Bab 9. Pilihan yang Menyesakkan

Suara hujan kembali terdengar di luar jendela, seakan menjadi latar musik untuk hati Naura yang semakin berkecamuk.

Setelah percakapannya dengan Bimo kemarin, ia tidak bisa tidur semalaman.

Pikirannya dipenuhi oleh pertanyaan yang tidak punya jawaban.

Apakah ia harus tetap bertahan dengan pernikahan ini, atau pergi dan memulai segalanya dari awal?

Namun, meninggalkan Bimo bukanlah keputusan yang mudah.

Meski banyak luka yang ia terima, hatinya masih menyimpan cinta untuk pria itu.

Tapi cinta saja tidak cukup, terutama ketika ia dihadapkan pada kenyataan bahwa hidupnya penuh dengan kebohongan dan pengkhianatan.

Pagi itu, Naura duduk di meja makan dengan secangkir teh yang sudah dingin.

Matanya memandangi kosong ke arah dinding, sementara pikirannya terus berputar.

Tiba-tiba, suara derit langsung kaki terdengar semakin dekat.

Lalu kemudian aroma bunga seketika memenuhi ruangan.

"Surprise!" seru Bimo membuat Naura terkejut.

Rupanya Bimo datang sambil membawa seikat bunga mawar segar berwarna merah. Seketika seulas senyuman mengembang di bibir Naura.

"Mas mencoba merayuku?" tanya Naura penuh selidik.

Belum sempat Bimo membela diri, tapi gadis itu sudah menghujani dengan kalimat lainnya.

"Bukan hal seperti ini yang kumaksud dengan keseriusan, Mas," cetusnya.

Suara Naura bahkan berubah samar. Entah apa yang dia pikirkan.

"Aku tahu, itu sebabnya aku perbaiki satu demi satu." Bimo mengeluarkan dari balik jas yang ia kenakan setelah berbicara.

Naura tercekat menatap setumpuk uang teronggok di atas meja.

"Maaf karena aku sempat berbohong kemarin. Alasan tidak ada uang. Lagipula mana ada direktur perusahaan tidak memiliki uang simpanan kecuali perusahaannya bangkrut 'kan? Aku hanya mengujimu," terangnya.

Dan jujur saja ucapan Bimo kali ini benar-benar membuat sakit di ulu hati. Rasanya seperti tertancap belati.

Naura masih diam mendengarkan. Tak ada kalimat sepatah katapun yang terucap dari bibirnya.

"Apa kamu masih menganggapku sebagai suami kamu? Pernikahan kita terjadi bukan sekedar karena aku memberikan pertolongan atas masalah keluargamu. Tapi karena Ayahku menginginkan adanya keturunan penerus generasinya. Aku ingin ketegasan, Naura." Bimo berbicara serius.

Bahkan ia tidak berkedip dalam jarak yang lumayan dekat ketika berbicara.

Rasanya, saat itu Naura seperti wanita jalang yang rela menjual harga diri demi kesembuhan ayahnya. Menyedihkan.

Namun, nasi sudah menjadi bubur.

"Apa maksudnya, Mas? Tentu saja aku masih istrimu," jawab Naura pada akhirnya.

Bimo mengesah berat sejenak, lalu ia menatap Naura dengan tatapan teduh.

"Jangan hiraukan kicauan burung di luar sana. Adanya tak lebih dari sekadar merusak hubungan kita, Nau. Kirimkan saja uangnya pada ibu, besok sore kita jenguk Ayahmu lagi," cetus Bimo sambil menggenggam tangan Naura.

Gadis itu tidak menjawab, seperti sedang menimbang pikirannya.

"Aku mandi dulu, pakaianku basah. Nanti kita bicara lagi," kata Bimo.

Pria bertubuh tegap itu akhirnya meninggalkan Naura dalam kesendiriannya.

Memang benar semua kesalahan tidak sepenuhnya terletak pada Bimo. Sudah seharusnya sejak setelah menikah Naura tinggal dan menurut terhadap suaminya.

Siang itu, Naura memutuskan untuk keluar rumah.

Ia berjalan tanpa arah, membiarkan kakinya membawa ke mana saja. Saat melewati taman kota, ia duduk di salah satu bangku dan memandangi anak-anak yang bermain di bawah sinar matahari.

Tiba-tiba, suara familiar memanggil namanya. Naura menoleh dan melihat seorang pria berdiri tidak jauh darinya.

Itu Raka, teman Bimo yang beberapa kali ia temui sebelumnya.

“Naura?” Raka berjalan mendekat dengan ekspresi prihatin.

“Apa yang kamu lakukan di sini sendirian?”

Naura tersenyum lemah. “Hanya butuh udara segar.”

Raka duduk di bangku sebelahnya.

“Kamu kelihatan tidak baik. Apa ada masalah?”

Naura terdiam, tidak tahu apakah ia harus menceritakan semuanya kepada Raka. Tapi ada sesuatu dalam cara pria itu berbicara yang membuatnya merasa nyaman.

“Raka, menurutmu... apa yang harus dilakukan seseorang ketika hidupnya penuh dengan kebohongan?” tanya Naura akhirnya.

“Aku tidak tahu detail masalahmu, tapi menurutku, tidak ada yang berhak hidup dalam kebohongan. Kalau kamu merasa tidak bisa lagi mempercayai seseorang, mungkin saatnya kamu mengambil langkah mundur dan memikirkan apa yang benar-benar kamu inginkan.”Raka menatapnya dengan serius saat berbicara.

Kata-kata itu menusuk hati Naura. Apa yang ia inginkan? Apakah ia masih ingin mempertahankan pernikahannya dengan Bimo, ataukah ia harus pergi dan mencari jalan lain?

Malam itu, Naura memutuskan untuk menghadapi Bimo sekali lagi.

Ia tidak ingin terus hidup dalam ketidakpastian.

Ketika Bimo pulang, Naura sudah menunggunya di ruang tamu.

“Mas, kita perlu bicara,” kata Naura dengan tegas.

Bimo mengangguk, meski jelas terlihat bahwa ia enggan.

“Apa yang ingin kamu bicarakan?”

Naura menatapnya dengan mata yang penuh luka.

“Mas, aku tahu semua tentang Rina dan hubungan kalian. Aku tahu tentang kebohongan yang Mas sembunyikan dariku.”

Bimo terdiam, wajahnya memucat.

“Aku hanya ingin tahu satu hal,” lanjut Naura.

“Kenapa? Kenapa Mas menikahiku kalau Mas tidak pernah benar-benar mencintaiku?”

Bimo menghela napas berat.

“Naura, aku tidak tahu harus mulai dari mana. Aku memang membuat kesalahan, tapi aku tidak pernah berniat menyakitimu. Aku hanya... terlalu takut untuk menghadapi kenyataan.”

Naura menggelengkan kepala, air mata mulai mengalir di pipinya.

“Mas, itu bukan alasan. Aku sudah memberikan segalanya untuk pernikahan ini, tapi apa yang aku dapatkan? Hanya rasa sakit.”

Bimo mencoba meraih tangan Naura, tapi gadis itu menariknya.

“Naura, aku minta maaf. Aku benar-benar ingin memperbaiki semuanya.”

“Terlambat, Mas,” jawab Naura dengan suara bergetar.

“Aku tidak tahu apakah aku bisa mempercayai Mas lagi.”

"Ada apa denganmu? Bukankah sebelum ini kita sudah mencapai kata sepakat? Siapa yang baru saja kamu temui, Naura? Siapa yang menebar racun di pikiranmu?" Kening Bimo berkerut ketika berbicara.

Ia terlihat begitu marah dengan pertanyaan Naura. Bagaimana tidak? Gadis itu terkesan mengungkit-ungkit kesalahan masa lalu Bimo.

"Tidak ada aku hanya sedang kesal. Baik, aku beri Mas Bimo kesempatan. Tapi aku mau, Mas nikahi aku secara resmi setelah ini," pinta Naura.

Bimo tersenyum tipis.

"Setelah menjenguk Ayahmu, kupertemukan kamu dengan keluarga besarku," ungkap Bimo.

Lalu pria itu meminta Naura segera berkemas.

Keesokan paginya, Naura kembali ke desa untuk menjenguk ayahnya.

Namun, saat ia tiba, kondisinya semakin memburuk. Dokter yang datang memeriksa mengatakan bahwa ayahnya harus segera dibawa ke rumah sakit jika ingin selamat.

“Ayah tidak apa-apa, Nak,” kata ayahnya dengan suara lemah.

“Jangan memaksakan diri.”

Naura menggenggam tangan ayahnya erat, air mata mengalir di pipinya.

“Aku tidak akan membiarkan Ayah pergi. Aku akan melakukan apa saja untuk menyelamatkan Ayah.”

Ia merasa seperti sedang berjalan di atas tali tipis, dengan jurang di kedua sisinya. Tapi ia tahu, ini adalah satu-satunya cara untuk menyelamatkan ayahnya.

(Bersambung)

Episodes
1 Bab 1. Langkah Pertama di Kota
2 Bab 2. Harga Sebuah Pertolongan
3 Bab 3. Ikatan di Balik Rasa Takut
4 Bab4. Rahasia di Balik Janji
5 Bab 5. Mengaku Teman Dekat
6 Bab 6. Di Antara Rasa Percaya dan Pengkhianatan
7 Bab 7. Kebenaran yang Menyakitkan
8 Bab 8. Luka yang Tak Terlihat
9 Bab 9. Pilihan yang Menyesakkan
10 Bab 10. Rayuan yang Membelenggu
11 Bab 11. Saat Bahagia
12 Bab 12. Ego di Balik Janji
13 Bab 13. Di Balik Gerbang Megah
14 Bab 14. Genderang Perang
15 Bab 16. Hadiah dan Malapetaka
16 Bab 16. Keluarga atau Naura?
17 Bab 17. Jangan Menikahinya
18 Bab 18. Beda Kasta
19 Bab 19. Buka Untukku
20 Bab 20. Badut
21 Bab 21. Keresahan Hati Keluarga Naura
22 Bab 22. Pilihan yang Salah
23 Bab 23. Menghilang
24 Bab 24. Peluk Aku Untuk Terakhir Kalinya
25 Bab 25. Janji Terakhir Bimo
26 Bab 26. Bertemu Raka
27 Bab 27. Aku Tak Mau Berisik
28 Bab 28. Kehilangan Ayah
29 Bab 29. Mendendam
30 Bab 30. Siapa Raka?
31 Bab 31. Keinginan Raka
32 Bab 32. Pesta Pernikahan Bimo
33 Bab 33. Membantah Rumor
34 Bab 34. Menghilangkan Bukti.
35 Bab 35. Mirip Don Juan
36 Bab 36. Mulailah Bahagia
37 Bab 37. Perempuan Cantik Bersama Raka
38 Bab 38. Ketakutan Naura
39 Bab 39. Raka dan Kekuasaannya
40 Ba 40. Musuh Dalam Selimut.
41 Bab 41. Drama Romantis Don Juan
42 Bab 42. Buronan
43 Bab 43. Cara Raka Membalasnya
44 Bab 44. Bayi di Bawah Gerobak
45 Bab 45. Dendam Keluarga
46 Bab 46. Tega
47 Bab 47. Korban
48 Bab 48. Salah
49 Bab 49. Menyembuhkan Luka
50 Bab 50. Mengubur Luka
51 Bab 51. Kabur? Menjelang Pernikahan
52 Bab 52. Over Protektif
53 Bab 53. Keputusan Terbaik
54 Bab 54. Mencuri Hati Naura
55 Bab 55. Jangan Tinggalkan Aku Malam Ini
56 Bab 56. Anak yang Terbuang
57 Bab 57. Karma_1
58 Bab 58. Karma_2
59 Bab 59. Ketulusan yang Tersisa
60 Bab 60. Hanya Waktu
61 Bab 61. Kesempatan Ke-2
62 Bab 62. Topeng
63 Bab 63. Dugaan yang Salah
64 Bab 64. Jejak Luka
65 Bab 65. Di Antara Dua Wajah
66 Bab 66. Tawaran Beracun
67 Bab 67. Jaring Licik Aline
68 Bab 68. Hukuman Untuk Naura
69 Bab 69. Bunga Beracun
70 Bab 70. Preman Kiriman
71 Bab 71. Kebebasan Bimo
72 Bab 72. Cinta dan Proteksi
73 Bab 73. Kondisi Bimo
74 Bab 74. Kuli Panggul
75 Bab 75. Kubang Kenangan
76 Bab 76. Curang
77 Bab 77. Pengakuan Alden
78 Bab 78. Pengacau
79 Bab 79. Ditipu atau Menipu?
80 Libur Update
81 Bab 80. Pengkhianatan yang Membuat Luka
82 Bab 81. Selamat Tinggal
83 Bab 82. Runtuhnya Pernikahan
84 Bab 83. Jangan Sembunyi
85 Bab 84. Jangan Pergi, Cinta
86 Bab 85. Gadis Kecil Bermata Cokelat
87 Bab 86. Masih Kah Ada
88 Bab 87. Sebuah Pengakuan
89 Bab 88. Cinta yang Salah
90 Bab 89. Keras Kepala
91 Bab 90. Gantung
92 Bab 91. Aku Memang Menemuinya
93 BAB 92. Terjerat Dendam
94 Bab 93. Veronica yang Sesungguhnya
95 Bab 94. Ketertarikan Josh
96 Bab 95. Rencana Tak Terduga Raka
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Bab 1. Langkah Pertama di Kota
2
Bab 2. Harga Sebuah Pertolongan
3
Bab 3. Ikatan di Balik Rasa Takut
4
Bab4. Rahasia di Balik Janji
5
Bab 5. Mengaku Teman Dekat
6
Bab 6. Di Antara Rasa Percaya dan Pengkhianatan
7
Bab 7. Kebenaran yang Menyakitkan
8
Bab 8. Luka yang Tak Terlihat
9
Bab 9. Pilihan yang Menyesakkan
10
Bab 10. Rayuan yang Membelenggu
11
Bab 11. Saat Bahagia
12
Bab 12. Ego di Balik Janji
13
Bab 13. Di Balik Gerbang Megah
14
Bab 14. Genderang Perang
15
Bab 16. Hadiah dan Malapetaka
16
Bab 16. Keluarga atau Naura?
17
Bab 17. Jangan Menikahinya
18
Bab 18. Beda Kasta
19
Bab 19. Buka Untukku
20
Bab 20. Badut
21
Bab 21. Keresahan Hati Keluarga Naura
22
Bab 22. Pilihan yang Salah
23
Bab 23. Menghilang
24
Bab 24. Peluk Aku Untuk Terakhir Kalinya
25
Bab 25. Janji Terakhir Bimo
26
Bab 26. Bertemu Raka
27
Bab 27. Aku Tak Mau Berisik
28
Bab 28. Kehilangan Ayah
29
Bab 29. Mendendam
30
Bab 30. Siapa Raka?
31
Bab 31. Keinginan Raka
32
Bab 32. Pesta Pernikahan Bimo
33
Bab 33. Membantah Rumor
34
Bab 34. Menghilangkan Bukti.
35
Bab 35. Mirip Don Juan
36
Bab 36. Mulailah Bahagia
37
Bab 37. Perempuan Cantik Bersama Raka
38
Bab 38. Ketakutan Naura
39
Bab 39. Raka dan Kekuasaannya
40
Ba 40. Musuh Dalam Selimut.
41
Bab 41. Drama Romantis Don Juan
42
Bab 42. Buronan
43
Bab 43. Cara Raka Membalasnya
44
Bab 44. Bayi di Bawah Gerobak
45
Bab 45. Dendam Keluarga
46
Bab 46. Tega
47
Bab 47. Korban
48
Bab 48. Salah
49
Bab 49. Menyembuhkan Luka
50
Bab 50. Mengubur Luka
51
Bab 51. Kabur? Menjelang Pernikahan
52
Bab 52. Over Protektif
53
Bab 53. Keputusan Terbaik
54
Bab 54. Mencuri Hati Naura
55
Bab 55. Jangan Tinggalkan Aku Malam Ini
56
Bab 56. Anak yang Terbuang
57
Bab 57. Karma_1
58
Bab 58. Karma_2
59
Bab 59. Ketulusan yang Tersisa
60
Bab 60. Hanya Waktu
61
Bab 61. Kesempatan Ke-2
62
Bab 62. Topeng
63
Bab 63. Dugaan yang Salah
64
Bab 64. Jejak Luka
65
Bab 65. Di Antara Dua Wajah
66
Bab 66. Tawaran Beracun
67
Bab 67. Jaring Licik Aline
68
Bab 68. Hukuman Untuk Naura
69
Bab 69. Bunga Beracun
70
Bab 70. Preman Kiriman
71
Bab 71. Kebebasan Bimo
72
Bab 72. Cinta dan Proteksi
73
Bab 73. Kondisi Bimo
74
Bab 74. Kuli Panggul
75
Bab 75. Kubang Kenangan
76
Bab 76. Curang
77
Bab 77. Pengakuan Alden
78
Bab 78. Pengacau
79
Bab 79. Ditipu atau Menipu?
80
Libur Update
81
Bab 80. Pengkhianatan yang Membuat Luka
82
Bab 81. Selamat Tinggal
83
Bab 82. Runtuhnya Pernikahan
84
Bab 83. Jangan Sembunyi
85
Bab 84. Jangan Pergi, Cinta
86
Bab 85. Gadis Kecil Bermata Cokelat
87
Bab 86. Masih Kah Ada
88
Bab 87. Sebuah Pengakuan
89
Bab 88. Cinta yang Salah
90
Bab 89. Keras Kepala
91
Bab 90. Gantung
92
Bab 91. Aku Memang Menemuinya
93
BAB 92. Terjerat Dendam
94
Bab 93. Veronica yang Sesungguhnya
95
Bab 94. Ketertarikan Josh
96
Bab 95. Rencana Tak Terduga Raka

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!