KABAR MENGEJUTKAN

Krucuuuk....

Perut Catharine berbunyi kencang ketika aroma daging domba panggang masuk kedalam indera penciumannya.

Kedua matanya langsung terbuka sempurna dengan air liur yang hampir menetes melihat aneka sajian hidangan daging domba yang tertata apik diatas meja yang ada disamping ranjang.

Catharine yang sangat kelaparan setelah menguras banyak tenaga untuk menyembuhkan para prajurit dan menumpas para penyusup didalam istana segera bangkit dan duduk didepan meja dengan kedua mata berbinar.

Tanpa aba-aba, dia langsung mengambil satu potong besar daging domba panggang, menyuapkan ke mulutnya sambil menutup mata seolah meresapi setiap kelezatan disetiap kunyahannya.

“Ini sangat enak!”, ujarnya bersemangat.

Diapun tanpa sungkan langsung mengambil daging domba cukup banyak diatas piring dan segera memakannya.

Saat makan, dia tak akan bisa berhenti, tidak perduli dengan penampilan, tidak perduli dengan keadaan sekitar dan dengan rakus menghabiskan satu piring besar daging domba panggang yang tersedia diatas meja.

Bukan hanya daging domba saja yang raib, roti isi daging serta sup ikan segar yang tersaji dalam jumlah besar yang biasanya disantap oleh lima orang kini habis tak bersisa, semua masuk kedalam perut Catherine yang masih tampak rata meski semua makanan telah masuk kedalam perutnya.

Derreck sampai terbelalak tak percaya jika wanita kurus dihadapannya memiliki porsi makan yang besar, tak sesuai dengan bentuk tubuhnya.

“Gila! Itu makanan masuk kemana jika tubuhnya kurus kering seperti itu”, batin Derreck syok.

Lain Derreck lain Raja Dexter, lelaki itu semakin merasa tak mengenal apapun tentang Catharine.

Setiap kali mereka bertemu ada saja tingkah polanya yang membuat orang terkejut dan penasaran dengannya.

Begitu selesai, Catharine yang tak menganggap kehadiran tuan rumah disampingnya langsung bangkit dan ingin pergi.

Namun langkah kakinya terhenti ketika suara berat menginterupsinya, “Mau kemana? Sudah ada dokter kekaisaran jadi beristirahatlah”.

Dia berhenti, menoleh dan menatap Raja Dexter dengan dingin. “Yang Mulia, saya akan kembali ke paviliun belakang. Terimakasih atas makanannya”.

Perut kenyang dan istirahat yang baik membuat tubuh Catharine kembali bertenaga dan tanpa menunggu persetujuan Raja Dexter, dia langsung keluar ruangan.

Di aula kediaman utama tampak lebih dari dua ratus prajurit yang terluka sedang dirawat oleh seorang dokter yang tampak berlalu lalang untuk mengobati pasien yang masih belum sempat dia rawat karena dia tak cukup tenaga untuk merawat semuanya.

Catharine mendahulukan para korban dengan luka yang cukup serius dan meninggalkan sejenak para korban luka ringan yang kini tampak telah ditanggani oleh dokter kekaisaran yang telah tiba.

Begitu melihat wanita bercadar dengan gaun penuh darah korban yang tadi sempat dirawatnya sebelum dia kelelahan dan memutuskan untuk beristirahat sejenak didalam kamar, dokter kekaisaran dan beberapa prajurit yang tadi ditolongnya, berdiri membungkuk untuk memberi hormat.

Sementara para prajurit yang terluka parah dan tak bisa berdiri hanya menundukkan kepala dengan penuh rasa terimakasih.

Catharine terdiam sejenak, sebelum senyum manis tercetak di wajahnya yang sayang tak bisa dilihat karena tertutup cadar.

Melihat bagaimana para prajurit berterima kasih kepadanya, hatinya merasa hangat karena upayanya sangat dihargai oleh mereka.

Catharine mengangkat satu tangannya untuk menyapa, “Saya akan membersihkan diri dulu sebelum bergabung dengan dokter untuk kembali meriksa kondisi kalian dan merencanakan pengobatan lanjutan”, ujarnya yang dibalas anggukan oleh semua orang.

Dalam pengobatan korban luka peperangan, infeksi luka adalah hal yang paling sering terjadi maka dari itu Catharine berencana akan memberikan mereka edukasi mengenai cara penanganan luka mereka secara mandiri agar infeksi luka tak lagi menjadi momok menakutkan yang bisa membuat seseorang merenggang nyawa.

Setelah Catharine pergi, Raja Dexter didalam ruangan menatap sisa-sisa makanan diatas meja dengan kerutan yang dalam.

“Derreck!”

“Pergi periksa, siapa yang dengan sengaja membuat istri Raja ini kelaparan saat berada didalam istana!”

Siapapun yang melihat bagaimana cara Catharine makan pasti mengira jika wanita itu sudah tidak makan selama beberapa hari.

Kemarin pagi, mereka tidak jadi sarapan setelah Catharine menyajikan menu sarapan yang jauh dari kata layak setelah dipaksa kepala pelayan Roger memasak.

Untuk makan siang dan makan malam, Raja Dexter tak lagi melihat istrinya itu di meja makan karena dia juga terlalu sibuk mencari tahu para penyusup yang berani menyerangnya di meja makan.

Dan hari ini, sebelum dia memakan sarapan paginya, terjadi kekacauan yang besar di istananya dan sang istri turut membantunya.

Hal itu sangat wajar bagi Catharine jika dia makan sangat banyak begitu melihat ada makanan tersaji diatas meja.

Itulah yang ada dalam benak Raja Dexter saat ini namun hal itu tak berlaku untuk Derreck yang sudah tahu siapa orang yang berbuat ulah, pasti kepala pelayan istana, Roger.

Roger sendiri memiliki keberanian seperti itu juga semuanya bersumber dari Raja Dexter sendiri yang sejak awal tidak menyukai dan ingin menghina Catharine sehingga Roger sebagai orang yang telah lama mengabdi berusaha untuk menjadi perpanjangan tangan sang Raja dalam menyiksa istrinya.

Meski begitu, Derreck tak berani mengatakan semua yang ada dalam pikirannya itu dihadapan Raja Dexter dan hanya mengiyakan perintahnya dan segera keluar untuk mencari tahu situasi sebenarnya yang terjadi dari Roger.

Sementara itu, Catharine yang berjalan keluar menuju halaman paviliun belakang berpapasan dengan para pelayan dan pekerja kasar yang melakukan tugasnya seperti biasa dihalaman istana, melihat pakaiannya penuh dengan darah mereka langsung berteriak ketakutan.

Mereka semua lari tunggang langgang seperti sedang melihat hantu, apalagi langit mendung dan suasana yang mencekam setelah status siaga diberlakukan, hembusan angin yang menerbangkan rambut merahnya semakin membuat orang yang menatapnya merinding dan tak berani mendekat.

“Sial! Mana ada hantu cantik begini! Buta mereka!”, gumannya menggerutu.

Dengan acuh, Catharine kembali melangkahkan kakinya menuju paviliun tempat tinggalnya yang terlihat hampir roboh akibat ulah para penyusup dan hujan lebat yang mengguyur bumi pagi tadi.

Begitu Catharine menoleh, Lili langsung berlari dan memeluknya dengan erat.

“Huaaa...nona...darimana saja anda. Saya begitu khawatir melihat nona tak ada dalam kamar begitu saya bangun”, ujar Lili sambil memeluk Catharine sambil menangis sesenggukan.

“Nona, kamar anda hancur total. Entah apa yang terjadi, setelah meminum sup saya tidak ingat apa-apa”, ujarnya sambil berderai air mata.

Catharine melepaskan pelukan Lili dan menatap pelayan pribadinya itu penuh selidik. “Sup apa yang kamu makan? Apa semua pelayan memakannya?”, tanyanya penuh kecurigaan.

Dengan polos, Lili menceritakan mengenai sup kentang daging yang dibuat khusus oleh Selir Daysi didapur.

Karena merasa tak enak hati dan sedikit takut, Lili  yang sebenarnya masih kenyang setelah sarapan bersama nona mudanya terpaksa meminum sup tersebut dalam mangkuk kecil.

Lili yang merasa mengantuk setelah meminum sup pun pamit untuk kembali kedalam kamarnya dan tertidur hingga sore hari.

“Sudah aku duga. Wanita itu tak biasa”, batinnya bermonolog.

Kemarin, sewaktu Selir Daysi memegang tangannya, tanpa wanita itu sadari Catharine merasakan nadinya yang membuatnya cukup terkejut.

Wanita yang selalu bertingkah laku lemah ternyata seorang praktisi bela diri sepertinya meski kekuatan yang dimilikinya tak sebesar miliknya.

“Apa tujuan wanita itu?”

“Membunuh Raja Dexter?”

“Kurasa, tidak sesimple itu”

Catharine termenung sejenak berusaha meraba-raba motif Selir Daysi dan kericuhan yang terjadi selama dua hari ini didalam istana hingga seekor elang yang tiba-tiba bertengger dipundaknya membuyarkan lamunannya.

“Dakkar! Apa yang membuatmu kemari?”, tanyanya penasaran.

Melihat ada gulungan kertas dikaki elang milik kakak seperguruannya itu, Catharine segera membuka gulungan tersebut dengan tangan gemetar.

Kedua matanya melotot sempurna dengan mulut terbuka karena terkejut atas informasi yang diterimanya.

“Ini! Tidak mungkin!”, gumannya syok.

Episodes
1 DATANG KE IBUKOTA
2 KESEDIHAN CATHALINA
3 PAGI YANG MENCEKAM
4 DRAMA
5 PENYERANGAN
6 CURIGA
7 GERAM
8 SISI LAIN DAYSI
9 KERIKIL KECIL
10 PEMBALASAN DENDAM DIMULAI
11 RAHASIA
12 MEMBERI PERTOLONGAN
13 MISI PENYELAMATAN PART 1
14 MISI PENYELAMATAN PART 2
15 MENGOBATI
16 PENYELIDIKAN
17 HILANG KETENANGAN
18 PRADUGA
19 KABAR MENGEJUTKAN
20 PREDIKSI
21 MENYEBAR RUMOR
22 MEMBUAT KERIBUTAN
23 KETEGASAN RAJA DEXTER
24 PENGALIHAN ISU
25 KEMBALI KE KEDIAMAN WILSON
26 TERKEJUT
27 RAHASIA KELUARGA WILSON
28 SENJATA MAKAN TUAN
29 KETEGASAN CATHARINE
30 KEMARAHAN MARQUESS BETRAND
31 HANCURNYA IMAGE ARIN
32 KEDATANGAN MARQUESS BETRAND
33 MEMINTA PENJELASAN
34 KEGADUHAN MALAM HARI
35 KEGELISAHAN HATI
36 UNDANGAN PERJAMUAN
37 PROVOKASI
38 PERTUNJUKKAN
39 MATI KUTU
40 MEMBALIK KEADAAN
41 MENGUSIR HAMA
42 TERHINA
43 TARGET
44 PERGI KE BARAK
45 MENDAPAT SERANGAN
46 KEMBALI LOLOS
47 DIAKUI
48 AMBISI
49 TERKUAK
50 MURKA
51 KENYATAAN PAHIT
52 INTRIK
53 MASUK KEKAWASAN MUSUH
54 MENUMPAS BANDIT
55 GEJOLAK DI IBUKOTA
56 `HUKUMAN BAGI PARA PENJAHAT
57 SYOK
58 MENGHILANGKAN BATU SANDUNGAN
59 KEJUTAN TAK MENYENANGKAN
60 PERBURUAN
61 PESTA PART 1
62 PESTA PART 2
63 HILANGNYA KEPOLOSAN ARIN
64 MERAMPOK KEDIAMAN SANG AYAH
65 SUDAH JATUH, TERTIMPA TANGGA PULA
66 GOSIP BERKEMBANG SEMAKIN LIAR
67 BAB 67
68 BAB 68
69 BAB 69
70 BAB 70
71 BAB 71
72 BAB 72
73 BAB 73
74 BAB 74
75 BAB 75
76 BAB 76
77 BAB 77
78 BAB 78
79 BAB 79
80 BAB 80
81 BAB 81
82 BAB 82
83 BAB 83
84 BAB 84
85 BAB 85
86 BAB 86
87 BAB 87
88 BAB 88
89 BAB 89
90 BAB 90
91 BAB 91
92 BAB 92
93 BAB 93
94 BAB 94
95 BAB 95
96 BAB 96
97 BAB 97
98 BAB 98
99 BAB 99
100 BAB 100
101 BAB 101
102 BAB 102
103 BAB 103
104 BAB 104
105 BAB 105
106 BAB 106
107 BAB 107
108 BAB 108
109 BAB 109
110 BAB 110
111 BAB 111
112 BAB 112
113 BAB 113
114 BAB 114
115 BAB 115
Episodes

Updated 115 Episodes

1
DATANG KE IBUKOTA
2
KESEDIHAN CATHALINA
3
PAGI YANG MENCEKAM
4
DRAMA
5
PENYERANGAN
6
CURIGA
7
GERAM
8
SISI LAIN DAYSI
9
KERIKIL KECIL
10
PEMBALASAN DENDAM DIMULAI
11
RAHASIA
12
MEMBERI PERTOLONGAN
13
MISI PENYELAMATAN PART 1
14
MISI PENYELAMATAN PART 2
15
MENGOBATI
16
PENYELIDIKAN
17
HILANG KETENANGAN
18
PRADUGA
19
KABAR MENGEJUTKAN
20
PREDIKSI
21
MENYEBAR RUMOR
22
MEMBUAT KERIBUTAN
23
KETEGASAN RAJA DEXTER
24
PENGALIHAN ISU
25
KEMBALI KE KEDIAMAN WILSON
26
TERKEJUT
27
RAHASIA KELUARGA WILSON
28
SENJATA MAKAN TUAN
29
KETEGASAN CATHARINE
30
KEMARAHAN MARQUESS BETRAND
31
HANCURNYA IMAGE ARIN
32
KEDATANGAN MARQUESS BETRAND
33
MEMINTA PENJELASAN
34
KEGADUHAN MALAM HARI
35
KEGELISAHAN HATI
36
UNDANGAN PERJAMUAN
37
PROVOKASI
38
PERTUNJUKKAN
39
MATI KUTU
40
MEMBALIK KEADAAN
41
MENGUSIR HAMA
42
TERHINA
43
TARGET
44
PERGI KE BARAK
45
MENDAPAT SERANGAN
46
KEMBALI LOLOS
47
DIAKUI
48
AMBISI
49
TERKUAK
50
MURKA
51
KENYATAAN PAHIT
52
INTRIK
53
MASUK KEKAWASAN MUSUH
54
MENUMPAS BANDIT
55
GEJOLAK DI IBUKOTA
56
`HUKUMAN BAGI PARA PENJAHAT
57
SYOK
58
MENGHILANGKAN BATU SANDUNGAN
59
KEJUTAN TAK MENYENANGKAN
60
PERBURUAN
61
PESTA PART 1
62
PESTA PART 2
63
HILANGNYA KEPOLOSAN ARIN
64
MERAMPOK KEDIAMAN SANG AYAH
65
SUDAH JATUH, TERTIMPA TANGGA PULA
66
GOSIP BERKEMBANG SEMAKIN LIAR
67
BAB 67
68
BAB 68
69
BAB 69
70
BAB 70
71
BAB 71
72
BAB 72
73
BAB 73
74
BAB 74
75
BAB 75
76
BAB 76
77
BAB 77
78
BAB 78
79
BAB 79
80
BAB 80
81
BAB 81
82
BAB 82
83
BAB 83
84
BAB 84
85
BAB 85
86
BAB 86
87
BAB 87
88
BAB 88
89
BAB 89
90
BAB 90
91
BAB 91
92
BAB 92
93
BAB 93
94
BAB 94
95
BAB 95
96
BAB 96
97
BAB 97
98
BAB 98
99
BAB 99
100
BAB 100
101
BAB 101
102
BAB 102
103
BAB 103
104
BAB 104
105
BAB 105
106
BAB 106
107
BAB 107
108
BAB 108
109
BAB 109
110
BAB 110
111
BAB 111
112
BAB 112
113
BAB 113
114
BAB 114
115
BAB 115

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!