MEMBERI PERTOLONGAN

Hujan turun deras disertai kilat dan Guntur dari waktu ke waktu membuat semua orang dalam istana Benedict enggan untuk pergi kemana-mana dan memilih berada dalam ruangannya untuk menghangatkan diri termasuk Catharine yang saat ini tengah terlelap diatas sofa dengan beberapa kertas berserakan dimana-mana.

Saat seseorang mendarat diatap kamarnya, kedua matanya langsung terbuka lebar dengan tatapan waspada.

Sebagai praktisi bela diri, Catharine selalu menjaga kewaspadaan tingkat tinggi, tidak peduli betapa lelahnya dia, jika ada pergerakan, sekecil apapun dia pasti akan tahu.

Suara langkah kaki orang diatap semakin lama semakin banyak dan terus menerus hingga bunyi gesekan pedang terdengar dianatar derap langkah yang masih terus mengalir tanpa henti.

“Apa para pembunuh bayaran itu kembali beraksi?”, batinnya curiga.

Baru saja dia memikirkan hal tersebut, atap kamarnya yang bobrok langsung ambrol dan satu lelaki tak bernyawa jatuh tepat disamping sofa, dimana dirinya terduduk dengan tatapan waspada.

Sementara satu lelaki lain yang turut terjatuh terlihat berlumuran darah dengan luka yang sangat parah.

“Kamu cepat sembunyi, ada pembunuh menerjang masuk kedalam istana”, ucapnya dengan nada lemah.

Catharine yang melihat jika pria dihadapannya memakai pakaian pengawal istana Benedict pun berjalan mendekat, mengamati lelaki yang memiliki banyak luka tusuk didada dan punggungnya itu dengan seksama.

Jika Catharine lihat dari luka yang ada, luka tusukan ini tak terlalu dalam sehingga tak sampai berakibat fatal hanya saja pengawal tersebut tampaknya kehabisan banyak darah sehingga tubuhnya terlihat sangat lemah.

“Pergi..cepat sembunyi sebelum mereka menemukanmu”, pengawal tersebut terus mendorong tubuh Catharine menjauh sebelum para pembunuh menemukan keberadaannya dan membunuhnya.

Sebagai ahli medis, Catharine tak mungkin membiarkan pria tersebut mati dihadapannya selagi dia bisa menyelamatkannya.

Apalagi pria tersebut berbaik hati menyuruhnya untuk bersembunyi agar nyawanya tak terancam membuatnya semakin bertekad untuk menyembuhkannya.

“Jangan banyak bicara.Buka mulutmu dan telah obatnya”, ujarnya sambil memasukkan sebuah pil kecil yang dia ambil dari kantong bajunya untuk pria itu telan.

Setelah Catharine amati lebih dalam, pria yang ada dihadapannya itu pasti pengawal kepercayaan sang Raja karena dia kemarin melihatnya terus berada disekitar Raja Dexter selain Derreck, tangan kanan sang Raja.

Meski dia tak tahu pil apa yang Catharine berikan kepadanya, pria yang bernama George tersebut hanya bisa pasrah karena tubuhnya sangat lemah dan dia hanya mencoba peruntungan nyonya mudanya itu bisa menyelamatkan dirinya dari ambang kematian.

Setelah obat terurai didalam tubuh, George bisa merasakan jika pendarahan yang ada ditubuhnya mulai berkurang dan berhenti setelah beberapa saat.

Merasakan tubuhnya mulai menghangat, George berusaha untuk duduk dan pada waktu hendak mengucapkan kata terimakasih kepada Catharine, kedua matanya melotot sempurna melihat ada dua orang berpakaian hitam turun dari atap yang berlubang.

Baru saja George hendak memblokir serangan musuh yang datang, kepala musuh lebih dulu mengelinding dikakinya membuat matanya kembali terbelalak.

Entah dari mana Catharine mendapatkan pedang, satu persatu musuh yang turun dari atap bisa disingkirkannya dengan mudah.

Dari gerakan yang Catharine lakukan, dapat George simpulkan nyonya mudanya itu bukanlah seorang pemula namun seorang master praktisi beladiri yang berada ditingkat atas dilihat dari kecepatan dan keakuratan serangan yang dilancarkannya yang berada diatas dirinya.

“Yang Mulia, kejutan apa lagi yang nyonya miliki”, batinnya tercenggang.

Saat ini sudah banyak kepala bertebaran didalam kamar Catharine hingga membuat lantai kamarnya penuh dengan genangan darah.

Melihat pengawal yang tadi dia obati hendak berdiri, Catharine segera memblokirnya.

“Beristirahatlah sejenak.Lukamu sangat parah jadi jangan banyak bergerak jika tak ingin darahnya keluar lagi”, ujarnya sambil kembali mengayunkan pedangnya begitu musuh kembali menyerang.

Bersama pedang kesayangannya, Catharine membantai musuh yang terus berdatangan seperti aliran air yang terus mengalir tanpa henti, membuat gaun dan cadar diwajahnya penuh dengan darah.

Untung saja Lili dan bibi Amirah dia suruh istirahat didalam kamarnya, jika tidak mungkin keduanya akan merenggang nyawa disini.

“Ck, lemah sekali pertahanan istana ini hingga para pembunuh dengan mudah masuk dan menyerang”, batinnya merasa kesal menghadapi para penyusup yang tak kunjung habis.

Dalam dua hari saja Catharine sudah menghadapi dua kelompok pembunuh bayaran yang menyerang istana Benedict membuatnya semakin bertekad kuat untuk segera menyembuhkan kaki Raja Dexter dan mendapatkan surat cerai dan meninggalkan istana ini agar nyawanya tak menjadi taruhan seperti ini.

Braaak....

Pintu kamar terbuka lebar dan dua pengawal masuk kedalam kamar dengan wajah penuh kecemasan.

Melihat rekannya terduduk disamping sofa dengan mayat bergelimpangan didalam kamar, tatapan keduanya segera mengarah kepada Catharine yang masih memegang pedangnya dengan pakaian dan tubuh penuh darah.

“George, bagaimana keadaanmu?”, tanya rekannya penuh kekhawatiran.

“Aku baik-baik saja. Untung tadi putri memberiku obat tepat waktu sehingga pendarahannya bisa segera terhenti”, jawabnya lemah.

Kedua pengawal yang basah kuyup dan memiliki tatapan mematikan tertegun sejenak lalu menatap Catharine dengan penuh rasa terima kasih.

“George, kediaman utama dalam kondisi kacau dan Raja mengalami luka parah jadi kamu berbaringlah sebentar disini, kami akan pergi ke kediaman utama untuk membantu”, ujar rekannya sambil membantu George berdiri dan membaringkannya diatas sofa setelah Catharine mengistruksikannya agar lebih memudahkan bagi Catharine untuk mengobatinya nanti.

“Putri, kami titip George”, ucap keduanya kompak sambil menunduk sopan.

Begitu Catharine mengangguk, keduanya segera keluar dari dalam kamar dan menghilang dibalik hujan lebat yang mengguyur kekaisaran Lunox pagi ini.

Catharine yang melihat pintu terbuka dan merasa sangat sunyi mengernyit heran karena dia sama sekali tak melihat pelayan berkeliaran padahal hari masih pagi.

Meski hujan deras seharusnya masih banyak pelayan berkeliaran disekitar istana untuk menyelesaikan tugas mereka karena hari masih pagi dan kondisi yang senyap ini semakin membuat Catharine curiga jika ada pengkhianat didalam istana yang sudah mempola serangan ini dengan apik.

Lamunan Catharine buyar seketika mendengar suara rintihan George yang membuatnya bergegas datang menghampiri.

Melihat luka ditubuh George tak bisa dibiarkan terlalu lama maka Catharine pun segera mengambil peralatan medisnya yang ada didalam almari dan segera mengambilnya.

Untung saja beberapa bahan obat sudah sempat dia buat lumayan banyak ketika hendak pergi ke ibukota sehingga dia memiliki stok yang melimpah dan bergegas mengobati George.

Sambil mengobati George, Catharine cerita sang guru mengenai seorang selir yang ikut dikubur bersama jasad suaminya karena wanita tersebut tak memiliki anak.

Konon, dalam tradisi keluarga kerajaan jika Raja atau Kaisar meninggal dunia, istri mereka yang belum pernah melahirkan anak akan diminta untuk dimakamkan bersama.

Mengingat hal tersebut, tubuh Catharine spontan bergetar dan berteriak dalam hati “Aku tak mau di makamkan hidup-hidup! Raja Dexter tak boleh mati!”.

George yang tak tahu apa yang sedang Catharine pikirkan mengira jika nyonya mudanya tersebut gemetar karena ngeri melihat luka sayatan yang cukup banyak dibadannya tanpa tahu jika saat ini nyonya mudanya itu sedang ketakutan karena tak ingin mati muda sebelum dia berhasil membalaskan dendam sang kakak.

“Aku tak boleh mati sebelum dendam kakak terbalasakan!”

“Aku akan menyelamatkan nyawa Raja Dexter!”

“Ya, itu solusi yang paling tepat!”, gumannya dalam hati.

Terpopuler

Comments

millie ❣

millie ❣

Kasian Catherine semoga jg ada yg ngebantuin donk masa ngelawan byk musuh sdr'an gt sih sekuat3'y dia perempuan jg .

2024-12-02

0

Soraya

Soraya

knp Catherine gak minta pertolongan sama kedua kakaknya

2024-12-14

0

lihat semua
Episodes
1 DATANG KE IBUKOTA
2 KESEDIHAN CATHALINA
3 PAGI YANG MENCEKAM
4 DRAMA
5 PENYERANGAN
6 CURIGA
7 GERAM
8 SISI LAIN DAYSI
9 KERIKIL KECIL
10 PEMBALASAN DENDAM DIMULAI
11 RAHASIA
12 MEMBERI PERTOLONGAN
13 MISI PENYELAMATAN PART 1
14 MISI PENYELAMATAN PART 2
15 MENGOBATI
16 PENYELIDIKAN
17 HILANG KETENANGAN
18 PRADUGA
19 KABAR MENGEJUTKAN
20 PREDIKSI
21 MENYEBAR RUMOR
22 MEMBUAT KERIBUTAN
23 KETEGASAN RAJA DEXTER
24 PENGALIHAN ISU
25 KEMBALI KE KEDIAMAN WILSON
26 TERKEJUT
27 RAHASIA KELUARGA WILSON
28 SENJATA MAKAN TUAN
29 KETEGASAN CATHARINE
30 KEMARAHAN MARQUESS BETRAND
31 HANCURNYA IMAGE ARIN
32 KEDATANGAN MARQUESS BETRAND
33 MEMINTA PENJELASAN
34 KEGADUHAN MALAM HARI
35 KEGELISAHAN HATI
36 UNDANGAN PERJAMUAN
37 PROVOKASI
38 PERTUNJUKKAN
39 MATI KUTU
40 MEMBALIK KEADAAN
41 MENGUSIR HAMA
42 TERHINA
43 TARGET
44 PERGI KE BARAK
45 MENDAPAT SERANGAN
46 KEMBALI LOLOS
47 DIAKUI
48 AMBISI
49 TERKUAK
50 MURKA
51 KENYATAAN PAHIT
52 INTRIK
53 MASUK KEKAWASAN MUSUH
54 MENUMPAS BANDIT
55 GEJOLAK DI IBUKOTA
56 `HUKUMAN BAGI PARA PENJAHAT
57 SYOK
58 MENGHILANGKAN BATU SANDUNGAN
59 KEJUTAN TAK MENYENANGKAN
60 PERBURUAN
61 PESTA PART 1
62 PESTA PART 2
63 HILANGNYA KEPOLOSAN ARIN
64 MERAMPOK KEDIAMAN SANG AYAH
65 SUDAH JATUH, TERTIMPA TANGGA PULA
66 GOSIP BERKEMBANG SEMAKIN LIAR
67 BAB 67
68 BAB 68
69 BAB 69
70 BAB 70
71 BAB 71
72 BAB 72
73 BAB 73
74 BAB 74
75 BAB 75
76 BAB 76
77 BAB 77
78 BAB 78
79 BAB 79
80 BAB 80
81 BAB 81
82 BAB 82
83 BAB 83
84 BAB 84
85 BAB 85
86 BAB 86
87 BAB 87
88 BAB 88
89 BAB 89
90 BAB 90
91 BAB 91
92 BAB 92
93 BAB 93
94 BAB 94
95 BAB 95
96 BAB 96
97 BAB 97
98 BAB 98
99 BAB 99
100 BAB 100
101 BAB 101
102 BAB 102
103 BAB 103
104 BAB 104
105 BAB 105
106 BAB 106
107 BAB 107
108 BAB 108
109 BAB 109
110 BAB 110
111 BAB 111
112 BAB 112
113 BAB 113
114 BAB 114
115 BAB 115
Episodes

Updated 115 Episodes

1
DATANG KE IBUKOTA
2
KESEDIHAN CATHALINA
3
PAGI YANG MENCEKAM
4
DRAMA
5
PENYERANGAN
6
CURIGA
7
GERAM
8
SISI LAIN DAYSI
9
KERIKIL KECIL
10
PEMBALASAN DENDAM DIMULAI
11
RAHASIA
12
MEMBERI PERTOLONGAN
13
MISI PENYELAMATAN PART 1
14
MISI PENYELAMATAN PART 2
15
MENGOBATI
16
PENYELIDIKAN
17
HILANG KETENANGAN
18
PRADUGA
19
KABAR MENGEJUTKAN
20
PREDIKSI
21
MENYEBAR RUMOR
22
MEMBUAT KERIBUTAN
23
KETEGASAN RAJA DEXTER
24
PENGALIHAN ISU
25
KEMBALI KE KEDIAMAN WILSON
26
TERKEJUT
27
RAHASIA KELUARGA WILSON
28
SENJATA MAKAN TUAN
29
KETEGASAN CATHARINE
30
KEMARAHAN MARQUESS BETRAND
31
HANCURNYA IMAGE ARIN
32
KEDATANGAN MARQUESS BETRAND
33
MEMINTA PENJELASAN
34
KEGADUHAN MALAM HARI
35
KEGELISAHAN HATI
36
UNDANGAN PERJAMUAN
37
PROVOKASI
38
PERTUNJUKKAN
39
MATI KUTU
40
MEMBALIK KEADAAN
41
MENGUSIR HAMA
42
TERHINA
43
TARGET
44
PERGI KE BARAK
45
MENDAPAT SERANGAN
46
KEMBALI LOLOS
47
DIAKUI
48
AMBISI
49
TERKUAK
50
MURKA
51
KENYATAAN PAHIT
52
INTRIK
53
MASUK KEKAWASAN MUSUH
54
MENUMPAS BANDIT
55
GEJOLAK DI IBUKOTA
56
`HUKUMAN BAGI PARA PENJAHAT
57
SYOK
58
MENGHILANGKAN BATU SANDUNGAN
59
KEJUTAN TAK MENYENANGKAN
60
PERBURUAN
61
PESTA PART 1
62
PESTA PART 2
63
HILANGNYA KEPOLOSAN ARIN
64
MERAMPOK KEDIAMAN SANG AYAH
65
SUDAH JATUH, TERTIMPA TANGGA PULA
66
GOSIP BERKEMBANG SEMAKIN LIAR
67
BAB 67
68
BAB 68
69
BAB 69
70
BAB 70
71
BAB 71
72
BAB 72
73
BAB 73
74
BAB 74
75
BAB 75
76
BAB 76
77
BAB 77
78
BAB 78
79
BAB 79
80
BAB 80
81
BAB 81
82
BAB 82
83
BAB 83
84
BAB 84
85
BAB 85
86
BAB 86
87
BAB 87
88
BAB 88
89
BAB 89
90
BAB 90
91
BAB 91
92
BAB 92
93
BAB 93
94
BAB 94
95
BAB 95
96
BAB 96
97
BAB 97
98
BAB 98
99
BAB 99
100
BAB 100
101
BAB 101
102
BAB 102
103
BAB 103
104
BAB 104
105
BAB 105
106
BAB 106
107
BAB 107
108
BAB 108
109
BAB 109
110
BAB 110
111
BAB 111
112
BAB 112
113
BAB 113
114
BAB 114
115
BAB 115

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!