MISI PENYELAMATAN PART 1

Catharine melihat keluar kearah pintu dan menoleh kesamping dimana kamar Lili dan bibi Amirah berada.

Masih sepi dan sunyi, lantai juga masih bersih tak ada jejak kaki sama sekali menandakan jika para pembunuh memang fokus menuju kediaman utama untuk menyerang Raja Dexter.

Posisi kamarnya yang berada paling ujung dan tak terjamah membuat para penyusup menjadikannya tempat masuk yang paling aman.

Melihat kondisi George yang sudah sedikit membaik meski masih sangat lemah, Catharine bergegas merapikan peralatan medisnya dan memasukkannya kedalam kantong yang tersembunyi dibalik gaun lebar yang dipakainya.

“Istirahatlah dan jangan kemana-mana karena lukamu belum kering benar jadi jangan sampai terkena air”, pesan Catharine sebelum dia menghilang didalam derasnya hujan.

George yang mengangkat satu tangannya berusaha untuk mencegah sang nyonya pergi kekediaman utama karena cukup berbahaya harus pasrah kembali menurunkan tangan melihat betapa cepatnya Catharine berlari menembus hujan.

“Kuharap, putri akan baik-baik saja”, batinnya berdoa.

Hujan makin deras hingga membuat atap kamar Catharine yang tadi berlubang kini sepenuhnya ambrol.

Bruakkk...

Untungnya George berbaring diatas sofa yang ada diposisi sudut kamar, jika dia berbaring diatas ranjang bisa dipastikan kondisinya akan semakin memprihatinkan karena akan terkena jatuhan atap yang ambruk akibat kondisi kamar yang memang tak layak untuk di huni.

“Yang Mulia sungguh tega menempatkan putri dalam kamar yang bahkan lebih buruk dari kamar pelayan”, batin George miris.

Melihat kebaikan sang putri terhadapnya, George bertekad untuk membicarakan mengenai kediaman sang putri kepada Raja Dexter begitu para penyusup telah berhasil dibasmi.

Dia tentunya tak ingin dewi yang telah menyelamatkan nyawanya tinggal di kediaman yang tak layak seperti ini.

Meski sangat kecewa dengan keputusan kaisar, George merasa tindakan Raja Dexter melimpahkan semua kesalahan kepada sang istri sangatlah salah karena disini Catharine juga merupakan korban dari keegoisan sang kaisar.

Di halaman kediaman utama, bau anyir dan genangan darah ada dimana-mana seiring dengan jatuhnya para korban penyerangan pagi ini.

Dapat Catharine lihat lelaki berpakaian hitam terus berusaha merangsek masuk kedalam kediaman namun masih bisa dihalau oleh para pengawal yang menjadi benteng hidup disana.

Karena hujan sangat deras dan guntur terus bersautan membuat kerusuhan yang terjadi tak terlalu terdengar sehingga para penghuni istana tampak nyaman berada ditempatnya masing-masing, tak terganggu sama sekali dengan suara berisik pertempuran yang terjadi.

Catharine yang pernah melihat pembantaian seperti ini bersama gurunya tak merasa panik dan melangkah dengan tenang sambil menghunuskan pedang kejantung musuh begitu melihat lelaki berpakaian hitam yang tergelatak ditanah mulai bergerak.

Dalam pertempuran, jangan sisakan musuh demi keselamatan diri sendiri sehingga Catharine terus menebas musuh yang dirasa masih hidup dan membantu memapah serta mengobati para pengawal yang terluka parah dengan pil penghenti darah yang ada ditangannya.

“Untung aku memiliki stock pil ini cukup banyak sehingga bisa berguna dalam situasi seperti ini”, batinnya lega.

Satu persatu para pengawal yang terluka Catharine obati, setidaknya langkah awal ini bisa membantu mengurangi jumlah korban jiwa sebelum dia melakukan penanganan lebih lanjut.

Dengan gaun berwarna merah tua yang dipakainya, gerakan Catharine yang kesana kemari ditengah hujan memberi pil penghenti darah kepada para pengawal yang terluka membuatnya terlihat seperti mentari yang muncul ditengah hujan, sosoknya terasa begitu hangat dan membawa harapan bagi semua orang.

Pendarahan akibat luka yang para pengawal derita berhenti ketika pil yang mereka telan telah terurai dengan sempurna sehingga nyawa mereka pun bisa terselamatkan.

Didalam kediaman utama, kondisinya terasa lebih mencekam dibandingkan dengan apa yang terjadi dihalaman.

Saat ini, Raja Dexter sudah terpojok. Pakaian putih yang dikenakannya pun sudah berwarna merah akibat beberapa pisau yang berhasil menusuk bahu serta dadanya.

Wajahnya sangat pucat dengan satu tangan yang tak tertusuk memegang pedang panjang  dengan tatapan dingin yang menusuk.

Menatap tajam ke sepuluh orang yang berhasil mengepungnya dan membuatnya duduk diatas kursi roda diposisi paling sudut dalam kamarnya.

Hanya ada Derreck yang setia menjadi perisai didepannya dengan kondisi yang tak kalah mengenaskan dari Raja Dexter.

Meski badannya penuh dengan luka sayatan yang terus mengalirkan darah segar, Derreck tetap berdiri tegak didepan Raja Dexter seolah apa yang menimpa dirinya bukanlah suatu hal yang besar.

“Derreck, kapan bala bantuan datang”, ucapnya tajam.

Derreck mengertakkan giginya “Mereka seharusnya sudah tiba sedari tadi. Entah apa yang membuat mereka terhambat tanpa kabar!”.

Mendengar percakapan keduanya, pemimpin pembunuh bayaran yang memakai topeng perak terkekeh pelan.

“Tentara Benedict tak akan pernah sampai jadi kalian jangan terlalu berharap!”

“Sekarang, menyerahlah!  biarkan kami membawa kepala Raja Dexter kehadapan Tuan kami”, ucapnya angkuh.

Meski sudah menduga jika tentara Benedict belum juga tiba karena adanya ahmbatan, namun mendengar kenyataan yang ada dari mulut para musuh, membuat Derreck dan Raja Dexter merasa sangat geram.

Para pembunuh bayaran kali ini tampaknya telah merencanakan semuanya dengan sangat matang.

Bahkan mereka juga telah mengantisipasi kedatangan tentara Benedict yang pasti akan datang membantu begitu istana memerlukan bantuan.

Sambil menahan rasa sakit dibagian bawah tubuhnya yang seakan terus mengoyak dagingnya demi bisa mengeluarkan tulangnya, Raja Dexter menatap tajam pemimpin pembunuh tersebut dan berkata dengan nada dingin “Siapa Tuan yang menginginkan kepalaku?”, tanyanya tajam.

Pria bertopeng perak tersenyum meremehkan melihat target yang sudah berada diujung kematian masih berupaya mengorek informasi darinya.

“Raja, prajurit kematian tak boleh mengungkapkan informasi apapun kepada targetnya. Bukankah informasi kecil seperti itu seharusnya anda tahu”, ujarnya dengan nada penuh cibiran.

Ingin membuat mental Raja Dexter bertambah drop, lelaki bertopeng tersebut kembali bersuara, “Sebaiknya anda menyerah sekarang karena percuma menunggu bala bantuan datang karena hal itu tak akan pernah terjadi, jadi hentikan rasa sakit yang anda alami dan menyerahlah”.

“Siapa yang bilang bantuan tak akan datang! ”,suara tajam wanita yang muncul dibelakang para pembunuh bayaran seketika menarik atensi semua orang yang ada dalam kamar.

Melihat seorang wanita dengan gaun merah basah oleh air hujan dengan air masih menetes dilantai yang sangat kontras dengan kulitnya yang seputih porselen membuat semua orang terbelalak sempurna.

Siapa wanita itu?

Dengan pedang berlumuran darah ditangannya, Catharine menatap pria bertopeng perak tersebut dengan rasa jijik yang jelas hingga membuat pria yang ditatapanya merasa marah.

Catharine terlihat seperti sosok dewi kematian dengan gaun merah, sama seperti darah yang membasahi pedangnya.

Pria bertopeng perak memandang Catharine dengan wajah binggung, “Siapa kamu?”.

Catharine tidak menyembunyikan apapun, “Aku, putri Benedict, Catharine Briana Wilson!”

Putri Benedict?

Semua orang tampak linglung sesaat sebelum mereka ingat jika wanita yang mengaku sebagai putri Benedict ini adalah putri tertua Marquess Betrand yang terkenal jelek dan bodoh hingga tawa penuh ejekan menggelegar, memecah kesunyian yang sempat tercipta.

“Jadi kamu wanita jelek dan bodoh itu! putri tertua keluarga Wilson yang terkenal sebagai sampah!”, ujar satu pria berpakaian hitam sambil tertawa mengejek.

“Benar, saking bodohnya dia bahkan semua hal yang ada padanya telah menjadi lelucon di ibukota ”, ujar yang lain menimpali.

Pemimpin bertopeng perak pun menatap Catharine dengan jijik, “Ck, hanya putri sampah berani berulah! Jika kamu memang seberani itu, buka cadarmu dan perlihatkan wajah jelekmu itu agar kami percaya jika kamu benar-benar putri Benedict, bukan putri palsu yang sedang menyamar”.

Mendengar ucapan pemimpin mereka, sembilan orang yang ada disana tertawa terbahak-bahak seolah mereka melihat tontonan lucu.

Yang satu Raja Perang yang cacat dan hampir mati sementara yang satunya lagi putri sampah, tampak pasangan yang sangat ideal untuk dihancurkan.

Ketika para pembunuh bayaran tersebut masih tertawa terbahak-bahak, Catharine sudah mengayunkan pedangnya.

CRAASSH.....

Glundung....

Satu kepala berhasil Catharine tebas dan menggelinding dilantai dengan darah menyebar kemana-mana, membuat tawa semua orang hilang seketika dan keadaan menjadi sunyi senyap.

Terpopuler

Comments

millie ❣

millie ❣

mampus kalian g tau siapa Catherine kan nyesel2 ntar dibantai abs 😏

2024-12-03

2

lihat semua
Episodes
1 DATANG KE IBUKOTA
2 KESEDIHAN CATHALINA
3 PAGI YANG MENCEKAM
4 DRAMA
5 PENYERANGAN
6 CURIGA
7 GERAM
8 SISI LAIN DAYSI
9 KERIKIL KECIL
10 PEMBALASAN DENDAM DIMULAI
11 RAHASIA
12 MEMBERI PERTOLONGAN
13 MISI PENYELAMATAN PART 1
14 MISI PENYELAMATAN PART 2
15 MENGOBATI
16 PENYELIDIKAN
17 HILANG KETENANGAN
18 PRADUGA
19 KABAR MENGEJUTKAN
20 PREDIKSI
21 MENYEBAR RUMOR
22 MEMBUAT KERIBUTAN
23 KETEGASAN RAJA DEXTER
24 PENGALIHAN ISU
25 KEMBALI KE KEDIAMAN WILSON
26 TERKEJUT
27 RAHASIA KELUARGA WILSON
28 SENJATA MAKAN TUAN
29 KETEGASAN CATHARINE
30 KEMARAHAN MARQUESS BETRAND
31 HANCURNYA IMAGE ARIN
32 KEDATANGAN MARQUESS BETRAND
33 MEMINTA PENJELASAN
34 KEGADUHAN MALAM HARI
35 KEGELISAHAN HATI
36 UNDANGAN PERJAMUAN
37 PROVOKASI
38 PERTUNJUKKAN
39 MATI KUTU
40 MEMBALIK KEADAAN
41 MENGUSIR HAMA
42 TERHINA
43 TARGET
44 PERGI KE BARAK
45 MENDAPAT SERANGAN
46 KEMBALI LOLOS
47 DIAKUI
48 AMBISI
49 TERKUAK
50 MURKA
51 KENYATAAN PAHIT
52 INTRIK
53 MASUK KEKAWASAN MUSUH
54 MENUMPAS BANDIT
55 GEJOLAK DI IBUKOTA
56 `HUKUMAN BAGI PARA PENJAHAT
57 SYOK
58 MENGHILANGKAN BATU SANDUNGAN
59 KEJUTAN TAK MENYENANGKAN
60 PERBURUAN
61 PESTA PART 1
62 PESTA PART 2
63 HILANGNYA KEPOLOSAN ARIN
64 MERAMPOK KEDIAMAN SANG AYAH
65 SUDAH JATUH, TERTIMPA TANGGA PULA
66 GOSIP BERKEMBANG SEMAKIN LIAR
67 BAB 67
68 BAB 68
69 BAB 69
70 BAB 70
71 BAB 71
72 BAB 72
73 BAB 73
74 BAB 74
75 BAB 75
76 BAB 76
77 BAB 77
78 BAB 78
79 BAB 79
80 BAB 80
81 BAB 81
82 BAB 82
83 BAB 83
84 BAB 84
85 BAB 85
86 BAB 86
87 BAB 87
88 BAB 88
89 BAB 89
90 BAB 90
91 BAB 91
92 BAB 92
93 BAB 93
94 BAB 94
95 BAB 95
96 BAB 96
97 BAB 97
98 BAB 98
99 BAB 99
100 BAB 100
101 BAB 101
102 BAB 102
103 BAB 103
104 BAB 104
105 BAB 105
106 BAB 106
107 BAB 107
108 BAB 108
109 BAB 109
110 BAB 110
111 BAB 111
112 BAB 112
113 BAB 113
114 BAB 114
115 BAB 115
Episodes

Updated 115 Episodes

1
DATANG KE IBUKOTA
2
KESEDIHAN CATHALINA
3
PAGI YANG MENCEKAM
4
DRAMA
5
PENYERANGAN
6
CURIGA
7
GERAM
8
SISI LAIN DAYSI
9
KERIKIL KECIL
10
PEMBALASAN DENDAM DIMULAI
11
RAHASIA
12
MEMBERI PERTOLONGAN
13
MISI PENYELAMATAN PART 1
14
MISI PENYELAMATAN PART 2
15
MENGOBATI
16
PENYELIDIKAN
17
HILANG KETENANGAN
18
PRADUGA
19
KABAR MENGEJUTKAN
20
PREDIKSI
21
MENYEBAR RUMOR
22
MEMBUAT KERIBUTAN
23
KETEGASAN RAJA DEXTER
24
PENGALIHAN ISU
25
KEMBALI KE KEDIAMAN WILSON
26
TERKEJUT
27
RAHASIA KELUARGA WILSON
28
SENJATA MAKAN TUAN
29
KETEGASAN CATHARINE
30
KEMARAHAN MARQUESS BETRAND
31
HANCURNYA IMAGE ARIN
32
KEDATANGAN MARQUESS BETRAND
33
MEMINTA PENJELASAN
34
KEGADUHAN MALAM HARI
35
KEGELISAHAN HATI
36
UNDANGAN PERJAMUAN
37
PROVOKASI
38
PERTUNJUKKAN
39
MATI KUTU
40
MEMBALIK KEADAAN
41
MENGUSIR HAMA
42
TERHINA
43
TARGET
44
PERGI KE BARAK
45
MENDAPAT SERANGAN
46
KEMBALI LOLOS
47
DIAKUI
48
AMBISI
49
TERKUAK
50
MURKA
51
KENYATAAN PAHIT
52
INTRIK
53
MASUK KEKAWASAN MUSUH
54
MENUMPAS BANDIT
55
GEJOLAK DI IBUKOTA
56
`HUKUMAN BAGI PARA PENJAHAT
57
SYOK
58
MENGHILANGKAN BATU SANDUNGAN
59
KEJUTAN TAK MENYENANGKAN
60
PERBURUAN
61
PESTA PART 1
62
PESTA PART 2
63
HILANGNYA KEPOLOSAN ARIN
64
MERAMPOK KEDIAMAN SANG AYAH
65
SUDAH JATUH, TERTIMPA TANGGA PULA
66
GOSIP BERKEMBANG SEMAKIN LIAR
67
BAB 67
68
BAB 68
69
BAB 69
70
BAB 70
71
BAB 71
72
BAB 72
73
BAB 73
74
BAB 74
75
BAB 75
76
BAB 76
77
BAB 77
78
BAB 78
79
BAB 79
80
BAB 80
81
BAB 81
82
BAB 82
83
BAB 83
84
BAB 84
85
BAB 85
86
BAB 86
87
BAB 87
88
BAB 88
89
BAB 89
90
BAB 90
91
BAB 91
92
BAB 92
93
BAB 93
94
BAB 94
95
BAB 95
96
BAB 96
97
BAB 97
98
BAB 98
99
BAB 99
100
BAB 100
101
BAB 101
102
BAB 102
103
BAB 103
104
BAB 104
105
BAB 105
106
BAB 106
107
BAB 107
108
BAB 108
109
BAB 109
110
BAB 110
111
BAB 111
112
BAB 112
113
BAB 113
114
BAB 114
115
BAB 115

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!