17. Penolakan Amelia

"Tapi-- Amora eh maksudku Amel, kau lupa jika saat ini kau berada di Jerman?. Dan adik serta ibumu sudah dimakamkan delapan bulan yang lalu," ujar Maxime menatap lurus pada Amelia dan melihat reaksi dari gadis itu.

"Ha?"

"Amel kau mengalami hilang ingatan selama delapan bulan belakangan. Itu karena sebuah kecelakaan yang kau alami," jelas Maxime dengan begitu hati-hati.

Gadis itu tiba-tiba menegang, kejadian kecelakaan itu kembali menyeruak masuk kedalam ingatannya. Nafas gadis itu terlihat memburuh dengan wajah yang terlihat pucat pasi.

"Amel...kau baik-baik saja?," tanya Maxime yang terlihat kuatir melihat keadaan Amelia. Pria itu mendekati Amelia dan mengguncang tubuh gadis itu.

"Pergi Max!, aku membencimu," teriak Amelia tiba-tiba saja membuat Maxime mengerutkan keningnya dengan perubahan sikap Amelia.

"A-mel kau--kenapa?," tanya Maxime.

"Pergi dari sini Max, aku membencimu. A-aku-- menyesal datang ke sini mencarimu," jawab A-melia setengah berteriak menatap Maxime dengan penuh kebencian.

Maxime menegang mendengar ucapan Amelia. Pria itu tidak menyangka jika Amelia akan sebenci itu padanya. Pria itu terluar menggeleng pelan dan tetap menghampiri Amelia, memeluk gadis itu untuk memenangkannya.

"Tidak Amel, jangan membenciku. Aku minta maaf atas kejadian delapan bulan yang lalu. Aku--

"Lepas!," seru Amelia yang terlihat memberontak.

"Amel... dengarkan dulu alasanku kenapa aku tidak datang malam itu. Setelah itu terserah padamu jika ingin tetap membenciku. Aku akan kembali meluluhkan hatimu sama seperti dulu," jawab Maxime menangkup kedua pipi Amelia dan menatap dalam kedua manik mata gadis itu.

Melihat Amelia sudah terlihat tenang, Maxime melepaskan pelukannya lalu mengenggam kedua tangan gadis itu. Maxime menghela nafas beratnya dan meyakinkan dirinya untuk bisa mengatakan hal yang sebenarnya pada Amelia kenapa malam itu ia tidak datang.

"Amel...aku tidak tahu sama sekali jika kau mengikutiku kesini karena semenjak penolakan dari ibumu saat itu aku memutuskan untuk memblokir nomor ponselmu dan mencoba menerima jika kita memang tidak berjodoh. Aku kembali ke negara ini berusaha untuk melupakanmu," jelas Maxime.

"Sungguh Amel aku tidak tahu, kamu datang kesini mencari keberadaanku. Saat pertama kali kau muncul kembali sebagai Amora, aku berusaha menepis jika itu bukan kamu tapi kalian begitu mirip sehingga aku berusaha menyelidiki siapa Amora dan aku begitu kesulitan. Hingga suatu hari Emily mengatakan kegagalan pernikahanmu dan juga kamu tidak ditemukan dimana pun aku membuka blokiran nomor ponselmu hingga aku menemukan begitu banyak pesan darimu dan juga panggilan tidak terjawab," sambung Maxime.

"Aku sudah menjelaskannya, terserah padamu jika kamu percaya atau tidak," ucap Maxime berdiri dari duduknya dan memberikan ruang pada Amelia untuk mencerna semuanya. Ia tidak ingin memaksa Amelia mempercayai penjelasannya. Maxime akhirnya pergi meninggalkan kamar yang ditempati Amelia karena gadis itu tidak kunjung membuka suara menanggapi penjelasannya.

***

Pagi menjelang, Amelia tampak sudah rapi dengan mini dress yang membalut tubuhnya. Ia menatap penampilannya didepan cermin. Semalaman ia tidak lagi bisa tidur setelah Maxime meninggalkan kamarnya. Semua rentetan kejadian yang ia lewati setelah ia mengalami amnesia menghantuinya. Ia bergabung dengan kelompok mafia yang ada di negara ini itu yang ia ingat. Bahkan Revan dan Kakek Armand, ia juga mengingatnya. Serta perjanjian yang ia lakukan dengan Kakek Armand lima bulan yang lalu.

Ia juga mengingat pertemuannya untuk pertama kalinya dengan Maxime di Markas milik Kakek Armand. Amelia menatap kedua tangannya, sudah tidak terhitung berapa banyak nyawa manusia Tania renggut dengan kedua tangannya sendiri.

"Kenapa bisa seperti ini?," lirih Amelia.

Saat ia sedang asyik melamun tiba-tiba saja pintu kamar diketuk dari luar. Gadis itu berusaha untuk bersikap biasa menyembunyikan semua permasalahannya. Setelah ia cukup tenang, ia melangkah menuju pintu kamar dan membukanya.

"Maaf menganggu anda Nona, apakah anda ingin sarapan di bawah atau di kamar?," tanya Lulu dengan hati-hati.

"Apakah Tuanmu yang menyuruhmu?," jawab Amelia kembali bertanya.

Lulu menggeleng pelan." Tidak Nona, Tuan sepertinya belum bangun. Beliau jika datang ke sini suka bangun sedikit siang," jawab Lulu.

"Baiklah, aku akan makan di bawah," ucap Amelia langsung keluar dari kamarnya diikuti Lulu dari belakang.

Saat berada di lantai dasar, Amelia benar tidak ada melihat keberadaan Maxime. Gadis itu tidak tahu ada di kamar mana Maxime beristirahat saat ini."Kenapa aku malah memikirkannya," batin Amelia lalu berjalan menuju ruang makan dimana begitu banyak hidangan dengan berbagai macam makanan.

"Daging ini halal kan?," tanya Amelia menunjukkan salah satu menu makanan.

"Halal Nona...," angguk Lulu.

Amelia menganguk pelan lalu mendudukkan tubuhnya disalah satu kursi meja makan. Ia berpikir sejenak makanan sebanyak ini siapa yang akan memakannya.

"Lulu... duduklah disampingku!, temani aku makan!," ucap Amelia.

"Mohon maaf Nona, saya tidak pantas makan bersama anda disini," jawab Lulu menolak dengan lembut ajakan Amelia.

"Ayo Lulu!," ujar Amelia menarik pergelangan tangan Lulu memaksa gadis itu untuk duduk di sebelahnya. Ia paling malas makan sendirian sejak dulunya.

Dengan sangat terpaksa Lulu ikut makan bersama dengan Amelia. Meski rasanya begitu sangat canggung karena untuk pertama kalinya selama ia bekerja disini makan bersama dengan majikannya.

Setelah selesai Amelia berniat membantu Lulu untuk membereskan meja makan namun mendapat penolakan dari Lulu."Jangan Nona...saya bisa mendapat masalah jika Tuan tahu anda melakukan pekerjaan ini," tolak Lulu.

"Tapi Lu--

"Saya mohon Nona, saya tidak ingin Tuan memecat saya. Pekerjaan ini sangat saya butuhkan," ucap Lulu.

Amelia mengangguk pelan lalu pergi dari ruang makan. Ia berniat untuk duduk di taman belakang yang mengarah pada lautan lepas. Ia paling suka duduk di taman belakang menikmati deburan ombak yang menghantam karang membuatnya merasa tenang.

Amelia menduduki bangku yang biasanya ia duduki lalu menatap lautan lepas. Ia ingin pergi dari negara ini dan kembali ke negaranya. Tempat ini begitu sangat asing baginya sebenarnya. Ia tidak menyangka jika orang yang membawanya pergi dari Kakek Armand adalah Maxime. Dan ia juga tidak menyangka jika Maxime adalah bagian dari kelompok mafia yang begitu ditakuti di negara ini.

"Ehem..."

Amelia tersentak kaget saat tiba-tiba saja Maxime mengagetkannya. Gadis itu berniat beranjak dari duduknya namun tiba-tiba saja pergelangan tangannya di tahan oleh Maxime.

"Lepas!," ucap Amelia dengan tatapan lurus ke depan tanpa menoleh sedikitpun pada Maxime.

"Kau masih marah padaku?," tanya Maxime menatap Amelia yang terlihat enggan menatapnya.

Amelia tidak menjawab pertanyaan Maxime namun ia berusaha melepaskan genggaman tangan Maxime pada pergelangan tangannya. Namun bukannya terlepas genggaman itu semakin erat membuatnya sedikit meringis kesakitan.

"Max--

"Amel... kamu semakin terlihat cantik dengan warna rambut seperti ini," ujar Maxime yang terdengar berupa bisikan lembut namun masih bisa di dengar oleh Amelia.

Amelia mendelik tajam pada Maxime yang tersenyum hangat padanya seakan meruntuhkan dinding yang berusaha ia bangun.

"Ini tidak lucu Max," jawab Amelia.

"Hehehe... siapa juga yang sedang melucu Amel," ujar Maxime terkekeh pelan namun ia tidak kunjung melepaskan genggaman tangannya pada pergelangan tangan Amelia. Dan gadis itu juga tidak lagi memberontak seperti yang sebelumnya.

Amelia membuang muka kearah lain. Jika ia terus-terusan menatap Maxime bisa-bisa ia akan kembali jatuh pada pesona pria itu.

...****************...

Terpopuler

Comments

Husein

Husein

keknya ga mudah deh max buat meluluhkan hati Amel.. dia terlanjur kecewa tuh...

2024-12-13

0

Lusi Hariyani

Lusi Hariyani

semangat max lukuhkan lg hati amelia

2024-12-13

1

Ana

Ana

ayolah baikan

2024-12-13

0

lihat semua
Episodes
1 1.Wanita itu
2 2.Kecurigaan Maxime
3 3.Penyesalan Maxime.
4 4.Pencarian Maxime
5 4.Tertembak
6 6.Kritis
7 7.Membuktikan
8 8.Mencoba menggagalkan rencana Kakek Armand
9 9.Amora hilang
10 10. Kecurigaan Damian
11 11. Saling menyalahkan
12 12. Amukan Revan
13 13. keputusan Maxime
14 bab 14.Mundur
15 15. Yang menyembunyikan Amora ternyata?
16 16. Dimana aku?
17 17. Penolakan Amelia
18 18. Tekad Maxime
19 19. Rencana Maxime
20 20. Kedatangan Kakek Armand.
21 21. Pria pemaksa
22 22. Tidak bisa membencinya
23 23. Bertemu Lucas
24 24. Cerita Lucas
25 25. Mendadak bertunangan
26 26. Dinner romantis
27 27. Kedatangan penyusup
28 28. Rencana Damian
29 29. Mulai menyelidiki
30 30. Bersekutu
31 31. Persiapan penyerangan
32 32. Penyerangan
33 33. Misi Berhasil.
34 34. Lumpuh
35 35. Pembalasan Maxime
36 36. Kembali
37 37. Keterkejutan Bastian dan Laura.
38 38. Keterkejutan Amelia.
39 39. Canggung
40 40.Tamu di pagi hari
41 41. Penjelasan Kakek Lucas.
42 42. Makan siang bersama.
43 43. Kedatangan wanita yang tidak dikenal
44 44.Dia siapa Max?
45 45.Kejujuran Maxime.
46 46.Rencana pulang ke Indonesia
47 47. Meminta restu keluarga.
48 48.Restu dari keluarga.
49 49.cemburunya Amelia.
50 50.Rencana lamaran.
51 51.Lamaran.
52 52. Terimakasih sudah menerimaku
53 53. Pulang ke Indonesia
54 54. Menyelidiki
55 55. Fakta sebenarnya.
56 56. Kegelisahan Amelia
57 57.Ancaman Maxime.
58 58. Kemarahan Lemos.
59 59.
60 60. Cemburunya Maxime.
61 61. Persiapan pernikahan.
62 62. Berbelanja bareng calon adik ipar
63 63.Menunggu.
64 64.Kejutan.
65 65. Sah.
66 66.Resepsi pernikahan
67 67. Kau milikku.
68 68. Masalah kecil
69 69.Manja.
70 70. Wanita perebut.
71 71.Tuduhan Maxime.
72 72. Mimpi buruk lagi
73 73.Rindu
74 74.Ingin baby
75 75. Balasan Maxime
76 76. Satu wanita lagi
77 77. Terimakasih sudah memilihku.
78 78. Kembali ke Jerman
79 79. Aku cemburu
80 80. Ke Maldives
81 81.Veligandu Maldives Resort Island
82 82. Dinner
83 83. Merasa beruntung
84 84. Pulang
85 85. Pisah kamar
86 86. Ikut ke kantor
87 Bab 87. Kecemasan Maxime
88 88. Rujak mangga muda
89 89. Mual
90 90. Kedatangan Laura
91 91.
92 92. Armand lagi
93 93. Eksekusi
94 94. Pembalasan Maxime.
95 95. siuman
96 96. Maxime salah tingkah
97 97.
98 98. Melahirkan
99 Arcelio Beryl Alexander ( End)
100 pengumuman
Episodes

Updated 100 Episodes

1
1.Wanita itu
2
2.Kecurigaan Maxime
3
3.Penyesalan Maxime.
4
4.Pencarian Maxime
5
4.Tertembak
6
6.Kritis
7
7.Membuktikan
8
8.Mencoba menggagalkan rencana Kakek Armand
9
9.Amora hilang
10
10. Kecurigaan Damian
11
11. Saling menyalahkan
12
12. Amukan Revan
13
13. keputusan Maxime
14
bab 14.Mundur
15
15. Yang menyembunyikan Amora ternyata?
16
16. Dimana aku?
17
17. Penolakan Amelia
18
18. Tekad Maxime
19
19. Rencana Maxime
20
20. Kedatangan Kakek Armand.
21
21. Pria pemaksa
22
22. Tidak bisa membencinya
23
23. Bertemu Lucas
24
24. Cerita Lucas
25
25. Mendadak bertunangan
26
26. Dinner romantis
27
27. Kedatangan penyusup
28
28. Rencana Damian
29
29. Mulai menyelidiki
30
30. Bersekutu
31
31. Persiapan penyerangan
32
32. Penyerangan
33
33. Misi Berhasil.
34
34. Lumpuh
35
35. Pembalasan Maxime
36
36. Kembali
37
37. Keterkejutan Bastian dan Laura.
38
38. Keterkejutan Amelia.
39
39. Canggung
40
40.Tamu di pagi hari
41
41. Penjelasan Kakek Lucas.
42
42. Makan siang bersama.
43
43. Kedatangan wanita yang tidak dikenal
44
44.Dia siapa Max?
45
45.Kejujuran Maxime.
46
46.Rencana pulang ke Indonesia
47
47. Meminta restu keluarga.
48
48.Restu dari keluarga.
49
49.cemburunya Amelia.
50
50.Rencana lamaran.
51
51.Lamaran.
52
52. Terimakasih sudah menerimaku
53
53. Pulang ke Indonesia
54
54. Menyelidiki
55
55. Fakta sebenarnya.
56
56. Kegelisahan Amelia
57
57.Ancaman Maxime.
58
58. Kemarahan Lemos.
59
59.
60
60. Cemburunya Maxime.
61
61. Persiapan pernikahan.
62
62. Berbelanja bareng calon adik ipar
63
63.Menunggu.
64
64.Kejutan.
65
65. Sah.
66
66.Resepsi pernikahan
67
67. Kau milikku.
68
68. Masalah kecil
69
69.Manja.
70
70. Wanita perebut.
71
71.Tuduhan Maxime.
72
72. Mimpi buruk lagi
73
73.Rindu
74
74.Ingin baby
75
75. Balasan Maxime
76
76. Satu wanita lagi
77
77. Terimakasih sudah memilihku.
78
78. Kembali ke Jerman
79
79. Aku cemburu
80
80. Ke Maldives
81
81.Veligandu Maldives Resort Island
82
82. Dinner
83
83. Merasa beruntung
84
84. Pulang
85
85. Pisah kamar
86
86. Ikut ke kantor
87
Bab 87. Kecemasan Maxime
88
88. Rujak mangga muda
89
89. Mual
90
90. Kedatangan Laura
91
91.
92
92. Armand lagi
93
93. Eksekusi
94
94. Pembalasan Maxime.
95
95. siuman
96
96. Maxime salah tingkah
97
97.
98
98. Melahirkan
99
Arcelio Beryl Alexander ( End)
100
pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!