2.Kecurigaan Maxime

Suara tembakan terdengar di segala penjuru. Maxime sudah membagi pasukan di beberapa bagian tempat. Dan saat ini ia bersama Amora sedangkan Damian bersama anak buah mereka yang lainnya di sisi kiri bangunan. Dan Revan bersama yang lainnya sudah masuk lebih dulu melumpuhkan beberapa penjaga yang menjaga bangunan itu.

"Tetaplah di belakangku!," ucap Maxime pada Amora saat melewati musuh yang sudah dilumpuhkan.

"Aku tidak selemah yang kau kira Kak," jawab Amora mendengus kesal karena Maxime mengira ia adalah gadis lemah.

Maxime sejenak terdiam mendengar suara Amora, begitu mirip dengan Amelia. Tapi bagaimana bisa Amelia sampai disini?. Lagian gadis ini bernama Amora bukan Amelia.

Maxime memasuki bangunan itu sembari mengendap-endap. Mata pria itu begitu liar dan melirik kiri ke kanan sembari mengarah senjata apinya.

Suara tembakan terdengar dari dalam bangunan begitu juga dengan teriakan dari para musuh yang satu persatu mulai berjatuhan. Maxime terus meminta Amora untuk teduh berada di belakangnya namun saat ia sampai didalam bangunan Amora tiba-tiba saja berjalan menjauhinya ke sisi kiri dan langsung melakukan baku tembak. Maxime terkesima dengan keahlian menembak Amora, gadis itu membidik dengan tepat.

Dor

Maxime tersentak dari lamunannya saat tiba-tiba saja Amora membidik kearahnya dan membidik musuh yang hampir berada di dekatnya.

"Jangan melamun Kak! atau kau akan menjadi korbannya disini," ucap Amora tersenyum sinis pada Maxime.

Maxime tersenyum miring lalu kembali fokus menumpas satu persatu musuh yang mereka targetkan. Maxime tidak lagi ambil pusing dengan Amora karena gadis itu bisa menjaga dirinya sendiri.

Dan akhirnya Maxime berhasil menumpas semua musuh kecuali pimpinan mereka yang ternyata tidak berada disini. Tapi Maxime berhasil membekuk salah satu orang kepercayaan untuk dijadikan tawanan mereka nantinya.

Meski berhasil, ternyata Revan mengalami luka tembak di bagian lengan tapi bagi pria itu bukan apa apa karena itu sudah biasa baginya. Dulu saja ia hampir kehilangan nyawanya dan koma di rumah sakit selama satu bulan akibat terkena timah panas di bagian jantungnya. Beruntung Tuhan masih memberikannya keselamatan untuk hidup.

"Kak...kau tidak apa apa?," tanya Amora perhatian saat mereka sampai di Markas dan hal itu membuat Maxime sedikit jengkel dengan perhatian gadis itu pada Revan.

"Itu sudah biasa baginya Amora, kau tenang saja dan tidak usah cemas. Dia memiliki sembilan nyawa asal kamu tahu," ujar Damian yang menjawab pertanyaan Amora. Sedangkan Revan fokus pada lukanya yang saat ini ditangani ini salah satu anak buahnya.

"Kek misi kita berhasil meski aku gagal membekuk pimpinan mereka," ucap Maxime saat Armand berjalan menghampirinya.

"Kerja yang bagus Max. Oh ya besok kalian bisa berlibur ke Berlin," jawab Armand menatap sekilas pada Revan yang baru saja selesai mengeluarkan selongsong peluru yang bersarang ditangan kanannya. Itu adalah pemandangan biasa bagi Armand dan ia tidak akan pernah bertanya pada Revan atau siapapun yang mengalami luka.

"Aku tidak ikut Kek, besok aku ada meeting penting di perusahaan," jawab Maxime.

"Kau bisa mewakilkannya pada orang kepercayaanmu Max, ayolah sekali kita berlibur bersama," ucap Revan membujuk Maxime.

"Kalian saja," jawab Maxime.

"Kek...aku pamit," ucap Maxime. Ini sudah sangat larut dan ia harus kembali ke apartemennya. Ia memerintahkan penjaga untuk berjaga-jaga karena tidak menutup kemungkinan jika musuh kembali melakukan serangan balik.

"Kau tidak menginap disini Max?, tidak biasanya kau langsung pulang," tanya Armand karena biasanya Maxime akan menginap disini usai melakukan misi mereka.

"Tidak Kek, aku besok pagi pagi sekali ada meeting yang tidak bisa aku wakilkan," jawab Maxime.

"Kau bisa minta tolong Daddy-mu, Max," timpal Damian.

"Daddy ke Indonesia bersama Grandma karena Adikku, Emily baru saja melahirkan anak keduanya," jawab Maxime menatap Amora memperhatikan ekspresi gadis itu memastikan kecurigaannya.

"Keponakanmu sudah lahir?. Selamat kalau begitu," ucap Damian tersenyum lebar memberikan ucapan selamat pada Maxime.

"Hm"

Maxime akhirnya memutuskan untuk pulang ke apartemennya dan meminta Damian untuk tetap disini berjaga-jaga jika musuh kembali menyerang markas mereka.

Maxime mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi. Ia mencengkram kuat stir mobilnya, wajah Amora mengingatkannya dengan Amelia. Gadis itu begitu mirip dengan Amelia. Tidak mungkin jika Amelia memiliki saudara kembar yang begitu sangat identik dengannya bahkan suaranya begitu mirip.Ia akan menyelidiki siapa Amora untuk memastikan kecurigaannya.

***

"Amora... sepertinya kau bukan asli orang Jerman," ujar Damian menghampiri Amora yang duduk sendirian di dapur sembari menyesap teh hangatnya.

Amora mengggeleng pelan sembari tersenyum tipis."Aku tidak tahu Kak," jawab Amora.

"Maksudnya?," tanya Damian dengan kening berkerut.

Amora hanya tersenyum menanggapi pertanyaan Damian. Gadis itu memilih menyesap kembali teh hangatnya.

"Oh ya... kamu berasal dari mana? sepertinya kamu orang Asia?," tanya Damian menatap Amora penuh selidik yang masih begitu penasaran dengan Amora.

"Aku--

"Amora, pergilah beristirahat!," ujar Revan tiba-tiba muncul.

"Ck...kau menganggu saja Van," dengus Damian menatap kesal pada Revan yang menggagalkan rencananya mendekati Amora.

Amora mengangguk patuh dan langsung beranjak pergi menuju kamarnya yang ada di Markas ini. Markas ini berbentuk Mansion dengan tiga lantai dan Amora menempati kamar yang ada dilantai tiga dimana disana juga ada kamar Maxime.

"Van .."

"Hm"

"Amora orang Asia?," tanya Damian yang begitu penasaran dengan sosok Amora.

Revan mengedikkan bahunya keatas, tidak menjawab pertanyaan Damian. Pria itu duduk di sebelah Damian menyulut rokoknya.

"Kenapa tidak ada yang menjawab pertanyaanku?," tanya Damian. Amora dan Revan tampak kompak tidak menjawab pertanyaannya.

"Kau menyukai Amora?," jawab Revan kembali bertanya pada Damian.

Damian menggeleng pelan." Aku sudah punya Alika. Aku hanya penasaran dengan Amora," ujar Damian yang sebenarnya sudah memiliki kekasih yang bekerja sebagai model.

"Kau tidak mau menjawab pertanyaanku Van?," tanya Damian melihat Revan diam saja.

"Aku tidak memiliki jawabannya Dam. Kau bisa tanya Kakek karena dia yang tahu siapa Amora," jawab Revan.

"Kau dan Kakek pasti tahu," ujar Damian.

"Terserah kau saja, jika kau tidak percaya. Oh ya apakah kau akan ikut ke Berlin besok pagi?," tanya Revan mengalihkan pembicaraan mereka.

"Tidak, aku ada pekerjaan," jawab Damian.

"Kau dan Maxime sama saja,sama sama sibuk," ujar Revan.

"Ya, karena kami bukan kau yang bekerja pada Kakek selama 24 jam. Kami datang kesini jika dibutuhkan," jawab Damian.

"Ya ya...aku tahu," angguk Revan.

Sementara itu di apartemennya Maxime menghubungi adiknya yang berada di Indonesia. Ia juga menanyakan tentang Amelia dan ia benar-benar terkejut saat Emily mengatakan jika Amelia pergi entah kemana setelah pernikahannya gagal.

Maxime menghela nafas beratnya, mungkinkah Amora adalah Amelia. Tapi jika Amora adalah Amelia bagaimana bisa Amelia bisa sampai ke sini. Jarak Indonesia dan Jerman itu sangat jauh.

"Maxime mengusap wajah dengan kasar. Kenyataan jika kegagalan pernikahan Amelia mengusik ketenangan hatinya."Dimana dia sekarang?," batin Maxime.

...****************...

dua bab ya

Terpopuler

Comments

Lilis mulyati

Lilis mulyati

smoga dech Revan GK DA perasaan LBH ke Amora atau amelia.apa jngan2 dia hilang ingatan dan kakek arman yg menolongnya dan jga memberi nama Amora krna Amelia GK inget nama aslinya.kemungkinan sprti itu dan kakek arman jga yg membawa Amelia ke Jerman

2024-11-29

1

Maya Lara Faderik

Maya Lara Faderik

tak sabar menanti selanjutnya Thor .. bagus sekali
Amora memang Amelia tapi tidak tahu bagaimana Amelia bisa jadi Amora
sekurang kurangnya Amelia bisa menjaga diri sendiri sebab dulu pernah dilecehkan

2024-11-29

0

Wiwin Zahira

Wiwin Zahira

sepertinya Amelia mengalami kecelakaan yg mengakibatkan Amelia Amnesia yg dintolong oleh kakek Arman

2024-11-29

0

lihat semua
Episodes
1 1.Wanita itu
2 2.Kecurigaan Maxime
3 3.Penyesalan Maxime.
4 4.Pencarian Maxime
5 4.Tertembak
6 6.Kritis
7 7.Membuktikan
8 8.Mencoba menggagalkan rencana Kakek Armand
9 9.Amora hilang
10 10. Kecurigaan Damian
11 11. Saling menyalahkan
12 12. Amukan Revan
13 13. keputusan Maxime
14 bab 14.Mundur
15 15. Yang menyembunyikan Amora ternyata?
16 16. Dimana aku?
17 17. Penolakan Amelia
18 18. Tekad Maxime
19 19. Rencana Maxime
20 20. Kedatangan Kakek Armand.
21 21. Pria pemaksa
22 22. Tidak bisa membencinya
23 23. Bertemu Lucas
24 24. Cerita Lucas
25 25. Mendadak bertunangan
26 26. Dinner romantis
27 27. Kedatangan penyusup
28 28. Rencana Damian
29 29. Mulai menyelidiki
30 30. Bersekutu
31 31. Persiapan penyerangan
32 32. Penyerangan
33 33. Misi Berhasil.
34 34. Lumpuh
35 35. Pembalasan Maxime
36 36. Kembali
37 37. Keterkejutan Bastian dan Laura.
38 38. Keterkejutan Amelia.
39 39. Canggung
40 40.Tamu di pagi hari
41 41. Penjelasan Kakek Lucas.
42 42. Makan siang bersama.
43 43. Kedatangan wanita yang tidak dikenal
44 44.Dia siapa Max?
45 45.Kejujuran Maxime.
46 46.Rencana pulang ke Indonesia
47 47. Meminta restu keluarga.
48 48.Restu dari keluarga.
49 49.cemburunya Amelia.
50 50.Rencana lamaran.
51 51.Lamaran.
52 52. Terimakasih sudah menerimaku
53 53. Pulang ke Indonesia
54 54. Menyelidiki
55 55. Fakta sebenarnya.
56 56. Kegelisahan Amelia
57 57.Ancaman Maxime.
58 58. Kemarahan Lemos.
59 59.
60 60. Cemburunya Maxime.
61 61. Persiapan pernikahan.
62 62. Berbelanja bareng calon adik ipar
63 63.Menunggu.
64 64.Kejutan.
65 65. Sah.
66 66.Resepsi pernikahan
67 67. Kau milikku.
68 68. Masalah kecil
69 69.Manja.
70 70. Wanita perebut.
71 71.Tuduhan Maxime.
72 72. Mimpi buruk lagi
73 73.Rindu
74 74.Ingin baby
75 75. Balasan Maxime
76 76. Satu wanita lagi
77 77. Terimakasih sudah memilihku.
78 78. Kembali ke Jerman
79 79. Aku cemburu
80 80. Ke Maldives
81 81.Veligandu Maldives Resort Island
82 82. Dinner
83 83. Merasa beruntung
84 84. Pulang
85 85. Pisah kamar
86 86. Ikut ke kantor
87 Bab 87. Kecemasan Maxime
88 88. Rujak mangga muda
89 89. Mual
90 90. Kedatangan Laura
91 91.
92 92. Armand lagi
93 93. Eksekusi
94 94. Pembalasan Maxime.
95 95. siuman
96 96. Maxime salah tingkah
97 97.
98 98. Melahirkan
99 Arcelio Beryl Alexander ( End)
100 pengumuman
Episodes

Updated 100 Episodes

1
1.Wanita itu
2
2.Kecurigaan Maxime
3
3.Penyesalan Maxime.
4
4.Pencarian Maxime
5
4.Tertembak
6
6.Kritis
7
7.Membuktikan
8
8.Mencoba menggagalkan rencana Kakek Armand
9
9.Amora hilang
10
10. Kecurigaan Damian
11
11. Saling menyalahkan
12
12. Amukan Revan
13
13. keputusan Maxime
14
bab 14.Mundur
15
15. Yang menyembunyikan Amora ternyata?
16
16. Dimana aku?
17
17. Penolakan Amelia
18
18. Tekad Maxime
19
19. Rencana Maxime
20
20. Kedatangan Kakek Armand.
21
21. Pria pemaksa
22
22. Tidak bisa membencinya
23
23. Bertemu Lucas
24
24. Cerita Lucas
25
25. Mendadak bertunangan
26
26. Dinner romantis
27
27. Kedatangan penyusup
28
28. Rencana Damian
29
29. Mulai menyelidiki
30
30. Bersekutu
31
31. Persiapan penyerangan
32
32. Penyerangan
33
33. Misi Berhasil.
34
34. Lumpuh
35
35. Pembalasan Maxime
36
36. Kembali
37
37. Keterkejutan Bastian dan Laura.
38
38. Keterkejutan Amelia.
39
39. Canggung
40
40.Tamu di pagi hari
41
41. Penjelasan Kakek Lucas.
42
42. Makan siang bersama.
43
43. Kedatangan wanita yang tidak dikenal
44
44.Dia siapa Max?
45
45.Kejujuran Maxime.
46
46.Rencana pulang ke Indonesia
47
47. Meminta restu keluarga.
48
48.Restu dari keluarga.
49
49.cemburunya Amelia.
50
50.Rencana lamaran.
51
51.Lamaran.
52
52. Terimakasih sudah menerimaku
53
53. Pulang ke Indonesia
54
54. Menyelidiki
55
55. Fakta sebenarnya.
56
56. Kegelisahan Amelia
57
57.Ancaman Maxime.
58
58. Kemarahan Lemos.
59
59.
60
60. Cemburunya Maxime.
61
61. Persiapan pernikahan.
62
62. Berbelanja bareng calon adik ipar
63
63.Menunggu.
64
64.Kejutan.
65
65. Sah.
66
66.Resepsi pernikahan
67
67. Kau milikku.
68
68. Masalah kecil
69
69.Manja.
70
70. Wanita perebut.
71
71.Tuduhan Maxime.
72
72. Mimpi buruk lagi
73
73.Rindu
74
74.Ingin baby
75
75. Balasan Maxime
76
76. Satu wanita lagi
77
77. Terimakasih sudah memilihku.
78
78. Kembali ke Jerman
79
79. Aku cemburu
80
80. Ke Maldives
81
81.Veligandu Maldives Resort Island
82
82. Dinner
83
83. Merasa beruntung
84
84. Pulang
85
85. Pisah kamar
86
86. Ikut ke kantor
87
Bab 87. Kecemasan Maxime
88
88. Rujak mangga muda
89
89. Mual
90
90. Kedatangan Laura
91
91.
92
92. Armand lagi
93
93. Eksekusi
94
94. Pembalasan Maxime.
95
95. siuman
96
96. Maxime salah tingkah
97
97.
98
98. Melahirkan
99
Arcelio Beryl Alexander ( End)
100
pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!