7.Membuktikan

"Revan, bagaimana keadaan Amora?," tanya Kakek Armand tiba-tiba saja datang.

"Amo-ra kritis Kek," jawab Revan tergagap karena tidak nyaman dengan tatapan tajam Maxime yang seakan mengulitinya.

"Kalian kompak menyembunyikan siapa Amora dariku?. Bukankah kalian tahu jika aku benci yang namanya kebohongan?," ucap Maxime dengan raut wajah datarnya.

"Max... kami tidak pernah menyembunyikan apapun darimu," jawab Kakek Armand.

"Tapi jika terbukti kalian membohongiku, maka jangan pernah menyesalinya. Aku tidak pernah bermain-main dengan ucapanku," ucap Maxime pergi meninggalkan Armand dan Revan yang tampak menegang.

"Bagaimana ini Kek?. Bagaimana jika Maxime tahu semuanya?," tanya Revan setelah Maxime pergi, ia yang tampak ketakutan dengan ancaman Maxime karena selama ini Maxime memang tidak akan pernah main-main dengan ucapannya jika ia dibohongi.

"Dia tidak akan pernah tahu jika kau tetap menutup mulut," jawab Kakek Armand.

"Apa tujuan Kakek merahasiakan semua ini dari Maxime?," tanya Revan yang cukup penasaran kenapa Kakek Armand merahasiakan siapa Amora dari Maxime.

"Jika Maxime tahu siapa Amora sebenarnya, dia pasti akan melarang Amora bergabung dengan kita sementara kita membutuhkan Amora untuk melumpuhkan kekuasaan Lucas," jawab Kakek Armand.

"Kek, aku rasa cepat atau lambat Maxime pasti akan tahu siapa Amora," ucap Revan.

Kakek Armand hanya diam saja tidak menjawab pertanyaan Revan. Apa yang dikatakan Revan benar adanya jika cepat atau lambat Maxime akan tahu siapa Amora. Tapi ia akan berusaha untuk menyembunyikannya sebelum semuanya selesai.

Sementara itu Maxime yang berdiri tidak jauh dari keduanya mengepalkan kedua tangannya. Ia tidak benar benar pergi tapi bersembunyi untuk mendengarkan semua percakapan Kakek Armand dan Revan. Karena jika ia terus bertanya keduanya tidak akan pernah mengaku.

Dan ternyata dua orang yang ia percaya membohonginya tentang siapa Amora sebenarnya. Keduanya ternyata yang menutup akses agar ia tidak bisa meretas data pribadi Amora.

"Jangan-jangan Amora adalah A-melia?. Ya Tuhan kenapa aku tidak menyadarinya. Mana ada orang yang betul-betul mirip meski mereka kembar sekalipun," batin Maxime mengusap wajahnya dengan kasar. Jantungnya berdegup kencang saat ini dan segara pergi dari sana. Ia akan membuktikan sesuatu jika Amora adalah Amelia. Ia tidak menyangka jika Kakeknya memanfaatkan Amora untuk meruntuhkan kekuasaan musuh mereka.

***

Maxime menatap pintu ruang ICU yang tertutup dan didalam sana ada sosok orang yang selama ini ia cinta. Dan semoga saja kecurigaannya itu benar, pantas saja Amora tidak mengenalnya ternyata dia kehilangan ingatannya. Jantungnya berdegup sangat kencang saat ini. Dan ia berusaha untuk tidak terlihat gugup.

"Max... bagaimana keadaan Amora?," tanya Damian. Pria itu baru saja datang karena harus menyelesaikan sisa kekacauan tadi di markas.

"Kritis...," jawan Maxime dengan tatapan lurus pada pintu ruang ICU. Kakinya berat untuk melanjutkan langkahnya, gara-gara dirinya semuanya seperti ini. Seharusnya saat itu ia tidak pergi begitu saja dan tidak memblokir nomor kontak Amelia. Menyesal juga percuma sekarang, semuanya sudah terjadi dan tidak ada gunanya lagi menyesalinya. Yang ia pikirkan saat ini adalah bagaimana ia bersikap pada Amora setelah ini jika terbukti gadis itu adalah Amelia sementara gadis itu mengalami hilang ingatan.

"Max...ada apa? sepertinya ada yang sedang kau pikirkan?," tanya Damian melihat Maxime tampak melamun memikirkan sesuatu.

Maxime menggeleng pelan. Ia belum berniat mengatakan apapun pada Damian sebelum kecurigaannya benar. Ia harus memastikan terlebih dahulu jika Amora adalah Amelia. Dan setelah itu ia akan membawa pergi Amora dari sini agar tidak lagi dimanfaatkan oleh Kakeknya.

"Dimana Kakek dan Revan, Max?," tanya Damian tidak melihat kedua orang itu sejak tadi padahal tadi mereka pergi bersama kesini.

"Aku tidak tahu," jawab Maxime menggeleng pelan karena ia memang tidak tahu kemana perginya Kakek Armand dan Revan saat ini.

Damian mengangguk pelan dan memindai lorong rumah sakit. Pria itu mengerutkan keningnya saat melihat beberapa pria yang merupakan orang-orang mereka."Kenapa mereka disini? bukankah disini sudah ada Max?," batin Damian.

"Dam...aku mau lihat keadaan Amora dulu," ucap Maxime berusaha untuk memberanikan diri untuk masuk kedalam ruangan ICU dimana saat ini Amora saat ini terbaring tidak sadarkan diri.

"Ya...aku yang berjaga disini," jawab Damian.

Maxime membuka pintu kamar ruang ICU dan pria itu menatap pemandangan yang membuat hatinya terasa tertusuk ribuan duri melihat Amora yang terbaring diatas ranjang rumah sakit dengan berbagai alat menopang kehidupannya.

Dengan langkah pelan Maxime menghampiri ranjang Amora. Gadis itu terlihat begitu pucat mungkin karena kehilangan banyak darah. Dengan tangan bergetar Maxime menyibak rambut Amora untuk membuktikan kecurigaannya.

Deg

"Tanda ini?," gumam Maxime menatap tidak percaya sesuatu yang ia dapati. Amelia memiliki tahi lalat di bawah anak rambutnya dan Amora juga memilikinya dan ditempat yang sama.

Maxime menatap nanar pada Amora yang sedang berjuang melewati masa kritisnya. Amora adalah Amelia, ia sangat yakin sekali. Tidak akan ada orang yang berbeda tapi memiliki kesamaan hampir 99,9% seperti ini. Hanya saja Amora memiliki warna rambut yang berbeda dengan Amelia.

Maxime menyentuh jemari tangan Amora yang dipasangi infus. Pria itu mengenggam tangan Amora dengan begitu lembut memastikan sentuhan ini menggetarkan hatinya. Jantungnya kembali berdegup kencang, ia menatap tangannya yang menggenggam telapak tangan Amora yang terasa sedikit dingin.

"Amora, apakah kamu adalah Ameliaku?," batin Maxime.

"Bangunlah!, jika kamu memang Amelia," ucap Maxime terdengar lirih.

Maxime mengusap wajahnya dengan kasar menggunakan tangan kanannya sementara tangan kirinya masih menggenggam tangan Amora. Dadanya bergemuruh hebat saat ini, bagaimana cara menjelaskan pada Amora setelah ini tentang hubungan mereka dimasa lalu yang belum selesai sementara Amora tidak mengingat apapun tentangnya.

"Maaf Tuan, waktu kunjungnya sudah habis," ucap perawat yang baru saja masuk.

Maxime menoleh pada perawat itu lalu melepaskan genggaman tangannya pada tangan Amora dan tanpa Maxime sadari Amora menggerakkan jemari tangannya.

"Baik Sus," jawab Maxime lalu segara pergi dari ruangan itu tanpa menoleh pada Amora yang sudah menggerakkan kelopak matanya.

Sepeninggal Maxime, Amora membuka kedua matanya perlahan. Gadis itu tampak menyesuaikan cahaya yang masuk kedalam retinanya lalu memindai sekeliling ruangan itu hanya ada suster yang sedang memeriksa infusnya. Sepertinya suster itu tidak menyadari jika ia sudah melewati masa kritisnya.

"Sus...," ujar Amora dengan suara serak.

"Nona...anda sudah sadar?. Tunggu sebentar, saya akan panggilkan Dokter," ucap suster itu segara keluar dari ruang ICU untuk memanggilkan Dokter.

Sementara Amora tampak mencari sesuatu, ia merasa ada seseorang diruangan ini sebelumnya berbicara padanya dan menggenggam tangannya. Tidak mungkin bukan jika suster itu yang menggenggam tangannya.

Amora menoleh pada pintu masuk berharap jika seseorang muncul dibalik sana. Ia juga tidak mengerti siapa yang ia harapkan datang menemuinya.

Genggaman tangan orang itu masih terasa ditangannya dan rasanya genggaman tangan itu tidak asing baginya. Tapi siapa?, disini tidak ada satu orang pun selain perawat saat ia membuka kedua matanya.

...----------------...

Terpopuler

Comments

Ana

Ana

sayang banget Amelia ga liat maxime yang menggenggam tangan nya 😢😢

2024-12-03

0

Ana

Ana

bisakah kamu melepaskan Amelia dari jeratan kakek Armand max🥺

2024-12-03

0

Maya Lara Faderik

Maya Lara Faderik

kisah percintaan max dan Amora atau Amelia akan semakin rumit nanti

2024-12-03

0

lihat semua
Episodes
1 1.Wanita itu
2 2.Kecurigaan Maxime
3 3.Penyesalan Maxime.
4 4.Pencarian Maxime
5 4.Tertembak
6 6.Kritis
7 7.Membuktikan
8 8.Mencoba menggagalkan rencana Kakek Armand
9 9.Amora hilang
10 10. Kecurigaan Damian
11 11. Saling menyalahkan
12 12. Amukan Revan
13 13. keputusan Maxime
14 bab 14.Mundur
15 15. Yang menyembunyikan Amora ternyata?
16 16. Dimana aku?
17 17. Penolakan Amelia
18 18. Tekad Maxime
19 19. Rencana Maxime
20 20. Kedatangan Kakek Armand.
21 21. Pria pemaksa
22 22. Tidak bisa membencinya
23 23. Bertemu Lucas
24 24. Cerita Lucas
25 25. Mendadak bertunangan
26 26. Dinner romantis
27 27. Kedatangan penyusup
28 28. Rencana Damian
29 29. Mulai menyelidiki
30 30. Bersekutu
31 31. Persiapan penyerangan
32 32. Penyerangan
33 33. Misi Berhasil.
34 34. Lumpuh
35 35. Pembalasan Maxime
36 36. Kembali
37 37. Keterkejutan Bastian dan Laura.
38 38. Keterkejutan Amelia.
39 39. Canggung
40 40.Tamu di pagi hari
41 41. Penjelasan Kakek Lucas.
42 42. Makan siang bersama.
43 43. Kedatangan wanita yang tidak dikenal
44 44.Dia siapa Max?
45 45.Kejujuran Maxime.
46 46.Rencana pulang ke Indonesia
47 47. Meminta restu keluarga.
48 48.Restu dari keluarga.
49 49.cemburunya Amelia.
50 50.Rencana lamaran.
51 51.Lamaran.
52 52. Terimakasih sudah menerimaku
53 53. Pulang ke Indonesia
54 54. Menyelidiki
55 55. Fakta sebenarnya.
56 56. Kegelisahan Amelia
57 57.Ancaman Maxime.
58 58. Kemarahan Lemos.
59 59.
60 60. Cemburunya Maxime.
61 61. Persiapan pernikahan.
62 62. Berbelanja bareng calon adik ipar
63 63.Menunggu.
64 64.Kejutan.
65 65. Sah.
66 66.Resepsi pernikahan
67 67. Kau milikku.
68 68. Masalah kecil
69 69.Manja.
70 70. Wanita perebut.
71 71.Tuduhan Maxime.
72 72. Mimpi buruk lagi
73 73.Rindu
74 74.Ingin baby
75 75. Balasan Maxime
76 76. Satu wanita lagi
77 77. Terimakasih sudah memilihku.
78 78. Kembali ke Jerman
79 79. Aku cemburu
80 80. Ke Maldives
81 81.Veligandu Maldives Resort Island
82 82. Dinner
83 83. Merasa beruntung
84 84. Pulang
85 85. Pisah kamar
86 86. Ikut ke kantor
87 Bab 87. Kecemasan Maxime
88 88. Rujak mangga muda
89 89. Mual
90 90. Kedatangan Laura
91 91.
92 92. Armand lagi
93 93. Eksekusi
94 94. Pembalasan Maxime.
95 95. siuman
96 96. Maxime salah tingkah
97 97.
98 98. Melahirkan
99 Arcelio Beryl Alexander ( End)
100 pengumuman
Episodes

Updated 100 Episodes

1
1.Wanita itu
2
2.Kecurigaan Maxime
3
3.Penyesalan Maxime.
4
4.Pencarian Maxime
5
4.Tertembak
6
6.Kritis
7
7.Membuktikan
8
8.Mencoba menggagalkan rencana Kakek Armand
9
9.Amora hilang
10
10. Kecurigaan Damian
11
11. Saling menyalahkan
12
12. Amukan Revan
13
13. keputusan Maxime
14
bab 14.Mundur
15
15. Yang menyembunyikan Amora ternyata?
16
16. Dimana aku?
17
17. Penolakan Amelia
18
18. Tekad Maxime
19
19. Rencana Maxime
20
20. Kedatangan Kakek Armand.
21
21. Pria pemaksa
22
22. Tidak bisa membencinya
23
23. Bertemu Lucas
24
24. Cerita Lucas
25
25. Mendadak bertunangan
26
26. Dinner romantis
27
27. Kedatangan penyusup
28
28. Rencana Damian
29
29. Mulai menyelidiki
30
30. Bersekutu
31
31. Persiapan penyerangan
32
32. Penyerangan
33
33. Misi Berhasil.
34
34. Lumpuh
35
35. Pembalasan Maxime
36
36. Kembali
37
37. Keterkejutan Bastian dan Laura.
38
38. Keterkejutan Amelia.
39
39. Canggung
40
40.Tamu di pagi hari
41
41. Penjelasan Kakek Lucas.
42
42. Makan siang bersama.
43
43. Kedatangan wanita yang tidak dikenal
44
44.Dia siapa Max?
45
45.Kejujuran Maxime.
46
46.Rencana pulang ke Indonesia
47
47. Meminta restu keluarga.
48
48.Restu dari keluarga.
49
49.cemburunya Amelia.
50
50.Rencana lamaran.
51
51.Lamaran.
52
52. Terimakasih sudah menerimaku
53
53. Pulang ke Indonesia
54
54. Menyelidiki
55
55. Fakta sebenarnya.
56
56. Kegelisahan Amelia
57
57.Ancaman Maxime.
58
58. Kemarahan Lemos.
59
59.
60
60. Cemburunya Maxime.
61
61. Persiapan pernikahan.
62
62. Berbelanja bareng calon adik ipar
63
63.Menunggu.
64
64.Kejutan.
65
65. Sah.
66
66.Resepsi pernikahan
67
67. Kau milikku.
68
68. Masalah kecil
69
69.Manja.
70
70. Wanita perebut.
71
71.Tuduhan Maxime.
72
72. Mimpi buruk lagi
73
73.Rindu
74
74.Ingin baby
75
75. Balasan Maxime
76
76. Satu wanita lagi
77
77. Terimakasih sudah memilihku.
78
78. Kembali ke Jerman
79
79. Aku cemburu
80
80. Ke Maldives
81
81.Veligandu Maldives Resort Island
82
82. Dinner
83
83. Merasa beruntung
84
84. Pulang
85
85. Pisah kamar
86
86. Ikut ke kantor
87
Bab 87. Kecemasan Maxime
88
88. Rujak mangga muda
89
89. Mual
90
90. Kedatangan Laura
91
91.
92
92. Armand lagi
93
93. Eksekusi
94
94. Pembalasan Maxime.
95
95. siuman
96
96. Maxime salah tingkah
97
97.
98
98. Melahirkan
99
Arcelio Beryl Alexander ( End)
100
pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!