidak bisa sepertinya ponsel anda tidak aktif Tuan," jawab Louis dengan hati-hati.

Maxime kembali melanjutkan langkahnya, ponselnya memang sengaja tidak aktifkan beberapa hari ini. Dia memiliki dua ponsel dan yang aktif hanya satu, ia juga tidak bisa menyalahkan Louis sepenuhnya.

Melihat Maxime diam saja, Louis mengusap dadanya pelan dan bernafas lega karena Maxime tidak memarahinya.

Sesampainya didepan pintu Louis segara membukakan pintu ruangan Maxime dan mempersilahkan pria itu masuk.

"Louis, siapkan meeting kita satu jam lagi dan ingat aku tidak menerima kesalahan apapun dalam meeting kita kali ini," ujar Maxime pada sekertarisnya itu sebelum memasuki ruangannya.

"Baik Tuan," angguk Louis dengan pelan.

Maxime memasuki ruangannya dengan langkah tegas dan sorot mata yang terlihat dingin. Pria itu menatap Kakek Armand yang duduk di sofa ruangannya itu dengan tatapan berubah menjadikan tatapan tajam. Entah mengapa Kakeknya datang menemuinya, padahal beberapa hari yang lalu ia sudah mengatakan tidak akan pernah lagi kembali bergabung dengan Kakeknya itu.

"Cucuku, kau sudah datang?," tanya Kakek Armand dengan senyuman lebarnya menatap cucu kesayangannya itu dengan kedua mata yang berbinar.

Maxime menganguk pelan lalu duduk dihadapan Kakek Armand. Titik ada senyuman sama sekali menghiasi wajah pria itu. Tatapannya terlihat dingin dan juga penuh selidik.

"Max, Kakek sengaja datang kesini hanya untuk bertemu denganmu karena Kakek begitu merindukanmu. Ternyata cucu Kakek ini begitu sangat berbakat sekarang memimpin perusahaan sebesar ini," ujar Kakek Armand memuji Maxime.

"Katakan saja dengan jelas apa tujuan Kakek datang kesini!," jawab Maxime. Ia tahu jika tidak ada urusan penting Kakeknya ini tidak akan pernah datang menemuinya.

"Hahaha... kau benar-benar mengenali Kakekmu ini Max. Ya kau benar, ada yang ingin Kakek katakan padamu," angguk Kakek Armand terkekeh pelan.

"Hm"

"Max...Kakek ingin kau tetap bergabung dengan Kakek karena Kakek membutuhkanmu untuk menangkap Lucas. Kakek ingin dia hancur Max," ucap Kakek Armand. Ia tidak mungkin hanya mengandalkan Revan dan Alvira saja untuk itu.

"Dan jawabanku tetap sama Kek, aku tidak akan pernah lagi bergabung dengan kalian. Sudahi dendammu Kek, hiduplah dengan tenang!. Lucas juga tidak pernah melakukan serangan balik bukan?. Dan itu artinya ia tidak ingin mencari permusuhan dengan Kakek," jawab Maxime.

"Kau tidak tahu apa yang sudah dia lakukan dimasa lalu Max, hingga Kakek kehilangan sahabat terbaik Kakek yaitu Grandpa mu. Kakek harus membalas semuanya Max, jika tidak Kakek tidak akan pernah tenang," ucap Kakek Armand.

"Memangnya apa yang sudah dia lakukan dimasa lalu Kek?," tanya Maxime dengan tatapan penuh selidik.

"Dia--dia yang sudah membunuh Grandpa mu, Max," jawab Kakek Armand.

"Benarkah? ataukah ini hanya bualan Kakek saja agar aku kembali bergabung dengan Kakek?," tanya Maxime.

"Ini real, Max. Memang Kakek tidak memiliki bukti karena saat itu pasukan kita kalah telak. Hanya Kakek yang tersisa saat itu," jawab Kakek Armand

"Kenapa hanya Kakek saja yang selamat?. Apakah Kakek saat itu tidak berusaha membantu Grandpa ku sehingga sampai saat ini jasad Grandpa tidak pernah ditemukan," ujar Maxime.

"Max, keadaan saat itu begitu kacau, jika Kakek membantu Grandpa mu, mungkin Kakek saat ini juga sudah tiada lalu siapa yang akan meneruskan kelompok yang sudah lama didirikan oleh Grandpa mu?. Bisa saja Lucas itu yang mengambil alih semuanya karena memang itu tujuannya saat itu," jawab Kakek Armand.

"Ayolah Max, balaskan kematian Grandpamu. Andai saat itu kau melihat bagaimana Lucas menghabisi nyawa Grandpamu dengan kejam. Mungkin kau sendirilah yang akan menghabisi Lucas," sambung Kakek Armand.

"Maaf Kek, aku tetap tidak bisa. Jika Grandpa tewas saat itu, semua adalah karena ulahnya sendiri yang membentuk kelompok mafia," jawab Maxime. Ia tidak mempercayai sepenuhnya ucapan Kakeknya, ia harus mencari tahu sendiri apa yang terjadi. Mungkin dengan menemui Lucas itu secara langsung.

"Kau... benar-benar cucu durhaka Max," ucap Kakek Armand berusaha untuk bersikap tenang meski sebenarnya dadanya begitu bergemuruh mendengar penolakan Maxime.

"Tidak Kakek, tidak selalu perbuatan jahat dibalas dengan kejahatan. Sudahi semuanya, hiduplah dengan tenang Kek!," jawab Maxime.

Brak

Kakek Armand menggebrak meja dengan cukup keras."Tidak bisa Max, hutang nyawa harus dibalas dengan nyawa. Dan kau benar benar mengecewakan Kakek, Max," ujar Kakek Armand dengan intonasi yang cukup keras lalu berdiri dari duduknya melangkah meninggalkan ruangan Maxime dengan amarah yang memuncak.

Maxime mengusap wajahnya dengan kasar. Pembicaraannya dengan Kakeknya tadi cukup membuatnya hampir terprovokasi tapi ia tidak bisa memutuskan siapa yang salah sebenarnya bersalah sebelum ia menemukan bukti kebenarannya. Ia orangnya sangat protektif dalam mengambil keputusan. Dan ia akan menyelidiki apa yang terjadi puluhan tahun yang lalu. Dan Grandmanya pasti tahu sesuatu apa yang terjadi pada Grandpanya. Memang sampai saat ini ia tidak pernah tahu dimana jasad Grandpanya di semayamkan jika memang sudah meninggal.

Maxime akan memulai penyelidikannya setelah ini, ia harus fokus pada meeting penting yang harus ia pimpin setengah jam lagi. Ia memijit pangkal hidungnya, begitu banyak masalah yang ia hadapi sendirian. Untuk menyelidiki ini ia akan melakukannya sendiri karena ia tidak percaya pada siapapun. Bisa saja orang kepercayaannya mengkhianatinya nantinya.

Tok tok tok

"Masuk!," seru Maxime saat mendengar suara ketukan pintu dari luar.

C'klek

"Tuan... semuanya sudah siap," lapor Louis pada Maxime yang masih duduk di sofa.

"Ya...", angguk Maxime singkat.

Louis segara meninggalkan ruangan Maxime tanpa berkata apapun lagi. Ia mengenali betul sifat Tuannya yang sikapnya dingin dan irit bicara berbanding terbalik dengan Bastian, Daddy dari Maxime yang begitu humble pada para karyawannya.

Maxime menyalakan layar ponselnya yang terdapat gambar Amelia yang ia jadikan wallpaper ponselnya. Pria itu ikut tersenyum saat melihat gambar Amelia yang tertawa lepas. Ia ingat sekali, gambar ini ia ambil delapan bulan yang lalu tanpa sepengetahuan Amelia dan baru beberapa hari ini ia jadikan wallpaper ponselnya.

Melihat senyuman Amelia, sejenak ia melupakan permasalahannya. Begitu sangat besar pengaruh senyuman gadis itu dalam hidupnya tapi sayangnya ia harus kembali berjuang untuk mendapatkan hati gadis itu lagi.

Ia memang sudah memiliki beberapa rencana untuk membuat Amelia tetap berada disisinya. Tapi untuk saat ini ia membiarkan Amelia untuk sendiri dulu dan tidak menganggu gadis itu dulu. Ia harus menyelesaikan semuanya dan setelah itu barulah ia fokus menata masa depannya bersama Amelia nantinya.

...****************...

Terpopuler

Comments

unknown

unknown

kayaknya granpa Maxim sahabatan sama Lucas, kakek Arman kekeh nyuruh Maxim balas dendam biar lihat Lucas M*ti di tangan cucu sahabat nya sendiri.

2024-12-16

0

Wiwin Zahira

Wiwin Zahira

Aku rasa bukan karena Meninggalnya Granpa Maxim alasan kakak Arman ingin menghancurlan Lucas tapi karena Alasan lain

2024-12-16

0

Radiah Hassan

Radiah Hassan

Mgkin kakek yg mmbunuh grandpa Maxime.. Perebutan kuasa mgkin..

2024-12-18

0

lihat semua
Episodes
1 1.Wanita itu
2 2.Kecurigaan Maxime
3 3.Penyesalan Maxime.
4 4.Pencarian Maxime
5 4.Tertembak
6 6.Kritis
7 7.Membuktikan
8 8.Mencoba menggagalkan rencana Kakek Armand
9 9.Amora hilang
10 10. Kecurigaan Damian
11 11. Saling menyalahkan
12 12. Amukan Revan
13 13. keputusan Maxime
14 bab 14.Mundur
15 15. Yang menyembunyikan Amora ternyata?
16 16. Dimana aku?
17 17. Penolakan Amelia
18 18. Tekad Maxime
19 19. Rencana Maxime
20 20. Kedatangan Kakek Armand.
21 21. Pria pemaksa
22 22. Tidak bisa membencinya
23 23. Bertemu Lucas
24 24. Cerita Lucas
25 25. Mendadak bertunangan
26 26. Dinner romantis
27 27. Kedatangan penyusup
28 28. Rencana Damian
29 29. Mulai menyelidiki
30 30. Bersekutu
31 31. Persiapan penyerangan
32 32. Penyerangan
33 33. Misi Berhasil.
34 34. Lumpuh
35 35. Pembalasan Maxime
36 36. Kembali
37 37. Keterkejutan Bastian dan Laura.
38 38. Keterkejutan Amelia.
39 39. Canggung
40 40.Tamu di pagi hari
41 41. Penjelasan Kakek Lucas.
42 42. Makan siang bersama.
43 43. Kedatangan wanita yang tidak dikenal
44 44.Dia siapa Max?
45 45.Kejujuran Maxime.
46 46.Rencana pulang ke Indonesia
47 47. Meminta restu keluarga.
48 48.Restu dari keluarga.
49 49.cemburunya Amelia.
50 50.Rencana lamaran.
51 51.Lamaran.
52 52. Terimakasih sudah menerimaku
53 53. Pulang ke Indonesia
54 54. Menyelidiki
55 55. Fakta sebenarnya.
56 56. Kegelisahan Amelia
57 57.Ancaman Maxime.
58 58. Kemarahan Lemos.
59 59.
60 60. Cemburunya Maxime.
61 61. Persiapan pernikahan.
62 62. Berbelanja bareng calon adik ipar
63 63.Menunggu.
64 64.Kejutan.
65 65. Sah.
66 66.Resepsi pernikahan
67 67. Kau milikku.
68 68. Masalah kecil
69 69.Manja.
70 70. Wanita perebut.
71 71.Tuduhan Maxime.
72 72. Mimpi buruk lagi
73 73.Rindu
74 74.Ingin baby
75 75. Balasan Maxime
76 76. Satu wanita lagi
77 77. Terimakasih sudah memilihku.
78 78. Kembali ke Jerman
79 79. Aku cemburu
80 80. Ke Maldives
81 81.Veligandu Maldives Resort Island
82 82. Dinner
83 83. Merasa beruntung
84 84. Pulang
85 85. Pisah kamar
86 86. Ikut ke kantor
87 Bab 87. Kecemasan Maxime
88 88. Rujak mangga muda
89 89. Mual
90 90. Kedatangan Laura
91 91.
92 92. Armand lagi
93 93. Eksekusi
94 94. Pembalasan Maxime.
95 95. siuman
96 96. Maxime salah tingkah
97 97.
98 98. Melahirkan
99 Arcelio Beryl Alexander ( End)
100 pengumuman
Episodes

Updated 100 Episodes

1
1.Wanita itu
2
2.Kecurigaan Maxime
3
3.Penyesalan Maxime.
4
4.Pencarian Maxime
5
4.Tertembak
6
6.Kritis
7
7.Membuktikan
8
8.Mencoba menggagalkan rencana Kakek Armand
9
9.Amora hilang
10
10. Kecurigaan Damian
11
11. Saling menyalahkan
12
12. Amukan Revan
13
13. keputusan Maxime
14
bab 14.Mundur
15
15. Yang menyembunyikan Amora ternyata?
16
16. Dimana aku?
17
17. Penolakan Amelia
18
18. Tekad Maxime
19
19. Rencana Maxime
20
20. Kedatangan Kakek Armand.
21
21. Pria pemaksa
22
22. Tidak bisa membencinya
23
23. Bertemu Lucas
24
24. Cerita Lucas
25
25. Mendadak bertunangan
26
26. Dinner romantis
27
27. Kedatangan penyusup
28
28. Rencana Damian
29
29. Mulai menyelidiki
30
30. Bersekutu
31
31. Persiapan penyerangan
32
32. Penyerangan
33
33. Misi Berhasil.
34
34. Lumpuh
35
35. Pembalasan Maxime
36
36. Kembali
37
37. Keterkejutan Bastian dan Laura.
38
38. Keterkejutan Amelia.
39
39. Canggung
40
40.Tamu di pagi hari
41
41. Penjelasan Kakek Lucas.
42
42. Makan siang bersama.
43
43. Kedatangan wanita yang tidak dikenal
44
44.Dia siapa Max?
45
45.Kejujuran Maxime.
46
46.Rencana pulang ke Indonesia
47
47. Meminta restu keluarga.
48
48.Restu dari keluarga.
49
49.cemburunya Amelia.
50
50.Rencana lamaran.
51
51.Lamaran.
52
52. Terimakasih sudah menerimaku
53
53. Pulang ke Indonesia
54
54. Menyelidiki
55
55. Fakta sebenarnya.
56
56. Kegelisahan Amelia
57
57.Ancaman Maxime.
58
58. Kemarahan Lemos.
59
59.
60
60. Cemburunya Maxime.
61
61. Persiapan pernikahan.
62
62. Berbelanja bareng calon adik ipar
63
63.Menunggu.
64
64.Kejutan.
65
65. Sah.
66
66.Resepsi pernikahan
67
67. Kau milikku.
68
68. Masalah kecil
69
69.Manja.
70
70. Wanita perebut.
71
71.Tuduhan Maxime.
72
72. Mimpi buruk lagi
73
73.Rindu
74
74.Ingin baby
75
75. Balasan Maxime
76
76. Satu wanita lagi
77
77. Terimakasih sudah memilihku.
78
78. Kembali ke Jerman
79
79. Aku cemburu
80
80. Ke Maldives
81
81.Veligandu Maldives Resort Island
82
82. Dinner
83
83. Merasa beruntung
84
84. Pulang
85
85. Pisah kamar
86
86. Ikut ke kantor
87
Bab 87. Kecemasan Maxime
88
88. Rujak mangga muda
89
89. Mual
90
90. Kedatangan Laura
91
91.
92
92. Armand lagi
93
93. Eksekusi
94
94. Pembalasan Maxime.
95
95. siuman
96
96. Maxime salah tingkah
97
97.
98
98. Melahirkan
99
Arcelio Beryl Alexander ( End)
100
pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!