Bab 17. Jangan Menikahinya

Pagi yang suram menyambut Bimo ketika mobilnya melintasi jalan menuju rumah besar keluarga Raharja.

Bangunan itu berdiri megah, dikelilingi taman yang luas dengan pohon-pohon tua yang rindang.

Namun, rasa berat di hatinya membuat tempat itu terasa dingin dan mencekam.

Ia tidak hanya khawatir tentang kondisi Eyang Putri, tetapi juga tentang percakapan yang akan terjadi.

Setelah memarkir mobilnya, ia melangkah masuk ke dalam rumah dengan langkah berat.

Pelayan keluarga menyambutnya dengan hormat, tapiwajah mereka terlihat cemas.

“Tuan Bimo, Nyonya besar sedang menunggu Anda di ruang keluarga,” ujar salah satu pelayan dengan suara pelan.

Bimo mengangguk, lalu berjalan menuju ruang keluarga.

Di sana, ia menemukan ibunya duduk di sofa, sementara Eyang Putri terbaring di kursi panjang dengan selimut menutupi tubuhnya.

Wajah perempuan tua itu pucat, tapi matanya masih tajam, penuh wibawa.

“Bimo,” suara ibunya terdengar dingin.

“Kenapa kamu begitu ceroboh? Bagaimana bisa kamu menikah tanpa memberitahu keluarga?”

Bimo menarik napas panjang, mencoba menenangkan diri.

“Bu, Eyang... aku tahu ini mengejutkan, tapi aku punya alasan. Aku mencintai Naura. Lagi pula bukankah Ayah dan dua sepupuku sudah mewakili keluarga waktu itu?”

“Mencintai?” Eyang Putri yang awalnya diam kini membuka suara.

Meski tubuhnya terlihat lemah, nada bicaranya penuh penekanan.

“Cinta itu tidak cukup, Bimo. Apalagi jika cintamu menghancurkan kehormatan keluarga ini,” katanya penuh emosi.

Bimo menatap neneknya dengan penuh rasa bersalah.

“Eyang, aku tidak berniat menghancurkan apa pun. Aku hanya ingin hidup dengan orang yang aku cintai,” ungkap Bimo berusaha jujur.

Eyang Putri mendengus, lalu duduk dengan susah payah.

“Kamu pikir hidup hanya tentang cinta? Kamu lupa bahwa kamu adalah seorang Raharja? Keluarga kita memiliki nama besar yang harus dijaga.”

Bimo meremas tangannya, merasa terpojok.

“Naura bukan orang jahat, Eyang. Dia perempuan baik yang hanya ingin hidup sederhana bersamaku,” kilah Bimo mencoba membela Naura.

“Sederhana?” nada suara Eyang Putri meninggi.

“Kamu membawa perempuan itu ke dalam keluarga ini tanpa memikirkan akibatnya! Dia tidak pantas untukmu, Bimo. Dia tidak tahu apa-apa tentang dunia kita.”

Bimo terdiam, mencoba menahan amarah yang mulai membara di dalam dirinya. Ia tahu percakapan ini tidak akan mudah, tetapi ia tidak menyangka neneknya akan sekeras ini.

“Eyang,” katanya dengan suara yang lebih tegas.

“Aku sudah memutuskan. Naura adalah istriku, dan aku akan menikahinya secara sah. Tidak ada yang bisa mengubah itu.”

Namun, reaksi neneknya membuatnya terkejut.

Mata perempuan tua itu membelalak, dan suaranya bergetar dengan emosi yang tak terkendali.

“Kalau kamu tetap menikahi perempuan itu, aku... aku akan mengakhiri hidupku sendiri!”

Bimo tersentak, tubuhnya terasa membeku.

“Eyang, jangan berkata seperti itu!” serunya.

Ibunya yang sejak tadi diam kini ikut berbicara.

“Kamu lihat apa yang kamu lakukan, Bimo? Kamu membuat Eyang sampai berpikir seperti ini! Apa kamu tidak merasa bersalah?”

Bimo memandang neneknya dengan tatapan penuh rasa sakit.

“Eyang, tolong jangan lakukan itu. Aku tidak ingin kehilangan Eyang hanya karena ini.”

“Kalau begitu, tinggalkan perempuan itu!” Eyang Putri berseru.

“Kamu punya tanggung jawab kepada keluarga ini, Bimo. Kamu tidak bisa hidup sesukamu!”

Bimo menggenggam kedua tangannya erat-erat, mencoba menenangkan pikirannya yang berkecamuk.

Ia tahu ia harus membuat keputusan, tetapi keputusan itu terasa seperti duri yang menusuk hatinya.

Setelah percakapan itu, Bimo berjalan keluar dari ruang keluarga dengan langkah gontai.

Kepalanya terasa berat, dan hatinya penuh dengan rasa bersalah.

Ia tahu cintanya kepada Naura adalah hal yang benar, tetapi ia juga tidak bisa mengabaikan rasa hormatnya kepada neneknya.

Di luar, ia duduk di teras sambil memandang taman yang luas. Bayangan wajah Naura terlintas di pikirannya, membuat hatinya terasa semakin hancur.

“Mas Bimo,” suara lembut pelayan memanggilnya.

“Nyonya besar meminta Anda untuk tetap tinggal malam ini.”

Bimo mengangguk tanpa berkata apa-apa. Ia tahu ibunya dan neneknya tidak akan membiarkannya pergi begitu saja tanpa memastikan ia benar-benar mengerti pesan mereka.

Saat malam tiba, Bimo berbaring di kamar tamunya dengan pikiran yang terus berputar.

Ia memikirkan apa yang akan ia katakan kepada Naura. Bagaimana ia bisa menjelaskan semua ini tanpa menyakiti gadis itu?

Di apartemen, Naura duduk sendirian di ruang tamu.

Ia mencoba menghubungi Bimo beberapa kali, tetapi teleponnya tidak dijawab. Hati kecilnya mulai merasa gelisah.

Apakah Bimo baik-baik saja? Apakah keluarganya menerima kehadirannya?

Keesokan paginya, Bimo akhirnya meninggalkan rumah keluarganya dengan hati yang penuh beban.

Ia tahu pertemuannya dengan Naura akan menjadi momen yang sulit.

Ketika ia tiba di apartemen, Naura langsung menyambutnya dengan senyum lega.

“Mas, aku khawatir sekali. Kamu tidak menjawab teleponku.”

Bimo mencoba tersenyum, tetapi senyumnya terasa dipaksakan.

“Maaf, Sayang. Aku tidak sempat.”

Naura memandangnya dengan penuh perhatian.

“Ada apa? Kamu terlihat sangat lelah.”

Bimo menghela napas panjang, lalu memegang tangan Naura.

“Kita harus bicara, Naura,” katanya, suaranya terdengar samar.

Nada suaranya membuat senyuman di wajah Naura menghilang. Hatinya mulai diliputi ketakutan.

“Ada apa, Mas?” tanya Naura dengan raut cemas.

Bimo menatap gadis itu dengan mata yang penuh rasa bersalah.

“Keluargaku... mereka tidak setuju dengan pernikahan kita. Eyangku sangat marah, bahkan sampai jatuh sakit.”

Naura terdiam, tubuhnya terasa kaku.

“Aku... aku tidak tahu harus berkata apa.”

“Aku akan berjuang untuk kita, Naura,” kata Bimo dengan tegas.

“Tapi ini tidak akan mudah. Eyangku mengancam akan melakukan hal yang buruk pada dirinya sendiri jika aku tetap menikahimu.”

Air mata mulai menggenang di mata Naura. Ia tidak pernah membayangkan cintanya kepada Bimo akan membawa begitu banyak penderitaan.

“Mas, kalau semua ini terlalu berat untukmu, aku...” suaranya tercekat, tidak mampu menyelesaikan kalimatnya.

“Jangan, Naura,” potong Bimo. “Jangan pernah berpikir untuk meninggalkan aku. Kita akan melewati ini bersama.

Namun, meski Bimo mencoba meyakinkan Naura, ia sendiri tidak yakin apakah ia mampu menghadapi tekanan ini.

Bayangan neneknya, ibunya, dan semua tanggung jawab yang menghimpitnya terus menghantui pikirannya.

Di malam yang sunyi itu, Naura duduk di ruang tamu sambil memandang keluar jendela.

Bimo sudah tertidur di kamar, tetapi Naura tidak bisa memejamkan matanya. Ia memikirkan semua yang telah terjadi, semua yang mungkin akan terjadi.

Apakah cinta mereka cukup kuat untuk menghadapi semua ini? Ataukah mereka hanya akan terluka lebih dalam seiring berjalannya waktu?

Di dalam kamar, Bimo juga tidak benar-benar tidur. Ia menatap langit-langit kamar dengan pikiran yang terus berputar.

Ia mencintai Naura, tetapi ia juga mencintai keluarganya. Dan sekarang, ia merasa seperti harus memilih antara dua hal yang sama-sama penting baginya.

(Bersambung)

Terpopuler

Comments

Antonio Johnson

Antonio Johnson

laki-laki gak punya prinsip, masa takut sama Eyangnya

2024-12-13

1

Anne Clair

Anne Clair

Eyangnya nyebelin, minta dicekik

2024-12-13

1

Samantha

Samantha

lagi

2024-12-13

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Langkah Pertama di Kota
2 Bab 2. Harga Sebuah Pertolongan
3 Bab 3. Ikatan di Balik Rasa Takut
4 Bab4. Rahasia di Balik Janji
5 Bab 5. Mengaku Teman Dekat
6 Bab 6. Di Antara Rasa Percaya dan Pengkhianatan
7 Bab 7. Kebenaran yang Menyakitkan
8 Bab 8. Luka yang Tak Terlihat
9 Bab 9. Pilihan yang Menyesakkan
10 Bab 10. Rayuan yang Membelenggu
11 Bab 11. Saat Bahagia
12 Bab 12. Ego di Balik Janji
13 Bab 13. Di Balik Gerbang Megah
14 Bab 14. Genderang Perang
15 Bab 16. Hadiah dan Malapetaka
16 Bab 16. Keluarga atau Naura?
17 Bab 17. Jangan Menikahinya
18 Bab 18. Beda Kasta
19 Bab 19. Buka Untukku
20 Bab 20. Badut
21 Bab 21. Keresahan Hati Keluarga Naura
22 Bab 22. Pilihan yang Salah
23 Bab 23. Menghilang
24 Bab 24. Peluk Aku Untuk Terakhir Kalinya
25 Bab 25. Janji Terakhir Bimo
26 Bab 26. Bertemu Raka
27 Bab 27. Aku Tak Mau Berisik
28 Bab 28. Kehilangan Ayah
29 Bab 29. Mendendam
30 Bab 30. Siapa Raka?
31 Bab 31. Keinginan Raka
32 Bab 32. Pesta Pernikahan Bimo
33 Bab 33. Membantah Rumor
34 Bab 34. Menghilangkan Bukti.
35 Bab 35. Mirip Don Juan
36 Bab 36. Mulailah Bahagia
37 Bab 37. Perempuan Cantik Bersama Raka
38 Bab 38. Ketakutan Naura
39 Bab 39. Raka dan Kekuasaannya
40 Ba 40. Musuh Dalam Selimut.
41 Bab 41. Drama Romantis Don Juan
42 Bab 42. Buronan
43 Bab 43. Cara Raka Membalasnya
44 Bab 44. Bayi di Bawah Gerobak
45 Bab 45. Dendam Keluarga
46 Bab 46. Tega
47 Bab 47. Korban
48 Bab 48. Salah
49 Bab 49. Menyembuhkan Luka
50 Bab 50. Mengubur Luka
51 Bab 51. Kabur? Menjelang Pernikahan
52 Bab 52. Over Protektif
53 Bab 53. Keputusan Terbaik
54 Bab 54. Mencuri Hati Naura
55 Bab 55. Jangan Tinggalkan Aku Malam Ini
56 Bab 56. Anak yang Terbuang
57 Bab 57. Karma_1
58 Bab 58. Karma_2
59 Bab 59. Ketulusan yang Tersisa
60 Bab 60. Hanya Waktu
61 Bab 61. Kesempatan Ke-2
62 Bab 62. Topeng
63 Bab 63. Dugaan yang Salah
64 Bab 64. Jejak Luka
65 Bab 65. Di Antara Dua Wajah
66 Bab 66. Tawaran Beracun
67 Bab 67. Jaring Licik Aline
68 Bab 68. Hukuman Untuk Naura
69 Bab 69. Bunga Beracun
70 Bab 70. Preman Kiriman
71 Bab 71. Kebebasan Bimo
72 Bab 72. Cinta dan Proteksi
73 Bab 73. Kondisi Bimo
74 Bab 74. Kuli Panggul
75 Bab 75. Kubang Kenangan
76 Bab 76. Curang
77 Bab 77. Pengakuan Alden
78 Bab 78. Pengacau
79 Bab 79. Ditipu atau Menipu?
80 Libur Update
81 Bab 80. Pengkhianatan yang Membuat Luka
82 Bab 81. Selamat Tinggal
83 Bab 82. Runtuhnya Pernikahan
84 Bab 83. Jangan Sembunyi
85 Bab 84. Jangan Pergi, Cinta
86 Bab 85. Gadis Kecil Bermata Cokelat
87 Bab 86. Masih Kah Ada
88 Bab 87. Sebuah Pengakuan
89 Bab 88. Cinta yang Salah
90 Bab 89. Keras Kepala
91 Bab 90. Gantung
92 Bab 91. Aku Memang Menemuinya
93 BAB 92. Terjerat Dendam
94 Bab 93. Veronica yang Sesungguhnya
95 Bab 94. Ketertarikan Josh
96 Bab 95. Rencana Tak Terduga Raka
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Bab 1. Langkah Pertama di Kota
2
Bab 2. Harga Sebuah Pertolongan
3
Bab 3. Ikatan di Balik Rasa Takut
4
Bab4. Rahasia di Balik Janji
5
Bab 5. Mengaku Teman Dekat
6
Bab 6. Di Antara Rasa Percaya dan Pengkhianatan
7
Bab 7. Kebenaran yang Menyakitkan
8
Bab 8. Luka yang Tak Terlihat
9
Bab 9. Pilihan yang Menyesakkan
10
Bab 10. Rayuan yang Membelenggu
11
Bab 11. Saat Bahagia
12
Bab 12. Ego di Balik Janji
13
Bab 13. Di Balik Gerbang Megah
14
Bab 14. Genderang Perang
15
Bab 16. Hadiah dan Malapetaka
16
Bab 16. Keluarga atau Naura?
17
Bab 17. Jangan Menikahinya
18
Bab 18. Beda Kasta
19
Bab 19. Buka Untukku
20
Bab 20. Badut
21
Bab 21. Keresahan Hati Keluarga Naura
22
Bab 22. Pilihan yang Salah
23
Bab 23. Menghilang
24
Bab 24. Peluk Aku Untuk Terakhir Kalinya
25
Bab 25. Janji Terakhir Bimo
26
Bab 26. Bertemu Raka
27
Bab 27. Aku Tak Mau Berisik
28
Bab 28. Kehilangan Ayah
29
Bab 29. Mendendam
30
Bab 30. Siapa Raka?
31
Bab 31. Keinginan Raka
32
Bab 32. Pesta Pernikahan Bimo
33
Bab 33. Membantah Rumor
34
Bab 34. Menghilangkan Bukti.
35
Bab 35. Mirip Don Juan
36
Bab 36. Mulailah Bahagia
37
Bab 37. Perempuan Cantik Bersama Raka
38
Bab 38. Ketakutan Naura
39
Bab 39. Raka dan Kekuasaannya
40
Ba 40. Musuh Dalam Selimut.
41
Bab 41. Drama Romantis Don Juan
42
Bab 42. Buronan
43
Bab 43. Cara Raka Membalasnya
44
Bab 44. Bayi di Bawah Gerobak
45
Bab 45. Dendam Keluarga
46
Bab 46. Tega
47
Bab 47. Korban
48
Bab 48. Salah
49
Bab 49. Menyembuhkan Luka
50
Bab 50. Mengubur Luka
51
Bab 51. Kabur? Menjelang Pernikahan
52
Bab 52. Over Protektif
53
Bab 53. Keputusan Terbaik
54
Bab 54. Mencuri Hati Naura
55
Bab 55. Jangan Tinggalkan Aku Malam Ini
56
Bab 56. Anak yang Terbuang
57
Bab 57. Karma_1
58
Bab 58. Karma_2
59
Bab 59. Ketulusan yang Tersisa
60
Bab 60. Hanya Waktu
61
Bab 61. Kesempatan Ke-2
62
Bab 62. Topeng
63
Bab 63. Dugaan yang Salah
64
Bab 64. Jejak Luka
65
Bab 65. Di Antara Dua Wajah
66
Bab 66. Tawaran Beracun
67
Bab 67. Jaring Licik Aline
68
Bab 68. Hukuman Untuk Naura
69
Bab 69. Bunga Beracun
70
Bab 70. Preman Kiriman
71
Bab 71. Kebebasan Bimo
72
Bab 72. Cinta dan Proteksi
73
Bab 73. Kondisi Bimo
74
Bab 74. Kuli Panggul
75
Bab 75. Kubang Kenangan
76
Bab 76. Curang
77
Bab 77. Pengakuan Alden
78
Bab 78. Pengacau
79
Bab 79. Ditipu atau Menipu?
80
Libur Update
81
Bab 80. Pengkhianatan yang Membuat Luka
82
Bab 81. Selamat Tinggal
83
Bab 82. Runtuhnya Pernikahan
84
Bab 83. Jangan Sembunyi
85
Bab 84. Jangan Pergi, Cinta
86
Bab 85. Gadis Kecil Bermata Cokelat
87
Bab 86. Masih Kah Ada
88
Bab 87. Sebuah Pengakuan
89
Bab 88. Cinta yang Salah
90
Bab 89. Keras Kepala
91
Bab 90. Gantung
92
Bab 91. Aku Memang Menemuinya
93
BAB 92. Terjerat Dendam
94
Bab 93. Veronica yang Sesungguhnya
95
Bab 94. Ketertarikan Josh
96
Bab 95. Rencana Tak Terduga Raka

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!