MENGOBATI

Dipavilun utama, seorang wanita muda tampak melamun sambil menatap hujan yang tak kunjung reda dengan berbagai macam pemikiran.

“Siapa sebenarnya sosok berpakaian merah yang membantu mereka?Tidak mungkin wanita idiot itu kan!”, batinnya penasaran.

Jika saja dia tak hampir ketahuan, mungkin saat ini dia bisa mendapatkan informasi mengenai sosok asing yang membuat aksinya gagal kembali pagi ini.

Akibat hujan yang cukup deras, dari atas pohon pandangannya kabur dan hanya bayangan berpakaian merah yang terlihat melesat kesana kemari membantai prajurit kematian yang dibantunya masuk untuk membunuh Raja Dexter gagal melaksanakan tugasnya.

Mencoba mencari tahu sekarang justru akan menimbulkan kecurigaan sehingga diapun hanya bisa menelan rasa penasaran yang ada dalam hati dan hanya bisa menunggu hukuman yang akan diterimanya karena misi yang dia emban kembali mengalami kegagalan.

Sementara itu didalam ruang rahasia Raja Dexter, Catharine tampak mengobati penguasa istana Benedict dengan sedikit kasar.

Meski tak sepenuhnya bersalah, namun lelaki tersebut juga telah menorehkan luka dihati sang kakak.

Maka dari itu Catharine pun berniat untuk melampiaskan rasa marah dan kecewa kakak kembarnya dengan menyiksa Raja Dexter seperti saat ini.

Meski Raja Dexter melakukan semua hal buruk tersebut karena tak puas dengan keputusan Kaisar, tapi bagi Catharine, lelaki yang mempermalukan dan menyiksa wanita lemah untuk melampiaskan amarahnya adalah tipikal lelaki yang tak bermoral.

Dalam kesempatan kali ini, Catharine pun berusaha untuk melampiaskan amarahnya, luka sayatan yang cukup dalam dia jahit tanpa memberikan obat bius agar lelaki itu bisa merasakan sakitnya ditusuk jarum dan dijahit.

Jika bukan sekarang, Catharine tak yakin dia bisa menyiksa pria bengis ini dimasa depan jadi kesempatan yang ada pun dia pergunakan dengan sebaik-baiknya.

Derreck yang melihat bagaimana kejamnya Catharine dalam menjahit bahu Raja Dexter yang sobek hanya bisa bergidik ngilu.

Ingin sekali dia memarahi Catharine, namun mengingat bagaimana kekejaman wanita tersebut Derreck pun mengurungkan niatnya.

Entah apa lagi yang tersembunyi dilengan baju wanita tersebut dan Derreck sebagai orang yang masih sayang nyawa tak ingin memprovokasi Catharine yang masih belum dia tahu kepribadiannya seperti apa.

Oleh karena itu, Derreck hanya bisa diam dan patuh, tidak berani mengucapkan sepatah katapun hingga Raja Dexter selesai diobati.

Raja Dexter menatap Catharine yang hampir selesai menjahit bahunya dengan bibir bergetar ketika dia merasakan tubuh bagian bawahnya kembali sakit.

Catharine yang menyadari hal tersebut segera menyelesaikan tugasnya dan segera memberikan pil berwarna hitam legam yang diambilnya dari kotak obat.

“Makanlah, ini akan sedikit mengurangi rasa sakit di tubuh bagian bawah anda”ucapnya sambil menyuapkan pil didepan mulut Raja Dexter yang mau tak mau terpaksa membuka mulutnya.

Begitu pil berwarna hitam dan berbau menyengat masuk kedalam mulut, rasa pahit mulai menyebar diseluruh mulutnya membuat perutnya terasa mual.

Catharine yang mengetahui jika Raja Dexter ingin memuntahkan pil berharganya segera menjepit bibir suaminya tersebut dengan satu tangan.

“Aku akan mematahkan kepala anda jika sampai pil itu Yang Mulia muntahkan! Telan! Jangan cengeng!”, teriak Catharine galak.

Mendapat ancaman dan tatapan tajam, dengan sekuat tenaga Raja Dexter menelan pil kedalam tenggorokannya dengan susah payah.

Ini adalah pil paling pahit yang pernah dia minum. Bahkan setelah pil tersebut menghilang, jejak yang ditinggalkannya masih belum hilang membuat kedua matanya memerah dan berkaca-kaca.

“Pil apa itu? rasanya sungguh pahit”, ujarnya penuh keluhan.

“Jangan cengeng dan patuhlah jika ingin kakimu sembuh!”, ucapnya tajam.

Wajah Raja Dexter menjadi gelap dimarahi seperti itu oleh wanita yang dianggap sampah bagi orang lain.

Harga dirinya sebagai raja perang seolah tak berarti apa-apa saat ini dihadapan Catharine yang kegalakannya melampaui ibu tiri.

“Apakah dia tidak tahu jika itu sangat pahit? Dia benar- benar seperti penyihir wanita dalam cerita” , Raja Dexter hanya bisa mengeluh dalam hati tanpa mengungkapkannya ke permukaan karena tak ingin kembali dimarahi oleh Catharine.

Sebagai Raja Perang berwajah dingin, baru kali ini dia dimaki-maki dan dimarahi tepat didepan matanya oleh seorang wanita.

Bahkan ibu yang melahirkannya saja tak berani memarahinya seperti apa yang Catharine lakukan saat ini.

Jika bisa bangkit, mungkin dia akan menggali lubang yang dalam dan mengubur wanita penyihir itu hidup-hidup didalam tanah.

Catharine yang merasa dimaki oleh Raja Dexter dalam hati pun menatap tajam lelaki tersebut yang segera memalingkan wajahnya begitu kedua mata mereka saling bertemu.

Dengan lincah, Catharine memijit sambil menekan beberapa titik dikaki Raja Dexter untuk mencari penyebab kelumpuhannya selain merupakan efek dari racun.

“Otot kaki Yang Mulia masih bagus, hanya bagian kiri tendon betis sedikit robek namun masih bisa aku obati. Sementara kaki yang satunya tak ada masalah serius, hanya perlu dirangsang agar bisa kembali berfungsi seperti semula. Hal ini merupakan berita bagus karena aku hanya perlu mengeluarkan racun yang ada dalam tubuh agar Yang Mulia bisa kembali berjalan”, ucapnya sambil terus meraba kedua kaki Raja Dexter dengan cermat.

Raja Dexter dan Derreck tentu saja sangat terkejut akan analisa yang diberikan oleh Catharine dan setengah tak percaya karena banyak dokter yang mencoba mengobati mengatakan jika peluang Raja Dexter untuk sembuh dan bisa berjalan sangatlah kecil.

Melihat tatapan ketidak percayaan diwajah keduanya, Catharine yang tak ambil pusing akan hal tersebut segera menyuruh Derreck untuk menyiapkan dua baskom dimana satu baskom berisi air hangat dan sebuah handuk bersih.

Sambil menungu peralatan yang dimintanya tersedia, Catharine mengeluarkan jarum dan memulai akupuntur dikaki Raja Dexter.

“Rebus tanaman obat ini dengan perbandingan dua banding satu”, perintahnya tanpa mengalihkan pandangan dari jarum yang ada ditangannya.

Derreck yang sudah biasa membantu menyiapkan minuman obat cukup paham akan instruksi yang Catharine berikan kepadanya.

Selama melakukan akupuntur, Raja Dexter terkesima dengan wajah cantik Catharine, meski memakai cadar namun hal itu tak membuat kecantikan istrinya tersebut tertutup.

“Cantik”, gumannya dalam hati.

Raja Dexter yang sempat terpesona segera memalingkan wajahnya yang merona akibat pemikirannya tersebut.

“Sial!”, umpatnya sangat pelan, meruntuki bayangan mesum yang sempat singgah dikepalanya.

Catharine yang memiliki indera pendengaran yang relative tajam menaikkan satu alisnya sambil menatap kearah Rajah Dexter begitu satu umpatan keluar dari mulutnya, “Kenapa? Apa tusukan jarum ini juga sangat sakit?”,

Kata bernada ejekan yang tersirat dalam ucapan Catharine, membuat hati Raja Dexter menjadi kesal dan diapun segera menjawab singkat “Tidak apa, lanjutkan”, ucapnya datar, berusaha menutupi kegugupan yang sempat melanda hatinya.

Kehadiran Derreck yang datang sambil membawa peralatan yang Catharine minta serta segelas ramuan obat membuat hati Raja Dexter menjadi lega, setidaknya kecanggungan yang sempat tercipta tak lagi terjadi.

“Cepat minum dan jangan banyak mengeluh”, ucap Catharine sambil memberikan gelas berisi ramuan obat dengan penuh ancaman.

Rasa pahit akibat pil yang tadi ditelannya belum sepenuhnya hilang kini dia harus meminum ramuan obat yang tak kalah pahitnya dengan yang tadi membuat wajah Raja Dexter semakin bertambah jelek.

Meski mual, namun demi kesembuhannya ramuan obat tersebut berusaha untuk Raja Dexter telan.

Derreck yang melihat bagaimana tersiksanya Raja Dexter meminum ramuan obat tersebut hanya bisa berdoa semoga junjungannya itu kuat menjalani pengobatan ini.

Semua penderitaan yang Raja Dexter alami saat ini terbayar kontan begitu dia merasa kedua kakinya yang selama ini mati rasa mulai terasa kesemutan.

Catharine yang melihat perubahan ekpresi Raja Dexter pun segera bertanya dengan gembira, “Bagaimana, apa Yang Mulia merasakan sesuatu?”, tanyanya penasaran.

“Kakiku terasa kebas, seperti kesemutan dan ini baru pertama kali kurasakan sejak aku menderita kelumpuhan”, ujarnya senang.

“Baguslah. Itu tandanya ramuan obat yang aku berikan bereaksi. Besok kita akan melanjutkan kembali sesi pengobatan yang akan dilakukan setiap hari tanpa terputus selama tiga bulan”, ujar Catharine menjelaskan.

Begitu rasa kebas dikedua kaki Raja Dexter mulai menghilang, keringat dingin pun mengucur deras ditubuhnya dan sangat berbau.

“Bantu Yang Mulia membersihkan diri dengan air hangat yang sudah aku bagi kedalam dua baskom ini yang masing-masing telah aku beri obat  sesuai urutannya agar tubuh Yang Mulia kembali fit setelah sebagian racun berhasil dikeluarkan. Aku akan kedepan untuk melihat kondisi para pengawal dan prajurit yang terluka”, ujarnya sebelum berlalu.

Begitu Catharine pergi, Derreck segera membersihkan tubuh Raja Dexter yang sangat bau akibat keluarnya racun dari dalam tubuh dengan air yang terbagi kedalam dua baskom sesuai urutan yang Catharine informasikan tadi.

Begitu tubuhnya telah bersih, Raja Dexter merasa jika stamina tubuhnya sedikit menguat dibandingkan sebelumnya dan kedua kakinya mulai bisa merasakan ketika dipegang.

Meski tak terlalu signifikan namun perkembangan baik ini membuatnya optimis untuk bisa kembali berjalan seperti sedia kala.

Terpopuler

Comments

millie ❣

millie ❣

Kehebatan Catherine dlm pengobatan g diraguin lg deh semoga si raja bs tersepona jg sadar diri uda memperlakukan dgn salah.

2024-12-04

0

☆🅢🅐🅚🅤🅡🅐☆🇮🇩🇸🇩

☆🅢🅐🅚🅤🅡🅐☆🇮🇩🇸🇩

semoga Catherine nikah sama raja

2024-12-20

0

lihat semua
Episodes
1 DATANG KE IBUKOTA
2 KESEDIHAN CATHALINA
3 PAGI YANG MENCEKAM
4 DRAMA
5 PENYERANGAN
6 CURIGA
7 GERAM
8 SISI LAIN DAYSI
9 KERIKIL KECIL
10 PEMBALASAN DENDAM DIMULAI
11 RAHASIA
12 MEMBERI PERTOLONGAN
13 MISI PENYELAMATAN PART 1
14 MISI PENYELAMATAN PART 2
15 MENGOBATI
16 PENYELIDIKAN
17 HILANG KETENANGAN
18 PRADUGA
19 KABAR MENGEJUTKAN
20 PREDIKSI
21 MENYEBAR RUMOR
22 MEMBUAT KERIBUTAN
23 KETEGASAN RAJA DEXTER
24 PENGALIHAN ISU
25 KEMBALI KE KEDIAMAN WILSON
26 TERKEJUT
27 RAHASIA KELUARGA WILSON
28 SENJATA MAKAN TUAN
29 KETEGASAN CATHARINE
30 KEMARAHAN MARQUESS BETRAND
31 HANCURNYA IMAGE ARIN
32 KEDATANGAN MARQUESS BETRAND
33 MEMINTA PENJELASAN
34 KEGADUHAN MALAM HARI
35 KEGELISAHAN HATI
36 UNDANGAN PERJAMUAN
37 PROVOKASI
38 PERTUNJUKKAN
39 MATI KUTU
40 MEMBALIK KEADAAN
41 MENGUSIR HAMA
42 TERHINA
43 TARGET
44 PERGI KE BARAK
45 MENDAPAT SERANGAN
46 KEMBALI LOLOS
47 DIAKUI
48 AMBISI
49 TERKUAK
50 MURKA
51 KENYATAAN PAHIT
52 INTRIK
53 MASUK KEKAWASAN MUSUH
54 MENUMPAS BANDIT
55 GEJOLAK DI IBUKOTA
56 `HUKUMAN BAGI PARA PENJAHAT
57 SYOK
58 MENGHILANGKAN BATU SANDUNGAN
59 KEJUTAN TAK MENYENANGKAN
60 PERBURUAN
61 PESTA PART 1
62 PESTA PART 2
63 HILANGNYA KEPOLOSAN ARIN
64 MERAMPOK KEDIAMAN SANG AYAH
65 SUDAH JATUH, TERTIMPA TANGGA PULA
66 GOSIP BERKEMBANG SEMAKIN LIAR
67 BAB 67
68 BAB 68
69 BAB 69
70 BAB 70
71 BAB 71
72 BAB 72
73 BAB 73
74 BAB 74
75 BAB 75
76 BAB 76
77 BAB 77
78 BAB 78
79 BAB 79
80 BAB 80
81 BAB 81
82 BAB 82
83 BAB 83
84 BAB 84
85 BAB 85
86 BAB 86
87 BAB 87
88 BAB 88
89 BAB 89
90 BAB 90
91 BAB 91
92 BAB 92
93 BAB 93
94 BAB 94
95 BAB 95
96 BAB 96
97 BAB 97
98 BAB 98
99 BAB 99
100 BAB 100
101 BAB 101
102 BAB 102
103 BAB 103
104 BAB 104
105 BAB 105
106 BAB 106
107 BAB 107
108 BAB 108
109 BAB 109
110 BAB 110
111 BAB 111
112 BAB 112
113 BAB 113
114 BAB 114
115 BAB 115
Episodes

Updated 115 Episodes

1
DATANG KE IBUKOTA
2
KESEDIHAN CATHALINA
3
PAGI YANG MENCEKAM
4
DRAMA
5
PENYERANGAN
6
CURIGA
7
GERAM
8
SISI LAIN DAYSI
9
KERIKIL KECIL
10
PEMBALASAN DENDAM DIMULAI
11
RAHASIA
12
MEMBERI PERTOLONGAN
13
MISI PENYELAMATAN PART 1
14
MISI PENYELAMATAN PART 2
15
MENGOBATI
16
PENYELIDIKAN
17
HILANG KETENANGAN
18
PRADUGA
19
KABAR MENGEJUTKAN
20
PREDIKSI
21
MENYEBAR RUMOR
22
MEMBUAT KERIBUTAN
23
KETEGASAN RAJA DEXTER
24
PENGALIHAN ISU
25
KEMBALI KE KEDIAMAN WILSON
26
TERKEJUT
27
RAHASIA KELUARGA WILSON
28
SENJATA MAKAN TUAN
29
KETEGASAN CATHARINE
30
KEMARAHAN MARQUESS BETRAND
31
HANCURNYA IMAGE ARIN
32
KEDATANGAN MARQUESS BETRAND
33
MEMINTA PENJELASAN
34
KEGADUHAN MALAM HARI
35
KEGELISAHAN HATI
36
UNDANGAN PERJAMUAN
37
PROVOKASI
38
PERTUNJUKKAN
39
MATI KUTU
40
MEMBALIK KEADAAN
41
MENGUSIR HAMA
42
TERHINA
43
TARGET
44
PERGI KE BARAK
45
MENDAPAT SERANGAN
46
KEMBALI LOLOS
47
DIAKUI
48
AMBISI
49
TERKUAK
50
MURKA
51
KENYATAAN PAHIT
52
INTRIK
53
MASUK KEKAWASAN MUSUH
54
MENUMPAS BANDIT
55
GEJOLAK DI IBUKOTA
56
`HUKUMAN BAGI PARA PENJAHAT
57
SYOK
58
MENGHILANGKAN BATU SANDUNGAN
59
KEJUTAN TAK MENYENANGKAN
60
PERBURUAN
61
PESTA PART 1
62
PESTA PART 2
63
HILANGNYA KEPOLOSAN ARIN
64
MERAMPOK KEDIAMAN SANG AYAH
65
SUDAH JATUH, TERTIMPA TANGGA PULA
66
GOSIP BERKEMBANG SEMAKIN LIAR
67
BAB 67
68
BAB 68
69
BAB 69
70
BAB 70
71
BAB 71
72
BAB 72
73
BAB 73
74
BAB 74
75
BAB 75
76
BAB 76
77
BAB 77
78
BAB 78
79
BAB 79
80
BAB 80
81
BAB 81
82
BAB 82
83
BAB 83
84
BAB 84
85
BAB 85
86
BAB 86
87
BAB 87
88
BAB 88
89
BAB 89
90
BAB 90
91
BAB 91
92
BAB 92
93
BAB 93
94
BAB 94
95
BAB 95
96
BAB 96
97
BAB 97
98
BAB 98
99
BAB 99
100
BAB 100
101
BAB 101
102
BAB 102
103
BAB 103
104
BAB 104
105
BAB 105
106
BAB 106
107
BAB 107
108
BAB 108
109
BAB 109
110
BAB 110
111
BAB 111
112
BAB 112
113
BAB 113
114
BAB 114
115
BAB 115

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!