Bab 5. Mengaku Teman Dekat

Keesokan harinya, Naura memutuskan untuk berjalan-jalan ke taman kota, mencari udara segar untuk menenangkan pikirannya yang semakin kalut.

Saat ia duduk di bangku taman, memandangi anak-anak yang bermain di sekitar, seorang wanita mendekat dengan senyum ramah.

Wanita itu mengenakan dress kasual berwarna krem, rambutnya tergerai dengan anggun.

“Kamu Naura, kan?” sapanya tiba-tiba.

Naura mengernyit bingung. "Iya, tapi... Maaf, kita kenal?"

Wanita itu tertawa kecil, lalu duduk di sebelah Naura tanpa menunggu izin.

“Sudah, kamu lupa ya? Kita pernah ketemu di pusat perbelanjaan dua hari lalu, waktu itu aku cerita tentang suamimu. Aku Anita, teman dekat Bimo.”

Kalimat itu membuat Naura terkejut.

“Oh, jadi kamu teman Mas Bimo?” tanyanya hati-hati.

Anita mengangguk, wajahnya terlihat berseri-seri.

“Iya, kami sudah lama berteman. Aku mendengar banyak tentang kamu dari dia. Katanya, kamu istri yang cantik dan baik hati.”

Kenapa Bimo tidak pernah menyebut Anita? pikirnya.

“Aku hanya ingin bilang, kamu beruntung menikah dengan Bimo. Dia pria yang hebat,” lanjut Anita, matanya menyelidik wajah Naura.

“Terima kasih,” balas Naura pelan.

Anita menyandarkan tubuhnya ke bangku dan memandang langit.

“Tapi, kadang aku bertanya-tanya, bagaimana kamu bisa percaya sepenuhnya pada dia?”

Pertanyaan itu seperti panah yang menusuk langsung ke hati Naura. Ia menoleh dengan tatapan bingung.

“Maksud kamu?”

Anita tersenyum tipis, tetapi kali ini senyumnya terasa dingin.

“Bimo bukan tipe pria yang hanya mencintai satu orang. Aku cuma ingin kamu tahu itu. Dia... sering kali punya cara untuk mendapatkan apa yang dia mau, tanpa peduli siapa yang dia sakiti.”

Ucapan Anita membuat Naura tercekat.

“Kamu salah. Mas Bimo ... Dia tidak seperti itu.”

“Oh ya?” Anita tertawa kecil, lalu berdiri.

“Naura, aku tidak bilang ini untuk menjatuhkan kamu. Aku hanya ingin kamu lebih berhati-hati. Karena, percaya atau tidak, ada hal-hal tentang Bimo yang bahkan kamu tidak akan pernah sangka.”

Sebelum Naura sempat menjawab, Anita melangkah pergi, meninggalkan Naura yang terpaku di tempatnya.

Kata-kata Anita berputar di pikirannya seperti badai. Terdengar kejam. Menyebalkan.

“Ada hal-hal tentang Bimo yang bahkan kamu tidak akan pernah sangka.”

***

Malamnya, ketika Naura sedang membereskan kamar, ponselnya berbunyi. Sebuah pesan masuk dari nomor tak dikenal lagi.

“Berhenti mencari tahu. Jika kamu tidak ingin keluargamu terlibat, lupakan semuanya.”

Napas Naura memburu. Ia memandang pesan itu dengan mata membelalak. Tangan gemetarnya mencoba mengetik balasan, tetapi sebelum ia sempat mengirim apa pun, sebuah panggilan masuk dari Bimo.

“Halo, Mas?”

“Naura, kamu di rumah, 'kan? Aku mau datang sekarang,” suara Bimo terdengar dingin, berbeda dari biasanya.

Naura mengangguk meski tahu Bimo tidak bisa melihatnya.

“Iya, Mas. Ada apa?”

“Ada sesuatu yang perlu kita bicarakan.”

Hati Naura berdebar keras.

Apa yang ingin Bimo bicarakan? Apakah ini tentang pesan-pesan misterius itu? Atau tentang Anita?

***

Tak lama, suara deru mobil Bimo terdengar di depan rumah.

Ia keluar dengan wajah serius, langkahnya cepat menuju pintu. Naura membukakan pintu dengan gugup.

“Mas, ada apa?” tanyanya pelan.

Bimo tidak langsung menjawab. Ia menatap Naura dalam-dalam, lalu berkata dengan nada datar, “Kamu bertemu Anita tadi, 'kan?”

Naura terkejut. “Iya... Tapi aku tidak sengaja. Dia bilang dia teman Mas.”

Bimo tersenyum kecil, tetapi senyum itu terasa dingin.

“Dia memang teman lama. Tapi aku ingin kamu menjauh darinya, Naura. Dia bukan orang yang bisa kamu percaya.”

Naura menelan ludah. Kata-kata Anita kembali terngiang di telinganya.

“Mas, kenapa? Apa yang sebenarnya terjadi?”

Bimo menatapnya tajam, lalu berkata, “Jangan tanya terlalu banyak, Naura. Yang perlu kamu tahu, aku melakukan semua ini untuk kebaikan kita.”

Naura mundur selangkah. “Semua ini? Mas, maksud kamu apa? Apa yang sebenarnya Mas sembunyikan?”

Namun, sebelum Bimo sempat menjawab, ponsel Naura berdering. Ia melirik layar, dan darahnya seakan berhenti mengalir. Nomor yang sama dengan pengirim pesan-pesan misterius itu.

Bimo menatap ponsel di tangan Naura, wajahnya berubah tegang.

“Siapa itu, Naura?” tanyanya dengan nada mendesak.

Naura memandang Bimo dengan mata penuh ketakutan, sementara ponsel itu terus berdering, seakan menuntutnya untuk memilih—mengangkatnya atau membiarkan semuanya tetap menjadi misteri.

“Aku nggak suka kamu terus mendengar orang lain dan meragukan aku,” ucap Bimo sambil menatap Naura tajam.

Naura menggenggam tangannya yang dingin.

“Mas, aku nggak bermaksud meragukan Mas, tapi bagaimana aku bisa diam kalau ada banyak hal yang nggak masuk akal? Pesan itu, Anita, dan semua sikap Mas yang semakin aneh ....”

Bimo menghela napas panjang.

“Naura, aku sudah bilang, semua ini aku lakukan demi kamu dan keluargamu. Kenapa kamu nggak bisa percaya?”

“Karena Mas nggak pernah jujur! Selalu ada yang Mas sembunyikan, dan aku lelah berpura-pura kalau semuanya baik-baik saja,” Naura membalas dengan suara yang bergetar.

Bimo berdiri, menatap Naura dari atas dengan tatapan dingin.

“Jadi, kamu lebih percaya omongan orang asing daripada suamimu sendiri? Kamu nggak tahu apa-apa tentang aku, Naura.”

Naura bangkit, dadanya naik-turun menahan emosi.

“Kalau Mas nggak mau aku percaya orang lain, kenapa Mas nggak pernah cerita yang sebenarnya? Apa yang Mas takutkan?”

Pertanyaan itu membuat Bimo terdiam sesaat. Wajahnya mengeras, dan ia mengepalkan tangan seolah menahan amarah.

“Aku sudah cukup bersabar, Naura. Aku minta kamu berhenti mencari tahu soal hal-hal yang bukan urusanmu.”

“Bukan urusanku?” Naura tersentak. “Aku istri Mas, tapi Mas malah memperlakukan aku seperti orang luar. Apa itu artinya aku nggak punya hak untuk tahu apa pun tentang Mas?”

Bimo mendekat, wajahnya hanya beberapa inci dari Naura.

“Naura, aku akan bilang ini sekali saja. Kalau kamu terus begini, kamu hanya akan menyulitkan dirimu sendiri. Pikirkan keluargamu. Pikirkan apa yang sudah aku lakukan untuk mereka. Apa itu belum cukup buat kamu?”

Air mata Naura mulai mengalir. “Mas, aku nggak minta semua ini. Aku hanya ingin kejujuran. Apa itu terlalu sulit buat Mas?”

Namun, bukannya menjawab, Bimo justru melangkah mundur. “Kamu nggak mengerti, Naura. Ada hal-hal yang lebih baik kalau kamu nggak tahu.”

“Kenapa, Mas? Karena kebenarannya terlalu menyakitkan?”

Bimo memalingkan wajahnya, seperti menghindari tatapan Naura.

“Aku nggak mau membahas ini lagi. Lagi pula mana ada istri tidak mau diajak tinggal bersama suaminya!”

“Mas selalu seperti ini! Lari dari masalah, menghindar dari kenyataan. Kalau memang Mas mencintaiku, kenapa Mas nggak bisa mempercayaiku?” seru Naura, suaranya pecah oleh tangis.

Bimo terdiam cukup lama sebelum akhirnya berkata dengan nada yang dingin, “Naura, aku menikahimu karena aku ingin melindungimu. Tapi kalau kamu terus bersikap seperti ini, aku nggak tahu sampai kapan aku bisa bertahan.”

Kata-kata itu menusuk hati Naura seperti belati.

Ia terdiam, tubuhnya bergetar oleh perasaan terluka yang mendalam.

Bimo melangkah menuju pintu, mengambil kunci mobilnya.

“Aku akan pergi dulu. Aku butuh waktu untuk berpikir.”

“Mas, jangan pergi,” suara Naura terdengar lirih, hampir seperti bisikan.

Bimo langsung berbalik meskipun ia tetap di pijakannya.

"Kamu tidak ingin aku pergi 'kan Nau? Ayo kita tinggal bersama. Aku ini suami kamu. Penuhi tanggung jawabmu sebagai istri!" pinta Bimo dengan tatapan teduh seolah memohon.

Mungkinkah ini caranya menjerat Naura? Entah.

(Bersambung)

Terpopuler

Comments

Teddy

Teddy

Aku juga gemas sama Authornya hehe. Tulisannya rapi semua.

2024-12-01

1

Nina_Melo

Nina_Melo

Bikin gemes emang kalau ada yang ngaku-ngaku

2024-12-01

0

Samantha

Samantha

next kak cantik

2024-12-01

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Langkah Pertama di Kota
2 Bab 2. Harga Sebuah Pertolongan
3 Bab 3. Ikatan di Balik Rasa Takut
4 Bab4. Rahasia di Balik Janji
5 Bab 5. Mengaku Teman Dekat
6 Bab 6. Di Antara Rasa Percaya dan Pengkhianatan
7 Bab 7. Kebenaran yang Menyakitkan
8 Bab 8. Luka yang Tak Terlihat
9 Bab 9. Pilihan yang Menyesakkan
10 Bab 10. Rayuan yang Membelenggu
11 Bab 11. Saat Bahagia
12 Bab 12. Ego di Balik Janji
13 Bab 13. Di Balik Gerbang Megah
14 Bab 14. Genderang Perang
15 Bab 16. Hadiah dan Malapetaka
16 Bab 16. Keluarga atau Naura?
17 Bab 17. Jangan Menikahinya
18 Bab 18. Beda Kasta
19 Bab 19. Buka Untukku
20 Bab 20. Badut
21 Bab 21. Keresahan Hati Keluarga Naura
22 Bab 22. Pilihan yang Salah
23 Bab 23. Menghilang
24 Bab 24. Peluk Aku Untuk Terakhir Kalinya
25 Bab 25. Janji Terakhir Bimo
26 Bab 26. Bertemu Raka
27 Bab 27. Aku Tak Mau Berisik
28 Bab 28. Kehilangan Ayah
29 Bab 29. Mendendam
30 Bab 30. Siapa Raka?
31 Bab 31. Keinginan Raka
32 Bab 32. Pesta Pernikahan Bimo
33 Bab 33. Membantah Rumor
34 Bab 34. Menghilangkan Bukti.
35 Bab 35. Mirip Don Juan
36 Bab 36. Mulailah Bahagia
37 Bab 37. Perempuan Cantik Bersama Raka
38 Bab 38. Ketakutan Naura
39 Bab 39. Raka dan Kekuasaannya
40 Ba 40. Musuh Dalam Selimut.
41 Bab 41. Drama Romantis Don Juan
42 Bab 42. Buronan
43 Bab 43. Cara Raka Membalasnya
44 Bab 44. Bayi di Bawah Gerobak
45 Bab 45. Dendam Keluarga
46 Bab 46. Tega
47 Bab 47. Korban
48 Bab 48. Salah
49 Bab 49. Menyembuhkan Luka
50 Bab 50. Mengubur Luka
51 Bab 51. Kabur? Menjelang Pernikahan
52 Bab 52. Over Protektif
53 Bab 53. Keputusan Terbaik
54 Bab 54. Mencuri Hati Naura
55 Bab 55. Jangan Tinggalkan Aku Malam Ini
56 Bab 56. Anak yang Terbuang
57 Bab 57. Karma_1
58 Bab 58. Karma_2
59 Bab 59. Ketulusan yang Tersisa
60 Bab 60. Hanya Waktu
61 Bab 61. Kesempatan Ke-2
62 Bab 62. Topeng
63 Bab 63. Dugaan yang Salah
64 Bab 64. Jejak Luka
65 Bab 65. Di Antara Dua Wajah
66 Bab 66. Tawaran Beracun
67 Bab 67. Jaring Licik Aline
68 Bab 68. Hukuman Untuk Naura
69 Bab 69. Bunga Beracun
70 Bab 70. Preman Kiriman
71 Bab 71. Kebebasan Bimo
72 Bab 72. Cinta dan Proteksi
73 Bab 73. Kondisi Bimo
74 Bab 74. Kuli Panggul
75 Bab 75. Kubang Kenangan
76 Bab 76. Curang
77 Bab 77. Pengakuan Alden
78 Bab 78. Pengacau
79 Bab 79. Ditipu atau Menipu?
80 Libur Update
81 Bab 80. Pengkhianatan yang Membuat Luka
82 Bab 81. Selamat Tinggal
83 Bab 82. Runtuhnya Pernikahan
84 Bab 83. Jangan Sembunyi
85 Bab 84. Jangan Pergi, Cinta
86 Bab 85. Gadis Kecil Bermata Cokelat
87 Bab 86. Masih Kah Ada
88 Bab 87. Sebuah Pengakuan
89 Bab 88. Cinta yang Salah
90 Bab 89. Keras Kepala
91 Bab 90. Gantung
92 Bab 91. Aku Memang Menemuinya
93 BAB 92. Terjerat Dendam
94 Bab 93. Veronica yang Sesungguhnya
95 Bab 94. Ketertarikan Josh
96 Bab 95. Rencana Tak Terduga Raka
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Bab 1. Langkah Pertama di Kota
2
Bab 2. Harga Sebuah Pertolongan
3
Bab 3. Ikatan di Balik Rasa Takut
4
Bab4. Rahasia di Balik Janji
5
Bab 5. Mengaku Teman Dekat
6
Bab 6. Di Antara Rasa Percaya dan Pengkhianatan
7
Bab 7. Kebenaran yang Menyakitkan
8
Bab 8. Luka yang Tak Terlihat
9
Bab 9. Pilihan yang Menyesakkan
10
Bab 10. Rayuan yang Membelenggu
11
Bab 11. Saat Bahagia
12
Bab 12. Ego di Balik Janji
13
Bab 13. Di Balik Gerbang Megah
14
Bab 14. Genderang Perang
15
Bab 16. Hadiah dan Malapetaka
16
Bab 16. Keluarga atau Naura?
17
Bab 17. Jangan Menikahinya
18
Bab 18. Beda Kasta
19
Bab 19. Buka Untukku
20
Bab 20. Badut
21
Bab 21. Keresahan Hati Keluarga Naura
22
Bab 22. Pilihan yang Salah
23
Bab 23. Menghilang
24
Bab 24. Peluk Aku Untuk Terakhir Kalinya
25
Bab 25. Janji Terakhir Bimo
26
Bab 26. Bertemu Raka
27
Bab 27. Aku Tak Mau Berisik
28
Bab 28. Kehilangan Ayah
29
Bab 29. Mendendam
30
Bab 30. Siapa Raka?
31
Bab 31. Keinginan Raka
32
Bab 32. Pesta Pernikahan Bimo
33
Bab 33. Membantah Rumor
34
Bab 34. Menghilangkan Bukti.
35
Bab 35. Mirip Don Juan
36
Bab 36. Mulailah Bahagia
37
Bab 37. Perempuan Cantik Bersama Raka
38
Bab 38. Ketakutan Naura
39
Bab 39. Raka dan Kekuasaannya
40
Ba 40. Musuh Dalam Selimut.
41
Bab 41. Drama Romantis Don Juan
42
Bab 42. Buronan
43
Bab 43. Cara Raka Membalasnya
44
Bab 44. Bayi di Bawah Gerobak
45
Bab 45. Dendam Keluarga
46
Bab 46. Tega
47
Bab 47. Korban
48
Bab 48. Salah
49
Bab 49. Menyembuhkan Luka
50
Bab 50. Mengubur Luka
51
Bab 51. Kabur? Menjelang Pernikahan
52
Bab 52. Over Protektif
53
Bab 53. Keputusan Terbaik
54
Bab 54. Mencuri Hati Naura
55
Bab 55. Jangan Tinggalkan Aku Malam Ini
56
Bab 56. Anak yang Terbuang
57
Bab 57. Karma_1
58
Bab 58. Karma_2
59
Bab 59. Ketulusan yang Tersisa
60
Bab 60. Hanya Waktu
61
Bab 61. Kesempatan Ke-2
62
Bab 62. Topeng
63
Bab 63. Dugaan yang Salah
64
Bab 64. Jejak Luka
65
Bab 65. Di Antara Dua Wajah
66
Bab 66. Tawaran Beracun
67
Bab 67. Jaring Licik Aline
68
Bab 68. Hukuman Untuk Naura
69
Bab 69. Bunga Beracun
70
Bab 70. Preman Kiriman
71
Bab 71. Kebebasan Bimo
72
Bab 72. Cinta dan Proteksi
73
Bab 73. Kondisi Bimo
74
Bab 74. Kuli Panggul
75
Bab 75. Kubang Kenangan
76
Bab 76. Curang
77
Bab 77. Pengakuan Alden
78
Bab 78. Pengacau
79
Bab 79. Ditipu atau Menipu?
80
Libur Update
81
Bab 80. Pengkhianatan yang Membuat Luka
82
Bab 81. Selamat Tinggal
83
Bab 82. Runtuhnya Pernikahan
84
Bab 83. Jangan Sembunyi
85
Bab 84. Jangan Pergi, Cinta
86
Bab 85. Gadis Kecil Bermata Cokelat
87
Bab 86. Masih Kah Ada
88
Bab 87. Sebuah Pengakuan
89
Bab 88. Cinta yang Salah
90
Bab 89. Keras Kepala
91
Bab 90. Gantung
92
Bab 91. Aku Memang Menemuinya
93
BAB 92. Terjerat Dendam
94
Bab 93. Veronica yang Sesungguhnya
95
Bab 94. Ketertarikan Josh
96
Bab 95. Rencana Tak Terduga Raka

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!