Bab 8. Luka yang Tak Terlihat

Hujan masih turun malam itu, membasahi jalan-jalan kota dengan irama yang seakan menyuarakan kesedihan di hati Naura.

Ia duduk di sudut kamar, memeluk lututnya dengan wajah yang basah oleh air mata.

Perasaan hampa memenuhi ruang di dalam dirinya, menyisakan kehancuran yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya.

Di atas meja kecil di sudut ruangan, foto pernikahan mereka masih berdiri tegak dalam bingkai kayu.

Naura memandangi senyum di wajahnya sendiri dalam foto itu, senyum seorang wanita yang percaya bahwa hidupnya telah menemukan kebahagiaan sejati.

Tapi sekarang, kebahagiaan itu terasa seperti mimpi yang hanya datang untuk meninggalkannya dalam kegelapan.

Sedangkan di atas ranjang, ia melihat suaminya tertidur pulas tanpa peduli dengannya. Diabaikan itu sungguh menyakitkan.

Suaranya gemetar saat ia berbicara pada dirinya sendiri, “Kenapa, Mas? Kenapa kamu harus menghancurkan aku seperti ini?”

***

Pagi itu, Naura terbangun dengan mata sembab.

Hujan sudah berhenti, tapi hatinya masih diliputi awan gelap. Ia tahu, tidak ada yang akan berubah jika ia hanya menangis dan bersembunyi.

Ia harus menghadapi kenyataan, betapapun menyakitkannya.

Ketika ia keluar dari kamar, Bimo sudah tidak ada di rumah. Ia tahu, seperti biasa, pria itu menghindari konfrontasi.

Tapi kali ini, Naura tidak ingin membiarkan semuanya berlalu begitu saja. Ia memutuskan untuk menelepon seseorang yang bisa membantunya—Rani.

“Rani,” suara Naura bergetar di telepon, “aku nggak tahu harus ngapain lagi. Aku butuh bantuanmu.”

Rani, yang sudah mendengar sebagian besar kisah Naura, tidak membuang waktu. “Naura, tenang dulu. Aku akan ke apartemen suamimu sekarang.”

***

Tidak lama kemudian, Rani tiba dengan wajah penuh keprihatinan.

Ia memeluk Naura erat, seakan mencoba membagi kekuatannya pada sahabatnya itu.

“Ceritakan semuanya,” kata Rani dengan lembut.

Naura mulai menceritakan apa yang terjadi, dari foto-foto yang diberikan Anita, pertemuannya dengan Rina, hingga semua kebohongan Bimo yang kini terungkap.

Setiap kata yang keluar dari mulutnya terasa seperti duri yang menusuk, tapi ia tahu ia harus melepaskan semuanya.

“Aku nggak tahu harus gimana lagi, Rani,” Naura menangis.

“Aku cinta sama dia, tapi aku nggak bisa terus-terusan hidup begini.”

Rani menggenggam tangan Naura dengan erat.

“Kamu nggak sendirian, Naura. Aku di sini. Kita akan cari jalan keluarnya bersama.”

Namun, takdir sepertinya tidak ingin memberi Naura waktu untuk bernapas. Padahal hubungan Naura dan Bimo belum jua membaik.

Beberapa hari kemudian, ia menerima telepon dari desa. Suara panik di ujung telepon itu adalah ibunya.

“Naura, ayahmu jatuh sakit lagi. Dia nggak bisa bangun dari tempat tidur.”

Naura tertegun. Air matanya langsung mengalir.

“Bu, aku akan pulang sekarang juga. Tunggu aku.”

Setelah telepon ditutup, Naura merasa kepanikannya semakin memuncak.

Ayahnya sudah lama menderita penyakit jantung, dan sekarang kondisinya semakin memburuk.

Ia tahu, pengobatan ayahnya membutuhkan biaya yang tidak sedikit, sementara tabungan mereka hampir habis.

Naura duduk di lantai kamar, meremas rambutnya dengan frustrasi.

“Apa yang harus aku lakukan? Tuhan, tolong beri aku kekuatan.”

Ketika Bimo pulang malam itu, Naura langsung menghadapinya.

Ia sudah tidak peduli lagi pada kebohongan pria itu.

“Mas,” Naura mulai, suaranya tegas meskipun matanya masih basah. “Aku butuh uang untuk pengobatan ayahku.”

Bimo mengernyit. “Berapa banyak yang kamu butuhkan?”

“Cukup untuk membawanya ke rumah sakit dan menjalani pengobatan.”

Bimo terdiam sejenak, lalu menghela napas panjang.

“Aku akan transfer sebagian. Tapi Naura, kamu harus tahu, keuangan kita juga terbatas.”

Naura menatapnya dengan tatapan penuh luka.

“Keuangan kita terbatas? Mas bicara seperti itu setelah semua yang Mas lakukan? Aku tahu Mas menghabiskan uang kita untuk hal-hal yang bahkan aku nggak tahu apa gunanya.”

Bimo menggeram pelan, menahan emosinya.

“Naura, aku sudah bilang aku akan bantu. Jangan membuat ini lebih rumit.”

“Tentu, Mas,” jawab Naura dengan suara lemah.

“Seperti biasa, kamu hanya akan melakukan yang menurutmu cukup, tanpa peduli bagaimana aku harus menanggung sisanya.”

***

Keesokan harinya, Naura kembali ke desa. Perjalanan itu terasa lebih berat dari biasanya, bukan hanya karena kekhawatirannya terhadap ayahnya, tetapi juga karena hatinya yang penuh luka.

Ketika ia tiba, ia langsung menuju kamar ayahnya.

Melihat pria tua itu terbaring lemah di atas ranjang membuat hatinya semakin hancur.

“Ayah,” Naura memegang tangan ayahnya dengan lembut.

“Aku di sini. Aku akan bantu Ayah sembuh.”

Ayahnya membuka mata perlahan, menatap Naura dengan senyum lemah.

“Naura... jangan khawatirkan Ayah. Kamu sudah cukup berkorban.”

“Jangan bicara seperti itu, Yah,” Naura menangis.

“Aku akan melakukan apa saja untuk Ayah.”

Tapi di dalam hatinya, ia tahu situasi ini semakin sulit. Uang yang Bimo transfer tidak cukup untuk pengobatan ayahnya, dan ia tidak tahu harus mencari bantuan ke mana lagi.

Malam itu, Naura duduk sendirian di ruang tamu. Ia memandangi ponselnya, berharap ada keajaiban yang datang.

Namun, yang muncul adalah pesan dari nomor tak dikenal.

“Naura, aku tahu kamu sedang kesulitan. Tapi aku juga tahu, Bimo tidak akan pernah benar-benar ada untukmu. Kamu harus membuat pilihan.”

Pesan itu membuat tubuh Naura bergetar. Ia tahu bahwa pesan itu mungkin berasal dari Anita atau Rina, tapi ia tidak tahu harus merespons seperti apa.

Air mata kembali mengalir di pipinya.

“Pilihan? Apa lagi yang bisa aku pilih? Semua pintu seakan tertutup untukku.”

Namun, di tengah keputusasaan itu, Naura teringat sesuatu yang pernah dikatakan ayahnya.

“Jangan pernah menyerah, Naura. Selalu ada jalan bagi orang yang percaya dan berjuang.”

Kata-kata itu memberi Naura sedikit kekuatan. Ia tahu, ia harus menemukan cara untuk keluar dari semua ini. Tapi bagaimana?

Keesokan paginya, Naura kembali ke kota untuk mencari bantuan lebih. Tapi langkah itu tidak membawa hasil.

Rumah sakit menolak untuk memberikan pengobatan sebelum pembayaran dilakukan, dan Naura tidak punya cukup uang untuk membayar semuanya.

Ketika ia pulang ke rumah, ia menemukan Bimo sedang duduk di ruang tamu dengan wajah muram.

“Aku lelah kamu selalu kembali ke desa,” kata Bimo tanpa menatapnya.

“Iya, bukannya sudah kuberi tahu jika Ayah sakit,” jawab Naura singkat.

Bimo menghela napas. “Naura, aku tahu aku banyak salah. Tapi aku benar-benar ingin membantu.”

Naura menatapnya dengan mata penuh luka.

“Membantu? Kalau Mas benar-benar ingin membantu, kenapa semua ini harus terjadi? Kenapa Mas tidak pernah jujur sama aku?”

Bimo terdiam, tidak mampu menjawab.

“Aku nggak butuh janji lagi, Mas,” lanjut Naura dengan suara bergetar.

“Aku butuh tindakan nyata. Kalau Mas memang peduli, buktikan. Kalau nggak, biarkan aku sendiri.”

Naura tahu, ia telah sampai pada titik di mana ia harus memilih antara bertahan atau pergi. Tapi keputusan itu tidak akan mudah, dan ia tidak tahu apakah ia cukup kuat untuk melakukannya.

(Bersambung)

Terpopuler

Comments

Nina_Melo

Nina_Melo

Up lagi Kak/Drool/

2024-12-01

3

Teddy

Teddy

suka

2024-12-01

0

Anne Clair

Anne Clair

seru

2024-12-01

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Langkah Pertama di Kota
2 Bab 2. Harga Sebuah Pertolongan
3 Bab 3. Ikatan di Balik Rasa Takut
4 Bab4. Rahasia di Balik Janji
5 Bab 5. Mengaku Teman Dekat
6 Bab 6. Di Antara Rasa Percaya dan Pengkhianatan
7 Bab 7. Kebenaran yang Menyakitkan
8 Bab 8. Luka yang Tak Terlihat
9 Bab 9. Pilihan yang Menyesakkan
10 Bab 10. Rayuan yang Membelenggu
11 Bab 11. Saat Bahagia
12 Bab 12. Ego di Balik Janji
13 Bab 13. Di Balik Gerbang Megah
14 Bab 14. Genderang Perang
15 Bab 16. Hadiah dan Malapetaka
16 Bab 16. Keluarga atau Naura?
17 Bab 17. Jangan Menikahinya
18 Bab 18. Beda Kasta
19 Bab 19. Buka Untukku
20 Bab 20. Badut
21 Bab 21. Keresahan Hati Keluarga Naura
22 Bab 22. Pilihan yang Salah
23 Bab 23. Menghilang
24 Bab 24. Peluk Aku Untuk Terakhir Kalinya
25 Bab 25. Janji Terakhir Bimo
26 Bab 26. Bertemu Raka
27 Bab 27. Aku Tak Mau Berisik
28 Bab 28. Kehilangan Ayah
29 Bab 29. Mendendam
30 Bab 30. Siapa Raka?
31 Bab 31. Keinginan Raka
32 Bab 32. Pesta Pernikahan Bimo
33 Bab 33. Membantah Rumor
34 Bab 34. Menghilangkan Bukti.
35 Bab 35. Mirip Don Juan
36 Bab 36. Mulailah Bahagia
37 Bab 37. Perempuan Cantik Bersama Raka
38 Bab 38. Ketakutan Naura
39 Bab 39. Raka dan Kekuasaannya
40 Ba 40. Musuh Dalam Selimut.
41 Bab 41. Drama Romantis Don Juan
42 Bab 42. Buronan
43 Bab 43. Cara Raka Membalasnya
44 Bab 44. Bayi di Bawah Gerobak
45 Bab 45. Dendam Keluarga
46 Bab 46. Tega
47 Bab 47. Korban
48 Bab 48. Salah
49 Bab 49. Menyembuhkan Luka
50 Bab 50. Mengubur Luka
51 Bab 51. Kabur? Menjelang Pernikahan
52 Bab 52. Over Protektif
53 Bab 53. Keputusan Terbaik
54 Bab 54. Mencuri Hati Naura
55 Bab 55. Jangan Tinggalkan Aku Malam Ini
56 Bab 56. Anak yang Terbuang
57 Bab 57. Karma_1
58 Bab 58. Karma_2
59 Bab 59. Ketulusan yang Tersisa
60 Bab 60. Hanya Waktu
61 Bab 61. Kesempatan Ke-2
62 Bab 62. Topeng
63 Bab 63. Dugaan yang Salah
64 Bab 64. Jejak Luka
65 Bab 65. Di Antara Dua Wajah
66 Bab 66. Tawaran Beracun
67 Bab 67. Jaring Licik Aline
68 Bab 68. Hukuman Untuk Naura
69 Bab 69. Bunga Beracun
70 Bab 70. Preman Kiriman
71 Bab 71. Kebebasan Bimo
72 Bab 72. Cinta dan Proteksi
73 Bab 73. Kondisi Bimo
74 Bab 74. Kuli Panggul
75 Bab 75. Kubang Kenangan
76 Bab 76. Curang
77 Bab 77. Pengakuan Alden
78 Bab 78. Pengacau
79 Bab 79. Ditipu atau Menipu?
80 Libur Update
81 Bab 80. Pengkhianatan yang Membuat Luka
82 Bab 81. Selamat Tinggal
83 Bab 82. Runtuhnya Pernikahan
84 Bab 83. Jangan Sembunyi
85 Bab 84. Jangan Pergi, Cinta
86 Bab 85. Gadis Kecil Bermata Cokelat
87 Bab 86. Masih Kah Ada
88 Bab 87. Sebuah Pengakuan
89 Bab 88. Cinta yang Salah
90 Bab 89. Keras Kepala
91 Bab 90. Gantung
92 Bab 91. Aku Memang Menemuinya
93 BAB 92. Terjerat Dendam
94 Bab 93. Veronica yang Sesungguhnya
95 Bab 94. Ketertarikan Josh
96 Bab 95. Rencana Tak Terduga Raka
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Bab 1. Langkah Pertama di Kota
2
Bab 2. Harga Sebuah Pertolongan
3
Bab 3. Ikatan di Balik Rasa Takut
4
Bab4. Rahasia di Balik Janji
5
Bab 5. Mengaku Teman Dekat
6
Bab 6. Di Antara Rasa Percaya dan Pengkhianatan
7
Bab 7. Kebenaran yang Menyakitkan
8
Bab 8. Luka yang Tak Terlihat
9
Bab 9. Pilihan yang Menyesakkan
10
Bab 10. Rayuan yang Membelenggu
11
Bab 11. Saat Bahagia
12
Bab 12. Ego di Balik Janji
13
Bab 13. Di Balik Gerbang Megah
14
Bab 14. Genderang Perang
15
Bab 16. Hadiah dan Malapetaka
16
Bab 16. Keluarga atau Naura?
17
Bab 17. Jangan Menikahinya
18
Bab 18. Beda Kasta
19
Bab 19. Buka Untukku
20
Bab 20. Badut
21
Bab 21. Keresahan Hati Keluarga Naura
22
Bab 22. Pilihan yang Salah
23
Bab 23. Menghilang
24
Bab 24. Peluk Aku Untuk Terakhir Kalinya
25
Bab 25. Janji Terakhir Bimo
26
Bab 26. Bertemu Raka
27
Bab 27. Aku Tak Mau Berisik
28
Bab 28. Kehilangan Ayah
29
Bab 29. Mendendam
30
Bab 30. Siapa Raka?
31
Bab 31. Keinginan Raka
32
Bab 32. Pesta Pernikahan Bimo
33
Bab 33. Membantah Rumor
34
Bab 34. Menghilangkan Bukti.
35
Bab 35. Mirip Don Juan
36
Bab 36. Mulailah Bahagia
37
Bab 37. Perempuan Cantik Bersama Raka
38
Bab 38. Ketakutan Naura
39
Bab 39. Raka dan Kekuasaannya
40
Ba 40. Musuh Dalam Selimut.
41
Bab 41. Drama Romantis Don Juan
42
Bab 42. Buronan
43
Bab 43. Cara Raka Membalasnya
44
Bab 44. Bayi di Bawah Gerobak
45
Bab 45. Dendam Keluarga
46
Bab 46. Tega
47
Bab 47. Korban
48
Bab 48. Salah
49
Bab 49. Menyembuhkan Luka
50
Bab 50. Mengubur Luka
51
Bab 51. Kabur? Menjelang Pernikahan
52
Bab 52. Over Protektif
53
Bab 53. Keputusan Terbaik
54
Bab 54. Mencuri Hati Naura
55
Bab 55. Jangan Tinggalkan Aku Malam Ini
56
Bab 56. Anak yang Terbuang
57
Bab 57. Karma_1
58
Bab 58. Karma_2
59
Bab 59. Ketulusan yang Tersisa
60
Bab 60. Hanya Waktu
61
Bab 61. Kesempatan Ke-2
62
Bab 62. Topeng
63
Bab 63. Dugaan yang Salah
64
Bab 64. Jejak Luka
65
Bab 65. Di Antara Dua Wajah
66
Bab 66. Tawaran Beracun
67
Bab 67. Jaring Licik Aline
68
Bab 68. Hukuman Untuk Naura
69
Bab 69. Bunga Beracun
70
Bab 70. Preman Kiriman
71
Bab 71. Kebebasan Bimo
72
Bab 72. Cinta dan Proteksi
73
Bab 73. Kondisi Bimo
74
Bab 74. Kuli Panggul
75
Bab 75. Kubang Kenangan
76
Bab 76. Curang
77
Bab 77. Pengakuan Alden
78
Bab 78. Pengacau
79
Bab 79. Ditipu atau Menipu?
80
Libur Update
81
Bab 80. Pengkhianatan yang Membuat Luka
82
Bab 81. Selamat Tinggal
83
Bab 82. Runtuhnya Pernikahan
84
Bab 83. Jangan Sembunyi
85
Bab 84. Jangan Pergi, Cinta
86
Bab 85. Gadis Kecil Bermata Cokelat
87
Bab 86. Masih Kah Ada
88
Bab 87. Sebuah Pengakuan
89
Bab 88. Cinta yang Salah
90
Bab 89. Keras Kepala
91
Bab 90. Gantung
92
Bab 91. Aku Memang Menemuinya
93
BAB 92. Terjerat Dendam
94
Bab 93. Veronica yang Sesungguhnya
95
Bab 94. Ketertarikan Josh
96
Bab 95. Rencana Tak Terduga Raka

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!