Bab 19. Buka Untukku

Pagi itu, Naura terbaring lemah di tempat tidur apartemen Bimo.

Sejak beberapa hari lalu, tubuhnya terasa panas dingin, dan kepalanya berat.

Mungkin karena terlalu banyak pikiran, atau bisa jadi karena perubahan cuaca yang tak menentu.

Bimo, seperti biasanya, bersikap penuh perhatian.

Ia bangun lebih pagi dari biasanya untuk menyiapkan sarapan dan memastikan Naura mendapatkan cukup istirahat.

“Sayang, kamu sudah minum obat pagi ini?” tanyanya sambil membawakan segelas air putih dan dua tablet obat ke sisi tempat tidur.

Naura mengangguk pelan, tetapi wajahnya tampak pucat.

“Terima kasih, Mas. Aku rasa aku hanya perlu istirahat lebih banyak.”

“Tidak usah terlalu dipikirkan. Kamu harus fokus sembuh dulu,” kata Bimo sambil menyentuh kening Naura untuk mengecek suhu tubuhnya.

Melihat perhatian Bimo, Naura merasa sedikit lega.

Di tengah semua keraguan dan pergolakan hatinya belakangan ini, perhatian Bimo seperti obat yang membuatnya merasa dihargai.

Siang itu, ketika Naura sedang tidur, Bimo kembali ke apartemen dengan membawa sebuah kantong belanja berwarna putih dan logo butik elektronik terkenal.

Ia masuk ke kamar tidur dengan langkah pelan agar tidak membangunkan Naura, tetapi suara pintu berderit membuat gadis itu membuka matanya.

“Kamu sudah bangun?” tanya Bimo sambil tersenyum hangat.

“Iya, aku cuma mau minum air.” Naura mengangguk sambil membenarkan posisinya menjadi setengah duduk.

Bimo duduk di sisi tempat tidur dan meletakkan kantong belanja itu di pangkuannya.

“Aku ada sesuatu untuk kamu.”

Naura menatap kantong itu dengan bingung.

“Apa itu, Mas?” tanyanya ragu-ragu.

Bimo mengeluarkan sebuah kotak putih yang elegan dari dalam kantong.

“Ponsel baru. Aku lihat ponsel kamu sudah mulai lambat. Aku pikir ini bisa jadi hadiah untuk bikin kamu senang.”

“Mas, ini terlalu mahal. Aku tidak butuh ponsel baru.” Naura terkejut setelah melihat merk ponselnya.

“Naura, ini bukan soal butuh atau tidak. Aku cuma ingin melihat kamu bahagia. Jadi, jangan menolak, ya?” Bimo tersenyum simpul setelah memberikannya.

Naura menggigit bibirnya, merasa terharu sekaligus canggung.

Ia tahu Bimo ingin membuatnya merasa nyaman, tetapi perhatian seperti ini justru semakin membuatnya merasa rendah diri. Sakit.

“Terima kasih, Mas,” katanya akhirnya. “Aku nggak tahu harus bilang apa.”

Bukannya tersenyum, tetapi mata Naura malah berembun.

“Bilang saja kalau kamu suka,” jawab Bimo sambil tersenyum.

Malam harinya, ketika Bimo pergi keluar untuk urusan pekerjaan, Naura mencoba mengatur ulang ponsel barunya.

Ia merasa sedikit canggung menggunakan perangkat yang begitu canggih, tetapi ia berusaha belajar.

Sambil duduk di sofa, ia membuka beberapa aplikasi yang sudah diunduh di ponsel itu.

Ketika membuka media sosial, ia iseng mencari akun Bimo.

Ia tahu Bimo jarang aktif di media sosial, tetapi ia penasaran apakah ada sesuatu yang baru di sana.

Mungkinkah semua pasangan menaruh rasa cemburu seperti itu? Ah, entah. Tapi memang itu yang ada di benak Naura.

suatu keingin tahuan yang tak tertahan. Mungkin ia muak mendengar berita buruk tentang Bimo dari orang lain selama ini.

Naura menghabiskan waktu lama. Dan benar saja.

Ketika akhirnya ia menemukan profil Bimo, matanya langsung tertuju pada sebuah unggahan terbaru yang membuat jantungnya berhenti sejenak.

Di sana, ada foto seorang wanita cantik dengan gaun formal. Di keterangan foto, tertulis: “Wanita yang selalu mendukungku. Tunanganku, kebanggaanku.”

Naura tertegun. Ia membaca tulisan itu berulang kali, berharap ia salah mengerti.

Tetapi semakin ia melihatnya, semakin jelas bahwa foto itu bukan sekadar unggahan biasa.

Wanita di foto itu terlihat sempurna, dengan wajah yang anggun dan senyuman yang menawan.

Ia terlihat seperti seseorang yang berasal dari dunia Bimo, dunia yang mewah dan penuh kemewahan.

Naura merasa dadanya sesak. Ia mencoba menyangkal pikirannya sendiri, tetapi rasa sakit itu terlalu nyata untuk diabaikan.

“Mas Bimo... siapa dia?” bisiknya pelan, meskipun ia tahu tidak ada yang mendengarnya.

Rasanya, dadanya sakit sekali. Seperti ditikam belati. Sedih, bercampur luka. Tapi tidak mungkin peristiwa ini ia ceritakan pada keluarganya. Takut membebani? Mungkin.

Ketika Bimo pulang, Naura masih duduk di sofa dengan wajah murung.

Ia tidak tahu bagaimana harus memulai pembicaraan, tetapi ia tahu bahwa ia tidak bisa diam saja.

“Naura, kamu belum tidur?” tanya Bimo sambil melepas jasnya.

Naura menggeleng pelan. “Mas, aku ingin tanya sesuatu.”

Bimo berhenti sejenak, lalu menatapnya dengan dahi berkerut.

“Tanya apa, Sayang?”

Naura mengangkat ponsel barunya dan menunjukkan unggahan itu kepada Bimo.

“Ini apa maksudnya, Mas?”

Wajah Bimo langsung berubah. Ia terdiam sejenak, lalu mencoba mengambil ponsel itu dari tangan Naura, tetapi gadis itu menahannya.

“Mas, jawab aku. Siapa wanita ini?”

Bimo menghela napas panjang, lalu duduk di sebelah Naura.

“Naura, itu bukan seperti yang kamu pikirkan.”

“Kalau begitu, jelaskan,” kata Naura dengan suara bergetar.

Bimo mengusap wajahnya dengan frustasi.

“Itu cuma formalitas, Naura. Keluarga aku meminta aku memasang foto itu untuk menjaga nama baik mereka. Dia bukan siapa-siapa, aku janji.”

“Bukan siapa-siapa? Tapi di sini kamu menyebut dia tunangan kamu,” kata Naura, suaranya semakin tinggi.

“Dengar, Naura. Aku melakukan ini hanya untuk menyenangkan keluarga aku. Kamu tahu bagaimana mereka, kan? Mereka tidak akan pernah menerima kamu kalau aku tidak melakukan ini,” jawab Bimo, berusaha meyakinkannya.

Tetapi kata-kata itu justru membuat Naura semakin terluka.

Ia merasa seperti seseorang yang tidak diakui, seseorang yang hanya menjadi bayangan di kehidupan Bimo.

“Jadi, aku ini apa buat kamu, Mas? Kalau keluarga kamu tidak menerima aku, kenapa kamu masih mempertahankan hubungan ini?” tanyanya dengan air mata mengalir di pipinya.

“Naura, jangan bicara seperti itu. Kamu tahu aku mencintai kamu. Aku melakukan ini karena aku ingin kita bisa bersama, meskipun sulit,” kata Bimo sambil menggenggam tangan Naura.

Namun, Naura menarik tangannya.

“Mas, cinta itu bukan tentang menyembunyikan orang yang kamu cintai. Kalau kamu benar-benar mencintai aku, kenapa aku harus merasa seperti ini?”

Bimo tidak bisa menjawab. Ia hanya menatap Naura dengan mata yang penuh penyesalan.

Malam itu, Naura tidur dengan perasaan hancur. Ia merasa seperti orang bodoh yang terus percaya pada janji-janji Bimo.

Meskipun ia mencintai pria itu, ia tidak bisa mengabaikan fakta bahwa dirinya tidak pernah dianggap setara.

Di tengah malam, ia terbangun dengan air mata di matanya.

Ia duduk di tepi tempat tidur dan memandang keluar jendela, melihat lampu-lampu kota yang berkilauan.

“Bimo, aku mencintaimu,” bisiknya pelan.

“Tapi mungkin cinta ini bukan untukku.”

Naura tahu bahwa ia harus membuat keputusan.

Tetapi keputusan itu tidak pernah mudah, terutama ketika hatinya masih terpaut pada pria yang ia cintai lebih dari segalanya.

(Bersambung)

Terpopuler

Comments

Nina_Melo

Nina_Melo

Aku nangis bombay, Bimo jahat banget

2024-12-13

0

Samantha

Samantha

Tinggalin

2024-12-13

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Langkah Pertama di Kota
2 Bab 2. Harga Sebuah Pertolongan
3 Bab 3. Ikatan di Balik Rasa Takut
4 Bab4. Rahasia di Balik Janji
5 Bab 5. Mengaku Teman Dekat
6 Bab 6. Di Antara Rasa Percaya dan Pengkhianatan
7 Bab 7. Kebenaran yang Menyakitkan
8 Bab 8. Luka yang Tak Terlihat
9 Bab 9. Pilihan yang Menyesakkan
10 Bab 10. Rayuan yang Membelenggu
11 Bab 11. Saat Bahagia
12 Bab 12. Ego di Balik Janji
13 Bab 13. Di Balik Gerbang Megah
14 Bab 14. Genderang Perang
15 Bab 16. Hadiah dan Malapetaka
16 Bab 16. Keluarga atau Naura?
17 Bab 17. Jangan Menikahinya
18 Bab 18. Beda Kasta
19 Bab 19. Buka Untukku
20 Bab 20. Badut
21 Bab 21. Keresahan Hati Keluarga Naura
22 Bab 22. Pilihan yang Salah
23 Bab 23. Menghilang
24 Bab 24. Peluk Aku Untuk Terakhir Kalinya
25 Bab 25. Janji Terakhir Bimo
26 Bab 26. Bertemu Raka
27 Bab 27. Aku Tak Mau Berisik
28 Bab 28. Kehilangan Ayah
29 Bab 29. Mendendam
30 Bab 30. Siapa Raka?
31 Bab 31. Keinginan Raka
32 Bab 32. Pesta Pernikahan Bimo
33 Bab 33. Membantah Rumor
34 Bab 34. Menghilangkan Bukti.
35 Bab 35. Mirip Don Juan
36 Bab 36. Mulailah Bahagia
37 Bab 37. Perempuan Cantik Bersama Raka
38 Bab 38. Ketakutan Naura
39 Bab 39. Raka dan Kekuasaannya
40 Ba 40. Musuh Dalam Selimut.
41 Bab 41. Drama Romantis Don Juan
42 Bab 42. Buronan
43 Bab 43. Cara Raka Membalasnya
44 Bab 44. Bayi di Bawah Gerobak
45 Bab 45. Dendam Keluarga
46 Bab 46. Tega
47 Bab 47. Korban
48 Bab 48. Salah
49 Bab 49. Menyembuhkan Luka
50 Bab 50. Mengubur Luka
51 Bab 51. Kabur? Menjelang Pernikahan
52 Bab 52. Over Protektif
53 Bab 53. Keputusan Terbaik
54 Bab 54. Mencuri Hati Naura
55 Bab 55. Jangan Tinggalkan Aku Malam Ini
56 Bab 56. Anak yang Terbuang
57 Bab 57. Karma_1
58 Bab 58. Karma_2
59 Bab 59. Ketulusan yang Tersisa
60 Bab 60. Hanya Waktu
61 Bab 61. Kesempatan Ke-2
62 Bab 62. Topeng
63 Bab 63. Dugaan yang Salah
64 Bab 64. Jejak Luka
65 Bab 65. Di Antara Dua Wajah
66 Bab 66. Tawaran Beracun
67 Bab 67. Jaring Licik Aline
68 Bab 68. Hukuman Untuk Naura
69 Bab 69. Bunga Beracun
70 Bab 70. Preman Kiriman
71 Bab 71. Kebebasan Bimo
72 Bab 72. Cinta dan Proteksi
73 Bab 73. Kondisi Bimo
74 Bab 74. Kuli Panggul
75 Bab 75. Kubang Kenangan
76 Bab 76. Curang
77 Bab 77. Pengakuan Alden
78 Bab 78. Pengacau
79 Bab 79. Ditipu atau Menipu?
80 Libur Update
81 Bab 80. Pengkhianatan yang Membuat Luka
82 Bab 81. Selamat Tinggal
83 Bab 82. Runtuhnya Pernikahan
84 Bab 83. Jangan Sembunyi
85 Bab 84. Jangan Pergi, Cinta
86 Bab 85. Gadis Kecil Bermata Cokelat
87 Bab 86. Masih Kah Ada
88 Bab 87. Sebuah Pengakuan
89 Bab 88. Cinta yang Salah
90 Bab 89. Keras Kepala
91 Bab 90. Gantung
92 Bab 91. Aku Memang Menemuinya
93 BAB 92. Terjerat Dendam
94 Bab 93. Veronica yang Sesungguhnya
95 Bab 94. Ketertarikan Josh
96 Bab 95. Rencana Tak Terduga Raka
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Bab 1. Langkah Pertama di Kota
2
Bab 2. Harga Sebuah Pertolongan
3
Bab 3. Ikatan di Balik Rasa Takut
4
Bab4. Rahasia di Balik Janji
5
Bab 5. Mengaku Teman Dekat
6
Bab 6. Di Antara Rasa Percaya dan Pengkhianatan
7
Bab 7. Kebenaran yang Menyakitkan
8
Bab 8. Luka yang Tak Terlihat
9
Bab 9. Pilihan yang Menyesakkan
10
Bab 10. Rayuan yang Membelenggu
11
Bab 11. Saat Bahagia
12
Bab 12. Ego di Balik Janji
13
Bab 13. Di Balik Gerbang Megah
14
Bab 14. Genderang Perang
15
Bab 16. Hadiah dan Malapetaka
16
Bab 16. Keluarga atau Naura?
17
Bab 17. Jangan Menikahinya
18
Bab 18. Beda Kasta
19
Bab 19. Buka Untukku
20
Bab 20. Badut
21
Bab 21. Keresahan Hati Keluarga Naura
22
Bab 22. Pilihan yang Salah
23
Bab 23. Menghilang
24
Bab 24. Peluk Aku Untuk Terakhir Kalinya
25
Bab 25. Janji Terakhir Bimo
26
Bab 26. Bertemu Raka
27
Bab 27. Aku Tak Mau Berisik
28
Bab 28. Kehilangan Ayah
29
Bab 29. Mendendam
30
Bab 30. Siapa Raka?
31
Bab 31. Keinginan Raka
32
Bab 32. Pesta Pernikahan Bimo
33
Bab 33. Membantah Rumor
34
Bab 34. Menghilangkan Bukti.
35
Bab 35. Mirip Don Juan
36
Bab 36. Mulailah Bahagia
37
Bab 37. Perempuan Cantik Bersama Raka
38
Bab 38. Ketakutan Naura
39
Bab 39. Raka dan Kekuasaannya
40
Ba 40. Musuh Dalam Selimut.
41
Bab 41. Drama Romantis Don Juan
42
Bab 42. Buronan
43
Bab 43. Cara Raka Membalasnya
44
Bab 44. Bayi di Bawah Gerobak
45
Bab 45. Dendam Keluarga
46
Bab 46. Tega
47
Bab 47. Korban
48
Bab 48. Salah
49
Bab 49. Menyembuhkan Luka
50
Bab 50. Mengubur Luka
51
Bab 51. Kabur? Menjelang Pernikahan
52
Bab 52. Over Protektif
53
Bab 53. Keputusan Terbaik
54
Bab 54. Mencuri Hati Naura
55
Bab 55. Jangan Tinggalkan Aku Malam Ini
56
Bab 56. Anak yang Terbuang
57
Bab 57. Karma_1
58
Bab 58. Karma_2
59
Bab 59. Ketulusan yang Tersisa
60
Bab 60. Hanya Waktu
61
Bab 61. Kesempatan Ke-2
62
Bab 62. Topeng
63
Bab 63. Dugaan yang Salah
64
Bab 64. Jejak Luka
65
Bab 65. Di Antara Dua Wajah
66
Bab 66. Tawaran Beracun
67
Bab 67. Jaring Licik Aline
68
Bab 68. Hukuman Untuk Naura
69
Bab 69. Bunga Beracun
70
Bab 70. Preman Kiriman
71
Bab 71. Kebebasan Bimo
72
Bab 72. Cinta dan Proteksi
73
Bab 73. Kondisi Bimo
74
Bab 74. Kuli Panggul
75
Bab 75. Kubang Kenangan
76
Bab 76. Curang
77
Bab 77. Pengakuan Alden
78
Bab 78. Pengacau
79
Bab 79. Ditipu atau Menipu?
80
Libur Update
81
Bab 80. Pengkhianatan yang Membuat Luka
82
Bab 81. Selamat Tinggal
83
Bab 82. Runtuhnya Pernikahan
84
Bab 83. Jangan Sembunyi
85
Bab 84. Jangan Pergi, Cinta
86
Bab 85. Gadis Kecil Bermata Cokelat
87
Bab 86. Masih Kah Ada
88
Bab 87. Sebuah Pengakuan
89
Bab 88. Cinta yang Salah
90
Bab 89. Keras Kepala
91
Bab 90. Gantung
92
Bab 91. Aku Memang Menemuinya
93
BAB 92. Terjerat Dendam
94
Bab 93. Veronica yang Sesungguhnya
95
Bab 94. Ketertarikan Josh
96
Bab 95. Rencana Tak Terduga Raka

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!