4.Pencarian Maxime

Setelah meeting selesai Maxime kembali ke ruangannya dan berencana menghubungi Revan. Jika ke markas ia yakin tidak akan bisa bertemu dengan pria itu karena kemungkinan Revan pasti ke Berlin bersama yang lainnya untuk berlibur.

Maxime mengaktifkan ponselnya lalu menghubungi Revan. Semoga saja Revan bisa membantunya kali ini. Semoga saja ia bisa menemukan Amelia secepat mungkin.

"Van, kau dimana?," tanya Maxime saat sambungan telepon terhubung.

"Di Markas, kenapa Max?," jawab Revan kembali bertanya.

"Tidak jadi ke Berlin?," tanya Maxime dengan kening berkerut.

"Hanya anak anak yang lain dan aku dengan Amora tidak. Ada tugas dari Kakek yang harus aku selidiki," jawab Revan.

"Oh ya ada apa kau menghubungiku Max?," tanya Revan.

"Aku ingin meminta bantuanmu Revan," jawab Maxime.

Terdengar suara tawa dari seberang."Kau meminta bantuanku Max?, tumben?," kekeh Revan karena selama ini Maxime terkenal arogan dan tidak akan pernah meminta bantuan pada siapapun.

"Hm"

"Apa yang bisa aku bantuan Tuan Muda," ledek Revan. Biasanya Maxime akan langsung meradang jika di panggil Tuan Muda olehnya.

"Van, aku serius," ujar Maxime.

"Ya katakanlah!, apa yang bisa aku bantu?," tanya Revan.

"Aku ingin kau menyelidiki seseorang, tolong lacak keberadaannya sekarang ada dimana!," jawab Maxime.

"Bukankah kau bisa melakukannya Max, kenapa harus meminta bantuanku?," jawab Revan.

"Kau bisa atau tidak membantuku Revan?," tanya Maxime dengan sedikit ketus karena kesal Revan terus saja meledeknya.

"Baiklah. Kau sangat sensitif sekali Max. Kirim datanya padaku!," jawab Revan.

"Aku sudah mengirimkannya ke emailmu, coba kau lihat sekarang!," ujar Maxime menyandarkan punggungnya ke sandaran kursi. Semoga saja Revan bisa melacak keberadaan Amelia. Ia sungguh menyesal memblokir nomor ponsel Amelia. Dan semoga saja Amelia masih berada di negara ini karena ini sudah delapan bulan berlalu.

"Van...kau sudah melihatnya?," tanya Maxime.

"Ah-- ya Max. Ada hubungan apa kau dengan gadis ini?," tanya Revan.

"Kau bisa tidak melacaknya Revan?," jawab Maxime berusaha untuk tidak menjawab pertanyaan Revan.

"Katakan dulu Max!, ada hubungan apa kau dengan gadis ini Max?. Kenapa kau memintaku menyelidikinya?," tanya Revan.

"Selidiki dimana keberadaannya sekarang Revan!, kau tidak perlu tahu ada hubungan apa aku dengannya," jawab Maxime.

"Dia sangat mirip dengan Amora, Max. Hanya saja di foto ini wajahnya masih terlihat polos dengan rambut hitam legam. Sedangkan Amora--

"Aku tunggu hasil penyelidikanmu Revan!," ucap Maxime lalu mematikan panggilannya teleponnya secara sepihak.

Maxime memejamkan kedua matanya, memang Amora dan Amelia memiliki kemiripan hampir 99%. Yang membedakan mereka hanyalah warna rambut saja. Bayangan Amelia semakin menghantuinya, ia benar-benar merasa bersalah sekarang.

"Dimana kamu Amel," batin Maxime.

Maxime membuka kedua matanya teringat akan sesuatu. Kenapa ia tidak melacak cctv jalan di sekitar Bandara delapan bulan yang lalu. Semoga saja ia bisa melakukannya karena ini sangat berisiko. Semoga ada titik terang tentang Amelia dan penyelidikan ini akan memakan waktu yang sedikit lama. Ia tidak mungkin mengandalkan Revan saja.

Selama satu jam lebih ia berkutat dengan laptopnya meretas data arsip pemerintahan dan juga bandara untuk membuka rekaman cctv delapan bulan yang lalu. Dan hasilnya ia bisa menemukannya. Ia memulainya dengan membuka rekaman cctv bandara sesuai waktu Amelia mengirimkannya pesan padanya.

Deg

Jantung Maxime berdegup kencang saat melihat Amelia berdiri di pintu kedatangan bandara. Sepertinya sedang menunggu kedatangannya saat itu. Dan setelah cukup lama Amelia terlihat memasuki sebuah taksi.

Maxime terus melacak kemana taksi itu membawa Amelia melalui cctv jalan. Tapi ia kehilangan jejak saat taksi berbelok ke kanan dan kawasan itu tidak memiliki cctv jalan.

"Argh...kemana kamu perginya Amelia," gumam Maxime mengacak rambutnya.

Tring

Revan is calling...

"Ya Van, bagaimana?," tanya Maxime.

"Aku tidak bisa melacaknya Max, tapi data terakhir keberadaannya tidak jauh dari bandara," jawab Revan.

"Bisa kita bertemu sekarang Revan?, ada sesuatu yang ingin aku tanyakan," tanya Maxime.

"Tentu...," jawab Revan.

"Kita bertemu di restoran xxxxxxxx," ujar Maxime.

"Baiklah," jawab Maxime.

***

"Kak Revan, kamu mau kemana?," tanya Amora saat melihat Revan akan memasuki mobilnya.

"Aku ada urusan penting Amora. Ada apa?," jawab Revan.

Amora terlihat menggeleng pelan."Boleh aku ikut Kak?," tanya Amora dengan tatapan penuh harap. Ia bosan di Markas dan sesekali ingin melihat dunia luar.

"Maaf sekali Amora, aku tidak baja mengajakmu. Aku akan bertemu seseorang," jawab Revan.

"Lain kali aku akan mengajakmu keluar, aku janji. Tapi untuk sekarang aku tidak bisa," sambung Revan.

Amora mengangguk pelan meski ia sedikit merasa kecewa karena Revan tidak mau mengajaknya. Tapi ia tidak ingin egois dengan memaksa untuk ikut karena ia yakin Revan benar benar ada urusan penting.

Amora menatap mobil yang dikendarai Revan keluar dari gerbang Markas. Kakek Armand melarangnya untuk bepergian jika tidak ada yang mendampinginya. Ia juga baru di sini dan ia tidak tahu tempat maupun jalan.

Amora kembali masuk ke dalam markas dengan langkah gontainya. Gadis itu benar benar merasa bosan sekarang.

"Nona...Kakek memintamu untuk menemuinya di kamar!," ujar salah satu anak buah Armand yang menghampiri Amora.

Amora mengangguk pelan."Ya... terimakasih," jawab Amora.

Amora memasuki kamar Armand, gadis itu menghampiri Armand yang sedang berdiri di balkon kamarnya.

"Ada apa Kek?," tanya Amora dengan pelan berdiri di belakang pria tua yang sudah banyak menolongnya selama ini.

Armand membalikkan badannya menatap Amora dengan tatapan teduh."Bagaimana dengan ingatanmu? apakah kau mulai mengingat sesuatu?," tanya Armand.

Amora menggeleng pelan."Belum Kek, sepertinya aku tidak akan pernah lagi mendapatkan ingatanku kembali. Aku takut untuk berusaha mengingatnya Kek, aku takut jatuh tidak sadarkan diri lagi," jawab Amora.

"Kau masih meminum obatmu kan?," tanya Armand dengan tatapan penuh selidik.

Amora menggeleng."Percuma aku terus meminum obatku Kek, aku tetap tidak bisa mengingat apa-apa," jawab Amora.

Armand tersenyum tipis mendengar jawaban Amora."Kau akan tetap menjadi cucu Kakek jika seandainya kau tidak lagi mengingat siapa dirimu. Jadi jangan bersedih lagi," ucap Armand.

"Aku tidak bersedih Kakek. Aku hanya sedang bosan saja," jawab Amora.

"Kenapa kau tidak ikut dengan Kakakmu, Revan. Kakek lihat dia pergi keluar?," tanya Armand.

"Kak Revan katanya ada urusan penting Kek," jawab Amelia.

"Kalau begitu mau kah kau menemani Kakek bermain catur?," tanya Armand.

"Tentu Kek, ayo!," jawab Amora mengangguk pelan.

Sementara di sebuah restoran, Maxime tampak duduk di gadis Revan yang baru saja datang. Pria itu meminta saudara angkatnya itu untuk memesan makanan.

"Ada apa Max?," tanya Revan setelah selesai memesan makanannya.

"Siapa sebenarnya Amora, Van?. Kau pasti tahu sesuatu tentangnya bukan?," jawab Maxime.

"Hehehe... kau bertanya siapa Amora karena kemiripannya dengan gadis itu?," tanya Revan terkekeh pelan. Ia yakin sekarang jika gadis bernama Amelia ini ada memiliki hubungan dengan Maxime.

"Jawab saja Revan!," jawab Maxime.

"Kamu bertanya pada orang yang salah Max, aku tidak tahu siapa Amora. Jika kamu mau, tanyakan pada Kakek karena Kakek pasti tahu siapa Amora," ucap Revan.

"Kau tidak sedang membohongiku kan Revan?," tanya Maxime dengan tatapan lurus pada Revan.

Revan menggeleng pelan." Tidak, sungguh aku tidak tahu siapa Amora. Aku hanya diminta Kakek untuk melatihnya lima bulan yang lalu," jawab Revan.

...****************...

Terpopuler

Comments

Lilis mulyati

Lilis mulyati

AQ ykin Revan tau hnya sja dia GK mau kehilangan Amora smoga dech revan bnar2 GK ada RSA SMA Amora.

2024-11-30

0

Radiah Hassan

Radiah Hassan

Revan tau tp sengaja x mau bgitau.. Max cba tny kakek.. Agar

2024-12-17

0

Ana

Ana

coba tanyakan saja max pada kakek Armand

2024-11-30

0

lihat semua
Episodes
1 1.Wanita itu
2 2.Kecurigaan Maxime
3 3.Penyesalan Maxime.
4 4.Pencarian Maxime
5 4.Tertembak
6 6.Kritis
7 7.Membuktikan
8 8.Mencoba menggagalkan rencana Kakek Armand
9 9.Amora hilang
10 10. Kecurigaan Damian
11 11. Saling menyalahkan
12 12. Amukan Revan
13 13. keputusan Maxime
14 bab 14.Mundur
15 15. Yang menyembunyikan Amora ternyata?
16 16. Dimana aku?
17 17. Penolakan Amelia
18 18. Tekad Maxime
19 19. Rencana Maxime
20 20. Kedatangan Kakek Armand.
21 21. Pria pemaksa
22 22. Tidak bisa membencinya
23 23. Bertemu Lucas
24 24. Cerita Lucas
25 25. Mendadak bertunangan
26 26. Dinner romantis
27 27. Kedatangan penyusup
28 28. Rencana Damian
29 29. Mulai menyelidiki
30 30. Bersekutu
31 31. Persiapan penyerangan
32 32. Penyerangan
33 33. Misi Berhasil.
34 34. Lumpuh
35 35. Pembalasan Maxime
36 36. Kembali
37 37. Keterkejutan Bastian dan Laura.
38 38. Keterkejutan Amelia.
39 39. Canggung
40 40.Tamu di pagi hari
41 41. Penjelasan Kakek Lucas.
42 42. Makan siang bersama.
43 43. Kedatangan wanita yang tidak dikenal
44 44.Dia siapa Max?
45 45.Kejujuran Maxime.
46 46.Rencana pulang ke Indonesia
47 47. Meminta restu keluarga.
48 48.Restu dari keluarga.
49 49.cemburunya Amelia.
50 50.Rencana lamaran.
51 51.Lamaran.
52 52. Terimakasih sudah menerimaku
53 53. Pulang ke Indonesia
54 54. Menyelidiki
55 55. Fakta sebenarnya.
56 56. Kegelisahan Amelia
57 57.Ancaman Maxime.
58 58. Kemarahan Lemos.
59 59.
60 60. Cemburunya Maxime.
61 61. Persiapan pernikahan.
62 62. Berbelanja bareng calon adik ipar
63 63.Menunggu.
64 64.Kejutan.
65 65. Sah.
66 66.Resepsi pernikahan
67 67. Kau milikku.
68 68. Masalah kecil
69 69.Manja.
70 70. Wanita perebut.
71 71.Tuduhan Maxime.
72 72. Mimpi buruk lagi
73 73.Rindu
74 74.Ingin baby
75 75. Balasan Maxime
76 76. Satu wanita lagi
77 77. Terimakasih sudah memilihku.
78 78. Kembali ke Jerman
79 79. Aku cemburu
80 80. Ke Maldives
81 81.Veligandu Maldives Resort Island
82 82. Dinner
83 83. Merasa beruntung
84 84. Pulang
85 85. Pisah kamar
86 86. Ikut ke kantor
87 Bab 87. Kecemasan Maxime
88 88. Rujak mangga muda
89 89. Mual
90 90. Kedatangan Laura
91 91.
92 92. Armand lagi
93 93. Eksekusi
94 94. Pembalasan Maxime.
95 95. siuman
96 96. Maxime salah tingkah
97 97.
98 98. Melahirkan
99 Arcelio Beryl Alexander ( End)
100 pengumuman
Episodes

Updated 100 Episodes

1
1.Wanita itu
2
2.Kecurigaan Maxime
3
3.Penyesalan Maxime.
4
4.Pencarian Maxime
5
4.Tertembak
6
6.Kritis
7
7.Membuktikan
8
8.Mencoba menggagalkan rencana Kakek Armand
9
9.Amora hilang
10
10. Kecurigaan Damian
11
11. Saling menyalahkan
12
12. Amukan Revan
13
13. keputusan Maxime
14
bab 14.Mundur
15
15. Yang menyembunyikan Amora ternyata?
16
16. Dimana aku?
17
17. Penolakan Amelia
18
18. Tekad Maxime
19
19. Rencana Maxime
20
20. Kedatangan Kakek Armand.
21
21. Pria pemaksa
22
22. Tidak bisa membencinya
23
23. Bertemu Lucas
24
24. Cerita Lucas
25
25. Mendadak bertunangan
26
26. Dinner romantis
27
27. Kedatangan penyusup
28
28. Rencana Damian
29
29. Mulai menyelidiki
30
30. Bersekutu
31
31. Persiapan penyerangan
32
32. Penyerangan
33
33. Misi Berhasil.
34
34. Lumpuh
35
35. Pembalasan Maxime
36
36. Kembali
37
37. Keterkejutan Bastian dan Laura.
38
38. Keterkejutan Amelia.
39
39. Canggung
40
40.Tamu di pagi hari
41
41. Penjelasan Kakek Lucas.
42
42. Makan siang bersama.
43
43. Kedatangan wanita yang tidak dikenal
44
44.Dia siapa Max?
45
45.Kejujuran Maxime.
46
46.Rencana pulang ke Indonesia
47
47. Meminta restu keluarga.
48
48.Restu dari keluarga.
49
49.cemburunya Amelia.
50
50.Rencana lamaran.
51
51.Lamaran.
52
52. Terimakasih sudah menerimaku
53
53. Pulang ke Indonesia
54
54. Menyelidiki
55
55. Fakta sebenarnya.
56
56. Kegelisahan Amelia
57
57.Ancaman Maxime.
58
58. Kemarahan Lemos.
59
59.
60
60. Cemburunya Maxime.
61
61. Persiapan pernikahan.
62
62. Berbelanja bareng calon adik ipar
63
63.Menunggu.
64
64.Kejutan.
65
65. Sah.
66
66.Resepsi pernikahan
67
67. Kau milikku.
68
68. Masalah kecil
69
69.Manja.
70
70. Wanita perebut.
71
71.Tuduhan Maxime.
72
72. Mimpi buruk lagi
73
73.Rindu
74
74.Ingin baby
75
75. Balasan Maxime
76
76. Satu wanita lagi
77
77. Terimakasih sudah memilihku.
78
78. Kembali ke Jerman
79
79. Aku cemburu
80
80. Ke Maldives
81
81.Veligandu Maldives Resort Island
82
82. Dinner
83
83. Merasa beruntung
84
84. Pulang
85
85. Pisah kamar
86
86. Ikut ke kantor
87
Bab 87. Kecemasan Maxime
88
88. Rujak mangga muda
89
89. Mual
90
90. Kedatangan Laura
91
91.
92
92. Armand lagi
93
93. Eksekusi
94
94. Pembalasan Maxime.
95
95. siuman
96
96. Maxime salah tingkah
97
97.
98
98. Melahirkan
99
Arcelio Beryl Alexander ( End)
100
pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!