11. Saling menyalahkan

Maxime memasuki apartemennya setelah seharian ikut Damian mencari keberadaan Amora yang sampai saat ini belum kunjung ada titik terang. Tubuhnya terasa begitu lelah karena beberapa hari kurang beristirahat. Bahkan ia sudah dua hari tidak pulang ke apartemennya ini dan menginap di Markas.

Maxime merebahkan tubuhnya diatas sofa sembari memejamkan kedua matanya. Namun pria itu tiba tiba saja mengerutkan keningnya karena mencium aroma masakan dari arah dapur. Maxime membuka kedua matanya dan perlahan beranjak ke dapur. Pria itu melangkah dengan pelan takutnya ada yang menyusup masuk ke apartemennya dan mengambil berharga miliknya. Tapi tunggu dulu mana ada penyusup yang memasak. Maxime mempercepat langkahnya dan mendapati seseorang tengah sibuk dengan masakannya. Seseorang yang tidak lain adalah Grandmanya sendiri.

"Grandma... kapan datang?," tanya Maxime mendudukkan bokongnya diatas kursi meja makan.

"Baru beberapa jam yang lalu, ada yang mau Grandma tanyakan sama kamu. Makanya saat Grandma sampai di negara ini langsung kesini. Eh tahunya kamu belum pulang dan Grandma berinisiatif memaksakan makanan kesukaan kamu," jawab Laura mematikan api kompornya lalu berjalan menghampiri Maxime yang duduk di kursi meja makan

"Max... Grandma mau tanya sama kamu, apakah kamu tidak berniat mencari pengganti Amelia?. Grandma tahu dia sangat berarti untuk kamu tapi dia sudah menikah Max," tanya Laura dengan tatapan serius. Melihat bayi mungil Emily ia juga tidak sabar melihat duplikasi Maxime lahir ke dunia ini. Ia ingin Maxime melanjutkan hidupnya dan memiliki keluarga kecil yang bahagia.

Maxime menghela nafas beratnya, sepertinya Adiknya, Emily tidak mengatakan apapun tentang kegagalan pernikahan Amelia pada Grandmanya."Dia cinta pertamaku Grandma, dan tidak semudah itu aku melupakannya," jawab Maxime.

"Iya Grandma tahu, tapi--

"Jangan memaksaku Grandma," jawab Maxime.

"Oke... kalau begitu Grandma pulang dulu. Makanan untuk kamu ada diatas kompor," ucap Laura beranjak meninggalkan Maxime. Ia juga tidak mau memaksakan kehendaknya tapi sebagai orangtua tugasnya hanya mengingatkan.

"Maaf Grandma, akan ada masanya nanti aku akan menikah tapi tidak sekarang," batin Maxime lalu mengusap wajahnya dengan kasar.

Maxime merogoh ponselnya yang ada di dalam saku celananya lalu menghubungi seseorang.

"Bagaimana?," tanya Maxime saat panggilannya terhubung dan meloudspeaker panggilannya.

"Beres Tuan, semuanya sesuai rencana kita," jawab orang itu dari seberang.

"Pastikan jangan ada yang mencurigai kita. Jaga dia untukku!," ucap Maxime.

"Jangan kuatir Tuan, kami akan menjaganya dengan baik. Apakah Tuan tidak ingin datang ke sini menemuinya?," tanya orang itu.

"Belum saatnya," jawab Maxime.

"Baiklah aku tutup dulu," sambung Maxime langsung mematikan panggilannya secara sepihak. Pria itu melangkah menuju kamarnya untuk membersihkan tubuhnya terlebih dahulu sebelum makan. Rasanya tubuhnya saat ini terasa begitu lengket.

***

Kakek Armand tampak terkejut dengan kedatangan Maxime di markas. Ia kira malam ini Maxime tidak akan datang ke sini. Ia dan Revan baru saja menyusun rencana untuk semakin memperluas pencarian keberadaan Amora dan juga rencananya setelah Amora nantinya di temukan.

"Max...kau datang?," tanya Kakek Armand menyembunyikan keterkejutannya.

"Hm," jawab Maxime berdehem pelan pura pura tidak tahu dengan rencana Kakek Armand padahal tadi ia mendengar semuanya. Ternyata Kakek Armand berencana untuk menjadikan Amora umpan agar Lucas keluar dari persembunyiannya. Dan yang membuatnya sangat terkejut adakah ternyata Lucas berasal dari negara Indonesia dan tidak lain dan tidak bukan adalah Kakek Amora atau Amelia. Dan Lucas tidak pernah tahu jika ia memiliki seorang cucu karena Ibu Amora atau Amelia menyembunyikan keberadaannya dulu.

"Max...kau sudah menemukan keberadaan Amora?. Revan sudah memperluas pencariannya tapi ternyata hasilnya nihil," tanya Kakek Armand.

Maxime menggeleng pelan."Belum," jawab Maxime dengan tatapan lurus pada Revan yang duduk dihadapannya.

"Sejak kapan asistenmu ini tiba-tiba saja kehilangan kepandaiannya melacak keberadaan seseorang Kek?," tanya Maxime penuh sindiran.

"Kau meragukanku Max?," ujar Revan kembali bertanya dan menatap Maxime dengan tajam.

"Tentu. Ini sudah hari ke tiga dan kau belum menemukan titik terangnya. Atau jangan-jangan kaulah dalang dibalik ini semua," jawab Maxime.

"Kau--

"Apakah Kakek tidak mencurigainya, biasanya hanya dalam hitungan jam dia bisa menemukan keberadaan orang yang kita cari. Tapi ini sudah tiga hari dia tidak kunjung menemukannya," ucap Maxime tersenyum miring.

"Kau jangan berusaha untuk mempengaruhi Kakek, Max. Jangan-jangan kau sendiri yang menyembunyikannya," jawab Revan yang tidak mau disalahkan.

Maxime mengedikkan bahunya keatas. Pria itu tersenyum miring saat melihat Kakek Armand menatap penuh selidik pada Revan.

"Benar begitu Revan?. Biasanya kamu selalu cepat kini kenapa kesannya begitu lambat?," tanya Kakek Armand dengan tatapan penuh selidik.

"Tidak Kek, sungguh kali ini aku cukup kesulitan untuk menemukannya. Sepertinya ada seseorang yang melindunginya," jawab Revan menatap lurus pada Maxime yang terlihat tenang saja.

"Itu tandanya kemampuanmu sudah berkurang atau kau sebenarnya tahu dimana keberadaannya," ucap Maxime.

"Tutup mulutmu--

"Sudah, cukup!. Kalian ini bukannya bekerjasama untuk menemukan keberadaan Amora malah saling menyalahkan," ucap Kakek Armand.

Baik Maxime maupun Revan tampak saling diam dan membuang muka. Keduanya dari dulu memang tidak pernah akur karena Maxime memang tidak menyukai cara kerja Revan yang selalu merasa dirinya paling benar dan tahu segalanya.

"Oh ya Max, Kakek ingin kau malam ini mengawasi pengiriman persenjataan kita ke Peru," ucap Kakek Armand.

"Hm..."

"Dan kau Revan, selesaikan tugasmu mencari keberadaan Amora. Kita harus menemukannya segara," sambung Kakek Armand pada Revan yang tampak menatap tajam pada Maxime.

"Baik Kek," jawab Revan tersenyum miring pada Maxime karena dirinya yang dipercaya Kakek untuk mencari keberadaan Amora.

Maxime segara pergi dari sana karena harus ke dermaga untuk mengawasi pengiriman persenjataan ke Peru. Biasanya ini adalah tugas Revan tapi Kakek Armand malah melimpahkannya padanya. Tapi ia bisa apa, karena ini adalah tugas yang diberikan Kakek Armand padanya dan mau tidak mau ia harus mematuhinya.

Maxime mengendarai mobilnya menuju dermaga, pria itu tidak menyangka jika Kakek Armand mempunyai rencana sebesar itu tanpa melibatkannya. Dan Kakek malah mempercayai Revan, ia merasa Kakek Armand mulai berusaha menyingkirkannya. Tapi itu bukan masalah untuknya, lebih baik ia tidak ikut dalam misi Kakeknya kali ini.

Sesampainya di dermaga, Maxime langsung menghampiri para anak buah Kakeknya yang sedang mengatur pengiriman. Tanpa ia datang pun sebenarnya pengiriman ini akan tetap berjalan dengan baik.

"Bagaimana?," tanya Maxime pada salah satu anak buah Kakeknya.

"Aman Tuan," jawab orang itu.

"Siapa yang memimpin pengantaran barang-barang ini?," tanya Maxime menyulut rokoknya.

"Elzar, Tuan," jawab orang itu ikut memperhatikan para rekannya memasukkan barang-barang Han akan di kirim ke atas kapal.

"Kau tidak ikut?," tanya Maxime melirik anak buah Kakeknya yang biasanya selalu ikut dalam pengiriman barang.

Pria itu menggeleng." Tidak, Tuan besar meminta saya untuk ikut dalam pencarian Nona Amora yang sampai saat ini tidak kunjung di temukan. Saya rasa ada seseorang yang melindunginya sehingga Tuan Revan yang biasanya tidak pernah bekerja selambat ini sulit menemukannya," jawab orang itu.

Dan setelah kapal yang mengangkut persenjataan mulai berlayar, Maxime segara pergi dari dermaga. Pria itu berencana untuk mendatangi klub malam miliknya, biarlah Revan yang sibuk mencari Amora, ia tidak akan ikut campur lagi.

...****************...

Terpopuler

Comments

retiijmg retiijmg

retiijmg retiijmg

smoga amora/amelia gak ditemukan.

2024-12-07

2

Radiah Hassan

Radiah Hassan

Max x ambil pusing dlm percarian amora krna dia yg mnyembunyikan amora@ amelia

2024-12-18

0

Ana

Ana

hmmmm apakah Amora kamu yang sembunyikan max

2024-12-07

0

lihat semua
Episodes
1 1.Wanita itu
2 2.Kecurigaan Maxime
3 3.Penyesalan Maxime.
4 4.Pencarian Maxime
5 4.Tertembak
6 6.Kritis
7 7.Membuktikan
8 8.Mencoba menggagalkan rencana Kakek Armand
9 9.Amora hilang
10 10. Kecurigaan Damian
11 11. Saling menyalahkan
12 12. Amukan Revan
13 13. keputusan Maxime
14 bab 14.Mundur
15 15. Yang menyembunyikan Amora ternyata?
16 16. Dimana aku?
17 17. Penolakan Amelia
18 18. Tekad Maxime
19 19. Rencana Maxime
20 20. Kedatangan Kakek Armand.
21 21. Pria pemaksa
22 22. Tidak bisa membencinya
23 23. Bertemu Lucas
24 24. Cerita Lucas
25 25. Mendadak bertunangan
26 26. Dinner romantis
27 27. Kedatangan penyusup
28 28. Rencana Damian
29 29. Mulai menyelidiki
30 30. Bersekutu
31 31. Persiapan penyerangan
32 32. Penyerangan
33 33. Misi Berhasil.
34 34. Lumpuh
35 35. Pembalasan Maxime
36 36. Kembali
37 37. Keterkejutan Bastian dan Laura.
38 38. Keterkejutan Amelia.
39 39. Canggung
40 40.Tamu di pagi hari
41 41. Penjelasan Kakek Lucas.
42 42. Makan siang bersama.
43 43. Kedatangan wanita yang tidak dikenal
44 44.Dia siapa Max?
45 45.Kejujuran Maxime.
46 46.Rencana pulang ke Indonesia
47 47. Meminta restu keluarga.
48 48.Restu dari keluarga.
49 49.cemburunya Amelia.
50 50.Rencana lamaran.
51 51.Lamaran.
52 52. Terimakasih sudah menerimaku
53 53. Pulang ke Indonesia
54 54. Menyelidiki
55 55. Fakta sebenarnya.
56 56. Kegelisahan Amelia
57 57.Ancaman Maxime.
58 58. Kemarahan Lemos.
59 59.
60 60. Cemburunya Maxime.
61 61. Persiapan pernikahan.
62 62. Berbelanja bareng calon adik ipar
63 63.Menunggu.
64 64.Kejutan.
65 65. Sah.
66 66.Resepsi pernikahan
67 67. Kau milikku.
68 68. Masalah kecil
69 69.Manja.
70 70. Wanita perebut.
71 71.Tuduhan Maxime.
72 72. Mimpi buruk lagi
73 73.Rindu
74 74.Ingin baby
75 75. Balasan Maxime
76 76. Satu wanita lagi
77 77. Terimakasih sudah memilihku.
78 78. Kembali ke Jerman
79 79. Aku cemburu
80 80. Ke Maldives
81 81.Veligandu Maldives Resort Island
82 82. Dinner
83 83. Merasa beruntung
84 84. Pulang
85 85. Pisah kamar
86 86. Ikut ke kantor
87 Bab 87. Kecemasan Maxime
88 88. Rujak mangga muda
89 89. Mual
90 90. Kedatangan Laura
91 91.
92 92. Armand lagi
93 93. Eksekusi
94 94. Pembalasan Maxime.
95 95. siuman
96 96. Maxime salah tingkah
97 97.
98 98. Melahirkan
99 Arcelio Beryl Alexander ( End)
100 pengumuman
Episodes

Updated 100 Episodes

1
1.Wanita itu
2
2.Kecurigaan Maxime
3
3.Penyesalan Maxime.
4
4.Pencarian Maxime
5
4.Tertembak
6
6.Kritis
7
7.Membuktikan
8
8.Mencoba menggagalkan rencana Kakek Armand
9
9.Amora hilang
10
10. Kecurigaan Damian
11
11. Saling menyalahkan
12
12. Amukan Revan
13
13. keputusan Maxime
14
bab 14.Mundur
15
15. Yang menyembunyikan Amora ternyata?
16
16. Dimana aku?
17
17. Penolakan Amelia
18
18. Tekad Maxime
19
19. Rencana Maxime
20
20. Kedatangan Kakek Armand.
21
21. Pria pemaksa
22
22. Tidak bisa membencinya
23
23. Bertemu Lucas
24
24. Cerita Lucas
25
25. Mendadak bertunangan
26
26. Dinner romantis
27
27. Kedatangan penyusup
28
28. Rencana Damian
29
29. Mulai menyelidiki
30
30. Bersekutu
31
31. Persiapan penyerangan
32
32. Penyerangan
33
33. Misi Berhasil.
34
34. Lumpuh
35
35. Pembalasan Maxime
36
36. Kembali
37
37. Keterkejutan Bastian dan Laura.
38
38. Keterkejutan Amelia.
39
39. Canggung
40
40.Tamu di pagi hari
41
41. Penjelasan Kakek Lucas.
42
42. Makan siang bersama.
43
43. Kedatangan wanita yang tidak dikenal
44
44.Dia siapa Max?
45
45.Kejujuran Maxime.
46
46.Rencana pulang ke Indonesia
47
47. Meminta restu keluarga.
48
48.Restu dari keluarga.
49
49.cemburunya Amelia.
50
50.Rencana lamaran.
51
51.Lamaran.
52
52. Terimakasih sudah menerimaku
53
53. Pulang ke Indonesia
54
54. Menyelidiki
55
55. Fakta sebenarnya.
56
56. Kegelisahan Amelia
57
57.Ancaman Maxime.
58
58. Kemarahan Lemos.
59
59.
60
60. Cemburunya Maxime.
61
61. Persiapan pernikahan.
62
62. Berbelanja bareng calon adik ipar
63
63.Menunggu.
64
64.Kejutan.
65
65. Sah.
66
66.Resepsi pernikahan
67
67. Kau milikku.
68
68. Masalah kecil
69
69.Manja.
70
70. Wanita perebut.
71
71.Tuduhan Maxime.
72
72. Mimpi buruk lagi
73
73.Rindu
74
74.Ingin baby
75
75. Balasan Maxime
76
76. Satu wanita lagi
77
77. Terimakasih sudah memilihku.
78
78. Kembali ke Jerman
79
79. Aku cemburu
80
80. Ke Maldives
81
81.Veligandu Maldives Resort Island
82
82. Dinner
83
83. Merasa beruntung
84
84. Pulang
85
85. Pisah kamar
86
86. Ikut ke kantor
87
Bab 87. Kecemasan Maxime
88
88. Rujak mangga muda
89
89. Mual
90
90. Kedatangan Laura
91
91.
92
92. Armand lagi
93
93. Eksekusi
94
94. Pembalasan Maxime.
95
95. siuman
96
96. Maxime salah tingkah
97
97.
98
98. Melahirkan
99
Arcelio Beryl Alexander ( End)
100
pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!