Bab4. Rahasia di Balik Janji

Hari-hari setelah pernikahan siri itu terasa seperti mimpi bagi Naura.

Bimo memenuhi setiap kebutuhannya dengan kemurahan hati yang sulit dipercaya.

Ayahnya kini menjalani masa pemulihan dengan lancar, sementara ibunya terlihat lebih ceria karena tekanan finansial keluarga mulai mereda.

Namun, di balik semua itu, hati Naura masih diliputi oleh bayangan keraguan.

Malam itu, Bimo mengajak Naura ke apartemen mewahnya untuk makan malam. Ia mengatakan ingin merayakan kesembuhan ayah Naura sekaligus memberikan kejutan kecil.

Naura setuju, meski ia masih belum sepenuhnya nyaman dengan semua perubahan yang mendadak terjadi dalam hidupnya.

Saat Naura tiba di apartemen, Bimo menyambutnya dengan senyum lebar.

"Naura, masuklah. Aku sudah menyiapkan semuanya," ucapnya, menarik tangan Naura dengan lembut.

Ruangan itu begitu indah, dihiasi dengan lilin-lilin kecil di atas meja makan dan bunga mawar segar yang memenuhi udara dengan wangi lembut.

"Mas Bimo, ini semua ... terlalu berlebihan," kata Naura, mencoba menyembunyikan kegugupannya.

"Tidak ada yang berlebihan untuk istriku. Aku ingin kamu tahu bahwa aku sangat mencintaimu, Naura. Kamu adalah segalanya bagiku," rayu Bimo.

Naura mencoba tersenyum, meski di dalam hatinya ia merasa kata-kata Bimo terlalu muluk.

"Terima kasih, Mas. Aku hanya ingin semuanya sederhana."

Bimo mengangguk, lalu menggenggam tangan Naura. "Ada sesuatu yang ingin aku bicarakan, Naura."

Naura menatapnya dengan penuh perhatian.

"Apa itu, Mas?"

Bimo menarik napas dalam-dalam sebelum menjawab.

"Aku ingin kita pindah ke apartemen ini. Aku merasa lebih nyaman jika kita tinggal bersama di sini. Lagipula, aku ingin kamu jauh dari beban yang selama ini kamu pikul di rumah."

Naura terkejut. Pindah ke apartemen ini? Meninggalkan orang tuanya?

"Mas, aku... aku tidak bisa meninggalkan Ayah dan Ibu. Mereka masih membutuhkan aku."

Bimo tersenyum tipis, lalu berkata dengan nada lembut namun tegas, "Naura, aku ingin kamu mempercayai aku. Aku akan memastikan keluargamu tidak kekurangan apa pun. Tapi sebagai suami, aku ingin kamu berada di dekatku."

Kata-kata itu membuat Naura terdiam. Ia tahu betul apa yang dimaksud Bimo, tetapi hatinya masih diliputi dilema.

Bagaimana ia bisa meninggalkan keluarganya, sementara mereka adalah alasan utama ia menerima pernikahan ini?

Namun, sebelum ia sempat menjawab, ponsel Bimo berdering. Ia melirik layar dan wajahnya berubah seketika.

"Maaf, Naura. Aku harus menjawab ini," katanya, lalu berdiri dan berjalan ke balkon.

Naura hanya bisa memperhatikan dari jauh. Nada suara Bimo saat berbicara di telepon terdengar berbeda—dingin, tajam, dan penuh tekanan.

Ia tidak bisa menangkap semua kata-kata Bimo, tetapi satu kalimat yang ia dengar jelas membuat dadanya berdegup kencang.

"Jangan sampai dia tahu. Semua harus berjalan sesuai rencana."

Naura merasakan dingin menjalari tubuhnya.

Siapa yang dimaksud Bimo? Apa yang sebenarnya sedang direncanakannya?

Saat Bimo kembali ke meja, ia tersenyum seperti tidak ada yang terjadi.

"Maaf, Naura. Urusan pekerjaan," ujarnya ringan.

Naura mencoba menyembunyikan rasa cemasnya dan mengangguk.

Namun, di dalam hatinya, ia tahu ada sesuatu yang Bimo sembunyikan darinya.

***

Setelah makan malam, Bimo mengantar Naura pulang seperti biasa.

Namun, ketika Naura turun dari mobil, ia mendapati sebuah amplop diselipkan di pintu rumahnya.

Amplop itu tidak memiliki nama pengirim, hanya bertuliskan “Untuk Naura” dengan tinta hitam.

Dengan tangan gemetar, Naura membuka amplop itu. Isinya hanya satu lembar kertas, tetapi kata-kata di dalamnya membuat jantungnya serasa berhenti berdetak.

“Kamu pikir dia menikahimu karena cinta? Buka matamu, Naura. Kau hanya bagian dari rencana besar yang akan menghancurkanmu.”

Naura tertegun, amplop itu hampir terlepas dari tangannya. Siapa yang mengirim pesan ini? Apa maksudnya? Dan... apa sebenarnya rencana yang dimaksud?

****

Naura memandangi amplop itu lagi, jemarinya gemetar. Pesan misterius yang ia baca tadi siang seolah menjadi petunjuk akan sesuatu yang lebih besar. Sesuatu yang Bimo sembunyikan darinya.

Ia duduk di atas ranjang, mencoba mengatur napas. Bayangan Anita yang dengan santai melontarkan peringatan kembali terlintas di benaknya.

Kata-kata wanita itu begitu tegas dan mengguncang, seolah-olah Anita tahu sesuatu yang Naura tidak ketahui.

“Mas Bimo,” gumam Naura pelan, menatap cincin di jari manisnya. “Apa yang sebenarnya Mas sembunyikan dariku?”

***

Malam itu, Bimo datang ke rumahnya seperti biasa.

Ia membawa kantong besar berisi makanan dan beberapa kebutuhan untuk keluarga Naura.

Tapi kali ini, tatapan Naura padanya berbeda—lebih tajam, lebih menyelidik.

“Naura, kamu kenapa?” tanya Bimo, menyadari perubahan sikap istrinya.

Naura berusaha tersenyum, tetapi senyuman itu tidak sampai ke matanya. “Nggak apa-apa, Mas. Aku cuma banyak pikiran.”

Bimo menatapnya sejenak, lalu tersenyum kecil. “Kalau ada apa-apa, bilang saja, ya. Aku di sini buat kamu.”

Naura hanya mengangguk.

Namun, di dalam hatinya, ia tahu ini saatnya mencari jawaban.

Setelah makan malam, saat keluarga Naura sudah masuk ke kamar masing-masing, ia memutuskan untuk mengutarakan apa yang mengganjal di hatinya. Mereka duduk di ruang tamu, hanya ditemani oleh suara jangkrik di luar jendela.

“Mas,” panggil Naura pelan.

“Iya, Sayang? Ada apa?” Bimo menatapnya sambil tersenyum.

Naura menghela napas panjang. “Hari ini, aku bertemu seseorang. Dia bilang dia teman Mas.”

Ekspresi Bimo berubah. “Siapa?”

“Namanya Anita,” jawab Naura, memperhatikan setiap gerakan kecil di wajah Bimo.

Wajah Bimo menegang sesaat, tetapi ia cepat-cepat memasang senyuman.

“Oh, Anita. Iya, dia teman lama. Kenapa dia ngomongin aku sama kamu?” tanya Bimo penasaran.

Naura menelan ludah. “Dia bilang aku harus berhati-hati. Dia bilang Mas bukan tipe orang yang hanya mencintai satu orang.”

Bimo terkekeh, meski tawa itu terdengar hambar.

“Anita memang suka bercanda. Jangan dengarkan dia, Naura. Dia hanya iri melihat aku bahagia dengan kamu.”

Namun, Naura tidak berhenti di situ. “Mas, ada apa sebenarnya antara Mas dan Anita? Kenapa dia bilang begitu?”

“Naura, aku sudah bilang. Dia cuma teman lama. Kamu jangan terlalu memikirkan omongannya,” jawab Bimo dengan nada lebih tegas.

“Tapi, Mas…” Naura menggigit bibir, mencoba menahan air matanya. “Aku dapat pesan-pesan aneh. Mereka bilang aku cuma bagian dari rencana besar. Aku tidak mengerti, Mas. Apa maksud semua ini?”

Bimo membeku. Untuk pertama kalinya, ia kehilangan senyumnya. “Pesan? Pesan apa maksudmu?”

Naura mengambil amplop yang ia simpan di bawah bantal dan menyerahkannya pada Bimo.

“Ini. Aku terima ini tadi malam.”

Bimo membaca pesan itu dengan ekspresi tak terbaca. Setelah beberapa detik, ia meremas kertas itu dengan kasar dan membuangnya ke lantai.

“Naura, ini cuma orang iseng. Kamu nggak perlu percaya omong kosong seperti ini.”

“Mas, kenapa aku harus percaya sama Mas kalau Mas terus menyembunyikan sesuatu?” suara Naura bergetar, matanya basah.

“Naura!” suara Bimo meninggi, membuat Naura terkejut. “Aku melakukan ini semua demi kamu. Demi kita. Aku nggak mau hal-hal seperti ini merusak hubungan kita.”

“Tapi apa maksud mereka, Mas? Apa ada sesuatu yang aku nggak tahu?” Naura balas menantang, suaranya pecah di ujung kalimat.

Bimo menghela napas panjang.

“Naura, dengar. Ada hal-hal yang memang lebih baik kamu nggak tahu. Percayalah padaku. Aku cuma ingin melindungi kamu.”

Namun, jawaban itu justru membuat hati Naura semakin resah.

“Melindungi? Dari apa, Mas? Atau... dari siapa?”

Bimo tidak menjawab. Ia berdiri, mengambil jasnya, dan melangkah ke pintu.

“Mau ke mana, Mas?” tanya Naura, bangkit dari duduknya.

“Udara di sini terlalu pengap,” jawab Bimo tanpa menoleh. “Aku butuh waktu untuk berpikir.”

Naura hanya bisa memandang punggungnya yang perlahan menghilang di balik pintu. Air matanya akhirnya jatuh, membawa serta perasaan takut yang tak bisa ia abaikan lagi.

(Bersambung)

Terpopuler

Comments

Teddy

Teddy

Sok kaya nih Bimo

2024-11-29

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Langkah Pertama di Kota
2 Bab 2. Harga Sebuah Pertolongan
3 Bab 3. Ikatan di Balik Rasa Takut
4 Bab4. Rahasia di Balik Janji
5 Bab 5. Mengaku Teman Dekat
6 Bab 6. Di Antara Rasa Percaya dan Pengkhianatan
7 Bab 7. Kebenaran yang Menyakitkan
8 Bab 8. Luka yang Tak Terlihat
9 Bab 9. Pilihan yang Menyesakkan
10 Bab 10. Rayuan yang Membelenggu
11 Bab 11. Saat Bahagia
12 Bab 12. Ego di Balik Janji
13 Bab 13. Di Balik Gerbang Megah
14 Bab 14. Genderang Perang
15 Bab 16. Hadiah dan Malapetaka
16 Bab 16. Keluarga atau Naura?
17 Bab 17. Jangan Menikahinya
18 Bab 18. Beda Kasta
19 Bab 19. Buka Untukku
20 Bab 20. Badut
21 Bab 21. Keresahan Hati Keluarga Naura
22 Bab 22. Pilihan yang Salah
23 Bab 23. Menghilang
24 Bab 24. Peluk Aku Untuk Terakhir Kalinya
25 Bab 25. Janji Terakhir Bimo
26 Bab 26. Bertemu Raka
27 Bab 27. Aku Tak Mau Berisik
28 Bab 28. Kehilangan Ayah
29 Bab 29. Mendendam
30 Bab 30. Siapa Raka?
31 Bab 31. Keinginan Raka
32 Bab 32. Pesta Pernikahan Bimo
33 Bab 33. Membantah Rumor
34 Bab 34. Menghilangkan Bukti.
35 Bab 35. Mirip Don Juan
36 Bab 36. Mulailah Bahagia
37 Bab 37. Perempuan Cantik Bersama Raka
38 Bab 38. Ketakutan Naura
39 Bab 39. Raka dan Kekuasaannya
40 Ba 40. Musuh Dalam Selimut.
41 Bab 41. Drama Romantis Don Juan
42 Bab 42. Buronan
43 Bab 43. Cara Raka Membalasnya
44 Bab 44. Bayi di Bawah Gerobak
45 Bab 45. Dendam Keluarga
46 Bab 46. Tega
47 Bab 47. Korban
48 Bab 48. Salah
49 Bab 49. Menyembuhkan Luka
50 Bab 50. Mengubur Luka
51 Bab 51. Kabur? Menjelang Pernikahan
52 Bab 52. Over Protektif
53 Bab 53. Keputusan Terbaik
54 Bab 54. Mencuri Hati Naura
55 Bab 55. Jangan Tinggalkan Aku Malam Ini
56 Bab 56. Anak yang Terbuang
57 Bab 57. Karma_1
58 Bab 58. Karma_2
59 Bab 59. Ketulusan yang Tersisa
60 Bab 60. Hanya Waktu
61 Bab 61. Kesempatan Ke-2
62 Bab 62. Topeng
63 Bab 63. Dugaan yang Salah
64 Bab 64. Jejak Luka
65 Bab 65. Di Antara Dua Wajah
66 Bab 66. Tawaran Beracun
67 Bab 67. Jaring Licik Aline
68 Bab 68. Hukuman Untuk Naura
69 Bab 69. Bunga Beracun
70 Bab 70. Preman Kiriman
71 Bab 71. Kebebasan Bimo
72 Bab 72. Cinta dan Proteksi
73 Bab 73. Kondisi Bimo
74 Bab 74. Kuli Panggul
75 Bab 75. Kubang Kenangan
76 Bab 76. Curang
77 Bab 77. Pengakuan Alden
78 Bab 78. Pengacau
79 Bab 79. Ditipu atau Menipu?
80 Libur Update
81 Bab 80. Pengkhianatan yang Membuat Luka
82 Bab 81. Selamat Tinggal
83 Bab 82. Runtuhnya Pernikahan
84 Bab 83. Jangan Sembunyi
85 Bab 84. Jangan Pergi, Cinta
86 Bab 85. Gadis Kecil Bermata Cokelat
87 Bab 86. Masih Kah Ada
88 Bab 87. Sebuah Pengakuan
89 Bab 88. Cinta yang Salah
90 Bab 89. Keras Kepala
91 Bab 90. Gantung
92 Bab 91. Aku Memang Menemuinya
93 BAB 92. Terjerat Dendam
94 Bab 93. Veronica yang Sesungguhnya
95 Bab 94. Ketertarikan Josh
96 Bab 95. Rencana Tak Terduga Raka
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Bab 1. Langkah Pertama di Kota
2
Bab 2. Harga Sebuah Pertolongan
3
Bab 3. Ikatan di Balik Rasa Takut
4
Bab4. Rahasia di Balik Janji
5
Bab 5. Mengaku Teman Dekat
6
Bab 6. Di Antara Rasa Percaya dan Pengkhianatan
7
Bab 7. Kebenaran yang Menyakitkan
8
Bab 8. Luka yang Tak Terlihat
9
Bab 9. Pilihan yang Menyesakkan
10
Bab 10. Rayuan yang Membelenggu
11
Bab 11. Saat Bahagia
12
Bab 12. Ego di Balik Janji
13
Bab 13. Di Balik Gerbang Megah
14
Bab 14. Genderang Perang
15
Bab 16. Hadiah dan Malapetaka
16
Bab 16. Keluarga atau Naura?
17
Bab 17. Jangan Menikahinya
18
Bab 18. Beda Kasta
19
Bab 19. Buka Untukku
20
Bab 20. Badut
21
Bab 21. Keresahan Hati Keluarga Naura
22
Bab 22. Pilihan yang Salah
23
Bab 23. Menghilang
24
Bab 24. Peluk Aku Untuk Terakhir Kalinya
25
Bab 25. Janji Terakhir Bimo
26
Bab 26. Bertemu Raka
27
Bab 27. Aku Tak Mau Berisik
28
Bab 28. Kehilangan Ayah
29
Bab 29. Mendendam
30
Bab 30. Siapa Raka?
31
Bab 31. Keinginan Raka
32
Bab 32. Pesta Pernikahan Bimo
33
Bab 33. Membantah Rumor
34
Bab 34. Menghilangkan Bukti.
35
Bab 35. Mirip Don Juan
36
Bab 36. Mulailah Bahagia
37
Bab 37. Perempuan Cantik Bersama Raka
38
Bab 38. Ketakutan Naura
39
Bab 39. Raka dan Kekuasaannya
40
Ba 40. Musuh Dalam Selimut.
41
Bab 41. Drama Romantis Don Juan
42
Bab 42. Buronan
43
Bab 43. Cara Raka Membalasnya
44
Bab 44. Bayi di Bawah Gerobak
45
Bab 45. Dendam Keluarga
46
Bab 46. Tega
47
Bab 47. Korban
48
Bab 48. Salah
49
Bab 49. Menyembuhkan Luka
50
Bab 50. Mengubur Luka
51
Bab 51. Kabur? Menjelang Pernikahan
52
Bab 52. Over Protektif
53
Bab 53. Keputusan Terbaik
54
Bab 54. Mencuri Hati Naura
55
Bab 55. Jangan Tinggalkan Aku Malam Ini
56
Bab 56. Anak yang Terbuang
57
Bab 57. Karma_1
58
Bab 58. Karma_2
59
Bab 59. Ketulusan yang Tersisa
60
Bab 60. Hanya Waktu
61
Bab 61. Kesempatan Ke-2
62
Bab 62. Topeng
63
Bab 63. Dugaan yang Salah
64
Bab 64. Jejak Luka
65
Bab 65. Di Antara Dua Wajah
66
Bab 66. Tawaran Beracun
67
Bab 67. Jaring Licik Aline
68
Bab 68. Hukuman Untuk Naura
69
Bab 69. Bunga Beracun
70
Bab 70. Preman Kiriman
71
Bab 71. Kebebasan Bimo
72
Bab 72. Cinta dan Proteksi
73
Bab 73. Kondisi Bimo
74
Bab 74. Kuli Panggul
75
Bab 75. Kubang Kenangan
76
Bab 76. Curang
77
Bab 77. Pengakuan Alden
78
Bab 78. Pengacau
79
Bab 79. Ditipu atau Menipu?
80
Libur Update
81
Bab 80. Pengkhianatan yang Membuat Luka
82
Bab 81. Selamat Tinggal
83
Bab 82. Runtuhnya Pernikahan
84
Bab 83. Jangan Sembunyi
85
Bab 84. Jangan Pergi, Cinta
86
Bab 85. Gadis Kecil Bermata Cokelat
87
Bab 86. Masih Kah Ada
88
Bab 87. Sebuah Pengakuan
89
Bab 88. Cinta yang Salah
90
Bab 89. Keras Kepala
91
Bab 90. Gantung
92
Bab 91. Aku Memang Menemuinya
93
BAB 92. Terjerat Dendam
94
Bab 93. Veronica yang Sesungguhnya
95
Bab 94. Ketertarikan Josh
96
Bab 95. Rencana Tak Terduga Raka

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!