6.Kritis

Para anak buah Maxime membentengi Maxime yang menggendong Amora masuk ke dalam markas dari para musuh yang berusaha untuk membidik keduanya. Sementara Damian dan Revan masih berusaha menghabisi lawan mereka.

Maxime langsung meminta Kakek Armand menghubungi Dokter Cleo. Kakek Armand memang berada di dalam dan tidak diperbolehkan oleh Amora dan Damian untuk keluar

"Max, Dokter Cleo hari ini mulai cuti," ucap Armand.

"Lalu bagaimana lagi caranya Kek, Amora bisa kehilangan banyak darah," jawab Armand menatap wajah pucat Amora. Melihat keadaan Amora saat ini mengingatkannya dengan Amelia pernah tidak sadarkan diri karena kehujanan tapi sekarang keadaannya berbeda yang ada dihadapannya bukanlah Amelia tapi orang lain.

"Hubungi dia Kek, minta dia datang!," ucap Maxime karena hanya Dokter Cleo yang biasa menangani mereka jika mereka ada yang terluka.

"Baiklah," jawab Armand segera menghubungi Dokter Cleo.

Maxime menatap Amora dengan gelisah. Entah kenapa tiba-tiba hatinya tidak tenang dan juga sakit melihat keadaan Amora saat ini. Apakah karena Amora mirip dengan Amelia atau ada hal lain yang ia rasakan pada gadis ini.

Armand meminta pada Kakeknya jika ia yang bicara pada Dokter Cleo. Ini benar-benar urgent jika tidak nyawa Amora tidak bisa di selamatkan karena kehilangan banyak darah.

"Cleo, aku tidak menerima apapun alasanmu. Datanglah ke markas jika kamu tidak ingin karirmu berakhir saat ini juga," ucap Maxime dengan penuh ancaman. Ia tidak peduli jika Cleo hari ini sedang dalam masa cuti kehamilannya. Yang ia ingin sekarang Amora segara ditangani.

"Baiklah Max, beri aku jalan untuk masuk ke Mansion. Bukankah kata Kakek Armand terjadi kekacauan di depan markas kalian. Aku tidak ingin nyawaku dan anakku menjadi korbannya," jawab Dokter Cleo.

"Semuanya sudah aman terkendali," jawab Maxime saat melihat Revan dan Damian masuk dan mengacungkan jempol padanya.

"Baiklah. Minta Revan menjemputku sekarang juga!," ucap Cleo karena suaminya tidak lagi mengizinkannya mengendarai mobil sendiri.

"Hm"

"Amora, bangun!," ucap Revan langsung menghampiri Amora yang ditidurkan Maxime diatas sofa. Melihat keadaan Amora mengingatkannya dengan kejadian delapan bulan silam saat ia menyelamatkan Amora dari sebuah kecelakaan yang membuatnya koma selama satu bulan.

"Van, kau jemput Dokter Cleo di rumahnya!," ucap Maxime dengan tatapan dinginnya. Ia merasa tidak suka saat Amora diperhatikan sepatu itu oleh Revan.

"Jarak rumah Cleo dari disini hanya lima menit berkendara Max, dia bisa menyetir sendiri bukan?. Amora harus segara ditangani," jawab Damian menimpali.

"Pergi saja Van atau nyawa Cleo tidak bisa terselamatkan!," ucap Maxime.

"Pastikan Amora tetap bernafas!," ucap Revan langsung berlari keluar. Ia memang berhasil menghabisi para musuhnya meski keadaannya saat ini juga kacau. Ia mendapat luka sayatan di beberapa bagian tubuhnya tapi ia tidak mempedulikannya karena itu adalah hal biasa baginya.

"Hm," angguk Maxime.

Maxime menghampiri Amora yang tiba-tiba saja mengalami kejang."Amora, bertahanlah," ucap Maxime mengenggam tangan gadis itu.

"Max, kita tidak punya cara lain selain mengeluarkan selongsong peluru itu dari tubuh Amora dari pada nyawanya tidak terselamatkan," ujar Damian itu cemas melihat keadaan Amora. Meski Amora baru bergabung dengan mereka berarti Amora sudah menjadi bagian dari keluarga mereka.

"Tapi--

"Kau pasti bisa melakukannya Max. Apakah kau tidak ingat dulu juga pernah menyelamatkan nyawa Revan yang hampir juga kehilangan nyawanya jika saja kau tidak mengeluarkan selongsong peluru itu dari tubuhnya," ucap Damian.

"Baiklah...," angguk Maxime. Ia tidak punya cara lain untuk menyelamatkan nyawa Amora. Ia tidak ingin ada Revina kedua.

Maxime mengangkat tubuh Amora menuju ruangan yang diperuntukkan untuk perawatan bagi anggota yang terluka. Wajah gadis itu makin terlihat pucat karena darah yang terus mengalir meski Maxime sudah berusaha untuk mengikat lukanya untuk menghentikan darah yang keluar.

Maxime memulai mengeluarkan selongsong peluru yang ada di bahu kanan Amora. Dengan tangan bergetar Maxime membuka resleting gaun Amora Dengan begitu hati-hati agar memudahkannya untuk mengeluarkan selongsong peluru itu.

"Max... apa yang kau lakukan?," teriak Cleo yang baru saja datang.

"Cleo..."

"Keluarlah!, biarkan aku yang tangani," ucap Cleo segara memakai sarung tangannya dan memulai pekerjaannya.

"Aku akan disini Cleo," jawab Maxime kekeuh. Entah kenapa ia tidak ingin berjauhan dengan Amora. Ia juga tidak mengerti dengan dirinya sendiri yang tiba-tiba saja merasakan hal seperti itu padahal ia masih berharap untuk bersama dengan Amelia yang sampai saat ini tidak ia ketahui dimana keberadaannya.

"Kau membuatku tidak fokus saja Max," ucap Cleo.

"Aku janji tidak akan mengganggumu," jawab Maxime yang tatapannya masih tertuju pada Amora yang baru saja selesai dipasang oksigen.

Cleo hanya bisa mengangguk pelan karena ia tahu seorang Maxime tidak akan pernah bisa dilarang.

Cleo fokus pada pekerjaannya untuk segara mengeluarkan peluru yang bersarang di tubuh Amora."Max...seperti kita harus membawanya ke rumah sakit. Kondisinya semakin menurun, aku tidak bisa bekerja sendiri jika keadaannya seperti ini," ucap Cleo karena tiba-tiba Amora kembali mengalami kejang. Ia belum berhasil mengeluarkan selongsong peluru itu dari tubuh Amora.

"Lakukan yang terbaik Cleo," jawab Maxime.

***

Amora saat ini ditangani oleh tim Dokter di ruang operasi. Maxime membawa Amora ke rumah sakit untuk menyelamatkan nyawa gadis itu.

Sementara itu Maxime menatap lurus pada Revan yang tampak begitu kuatir didepan pintu ruang operasi. Revan terlihat begitu mencemaskan keadaan Amora. Melihat Revan mencemaskan Amora entah kenapa ia tidak suka.

Tidak lama kemudian pintu ruang operasi terbuka dan terlihat Revan segara menghampiri Dokter yang menangani Amora. Dokter yang sama menangani Amora delapan bulan yang lalu.

"Dokter bagaimana keadaan Amora?," tanya Revan. Sementara Maxime hanya memperhatikan interaksi Revan dengan Dokter itu.

"Keadaannya kritis karena pasien kehilangan banyak darah," jawab Dokter.

"Oh ya... apakah pasien sudah mendapatkan ingatannya kembali?. Masalahnya pasien tidak lagi datang ke sini memeriksakan kondisinya," tanya Dokter membuat Revan tampak gelagapan karena Maxime menatapnya dengan tatapan penuh curiga.

"Be-belum Dokter," jawab Revan.

"Anda ini bagaimana, bukankah saya sudah katakan sebelum pasien mendapatkan ingatannya kembali, dia harus melakukan cek up rutin dan terus mengkonsumsi obatnya," ucap Dokter.

"Cedera di kepalanya jika tidak ditangani dengan baik, akan berdampak buruk dikemudian hari," sambung Dokter.

"I-iya Dokter. Setelah ini saya akan meminta Amora untuk kembali melanjutkan pengobatannya," jawab Revan.

"Harus itu," ucap Dokter.

" Oh ya untuk sementara pasien akan ditempatkan di diruang ICU sebelum ia melewati masa kritisnya," sambung Dokter lalu segara pergi meninggalkan Revan yang terdiam membeku.

"Kau menyembunyikan sesuatu dariku tentang Amora, Revan?," tanya Maxime dengan tatapan menghunusnya pada Revan. Ia paling membenci yang namanya kebohongan.

"Max aku--

"Katakan siapa Amora sebenarnya, Revan?," tanya Maxime dengan kalimat penuh tuntutan.

"Dia--

...****************...

Author skip dulu ya...hehehe

Terpopuler

Comments

Maya Lara Faderik

Maya Lara Faderik

dag dig dug jantung ku berdegup ..apakah reaksi max tahu kalau Amora itu Amelia.. mengamuk kah max,..
tak sabar ni menunggu ..
panjangnya hari ini untuk hari esok,

2024-12-02

0

Kamsiyah

Kamsiyah

lanjut thor,,,,💪💪💪💪💪semagat kita senantiasa menanti naskah anda

2024-12-02

0

Ana

Ana

yaaah kak aku penasaran 😭jangan lama-lama ya, cepat up lagi

2024-12-02

0

lihat semua
Episodes
1 1.Wanita itu
2 2.Kecurigaan Maxime
3 3.Penyesalan Maxime.
4 4.Pencarian Maxime
5 4.Tertembak
6 6.Kritis
7 7.Membuktikan
8 8.Mencoba menggagalkan rencana Kakek Armand
9 9.Amora hilang
10 10. Kecurigaan Damian
11 11. Saling menyalahkan
12 12. Amukan Revan
13 13. keputusan Maxime
14 bab 14.Mundur
15 15. Yang menyembunyikan Amora ternyata?
16 16. Dimana aku?
17 17. Penolakan Amelia
18 18. Tekad Maxime
19 19. Rencana Maxime
20 20. Kedatangan Kakek Armand.
21 21. Pria pemaksa
22 22. Tidak bisa membencinya
23 23. Bertemu Lucas
24 24. Cerita Lucas
25 25. Mendadak bertunangan
26 26. Dinner romantis
27 27. Kedatangan penyusup
28 28. Rencana Damian
29 29. Mulai menyelidiki
30 30. Bersekutu
31 31. Persiapan penyerangan
32 32. Penyerangan
33 33. Misi Berhasil.
34 34. Lumpuh
35 35. Pembalasan Maxime
36 36. Kembali
37 37. Keterkejutan Bastian dan Laura.
38 38. Keterkejutan Amelia.
39 39. Canggung
40 40.Tamu di pagi hari
41 41. Penjelasan Kakek Lucas.
42 42. Makan siang bersama.
43 43. Kedatangan wanita yang tidak dikenal
44 44.Dia siapa Max?
45 45.Kejujuran Maxime.
46 46.Rencana pulang ke Indonesia
47 47. Meminta restu keluarga.
48 48.Restu dari keluarga.
49 49.cemburunya Amelia.
50 50.Rencana lamaran.
51 51.Lamaran.
52 52. Terimakasih sudah menerimaku
53 53. Pulang ke Indonesia
54 54. Menyelidiki
55 55. Fakta sebenarnya.
56 56. Kegelisahan Amelia
57 57.Ancaman Maxime.
58 58. Kemarahan Lemos.
59 59.
60 60. Cemburunya Maxime.
61 61. Persiapan pernikahan.
62 62. Berbelanja bareng calon adik ipar
63 63.Menunggu.
64 64.Kejutan.
65 65. Sah.
66 66.Resepsi pernikahan
67 67. Kau milikku.
68 68. Masalah kecil
69 69.Manja.
70 70. Wanita perebut.
71 71.Tuduhan Maxime.
72 72. Mimpi buruk lagi
73 73.Rindu
74 74.Ingin baby
75 75. Balasan Maxime
76 76. Satu wanita lagi
77 77. Terimakasih sudah memilihku.
78 78. Kembali ke Jerman
79 79. Aku cemburu
80 80. Ke Maldives
81 81.Veligandu Maldives Resort Island
82 82. Dinner
83 83. Merasa beruntung
84 84. Pulang
85 85. Pisah kamar
86 86. Ikut ke kantor
87 Bab 87. Kecemasan Maxime
88 88. Rujak mangga muda
89 89. Mual
90 90. Kedatangan Laura
91 91.
92 92. Armand lagi
93 93. Eksekusi
94 94. Pembalasan Maxime.
95 95. siuman
96 96. Maxime salah tingkah
97 97.
98 98. Melahirkan
99 Arcelio Beryl Alexander ( End)
100 pengumuman
Episodes

Updated 100 Episodes

1
1.Wanita itu
2
2.Kecurigaan Maxime
3
3.Penyesalan Maxime.
4
4.Pencarian Maxime
5
4.Tertembak
6
6.Kritis
7
7.Membuktikan
8
8.Mencoba menggagalkan rencana Kakek Armand
9
9.Amora hilang
10
10. Kecurigaan Damian
11
11. Saling menyalahkan
12
12. Amukan Revan
13
13. keputusan Maxime
14
bab 14.Mundur
15
15. Yang menyembunyikan Amora ternyata?
16
16. Dimana aku?
17
17. Penolakan Amelia
18
18. Tekad Maxime
19
19. Rencana Maxime
20
20. Kedatangan Kakek Armand.
21
21. Pria pemaksa
22
22. Tidak bisa membencinya
23
23. Bertemu Lucas
24
24. Cerita Lucas
25
25. Mendadak bertunangan
26
26. Dinner romantis
27
27. Kedatangan penyusup
28
28. Rencana Damian
29
29. Mulai menyelidiki
30
30. Bersekutu
31
31. Persiapan penyerangan
32
32. Penyerangan
33
33. Misi Berhasil.
34
34. Lumpuh
35
35. Pembalasan Maxime
36
36. Kembali
37
37. Keterkejutan Bastian dan Laura.
38
38. Keterkejutan Amelia.
39
39. Canggung
40
40.Tamu di pagi hari
41
41. Penjelasan Kakek Lucas.
42
42. Makan siang bersama.
43
43. Kedatangan wanita yang tidak dikenal
44
44.Dia siapa Max?
45
45.Kejujuran Maxime.
46
46.Rencana pulang ke Indonesia
47
47. Meminta restu keluarga.
48
48.Restu dari keluarga.
49
49.cemburunya Amelia.
50
50.Rencana lamaran.
51
51.Lamaran.
52
52. Terimakasih sudah menerimaku
53
53. Pulang ke Indonesia
54
54. Menyelidiki
55
55. Fakta sebenarnya.
56
56. Kegelisahan Amelia
57
57.Ancaman Maxime.
58
58. Kemarahan Lemos.
59
59.
60
60. Cemburunya Maxime.
61
61. Persiapan pernikahan.
62
62. Berbelanja bareng calon adik ipar
63
63.Menunggu.
64
64.Kejutan.
65
65. Sah.
66
66.Resepsi pernikahan
67
67. Kau milikku.
68
68. Masalah kecil
69
69.Manja.
70
70. Wanita perebut.
71
71.Tuduhan Maxime.
72
72. Mimpi buruk lagi
73
73.Rindu
74
74.Ingin baby
75
75. Balasan Maxime
76
76. Satu wanita lagi
77
77. Terimakasih sudah memilihku.
78
78. Kembali ke Jerman
79
79. Aku cemburu
80
80. Ke Maldives
81
81.Veligandu Maldives Resort Island
82
82. Dinner
83
83. Merasa beruntung
84
84. Pulang
85
85. Pisah kamar
86
86. Ikut ke kantor
87
Bab 87. Kecemasan Maxime
88
88. Rujak mangga muda
89
89. Mual
90
90. Kedatangan Laura
91
91.
92
92. Armand lagi
93
93. Eksekusi
94
94. Pembalasan Maxime.
95
95. siuman
96
96. Maxime salah tingkah
97
97.
98
98. Melahirkan
99
Arcelio Beryl Alexander ( End)
100
pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!