Trauma Mendalam

Penyerangan yang dilakukan oleh Zain saat membantu Haven malam itu ternyata berdampak buruk pada Zain sendiri. Beberapa musuh Haven ternyata berhasil mendapatkan identitas Zain yang mana Zain merupakan pemimpin organisasi Zen Zephyrs di New York Amerika.

Zain yang tengah keluar untuk belanja bersama Zoya dihadang oleh beberapa orang. Zain yang saat itu melihat Zoya sudah ketakutan langsung memegang tangan kembarannya itu.

“Zain, mereka siapa?” tanya Zoya.

“Paling orang iseng, kamu tunggu saja di mobil ya.”

“Nggak, jangan tinggalin aku Zain.”

“Aku akan urus mereka sebentar kok.”

“Tapi Zain—” pria itu keluar dari mobil dengan tatapan tajam, ada 3 mobil menghadang mobil Zain, semua turun, mereka siap untuk menghabisi Zain saat itu juga.

Dengan seluruh kekuatan yang dia miliki, akhirnya Zain bisa membuat mereka semua tumbang, Zain kembali ke dalam mobil dengan santai dan duduk di bangku kemudinya.

Zoya menatap Zain dengan tatapan ketakutan, Zain mengusap lembut wajah Zoya.

“Jangan tegang gini dong, jelek tau nggak muka kamu Zee, santai aja, mereka udah nggak ada kok.” Bukannya tenang, Zoya malah semakin kaku dan meneteskan air matanya menatap Zain.

“Kamu kenapa natap aku begitu Zee?”

Tiba-tiba ada dua orang pria yang tiba-tiba muncul di bangku tengah sambil menodongkan pistol ke arah Zoya dan Zain, bukan main lagi rasa takut yang Zoya rasakan.

“Jalankan mobil ke alamat ini.” Titah salah seorang pria itu, Zain melihat alamat yang tertulis lalu melajukan mobilnya, kedua pria itu masih menodongkan pistol pada Zoya dan Zain.

Sesampainya di sebuah gedung kosong, Zain dan Zoya digiring masuk ke dalam dan mereka diikat dengan tali di sebuah kursi.

“Mau apa kalian?” tanya Zain dengan nada datar tanpa ada rasa takut sama sekali, justru yang dia khawatirkan adalah Zoya.

“Mau menghabisi mu.” Zoya membulatkan matanya, mulutnya saat ini tutup dengan kain oleh mereka.

“Ya sudah, kalau begitu tolong bebaskan adikku itu, jangan bunuh aku di depannya.” Zoya langsung menggeleng mendengar perkataan Zain, air matanya langsung meluncur begitu saja, suara teriakan Zoya tertahan dengan kain yang menutup mulutnya.

“Wah ini yang aku sukai, tadinya aku memang akan membunuhmu ketika sendiri tapi melihat sorot matamu yang seperti tidak takut mati, aku jadi berubah pikiran.” Ujar seorang pria yang menjadi pemimpin dari mereka semua.

“Katakan selamat tinggal pada adikmu itu, Zain Aderal Aznand.” Zain menatap lekat wajah Zoya, dia tahu kalau umurnya tidak akan panjang lagi, Zoya menangis sambil berusaha melepaskan ikatannya saat ini.

“Jangan menangis lagi Zee, aku baik-baik saja, mereka ini hanyalah para pengecut yang bisa main keroyokan, santai saja lah.” Kata Zain dengan tenang yang membuat pria di hadapannya tersulut emosi.

Dorr Dorr Dorr

Zoya langsung merasa seluruh tubuhnya lemas tak bertulang, darah mengucur bebas dari kepala Zain yang telah bolong ditembus oleh tiga peluru pria itu. Mata Zain yang selalu menatapnya penuh kasih, sekarang terpejam, tak ada lagi senyuman manis Zain yang akan dilihat oleh Zoya.

Semua anak buah Josh bersorak karena Zain, si pemimpin Zen Zephyrs sudah tamat di tangannya. Sebenarnya Josh memang sudah lama mengincar Zain namun Zain sangat kuat untuk dia taklukkan, hingga dia meminta anak buahnya untuk memata-matai Zain, akhirnya dia tahu kalau kelemahan Zain adalah Zoya. Itulah kenapa Zain di serang ketika bersama dengan Zoya.

Josh membuka kain yang menutupi mulut Zoya dan juga ikatan di tubuh Zoya, dia membiarkan Zoya mendekati mayat Zain.

Namun Zoya hanya mematung di atas kursi itu dengan tatapan masih terpaku pada Zain.

“Kau harus tau Zoya, saudaramu itu seorang mafia, dia memimpin organisasi besar di New York, dia adalah musuh terberat bagiku dan hari ini aku akan merayakan kematiannya. Bukankah kau selama ini mengira dia pria yang polos dan baik? Perkiraanmu ternyata salah bukan, dia dan juga sepupumu Arkan, Azkan, merupakan mafia yang memiliki banyak musuh dan inilah salah satu resiko terjun di dunia seperti ini, KE-MA-TI-AN.” Josh berkata dengan nada lembut di telinga Zoya, lalu mereka semua pergi meninggalkan Zoya sendiri dengan mayat Zain.

Zoya mendekati Zain dan memeluknya lalu menangis histeris.

“ZAAAIIINNNNNN.” Teriak Zoya.

Satu jam setelah kejadian itu, ponsel Zain berbunyi di dalam saku celananya. Zoya dengan tangan yang masih bergetar mengangkat panggilan dari Haven.

“Zain, kau dimana? Aku ingin bertemu denganmu.” Suara Haven terdengar jelas di telinga Zoya.

“Tolong kami Haven.” Haven terkesiap saat mendengar suara parau dan lemah dari Zoya itu.

“Zoya, kalian ada dimana sekarang?” Tak lama Zoya pun ikut pingsan di samping jasad Zain, panggilan itu masih tersambung.

Haven segera meluncur ke lokasi Zain dan Zoya saat ini, dia mengetahui dari lokasi ponsel Zain.

Ketika sampai di sana, Haven begitu kaget melihat Zain sudah terkapar tak bernyawa, dia kemudian memeriksa kondisi Zoya dan ternyata masih hidup.

...***...

Jenazah Zain di makamkan di Indonesia, tangis pilu menyambut kepulangan Zain. Sonia bahkan sampai pingsan dengan kejadian ini.

Sudah satu bulan anaknya di makamkan dan sampai detik ini pula Zoya tak bergeming sama sekali, dia tak bicara atau melakukan apapun, dia hanya diam mematung di atas kursi di kamarnya.

Sonia merasa dirinya mati berkali-kali mengingat apa yang menimpa anak-anaknya itu. Kali ini, Sonia berusaha untuk kuat demi Zoya, begitu juga dengan Sean. Berbagai pengobatan diberikan untuk Zoya, namun kondisinya masih seperti patung.

Butuh waktu satu minggu untuk Sean membalaskan perbuatan Josh pada anak-anaknya, dengan bantuan Haven, Sean bisa melumpuhkan dan membasmi semua orang-orang Josh hingga tak bersisa.

Josh sendiri di siksa habis-habisan oleh Zay dengan tangannya sendiri di dalam mansion Haven hingga Josh meregang nyawa dengan tragis pula.

Sean memasuki kamar Zoya sambil membawakan makanan. Zoya duduk di sofa sambil menatap keluar jendela, matanya terus mengeluarkan air mata, raut wajahnya tetap datar tanpa ekspresi apapun.

Sean berlutut di hadapan anaknya itu sambil memegang tangan Zoya. Sean begitu terpukul dengan semua ini, Zain yang meninggal dengan cara seperti itu dan Zoya seakan kehilangan gairah hidupnya serta meninggalkan trauma mendalam bagi Zoya sendiri.

“Anak papa makan dulu ya, Zain udah bikin pasta untuk kamu nak, dimakan ya.” Zoya mengangguk, Sean menyuapkan pasta itu untuk Zoya, dia memalingkan wajahnya dari Zoya dan terisak, tidak sanggup dia untuk melihat putrinya seperti itu.

Zoya tidak mau makan, jika mendengar kalau makanan itu adalah buatan Zain maka dia pasti akan memakan dengan lahap.

Sudah sebulan kepergian Zain, sebulan pula tak terdengar suara Zoya di dalam rumah itu.

...***...

Episodes
1 Persaudaraan
2 Menghajar Penguntit
3 Trauma Mendalam
4 Menemukan Orang Yang Tepat
5 Dibuat Kesal
6 Pertama Untukmu Tapi Tidak Untukku
7 Aku Ingin Menemuimu
8 Berlatih Bela Diri
9 Organisasi Yang Meresahkan
10 Penyerangan Markas Zen Zephyrs
11 Permintaan Maaf
12 Pemimpin Quantum Syndicate
13 Pengkhianat Yang Sebenarnya
14 Perpisahan Dengan Teman Masa Kecil
15 Kepulangan Anak-Anak
16 Semua Menghilang
17 Menjadi Sandera
18 Rekaman Masa Lalu
19 Kekecewaan Mereka
20 Permintaan Maaf
21 Berurusan Dengan Psikopat
22 Hilangnya Kehormatan
23 Penerimaan Yang Baik
24 Salah Pilih Korban
25 Ciuman Itu Kembali Dirasakan
26 Bertarung Kembali
27 Berakhir Dalam Perut Buaya
28 Malam Perpisahan
29 Perpisahan Yang Diinginkan
30 Berhasil Melumpuhkan Musuh
31 Mengingat Penyiksaan Lama
32 Tidur Di Club
33 Gadis Dari India
34 Menyusup Ke Ruangan Bawah Tanah
35 Merencanakan Pembebasan
36 Misi Selesai
37 Permintaan Untuk Menjauh
38 Perjodohan
39 Ancaman Zoya
40 Akibat Obat Perangsang
41 Malam Pertama
42 Keinginan Untuk Hamil
43 Menggoda dan Tergoda
44 Pelayan Tak Tahu Diri
45 Memanfaatkan Perasaan
46 Obat Tidur
47 Aku Hanya Mencintai Istriku
48 Mau Cireng
49 Eksperimen Gila
50 Kekecewaan Pada Kekasih Hati
51 Melampiaskan Rasa Sakit
52 Wanita Yang Tepat
53 Dilema
54 Selesai Satu Masalah, Datang Masalah Lain
55 Itu Benihku
56 Menghilang
57 Keributan Tak Terelakkan
58 Dikhianati Kembali
59 Sudah Punya Pacar?
60 Penolakan Zay
61 Wanita Tangguh
62 Taruhan Satu Juta Dollar
63 Penyerangan Karesa
Episodes

Updated 63 Episodes

1
Persaudaraan
2
Menghajar Penguntit
3
Trauma Mendalam
4
Menemukan Orang Yang Tepat
5
Dibuat Kesal
6
Pertama Untukmu Tapi Tidak Untukku
7
Aku Ingin Menemuimu
8
Berlatih Bela Diri
9
Organisasi Yang Meresahkan
10
Penyerangan Markas Zen Zephyrs
11
Permintaan Maaf
12
Pemimpin Quantum Syndicate
13
Pengkhianat Yang Sebenarnya
14
Perpisahan Dengan Teman Masa Kecil
15
Kepulangan Anak-Anak
16
Semua Menghilang
17
Menjadi Sandera
18
Rekaman Masa Lalu
19
Kekecewaan Mereka
20
Permintaan Maaf
21
Berurusan Dengan Psikopat
22
Hilangnya Kehormatan
23
Penerimaan Yang Baik
24
Salah Pilih Korban
25
Ciuman Itu Kembali Dirasakan
26
Bertarung Kembali
27
Berakhir Dalam Perut Buaya
28
Malam Perpisahan
29
Perpisahan Yang Diinginkan
30
Berhasil Melumpuhkan Musuh
31
Mengingat Penyiksaan Lama
32
Tidur Di Club
33
Gadis Dari India
34
Menyusup Ke Ruangan Bawah Tanah
35
Merencanakan Pembebasan
36
Misi Selesai
37
Permintaan Untuk Menjauh
38
Perjodohan
39
Ancaman Zoya
40
Akibat Obat Perangsang
41
Malam Pertama
42
Keinginan Untuk Hamil
43
Menggoda dan Tergoda
44
Pelayan Tak Tahu Diri
45
Memanfaatkan Perasaan
46
Obat Tidur
47
Aku Hanya Mencintai Istriku
48
Mau Cireng
49
Eksperimen Gila
50
Kekecewaan Pada Kekasih Hati
51
Melampiaskan Rasa Sakit
52
Wanita Yang Tepat
53
Dilema
54
Selesai Satu Masalah, Datang Masalah Lain
55
Itu Benihku
56
Menghilang
57
Keributan Tak Terelakkan
58
Dikhianati Kembali
59
Sudah Punya Pacar?
60
Penolakan Zay
61
Wanita Tangguh
62
Taruhan Satu Juta Dollar
63
Penyerangan Karesa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!